GEN - Z DAN TANTANGANNYA
Generasi Z, merupakan sebutan bagi mereka yang lahir di tahun 1997-2012. Mereka yang lahir di generasi ini tumbuh besar di era digital yang serba cepat dan mudah. Akses tak terbatas pada gawai dan media sosial membawa tantangan tersendiri bagi kesehatan mental mereka. Sebagai orang tua, penting untuk memahami dampak negatif dan cara mengatasinya. Berikut adalah dampak negatif dari penggunaan gawai dan media sosial yang perlu diperhatikan orang tua.
1. Kecanduan
Sebuah studi menemukan bahwa 48% remaja mengalami kecanduan internet dan media sosial yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Banyaknya waktu yang dihabiskan anak untuk bermain di dunia maya dan mengakses media sosial berpotensi menyebabkan penurunan produktivitas, masalah tidur, dan isolasi sosial. Hal ini menyebabkan tidak sedikit performa anak di dunia akademik terganggu karena kecanduan internet dan media sosial.
2. Gangguan Perhatian
Banyaknya paparan konten digital yang konstan dapat memengaruhi kemampuan anak Gen Z untuk mempertahankan fokus dan berkonsentrasi. Besar kemungkinan hal ini memberi dampak negatif pada prestasi akademik dan perkembangan kognitif ank. Rentang perhatian anak menjadi pendek dan anak tidak terbiasa untuk tekun memperhatikan maupun berusaha menyelesaikan masalah.
3. Harga Diri Rendah
Media sosial kerap memamerkan kehidupan sempurna, membuat anak Gen Z merasa tidak cukup dan mengembangkan harga diri rendah. Mereka seringkali membandingkan kondisi kehidupan sendiri dengan yang ditampilkan orang lain di media sosial. Meskipun banyak di antara mereka sudah menyadari bahwa kehidupan di media sosial seringkali tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Namun paparan konten dan kehidupan yang dibagikan orang lain tanpa disadari memengaruhi cara pandang dan penilaian mereka terhadap kehidupan sendiri. Anak lebih mudah merasa tidak puas akan kehidupan sehingga memicu depresi dan kecemasan pada diri anak.
4. Cyberbullying
Survei menunjukkan bahwa 59% remaja pernah menjadi korban cyberbullying. Cyberbullying merupakan tindakan menyakiti atau mengintimidasi seseorang secara sengaja dan berulang kali melalui penggunaan komputer, ponsel, atau perangkat elektronik lainnya. Korban cyberbullying berpotensi mengalami masalah psikologis seperti trauma, kegelisahan, dan bahkan perilaku ekstrim seperti merusak diri sendiri.
Apa yang dapat dilakukan orangtua?
- Tetapkan Batasan
Sebisa mungkin, aturan yang jelas mengenai waktu dan konten yang boleh diakses. Terapkan waktu bebas gadget (tidak boleh menggunakan gadget) seperti saat makan atau sebelum tidur.
- Komunikasi Terbuka
Diskusikan dampak negatif gadget dan media sosial dengan anak. Dengarkan kekhawatiran mereka dan berikan solusi yang positif.
- Kembangkan Minat Lain
Dorong anak untuk mengembangkan hobi dan aktivitas di luar gadget, seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial.
- Berikan Teladan
Batasi penggunaan gadget orang tua sendiri dan tunjukkan bagaimana menikmati kehidupan nyata tanpa tergantung pada dunia digital.
- Cari Bantuan Profesional
Jika anak Anda mengalami masalah kesehatan mental serius, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor.
Orang tua memiliki peran penting dalam membantu anak Gen Z menghidupi dunia digital dengan bijak. Dengan pengawasan dan pendampingan yang tepat, orang tua dapat meminimalkan dampak negatif dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia.
Pada era digital ini, generasi Z jangan sampai lengah. Apalagi, sampai terlena dengan hadirnya teknologi yang makin canggih. Sebab, ada beberapa hal yang perlu dihadapi dengan penuh kesiapan yang matang.
Tantangan dalam Pendidikan
Berkembangnya teknologi pada generasi ini, terutama dalam hal pendidikan, menjadikan pembelajaran lebih efektif dan lebih menyenangkan, sehingga tak heran jika banyak peserta didik yang lebih memilih metode pembelajaran melalui teknologi daripada metode pendidikan tradisional yang mereka anggap out-of-date. Selain memiliki sisi positif bagi peserta didik, pesatnya perkembangan teknologi memiliki sisi negatif. Di antaranya, terganggunya fokus belajar dan lebih cenderung memilih fokus pada gadgetnya daripada mendengarkan guru, sehingga pembelajaran seperti ini akan terasa lebih sulit. Dampak negatif lainnya adalah, peserta didik akan terkena information overload, yakni mengakses informasi yang seharusnya tidak mereka tahu. Seperti halnya mengakses link pornografi yang bisa mereka dapatkan dari internet.
Tantangan dalam Karier
Generasi Z adalah salah satu generasi harapan yang mahir berteknologi dalam dunia kerja. Lapangan kerja yang diminati oleh generasi Z ini memiliki peluang untuk sukses dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Namun, era digital semakin hari semakin bertambah pesat perkembangannya, sehingga diperlukan individu yang siap bersaing dalam memanfaatkan teknologi untuk meraih karier yang baik dalam dunia kerja.
Tantangan dalam Kesehatan Mental
Tingkat kecemasan generasi Z cenderung lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya, karena semakin maju teknologi, generasi Z ini akan dihadapkan dengan tantangan kesehatan mental. Dalam era digital ini teknologi semakin canggih, banyak orang yang lebih lama hidup dalam dunia maya daripada dunia nyata. Salah satunya adalah terganggunya pola tidur yang tidak teratur sehingga dapat mengganggu mental seseorang.
Tantangan dalam Hubungan Sosial
Meningkatnya perkembangan teknologi serta meratanya internet dalam kehidupan menjadikan seseorang, khususnya generasi Z ini lebih memilih berinteraksi dalam dunia maya daripada orang di sekitarnya. Hubungan sosial ini semakin minim bagi orang yang merasakan kecanggihan teknologi. Banyak pula yang lebih mementingkan teknologinya daripada menjaga hubungan sosial. Mereka lupa bahwa menjaga interaksi sosial jauh lebih penting daripada interaksi dunia maya. Manusia merupakan makhluk sosial yang butuh dengan sesamanya. Jadi, hadapi tantangan ini dan yakinkan pada dirinya sendiri, meski teknologi semakin canggih, berinteraksi dengan sesama jauh lebih baik .
Tantangan dalam Lingkungan Hidup
Lingkungan adalah bagian dari kehidupan manusia. Aktivitas manusia akan sangat berpengaruh terhadapnya, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi yang berakibat isu lingkungan semakin kompleks dan mengglobal sehingga sangat diperlukan perhatian dari berbagai pihak. Tantangan yang akan dihadapi oleh generasi Z ini dalam lingkungan hidup adalah bagaimana caranya agar generasi ini mampu berperan aktif dalam melestarikan lingkungan hidup serta mampu menyaring informasi yang didapat dari platform dan bisa membuktikan bahwa informasi tersebut akurat sebelum disebarkan pada publik. Namun, untuk melestarikan lingkungan hidup dan bisa mengambil tindakan yang konkret, generasi Z ini tidak bisa berjalan sendiri, mereka harus mampu bekerja sama atau berkolaborasi dengan generasi sebelumnya.
kesimpulan
Generasi Z dihadapkan pada beragam permasalahan yang kompleks dan mendalam pada tahun 2020-an. Meskipun dianggap sebagai generasi yang terampil dalam teknologi serta optimis, mereka juga menghadapi tantangan serius seperti kesehatan mental, isu lingkungan, dan ketidaksetaraan.
Meski begitu, Gen Z telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat dan dunia. Generasi ini adalah motor penggerak di balik banyak gerakan sosial dan politik saat ini, dan masa depan mereka memiliki potensi besar untuk membentuk dunia yang lebih baik.