Fenomena Childfree yang Melekat dengan Gen Z

22 May 2024 23:07:08 Dibaca : 42

NAMA: Zahwa Pratiwi Inaku

NIM: 221423081

JURUSAN: Ilmu Hukum Kemasyarakatan

Fenomena childfree, yang merujuk pada keputusan seseorang atau pasangan untuk tidak memiliki anak, telah menjadi topik yang menarik perhatian di era modern, terutama di kalangan generasi Gen Z. Berbagai faktor dan pandangan telah memengaruhi tren ini serta menimbulkan tantangan sosial yang perlu dipahami lebih dalam.

1.Pandangan Islam dan Childfree:Penelitian menunjukkan bahwa pandangan terkait fenomena childfree di kalangan masyarakat modern, termasuk pandangan Islam, menunjukkan perbedaan pendapat. Sebagian besar responden tidak setuju terhadap tren childfree dengan alasan bahwa anak dianggap sebagai anugerah dari Tuhan dan memberi dampak positif bagi kehidupan.

2.Tantangan Sosial dan Childfree:Faktor-faktor seperti siklus "bad parenting" dan pengalaman trauma dari pola asuh yang buruk juga menjadi salah satu faktor pembentuk fenomena childfree. Fenomena ini berupaya menyadarkan orang bahwa memiliki anak adalah pilihan, bukan kewajiban, dan seharusnya tidak menjadi bahan diskriminasi. Banyak pasangan muda, terutama Gen Z, memilih untuk menjadi childfree karena alasan finansial dan kesadaran akan tanggung jawab orang tua.

3.Perspektif Generasi Z dan Childfree:Generasi Z memiliki persepsi bijaksana terhadap konsep childfree. Mereka tidak menghakimi pasangan yang memutuskan untuk childfree dan menerima konsep tersebut dengan bijaksana.4.Pengaruh Nilai dan Tradisi:Childfree bukanlah tradisi atau nilai yang berasal dari Indonesia, melainkan berasal dari Eropa dengan nilai-nilai individual yang tinggi. Di Indonesia, masih berlaku nilai kolektivitas, meskipun sudah banyak tantangannya. Fenomena ini juga menuai pro dan kontra di masyarakat, dan seringkali dianggap sebagai sesuatu yang tidak lazim sehingga mendapat stigma negatif.

beberapa tantangan kunci yang dihadapi oleh Generasi Z:

1. Kesehatan Menta: Generasi Z sering dikatakan sebagai generasi yang lebih terbuka terhadap pembicaraan tentang kesehatan mental. Namun, meningkatnya tingkat stres akademis, kecemasan, dan depresi dalam kalangan Gen Z menjadi perhatian utama. Menurut American Psychological Association, pada tahun 2020, 91% Gen Z melaporkan terserang stres akibat pandemi COVID-19. Selain itu, isu-isu kesehatan mental semakin mendominasi pikiran dan kehidupan sehari-hari mereka.

2.Isu Lingkungan: Generasi Z tumbuh di tengah-tengah kekhawatiran yang meningkat tentang perubahan iklim dan dampaknya. Mereka adalah advokat lingkungan yang gigih dan terlibat dalam aksi protes iklim serta kampanye pelestarian lingkungan. Menurut National Geographic, Gen Z adalah motor penggerak di balik banyak aksi protes iklim dan kampanye pelestarian lingkungan. Mereka memahami bahwa masa depannya terancam karena perubahan iklim. Karena hal itu, banyak dari mereka yang telah berkomitmen untuk mengambil tindakan.

3.Isu Kesenjangan Sosial: Generasi Z sangat sadar akan kesenjangan ekonomi dan sosial. Mereka terlibat dalam kampanye sosial dan gerakan yang bertujuan mengurangi ketidaksetaraan ekonomi dan rasial. Kesenjangan ekonomi dan sosial menjadi perhatian serius bagi Generasi Z, yang tumbuh di tengah-tengah krisis finansial dan menyaksikan ketidaksetaraan yang semakin membesar.

4.Teknologi dan Privasi Data: Karena kebutuhan akan teknologi semakin tinggi, Gen Z semakin prihatin dengan privasi data dalam dunia digital. Dalam Harvard Business Review dijelaskan bahwa banyak Gen Z yang prihatin dengan bagaimana data mereka dikumpulkan dan digunakan oleh perusahaan teknologi. Mereka mendesak untuk reformasi privasi data dan lebih banyak kontrol atas informasi pribadi mereka.

5. Kesejahteraan Sosial dan Kesetaraan: Generasi Z aktif memperjuangkan kesetaraan dalam hal ras, gender, dan hak-hak LGBTQ+. Mereka menuntut perubahan dan berkontribusi pada perubahan sosial yang lebih inklusif dan adil.

Dari berbagai perspektif dan pandangan yang ada, fenomena childfree di kalangan generasi Gen Z menunjukkan kompleksitas dalam pengambilan keputusan terkait memiliki anak. Dengan memahami berbagai faktor yang memengaruhi tren ini, diharapkan masyarakat dapat lebih terbuka dan bijaksana dalam menyikapi pilihan hidup individu terkait memiliki anak.

 

TUGAS 2 TANGGAPAN ARTIKEL

JUDUL ARTIKEL YANG DI AMBIL:Fenomena Childfree yang Melekat dengan Gen Z: Dijadikan Sebuah Trend?

Artikel tersebut membahas fenomena "childfree," yaitu keputusan seseorang atau pasangan untuk tidak memiliki anak secara sengaja. Keputusan ini didorong oleh berbagai alasan seperti pertimbangan finansial, kesehatan, dan preferensi gaya hidup. Faktor ekonomi sering menjadi alasan utama, dengan pasangan merasa bahwa biaya hidup akan lebih tinggi jika memiliki anak. Masalah kesehatan juga dapat memengaruhi keputusan untuk childfree, terutama jika seseorang merasa tidak mampu membagi waktu antara merawat diri sendiri dan anak.

Keputusan ini juga bisa merupakan kesepakatan bersama pasangan sebelum menikah. Fenomena childfree di Indonesia mulai menarik perhatian publik setelah influencer Gita Savitri mengumumkan pilihannya untuk tidak memiliki anak, yang menuai pro dan kontra. Pengaruh influencer dan media digital semakin memperkuat keputusan ini di kalangan generasi millennial dan Gen Z, yang sering menghadapi tekanan sosial dan ekspektasi keluarga untuk memiliki anak.

Menurut Ketua Forum Genre Kota Depok, Daffa Nayudhistira, keputusan untuk childfree mencerminkan pergeseran pandangan terhadap kehidupan dan masa depan, dengan banyak orang memilih untuk menunda atau tidak memiliki anak karena alasan yang mereka anggap penting. Data menunjukkan penurunan angka pernikahan di kalangan perempuan berusia 20-24 tahun di kota-kota besar, seperti Jakarta, seiring dengan meningkatnya tren childfree di kalangan millennial dan Gen Z.Fenomena childfree ini menekankan pentingnya otonomi dan kebebasan individu dalam mengambil keputusan hidup, serta mencerminkan respons generasi muda terhadap dinamika sosial dan ekonomi yang semakin kompleks.

 

sumber artikel: https://www.kompasiana.com/mutiara44413/663d8590de948f554a5332b3/fenomena-childfree-yang-melekat-dengan-gen-z-dijadikan-sebuah-trend

Kategori

  • Masih Kosong

Arsip

Blogroll

  • Masih Kosong