Gudang Penuh, Tumpukan Skripsi Menghiasi Belakang Perpustakaan Pusat UNG

15 May 2017 07:43:15 Dibaca : 234

Skripsi ditujukan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmu yang digelutinya di kampus. Mahasiswa yang telah mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang studinya. Skripsi juga merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia.

Menyadari betapa pentingnya karya ilmiah ini, sudah sepantasnya skripsi diarsipkan dengan layak oleh suatu PTN atau PTS, hal ini diutarakan oleh Menristek Dikti, Muhammad Nasir, perihal kejadian di UIN Alauddin Makassar yang memusnahkan skripsi, tesis dan disertasi mahasiswanya 2016 silam. Menurutnya, skripsi selain harus disimpan dengan baik, juga harus digitalisasi.

Hal yang sama kemudian terjadi di Universitas Negeri Gorontalo (UNG), skripsi ditelantarkan begitu saja di belakang gedung Perpustakaan Pusat. Sebagaimana hasil penelusuran Pers Mahasiswa Merah Maron, menemukan beberapa karung yang berisikan skripsi dari berbagai fakultas, dan yang lain telah tercecer di selokan dalam keadaan sobek.Skripsi itu antara lain milik Fakultas Ekonomi, Fakultas Sastra dan Budaya, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, dan Fakultas Ilmu Sosial.

Lita, mahasiswi Fakultas Ekonomi semester 8, mengaku tidak terima dengan penelantaran skripsi tersebut, “Pe susah baku dusu deng dosen, tidak mo tidor ba susun kong laste bo dorang kase biar bagitu. Itu sama saja meremehkan usaha mahasiswa,” tandasnya. Dia mengharapkan agar semua skripsi disimpan di suatu gedung.

Sementara itu, Muslimin selaku Wakil Dekan III Fakultas Sastra dan Budaya, mengomentari hal yang senada, dia menyayangkan hal ini terjadi, “skripsi itu sendiri terdapat tiga pemikiran. Dua dosen pebimbing dan satu mahasiswa. Itu sama saja menginjak-injak hasil pemikiran mereka. Mending dikembalikan ke pihak fakultas, karena itu kan bisa jadi bahan referensi mahasiswa”.
Kejadian ini diklarifikasi oleh Arifin Tahir selakuKepala Perpustakaan Pusat UNG bahwa, “lembaga sudah menyerahkan wewenang kepada perpustakaan untuk mengarsipkan skripsi di tempat kami (perpustakaan).Tetapi karena gudang di perpustakaan sudah dalam keadaan penuh untuk menampung skripsi-skripsi dari tiap mahasiswa,maka untuk sementara sebagian skripsi yang sudah didata diletakkan di bagian belakang perpustakaan.”

Dia juga menjelaskan bahwa tidak semua skripsi disimpan di perpustakaan, “beberapa skripsi dijadikan arsip perpustakaan fakultas dan ada juga yang menjadi pegangan pribadi peneliti. Kami juga berencana akan membuat aplikasi E-Skripsi, jadi keseluruhan skripsi mahasiswa akan diinput dalam bentuk softfile dan tersimpan dengan aman di aplikasi itu. Sehingga akan mengurangi pemakaian tempat menyimpan skripsi yang setiap tahun bertambah jumlahnya,” jelas Arifin.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong