3 Artikel UNG

04 August 2021 16:10:10 Dibaca : 23

Artikel 1 :Gorontalo - Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok, Minggu, mengeluarkan surat edaran untuk dosen dan mahasiswa agar menerapkan kuliah daring (online), dalam kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi tersebut.

Kebijakan itu berlaku mulai 16 Maret 2020, hingga dengan batas waktu sesuai pemberitahuan selanjutnya.

Langkah itu diambil untuk mengantisipasi dan melakukan pencegahan penyebaran virus corona di wilayah kampus dan sekitarnya.

Eduart juga meminta para dosen tidak melakukan perjalanan dinas ke luar negeri untuk sementara waktu.

"Juga tidak melakukan perjalanan dinas ke luar daerah, kecuali bersifat penting. Mohon segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat ketika demam, batuk dan pilek," katanya.

Dosen yang sakit tidak diperkenankan masuk kampus dan dapat melaksanakan KBM secara daring.

Sementara itu, kegiatan praktikum di laboratorium dan lapangan dapat dijadwalkan kembali dan metode pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan.

Hal berikutnya yang menjadi kebijakan rektor adalah menunda sementara penyelenggaraan seminar nasional dan internasional, untuk menghindari berkumpulnya massa dalam satu tempat.

Artikel 2:UNG – Masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMB) di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) saat ini menuai tanggapan sejumlah mahasiswa. Kegiatan MOMB yang menjadi kegiatan rutin dalam penerimaan Mahasiswa Baru (Maba), untuk pengenalan kampus serta orientasi studi, apakah diadakan atau ditiadakan di tengah Pandemik Covid-19.Kyky, salah satu mahasiswa yang berkuliah di UNG lebih memilih untuk, pihak UNG tetap mengadakan kegiatan MOMB tetapi secara virtual.

“Ya harus tetap diadakan tetapi virtual. Menurut saya perihal MOMB ini kalau dilaksanakan di masa pandemi seperti sekarang ini tdk tepat. Karena, jika tetap harus dilaksanakan dgn ribuan maba walaupun dengan protokol kesehatan yang ketat, saya rasa tidak akan efektif seperti MOMB tahun lalu. Sehingga itu saya menyarankan jika MOMB diadakan lewat virtual. Sehingga bisa mencegah menularnya virus covid-19 dan sekaligus membantu pemerintah juga,” ungkap kyky, Jumat (21/08/2020).

Begitupun dengan Anna. Ia lebih menyarankan untuk tetap diadakan pelaksanaan MOMB. Tetapi, tetap mematuhi protokol kesehatan penanganan Covid-19.

“Tetap harus dilaksanakan. Mengingat MOMB sangat penting bagi Mahasiswa baru untuk pengenalan kampus, serta orientasinya. Namun, ditengah pandemik tetap harus memperhatikan protokol kesehatan. Resiko penularaan sudah pasti ada. Tinggal bagaimana pihak UNG dalam menangani hal tersebut agar tidak terjadi,” kata Anna.

Sementara itu, tidak dengan Nadya. Ia lebih mengungkapkan, pelaksanaan MOMB tahun ini belum efektif jika masih di tengah Pandemik Covid-19.

“Kayaknya masih masih kurang efektif untuk mengadakan MOMB atau kegiatan kampus lainnya. Mengingat rektor UNG juga jadi salah satu orang yg selalu menanggapi dengan serius masalah i-19 jadi agak rancu kalau rektor mengizinkan diadakannya kegiatan tersebut,” ucap Nadya. (rsb)

Artikel 3:sulitnya akses internet yg di rasakan oleh mahasiswa baru yg tinggal di kampung/pedesaan,ketika di keluarkannya surat edaran dari pihak kampus agar di laksanakannya PKKMB secara daring pastilah membuat para mahasiswa harus memutar otak Agar bisa mengatasi masalah ini salah satu peserta PKKMB daring ini mengutarakan: "kami sudah antusias untuk mengikuti PKKMB yg di beritakan,yg katanya akan di lakukan dgn metode hybrid,oleh karenanya kami siap mengajukan diri agar termasuk peserta yg tepilih menjalani PKKMB tatap muka,tapi apa boleh buat, ya.. kami terima saja ya jika maunya full daring" jawab iswan selaku maba.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong