ATMOSFIR POLITIK DI MASYARAKAT

22 October 2020 10:34:03 Dibaca : 248

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberi rahmat dan petunjuk kepada kita sehingga kita dapat menyusun laporan hasil pengamatan dan penilitian tentang “ATMOSFIR POLITIK DI MASYARAKAT” disusun Dalam Rangka Lomba Karya Tulis Ilmiah Partisipasi Politik Masyarakat Badan Kesatuan Dan Politik Provinsi Sulawesi Utara.Tidak lupa saya ucapkan terimakasih yang tulus kepada :

1. Orang Tua Saya

2. Bapak dan Ibu narasumber

Karena atas dukungan mereka yang telah banyak memberikan masukan yang sangat berharga kepada saya tentang “ATMOSFIR POLITIK DI MASYARAKAT” menyusun karya tulis ilmiah.

Saya menyadari karya tulis ilmiah ini masih banyak sangat jauh dari kesempurnaan untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan.

Semoga karya tulis ilmiah dari saya dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan tentang “ATMOSFIR POLITIK DI MASYARAKAT” bagi semua pihak yang memerlukan.

                                     Kotamobagu, 22 Oktober 2020

Salam hormat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... iDAFTAR ISI ................................................................................................................ iiBAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 5 A. LATAR BELAKANG ......................................................................................... 6

B. PERUMUSAN MASALAH................................................................. 6C. METODE PENULISAN....................................................................... 6BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 7A. DALAM ARTI KEPENTINGAN UMUM (POLITICS) 7B. DALAM ARTI KEBIJAKANSANAAN (POLICY) ............................. 7

BAB III PEMBHASAN............................................................................. 131. MEMBERIKAN PENDIDIKAN POLITIK............................................ 132. MEMBERIKAN JAMINAN KESEMPATAN DAN KEAMANAN 133. MEMAKSIMALKAN FUNGSI POLITIK.................................................. 13 BAB IV KESIMPULAN.............................................................................................. 13

Daftar Pustaka ............................................................................................................. 13

 

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Dunia politik di indonesia saat ini sedang bermetamorfosis menuju pendewasaan dalam pelaksanaanya , dimana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi tampak terlihat jelas mulai menunjukan Partisipasinya dalam politik . Dalam sistem politik negara Indonesia, pemilu merupakan salah satu proses politik yang dilaksanakan setiap lima tahun, baik untuk memilih anggota legislatif, maupun untuk memilih anggota eksekutif. Anggota legislatif yang dipilih dalam pemilu lima tahun tersebut, terdiri dari anggota legislatif pusat yang dalam sistem pemerintahan Indonesia biasanya disebut sebagai DPR-RI, dan DPRD Daerah Propinsi, serta DPRD Kabupaten/Kota. Selain itu badan masyarakat juga di berikesempatan untuk memeilih bdab eksekutif berupa pemilihan President, Gubernur dan Bupati/ Walikotanya. Besarnya andil rakyat yang di berikan oleh pemerintah dalam berpolitik mulai terbuka lebar sejak adanya reformasi politik yang bergulir sejak tahun 1998, dimana pada masa rezim orde baru kesempatan masyarakat dalam berpolitik sangat minim,karena pada masa itu masyarakat hanya diberi kesempatan untuk memilih anggota legislatif sedangkan anggota eksekutif dipilih oleh MPR. Pada rezim orde baru politik hanya di jadikan alat untuk kepentingan penguasa dan kroni-kroninya, hak-hak politik masyarakat sering didiskriminasi, rakyat tidak diberikan hak politik yang sepenuhnya untuk memilih para pemimpin, mengkritisi kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pada tahun 2002, telah memberi peluang pada masyarakat untuk lebih banyak berpartisipasi dalam berpolitik dimana masyarakat dapat memilih aggota eksekutif secara langsung baik itu presiden,gubernur,bupati/walikota .

Pesta politik yang dilaksanakan bertepatan tahun ini dilaksanakan ada dua macam yaitu pemilihan Bupati dan wakil Bupati (PILBUP) dimana partisipasi masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya untuk duduk dilembaga BUPATI baik ditingkat Pusat ataupun ditingkat Daerah yang dilaksanakan pada bulan 9 Desember 2020 serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PILGUB) yang nantinya akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 secara langsung oleh rakyat sesudah Pemilihan anggota legislatif dilaksanakan kemaren. Selain hal tersebut masing-masing daerah juga dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) baik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilihan Walikota/Bupati dan Wakilnya yang langsung dipilih oleh rakyatnya juga.Dalam Pemilu baik PILBUP, PILGUB, maupun PILKADA peran serta keikutsertaan masyarakat sangat penting dalam berpartisipasi mensukseskanya , karena sukses tidaknya pelaksanaan PEMILU salah satunya adalah ditentukan bagaimana partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu tersebut. Pemilu merupakan salah satu tonggak penting yang menggambarkan kedaulatan rakyat dimana rakyat yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini , sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada negara demokrasi tanpa memberikan peluang adanya pemilihan umum yang dilakukan secara sistematik dan berkala.Partisipasi politik masyarakat merupakan yangmerupakan salah satu bentuk aktualisasi dari proses berpolitik , Keinginan ini menjadi sangat penting bagi masyarakat dalam proses pembangunan politik bagi negara-negara berkembang seperti di indonesia, karena di dalamnya ada hak dan kewajiban masyarakat dalam berpolitik yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik itu dalam PIBUP,PILGUB MAUPUN PILKADAdapat. Sistem ini membuka ruang dan membawa masyarkat untuk terlibat langsung dalam proses tersebuPartisipasi politik yang merupakan perwujutan kedaulatan rakyat adalah suatu hal yang sangat fundamental dalam proses demokrasi. Ia memiliki makna yang sangat penting dalam bergeraknya roda dan sistem demokrasi. Apabila masyarakat, memiliki tingkat partisipasi yang tinggi, maka proses pembangunan politik akan berjalan dengan baik, sehingga akan sangat berarti pula terhadap perkembangan bangsa dan negara ini. Sebaliknya partisipasi politik juga tidak akan bermakna apa-apa dan tidak berarti sama sekali kalau ia tidak memenuhi syarat dari segi kualitatif maupun kuantitif. Oleh karenanya tingkat partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan umum, termasuk pemilihan kepala daerah merupakan hal yang sangat penting pula untuk ditilik, karena rendah atau tingginya suatu partisipasi merupakan sinyal dan indikator penting terhadap jalannya proses demokasi politik di Indonesia

Perumusan Masalah Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mengajukan beberapa perumusan masalah, yaitu:1. Faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat saat ini?2. Bagimana Upaya pemerintah dan partai politik peserta pemilu dalam meningkatkan peran serta masyakat dalam berpolitik .

C. Metode Penulisan Metode penulisan yang dilakukan penulis adalah: pertama, melakukan perumusan masalah dengan menemukan dan mengembangkan indikator masalah yang ada. Penemuan dan pengembangan masalah dilakukan dengan menelusuri objek yang menarik minat dan masih dapat dijangkau oleh kemampuan pengetahuan penulis. Kedua, mencari data dan informasi. Pencarian data dan informasi ini dilakukan dengan studi literatur dari artikel di internet, Media Cetak maupun Elektronik . Ketiga, melakukan sitesa berupa naskah dari masalah dan informasi yang diperoleh. Keempat, melakukan pemeriksaan terhadap tulisan yang sudah dibuat. Kelima, membuat kesimpulan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Budiardjo (1991), perkataan politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan. Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik mempunyai arti yang berbeda-beda.Sedangkan menurut Austin Ranney mendefinisikan politik sebagai proses pembuat kebijakan pemerintahan (sering disebut sebagai kebijakan umum atau pulic policy ) Untuk lebih memberikan pengertian arti politik disampaikan beberapa arti politik dari segi kepentingan penggunaan, yaitu:

A. Dalam arti kepentingan umum (politics)Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, lazim disebut Politik (Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.

B. Dalam arti kebijaksanaan (Policy)Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita kehendaki. Dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalah adanya :a. Proses pertimbanganb. Menjamin terlaksananya suatu usahac. Pencapaian cita-cita/keinginanJadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari masyarakat atau negara.

Pengertiam Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

  • Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.Budiardjo (2009:367) menyatakan partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan Negara dan, secara langsung atau tidak langsung, memengaruhi kebijakan pemerintah (public policy). Dengan demikian Partisipasi politik erat kaitanya dengan kesadaran politik, karena semakin sadar bahwa dirinya diperintah, orang kemudian menuntut diberikan hak bersuara dalam penyelenggaraan pemerintah.Menurut Herbert McClosky dalam International encyclopedia of the social sciences (Budiardjo,1996:183) partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukkan kebijakan umum
  • Menurut Herbert McClosky dalam International encyclopedia of the social sciences (Budiardjo,1996:183) partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukkan kebijakan umum

kegiatan pertisipasi politik menurut Davis terdapat tiga unsur, yaitu: (1) Adanya penyertaan pikiran dan perasaan, (2) adanya motivasi untuk berkontribusi, serta (3) adanya tanggung jawab bersama. Karena esensinya partisipasi berasal dari dalam atau dari diri sendiri masyarakat tersebut. Artinya meskipun diberi kesempatan oleh pemerintah atau Negara tetapi kalau kemauan ataupun kemampuan tidak ada maka partisipasi tidak akan terwujud. Di samping itu ada bentuk-bentuk partisipasi politik sebagaimana dikemukakan Sulaiman (1998), bahwa bentuk-bentuk partisipasi politik adalah sebagai berikut: (1) partisipasi dalam kegiatan bersama secara fisik dan tatap muka; (2) partisipasi dalam bentuk iuran uang, barang, dan prasarana; (3) partisipasi dalam proses pengambilan keputusan; serta (4) partisipasi dalam bentuk dukungan.

Selanjutnya Sulaiman mengatakan ada beberapa jenis partisipasi politik yaitu (1) partisipasi pikiran, “psychological participation”, (2) partisipasi tenaga, ‘physical participation’, (3) partisipasi pikiran dan tenaga, ‘psychological and physical participation’; (4) partisipasi keahlian, ‘participation with skill’, (5) partisipasi barang, ‘material participation’, dan (6) partisipasi uang/dana, ‘money participation’.o

Kesempatan berpartisipasi berasal dari luar masyarakat. Demikian pula walaupun kemauan dan kemampuan berpartisipasi oleh masyarakat ada tetapi kalau tidak diberi kesempatan oleh pemerintah Negara maka partisipasi tidak akan terjadi. Oleh karena itu tiga hal tersebut kemauan, kemampuan maupun kesempatan merupakan factor yang sangat penting dalam mewujudkan partisipasi. Selama ini kegiatan partisipasi masyarkat masih dipahami sebagai upaya mobilitasi masyarakat untuk kepentingan Pemerintah atau Negara. Padahal sebenarnya partisipasi idealnya masyarakat ikut serta dalam menentukan kebijakan Pemerintah yaitu bagian dari control masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah

BAB IIIPEMBAHASANKancah perpolitikan dan Demokrasi di Indonesia mulai menunjukan sinyalemen positif,dimana masyarakat sebagai objeknya mulai menggeliat menunjukan taring dalam dunia politik dan demokrasi .Di masyarakat, partisipasi politik erat hubugannya dengan tingkat pendidikan. Pada umumnya semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi pula kecenderungan seorang individu untuk berpartisipasi dalam politik. Sedangkan yang banyak dihadapi oleh negara berkembang adalah tingkat buta huruf yang masih tinggi, partisipasi masih tergolong rendah karena masyarakat masih belum sadar tentang apa yang terjadi dan dampak politik bagi kehidupan mereka. Di negara berkembang, ada hubungan kuat antara pendidikan, kepentingan dan keterlibatan dalam politik.Faktor lain yang berpengaruh terhadap besar kecilnya partisipasi politik adalah:faktor sosialisasi; Sosialisasi atau menyebarluaskan pelaksanaan pemilu di Indonesia sangat penting dilakukan dalam rangka memenimalisir angka golput. Hal ini di sebabkan intensitas pemilu di Indonesia cukup tinggi mulai dari memilih kepala desa, bupati/walikota, gubernur pemilu legislatif dan pemilu presiden hal ini belum dimasukkan pemilihan yang lebih kecil RT/RW. Kondisi lain yang mendorong sosialisi sangat penting dalam upaya meningkatkan partisipasi politik masyarakat adalah dalam setiap pemilu terutama pemilu di era reformasi selalu diikuti oleh sebagian peserta pemilu yang berbeda. Sehingga menuntut penyelenggara pemilu, peserta pemilu, serta seluruh stakehoolderSelain itu sifat atau watak masing-masing pribadi serta anggapan mereka terhadap aktifitas sosial,dimana ada beberapa sikap individualisme yang kurang memikirkan kepentingan bangsa negara dan acuh dengan kondisi di sekitarnyaPerasaan pesimis akan efektifitas keterlibatan individu untuk mempengaruhi keputusan pemerintah,hal dapat dimaklumi karena mereka jarang sekali menemukan figur yang dapat menyalurkan aspirasinya sesuai dengan janji-janji kampaye.

Ekspos media massa baik cetak maupun elektronik semisal Televisi sebagai media massa yang paling populer dan paling merakyat tentu memiliki andil yang sangat besar dalam hal membentuk paradigma dan fondasi dasar pemikiran politik yang ada pada masyarakat. Citra perpolitikan yang ada di tengah-tengah masyarakat tentu terbentuk karena adanya contoh yang di tiru sehingga terbentuklah sikap politik yang seperti sekarang ini. Perpolitikan yang ada di tengah-tengah masyarakat memang sedikit berada dalam posisi yang tidak menguntungkan. Dimana banyak sekali orang awam yang menganggap bahwa politik itu adalah sesuatu yang keras, kejam dan penuh dengan intrik. Di tambah lagi banyaknya tokoh-tokoh politik yang tidak bertanggung jawab seolah-olah makin menambah buruk citra perpolitikan yang ada pada saat ini.Faktor Sosial Ekonomi, seperti:Secara umum, orang yang lebih sejahtera akan lebih aktif dari pada orang yang tidak/ belum sejahtera dimana mereka lebih mementingkan kebutuhan primer berupa sandang ,panagn dan papan di bandingkan berparti sipasi aktif dalam politik,selain itu pengaruh jenis kelmin juga turut berperan dimana pria lebih aktif berpartisipasi aktif dari pada wanita hal ini tentu saja dipengaruhi oleh kesempatan yang di berikandan kesibukan yang dihadapi yang mana biasanya wanita leih di sibukan oleh urusan rumah tangga. Etnis tertentu juga biasanya berpengaruh terhadap partisipasinya dalam berpolitik,Etnis Mayoritas biasanya lebih aktif dibandingkan dengan minoritas apalagi bila ada intimidasi yang dilakukan oleh etnis mayoritas kepada minoritas dan ini biasanya masih terjadi terutama di daerah terpencil yang kurang kondusif tingkat keamanan nya dan daerah rawan konflilk,selain itu umur juga mempengaruhi paradikma yang tentu saja aplikasinya di dunia politik misalkan usia dewasa biasanya lebih aktif dibandingkan dengan orang yang sangat tua, ataupun anak-anak dan remaja.Political Beliefs atau Tingkat kepercayaaan masyarakat terhadap partai dan aktor politik juga memegang peran yang sangat penting terhadap partisipasi politik masyarakat .Figur dan gambaran partai dan aktor politik yang sekarang ini banyak terekspos di media misalnya oknum elit politik yang demi kepentingan pribadi dan golongan mereka menggunakan politik sebagai senjata untuk mencapai tujuan pribadi maupun golongan, Selain itu sorotan terhadap prilaku, sepak terjang serta kinerja para politikus daerah maupun di senayan banyak di temukan oleh KPK kasus – kasus korupsi yang menjerat wakil rakyat serta tindak asusila yang notabene di lakukan oleh para wakil rakyat, belum lagi kinerja yang jauh dari kata memadai dalam membuat undang – undang, tidak memenuhi target yang telah di tentukan serta segudang masalah lain yang banyak di sorot oleh media menyebabkan masyarakat merasa tidak perduli, acuh dan menganggap sepele tentang politik .Hal inilah dapat terlihat dengan tingginya angka Golput atau Golongan Putih , ini merupakan salah satu bentuk kekesalan masyarakat akan banyaknya Fenomena yang terjadi pada ranah politik di negara sebab itu politik telah dipandang sebelah mata oleh masyarakat yang merasa bahwa partai politik tidak lagi membawa aspirasi masyarakat melainkan keberadaannya hanya dianggap sebagai kendaraan politik yang dipakai oknum-oknum tertentu. Terlebih jumlah partai selama ini sangat fluktuatif dan tidak jarang membingungkan masyarakat awam dasar pemahaman tentang perpolitikan yang baik dan benar dalam diri seseorang tentu dapat meminimalisir terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang mungkin di lakukan Sekarang jika kita menengok kembali ke tengah-tengah masayarakat, banyak sekali masyarakat kita yang tidak tahu-menahu tentang konsep perpolitikan yang benar, salah satunya adalah dengan semangkin maraknya money politik dimana masyarakat hanya diberi beberapa rupiah saja ia rela mempertaruhkan masa depan yang nantinya akan berjalan selama 5 tahun sungguh sangat ironi tapi inilah yang sedang berkembang dan melanda di masyarakat, ini mereka lakukan karena kampaye atau orasi yang di janjikan oleh caleg pada akhirnya hanya sekedar janji belaka sehingga mereka lebih mempercayai caleg yang langsung memberikan bingkisan baik itu berupa uang maupun sembako yang mungkin hanya mereka gunakan untuk satu hari tapi mereka tak menyadari bahwasanya ribuan hari mendatang mereka akan di tindas oleh politikus keji yang hanya memikirkan kepentingan diri dan golongannya saja Melihat fenomena partisipasi politik masyarakat saat ini hendaknya pemerintah dan partai politik melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memperbaiki dunia politik serta partisipasi masyarakatnya adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah :

1) Memberikan Pendidikan PolitikSalah satu faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam berpolitik adalah kurangnya pengetahuan masyarakat akan politik sehingga motivasi untuk turut andil juga rendah,oleh sebabitu sanagnt penting memberikan pendidikan politik. Adanya pendidikan politik bagi warga negaranya Untuk menciptakan masyarakat politik , pendidikan politik dimaksudkan untuk mengembangkan dan mempertahankan situasi politik yang sudah ada. Sehingga masyarakat akan menjadi melek politik dan dengan pendidikan politik masyarakat akan tahu bagaimana system politik dan budaya politik yang ada di Negara tersebut sehingga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan dan perkembangan politik. Dengan pendidikan politik maka akan menumbuhkan Kesadaran Politik yang tinggi di masyarakat warga negara sehingga diharapkan munculnya rasa kecintaan kepada negaranya dengan danya kesadaran politik tersebut. Kesadaran politik yang tinggi warga Negara sangat diperlukan untuk keberlangsungan pemerintahan, Namun celakanya pendidikan politik yang dilaksanakan cenderung hanya untuk kepentingan politik semata dengan mengabaikan hal-hal ini seperti pendidikan politik rakyat.Bahkan masyarakat banyak yang mengasumsikan pendidikan politik sama dengan istilah sosialisasi politik . istilah pendidikan politik dengan istilah Sosialisasi Politik sebenarnya berbeda, tapi keduanya memiliki makna yang hampir sama. Sosialisasi politik adalah pendidikan politik dalam arti sempit. Sosialisasi politik dibagi dua yaitu pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Pendidikan politik merupakan suatu proses dialogik diantara pemberi dan penerima pesan. Melalui proses ini para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma, dan simbol-simbol politik negaranya dari berbagai pihak dalam sistem politik seperti sekolah, pemerintah, dan partai politik.

2) Memberikan jaminan kesempatan dan keamananDalam perhelatan pesta rakayat yang baru-baru ini digelar pemerintah wajib memberikan jaminan kepada setiap warga negara baik itu yang ada di luar negeri maupun yang berdomisili dalam negeri untuk mempunyai kesempatan dalam menentukan hak pilih,seringkali kita dengar kurangnya kesempatan yang di berikan masyarakat yang tinggal di luar negri untuk menyalurkan suaranya kita sadari memang banyak kendala yang harus dihadapi misalnya berkaitan dengan letak geografis dan prosedural negara tersebut,namun itu merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah yang harus di pecahkan karena begaimanapun juga jumlah suara yang ada diluar negeri cukup besar baik itu TKI formal maupun non formal serta para para pelajar dan mahasiswa .Kesempatan juga harus di berikan pada masyrakat yang berkebutuhan khusus misalnay pada penyandang Tuna Netra maka surat suara harus menggunakan huruf brayle sehingga tidak perlu pendamping sehingga ia dapat dengan leluasa menyalurkan aspirasinya tanpa merasa canggung,Tuna Wisma walaupun tidak mempunya tempat tinggal yang tetap tetapi tetap dapat meilih tanpa dikenai dengan prosedural yang berkaitan dengan domisilinya.begitu juga dengan tuna daksa,tuna rungu dan orang-orang yang sakit .Selainan jaminan kesempatan jaminan akan keselamatan bagi masyarakat yang melakukan kegiatan politik juga harus di penuhi oleh pemerintah terkadang di daerah daerah terpencil dan rawan konflik masyarakat di intimidasi untuk memberikan suaranya pada parpol atau tokoh politik tertentu hal ini sangat mungkin terjadi,akibatnya masyarakat tidak bergairah dalam melakukan partisipasi politik karena tidak sesuai dengan hati nuraninya.

3) Memaksimalkan Fungsi Partai PolitikTujuan parti politik adalah untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan guna melaksanakan /mewujudkan program-program yang telah mereka susun sesuai dengan ideologi tertentu. Oleh karena itu maka untuk mencapai tujuannya tersebut maka partai politik memiliki fungsi: Sebagai sarana komunikasi politik; Komunikai politik adalah proses penyampaian informasi politikdari pemerintah kepada masayarakat dan sebaliknya dari masyarakat kepada pemerintah. Parpol disini berfungsi untuk menyerap, menghimpun (mengolah, dan menyalurkan aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapakan suatu kebijakan). Begitu juga dalam upaya meningkatkan partisipasi dalam pemilu maka partai politik bisa menggunakan garis intruksi dalam mensisialisasikan pemilihan umum tersebut dari tingkat pusat sampai tingkat desa secara struktural dan menyebar luaskannya kemasyarakat. Sosialisasi politik (political socialization); adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik mengenai suatu fenomena politik yang sedang dialami suatu negara. Proses ini disampaikan melalui pendidikan politik. Sosialisai yang dilakukan oleh parpol kepada masyarakat berupa pengenalan program-program dari partai tersebut. Dengan demikian, diharapkan pada masyarakat dapat memilih parpol tersebut pada pemilihan umum. Ide, visi dan kebijakan strategis yang menjadi pilihan partai politik dimasyarakatkan kepada konstituen untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat luas. Terkait dengan sosialisasi politik , partai juga berperan sangat penting dalam rangka pendidikan politik Parpol sebagai aktor memainkan peran dalam menumbuhkan cita-cita masyarakat untuk menjadikan Indonesia menjadi negara yang maju. Sarana rekrutmen politik adalah rekrutmen politik adalah proses seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk melaksanakan sejumlah peran dalam sistem politik ataupun pemerintahan. Atau dapat dikatakan proses seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk menduduki suatu jabatan ataupun beberapa jabatan politik ataupun mewakili parpol itu dalam suatu bidang. Rekrutmen politik gunanya untuk mencari otang yang berbakat aatupun berkompeten untuk aktif dalam kegiatan politik. Partai dibentuk memang dimaksudkan untuk menjadi kendaraan yang sah untuk menyeleksi kader-kader pemimpin negara pada jenjang-jenjang dan posisi-posisi tertentu. Kader-kader itu ada yang dipilih secara langsung oleh rakyat, ada pula yang dipilih melalui cara yang tidak langsung, seperti oleh Dewan Perwakilan Rakyat, ataupun melalui cara-cara yang tidak langsung lainnya. Oleh karena itu partai politik dalam penetapan kader yang diusung dalam penempatan jabatan ataupun mencalonkan kandidatnya baik dalam Pileg, Pilbup, Pilgub ataupun Pilpres harus memperhatikan aspirasi yang berkembang dimasyarakat agar sosiallisasi secara individu mendorong pula terhadap meningkatnya partisipasi masyarakat dalam memilih baik secara individu maupun secara kelompok. Apabila kolaborasi yang dilakukan oleh pemerintah dan partai politik sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berpolitik berjalan dengan baik maka dapat dipastikan akan tercipa masyarakat yang madani atau civil society yang tercermin dari adanya jaringan kerja yang komplek dari organisasi-organisasi yang dibentuk secara sukarela, yang berbeda dari lembaga-lembaganegara yang resmi dan yang bertindak secara mandiri atau dalam kerja sama dengan lembaga-lembaga negara.

BAB IVKESIMPULAN

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Patisipasi msyarakat dalam berpolitik dapat ditingakatkan jika ada usaha yang serius dari pemerintah dan partai politik dan bila ini terealisasi maka akan tercpita masyarakat SULUT yang memiliki keunggulan dan kemandirian dalam berpolitik ,Dimana masyarakat sebagai tokoh utama dalam sebuah Negara demokrasi memiliki peranan yang sangat penting. Salah satu peranan masyarakat dalam politik yang diaplikasikan pada pemilihan umum. Masyarakat memiliki peran yang sangat kuat dalam proses penentuan eksekutif dan legislatif baik dipemerintah pusat maupun daerah. Oleh karena itu perlu pendidikan politik yang harus diketahui oleh masyarakat agar pada saat pelaksaan pesta demokrasi tidak asal pilih dan hanya ikut-ikutan saja. Pendidikan politik yang baik akan menciptakan masyarakat yang cerdas sehingga mereka tidak akan salah pilih dalam memilih pemimpin atau wakil mereka. Dengan demikian keinginan dan harapan masyarakat dapat tersalurkan dan dapat dilaksanakan oleh pemerintah.

Daftar pustaka

1 Kotamobagu.go.id

2 www.Lensanews.com

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong