NAMA : Risma Laode

NIM : 221423019

1. Nilai Pancasila Sebagai Tinjauan Atas Kesehatan Mental Anak Bangsa Indonesia

• Tanggapan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki peran penting dalam menangani masalah kesehatan mental di Indonesia. Melalui penanaman nilai-nilai Pancasila seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial, Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan dapat membantu membangun karakter individu yang tangguh dan berakhlak mulia.

Nilai-nilai tersebut dapat membantu individu dalam menghadapi stres, membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, dan menemukan makna hidup. Selain itu, Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental dan mendorong mereka untuk mencari bantuan jika diperlukan.

Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang semakin meningkat di Indonesia.

2. Kesehatan Mental Remaja: Tantangan dan Solusi

Beberapa tantangan yang dihadapi remaja termasuk tekanan akademik, ekspektasi orang tua, cyberbullying, dan kesulitan dalam pergaulan. Hal ini dapat memicu gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan.

Meskipun demikian, berbagai upaya dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental remaja. Orang tua perlu menunjukkan kasih sayang dan perhatian, serta membangun komunikasi yang terbuka. Remaja juga perlu dibekali dengan keterampilan koping untuk menghadapi stres dan membangun hubungan yang sehat.

Selain itu, dukungan dari komunitas dan akses terhadap layanan kesehatan mental yang mudah dijangkau juga penting untuk membantu remaja yang mengalami masalah.

Memperhatikan kesehatan mental remaja merupakan investasi penting untuk masa depan mereka dan bangsa. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kerja sama dari berbagai pihak, diharapkan remaja Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia.

https://www.kompasiana.com/nesa71676/65b467efde948f17a0499364/apakah-insecure-dapat-memengaruhi-mental-remaja