"Membangun generasi muda yang tangguh dan upaya menghadapi dampak media sosial pada kesehatan mental"

21 May 2024 11:24:57 Dibaca : 50

Nama: Winda Abdul Azis 

Nim: 221423014

1. Membangun generasi muda yang tangguh 

Membangun generasi tangguh merupakan sebuah keniscayaan di era penuh gejolak dan ketidakpastian ini. Generasi muda dituntut untuk memiliki ketangguhan mental, emosional, dan spiritual agar mampu menghadapi berbagai rintangan dan meraih kesuksesan. Namun, membangun generasi tangguh bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan upaya kolektif dan berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah.

Memperkuat Pendidikan Karakter: Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini, mulai dari di rumah dan di sekolah. Anak-anak perlu diajarkan nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan ketahanan.

Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Mental: Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental dan menghilangkan stigma yang terkait dengannya. Generasi muda harus didorong untuk mencari bantuan jika mereka membutuhkannya.

Memanfaatkan Teknologi: Teknologi dapat digunakan untuk membangun generasi tangguh dengan menyediakan akses ke informasi dan sumber daya pendidikan.

Mendorong Partisipasi Masyarakat: Semua pihak di masyarakat harus terlibat dalam upaya membangun generasi tangguh.

2. Upaya dalam mengahadapi dampak sosial pada kesehatan mental

Media sosial hampir tidak bisa dipisahkan dari kehidupan remaja. Di satu sisi keberadaan media sosial dapat membantu remaja mengembangkan keterampilan komunikasi, berteman, mengejar bidang minat, dan berbagi pemikiran dan ide. Namun di sisi yang lain, media sosial memiliki dampak negatif pada remaja termasuk risiko penyakit mental. National Institute of Mental Health melaporkan bahwa penggunaan media sosial dapat meningkatkan risiko gangguan mental pada remaja usia 18–25 tahun. Bagaimana penggunaan media sosial dapat meningkatkan risiko kesehatan mental remaja? Faktanya adalah di media sosial remaja juga mengalami perlakuan buruk. Survei Pew Research Center tahun 2018 tentang remaja Amerika Serikat (AS), menunjukkan bahwa satu dari enam remaja telah mengalami setidaknya satu dari enam bentuk perilaku penganiayaan online. Hal yang membuat kondisi ini semakin buruk adalah ketika remaja menganggap hal-hal negatif yang terjadi di media sosial sebagai hal yang lumrah dan “risiko” dari bermain di media sosial. Jika hal ini terus dibenarkan, maka dapat memicu masalah yang lebih serius lagi. Bukan tak mungkin remaja yang menjadi korban penganiayaan di online justru malah melakukan hal yang sama kepada orang lain. Menggunakan media sosial dengan cara yang cerdas adalah salah satu upaya membentengi diri dari dampak negatif konsumsi media sosial terhadap kesehatan mental. Upaya untuk mencegah dampak negatif dari penggunaan media sosial oleh remaja dimulai dengan mendidik remaja tentang bahaya yang diberikan oleh media sosial. Salah satu cara paling efektif lainnya adalah memastikan penggunaan media sosial remaja memiliki dampak positif pada kehidupan.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong