Perkembangan Teknologi Komunikasi

24 January 2016 11:39:46 Dibaca : 449

Nama : Cahyadi Saputra Akasse
NIM : 291414015

1. Satelit Komunikasi

Satelit Komunikasi adalah sebuah satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan orbit geosynchronous, orbit Molniya atau orbit Bumi rendah. Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam optik fiber. Untuk aplikasi bergerak, seperti komunikasi ke kapal laut dan pesawat terbang, di mana aplikasi teknologi lain, seperti kabel, tidak praktis atau tidak mungkin.Satelit komunikasi adalah suatu satelit buatan manusia yang dipasang di ruang angkasa, bertujuan untuk telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Umumnya satelit ini menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe yang terbaru menggunakan satelit pengorbit bumi rendah.
a. Manfaat Satelit Komunikas iSeiring pekembangan zaman dan ilmu pengetahuan, maka teknologi juga berkembang dengan pesat. Banyak teknologi diciptakan sebagai salah satu tanda bahwa perubahan telah dimulai. Penyempurnaan teknologi pun menjadi bagian yang sangat penting dan terus dilakukan agar menghasilkan hasil yang luar biasa. Teknologi yang ada saat ini memang sangat beragam baik secara bentuk, kegunaan dan canggih atau tidaknya. Teknologi seoalah-olah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Orang telah banyak bergantung pada kecanggihan teknologi yang membuat mereka nyaman dan merasa sangat terbantu dnegan adanya teknologi. Saat ini kita bisa menemukan handphon canggih yang dapat membuat jarak dan waktu menjadi singkat, kita bisa menemukan kendaraan-kendaraan yang super cepat untuk membantu kita dalam melakukan aktivitas harian. Dalam hal hiburan juga kita dapat menikmati televisi setiap saat dengan program yang beragam. Baik hand phond ataupun televisi, keduanya tidak akan berjalan atau tidak dapat kita nikmati jika tidak ada satelit komunikasi.Dengan adanya satelit komunikasi di luar angkasa kita bisa menikmati teknologi yang ada saat ini. Satelit komunikasi telah mengubah cara orang berkomunikasi karena satelit ini digunakan untuk mengirimkan hubungan telepon, gambar Tv, dan signal komputer di seluruh dunia. Penyambung komunikasi antar bagian dunia terpisah jauh adalah kabel yang ditanam di bawah laut. Dengan adanya satelit komunikasi yang dilengkapi dengan peralatan untuk menerima signal dari bumi dan memperkuatnya sebelum mengirimkan kembali ke bumi dapat membuat jalur komunikasi menjadi lebih lancar. Fakta dari satelit komunikasi adalah dapat merubah cara berkomunikasi menjadi lebih baik dan satelit komunikasi juga memperkuat signal yang dikirim dari parabola bumi sehingga memberikan gambar yang bagus dan jernih saat tertangkap kembali ke bumi. Satelit harus selalu berhubungan dengan bumi dan memiliki perlengkapan untuk mengirim dan menerima informasi.


2. Video Tech
Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satufps.
A. Jenis-jenis Video Pada dasarnya terdapat dua jenis video dalam layer computer yaitu :Video Analog merupakan produk dari industri pertelevisian dan oleh sebab itu dijadikan sebagai standar televisi. Sedangkan Video Digital adalah produk dari industri computer dan oleh sebab itu dijadikan standar data digital.a. Video AnalogMeskipun banyak video yang diproduksi hanya untuk platform display digital(untuk Web, CD-ROM, atau sebagai presentasi HDTV DVD), video analaog (kebanyakan masih digunakan untuk penyiaran televisi) masih merupakan platform yang paling banyak diinstal untuk mengirim dan melihat video.b. Standar Penyiaran Video AnalogTiga standar penyiaran video analog yang paling banyak digunakan di dunia adalah NTSC, PAL, dan SECAM.a. NTSCAmerika serikat, Kanada, Meksiko, Jepang, dan banyak Negara lain menggunakan system penyiaran dan pemutaran video berdasarkan spesifikasi yang dibuat pada tahun 1952, National Television Standar Comitee. Standar ini mendefinisikan sebuah metode untuk mengenkode informasi kedalam sinyal video terbuat dari 525 garis Horizontal yang di-scan dan digambar ke dalam wajah dalam tabung gambar berfosfor setiap 1/30 detik dengan electron yang bergerak cepat.b. PALSistem Phase Alternate Line (PAL) digunakan di Inggris, Eropa Barat, Australia, Afrika Selatan, Cina, dan Amerika Selatan. PAL meningkatkan resolusi layer menjadi 625 garis Horizontal, namun memperlamabta kecepatan scan menjadi 25 frame per detik. Sama seperti saat penggunaan NTSC, garis genap dan ganjil digabungkan , setiap field memerlukan 1/50 detik untuk menggambar (50Hz).c. SECAMSistem Sequantial Color and Memory (digunakan di Perancis. Eropa timur, USSR (sekarang Rusia), dan beberapa Negara lai. Meskipun SECAM merupakan system dengan 625 garis, 50 Hz, namun berbeda jauh dari system warna NTSC dan PAL dalam hal dasar teknologi dan metode penyiaran. Terkadang TV yang dijual di Eropa memanfaatkan dual komponen dan dapat menggunakan system PAL dan SECAM.d. ATSCHigh Definition Television (HDTV). Hal penting untuk produser multimedia , standar tersebut mengizinkan adanya transmisi data ke komputer dan untuk layanan ATV interaktif yang baru.High Definition Television (HDTV) menyediakan resolusi tinggi dengan aspek rasio 16:9. Industri penyiaran telah mengumumkan secara resmi format interlaced 1920 x 1080 resolusi ultra-high sebagai batu penjuru generasi baru dari pusat hiburanterkemuka, namun industri komputer lebih senang memakai sistem scan progresif 1280 x 720 untuk HDTV. Orang-orang yang berkecimpung dibidang computer berpendapat nahwa kualitas gambar dalam 1280×720 lebih superior dan stabil. Kedua format telah dimasukkan dalam standar HDTV .


3. Teletech
Teleteks adalah sistem penyampaian informasi satu arah yang sistem pemancarannya dengan memanfaatkan garis televisi yang tidak dimanfaatkan dalam pengiriman sinyal gambar dan sinyal suara. Sinyal-sinyal teleteks ini ditumpangkan pada sinyal gambar televisi dalam bentuk digital, memproses informasi tersebut dan menampilkannya secara grafis di atas layar, berita, ramalan cuaca, dan informasi olah raga , harga saham, tinjauan acara, dan teks keterangan adegan untuk orang-orang yang sulit mendengar adalah contoh-contoh dari banyak layanan yang bisa disediakan melalui teleteks. Biasanya dapat ditampilkan pada saluran 888 atau 777.1. Sejarah teleteksSeiring perkembangan zaman, teknologi komunikasi semakin mengalami kemajuan dalam penyampaian informasi kepada khalayak. Media-media informasi seperti koran, majalah, dan buku mengalami perkembangan menjadi suatu media elektronik seperti teleteks. Teleteks ini disediakan oleh televisi-televisi tertentu yang berfungsi sebagai surat kabar. Awalnya teleteks dirancang di Inggris pada tahun 1970an. Inggris memiliki dua pelayanan teleteks, yaitu Ceefax (1972) yang dikendalikan oleh Britain Broadcasting Corporation (BBC) dan ‘Oracle’ (Optional Reception of Announcements by Coded Line Electronics) oleh Independent Broadcasting Authority (IBA). Pada tahun 1976, sistem teleteks diperkenalkan pertama kali oleh ITV dan BBC di Inggris. Akhirnya, banyak Negara yang mengadopsi system teleteks ini sebagai layanan tambahan acara-acara televisi pada stasiun televisi tertentu, salah satunya adalah Indonesia yaitu stasiun TV Metro TV. Pada awalnya, Ceefax dan Oracle memiliki perbedaan pada tampilan informasinya. Ceefax ditampilkan 24 baris dari 32 karakter, sedangkan Oracle menampilkan 22 baris dari 40 karakter. Pada tahun 1974 semua layanan yang disepakati standar untuk menampilkan informasi. IBA, BBC, dan British Radio Equipment Manufacturers Association menerbitkan “The Broadcast Teletext Spesifikasi”. Standar teleteks direvisi pada tahun 1981 berubah menjadi CEPT1 dan juga “World System B” (yang dikenal sebagai WST atau World System Teletext). Sayangnya, perkembangan teknologi teleteks ini tidak berkembang dengan baik di Amerika Serikat dan Amerika Utara. Pada tahun 1980an, Departemen Perhubungan Kanada mengembangkan sistem yang sama seperti teleteks, yaitu Telidon. Sistem Telidon kemudian dikembangkan menjadi NAPLPS, tetapi tidak ada satupun yang berhasil. Dengan adanya Televisi kabel dan Televisi berlangganan membuat peminatan terhadap teleteks semakin berkurang. Namun, system teleteks ini juga mengikuti perkembangan kecanggihan televisi, dari Televisi analog hingga berubah menjadi Televisi digital.
2. Dasar sistem teleteks gelombang-gelombang sinyal yang tidak terpakai untuk mengirimkan informasi yang ditampilkan pada layar televisi sebagai tanggapan terhadap sinyal-sinyal digital yang diterima. Apabila terjadi suatu gangguan pada sinyal-sinyal ini, akan menghasilkan kesalahan informasi yang diterima. Hal ini berbeda dengan gangguan yang diterima pada gambar televisi normal. Penangkapan sinyal dari sistem teleteks ini hanya dapat diakses apabila televisi yang dimiliki mempunyai potensi dan alat dekoder untuk menerima sinyal tersebut. Metode teleteks menggunakan kapasitas cadangan sinyal televisi untuk memberikan informasi yang secara terpisah dari layanan siaran televisi yang biasa dan bisa terus untuk diperbarui. Pada saat kemunculan teleteks, diperkirakan akan menjadi akhir dari surat kabar dan majalah karena ditampilkan seperti lembaran-lembaran teks pada layar televisi dan informasi yang disusun menyerupai majalah ataupun surat kabar. Pada kenyataannya, sampai saat ini kehadiran teleteks tidak mengesampingkan adanya surat kabar.3. Layanan TeleteksDalam layanan pada teleteks terdiri dari halaman-halaman, yang pada setiap halaman penuh oleh informasi. Halaman-halaman informasi ini memiliki alamat-alamat tertentu dalam data teleteks yang ditujukan kepada dekoder dalam menerima halaman apa dan baris apa dari alamat yang diminta. Informasi yang tertera pada baris diisi berurutan dari kiri ke kanan. Teleteks memiliki sistem penerbitan seperti majalah melalui sinyal televisi yang ditransmisi ke televisi. Layanan teleteks ini terbagi menjadi delapan majalah. Setiap majalah dapat terdiri dari sampai 100 halaman. Setiap halaman mempunyai sub-kode yang terkait. Kode-kode ini ditujukan untuk membawa informasi waktu sehingga alamat yang diinginkan dapat dikodekan.4. Tampilan teleteksTampilan teleteks terdiri dari teks-teks berupa huruf, angka, dan lain-lain, serta berbentuk grafis yang sederhana. Di dalamnya, juga terdapat sejumlah kode-kode pengontrol untuk pemilihan grafis atau teks layar berwarna dan fitur-fitur lain yang disebut sebagai atribut. Setiap karakter atau tampilan grafis menempati suatu area dari layar yang disebut character rectangle. Pada saat perancangan sistem teleteks, komputer menggunakan tampilan minimal 80 kolom per baris. Namun,resolusi televisi dalam negeri tidak memungkinkan banyak karakter yang ditampilkan dengan baik sepanjang satu baris. di samping itu, apabila seseorang melihat sebuah layar teleteks dari rata-rata jarak menonton gambar televisi akan kesulitan untuk membaca teks pada kolom 80. atas pertimbangan ini, maka diputuskan untuk menggunakan 40 karakter per baris dan nilai dari 24 sudah ditentukan, meskipun yang akan dilihat adalah 25 baris tambahan yang digunakan pada perangkat tambahan baru untuk spesifikasi.5. Tampilan karakterKarakter yang tersedia untuk ditampilkan dalam sistem teleteks adalah huruf A sampai Z dan a sampai z, angka 0-9, dan tanda baca umum serta simbol (tanda-tanda mata uang dll). Seperti yang telah disebutkan, sistem juga memungkinkan untuk menampilkan sejumlah bentuk grafis secara sederhana dan gambar yang akan dibuat. Resolusi bentuk-bentuk ini tidak besar dan hanya berupa gambar-gambar kasar dengan garis persegi panjang yang dapat diciptakan. Awalnya, sistem ini dirancang hanya untuk menampilkan informasi berupa teks, dan gambar-gambar grafis tidak begitu dianggap penting karena hanya untuk memungkinkan tampilan pos besar dan diagram-diagram sederhana, yang disebut blok grafis. untuk mendapatkan bentuk blok grafis ini, karakter persegi panjang terbagi menjadi matriks 2 X 3 persegi panjang kecil. Masing-masing empat persegi panjang kecil ini dapat menjadi terang (hitam) atau kosong (putih) , dan ada korespondensi langsung antara layar persegi panjang kecil dan keadaan bit itu sendiri dalam mentransmisi kode. Karena sistem ini dirancang ketika warna televisi yang ada (meskipun pada awal hari) berwarna teleteks menampilkan yang dipenuhi sejak awal. ada tujuh warna tersedia – warna dasar seperti merah, hijau, dan biru, bersama dengan tiga kombinasi dari dua warna ini (kuning, magenta dan cyan) dan putih.6. Perkembangan teleteksTeleteks mengalami perkembangan dari sistem yang sederhana hingga digital seperti saat ini. Selama tiga dekade lebih, format dasar teleteks tidaklah berubah hanya saja mengalami penambahan dan perbaikan.Standar Electronic Programme Guides (EPG). Programme Delivery Control signals, digunakan oleh video recorder untuk memulai atau menghentikan rekaman pada waktu yang tepat bahkan selama perubahan dalam pemrograman yang dikirim sebagai paket teleteks. Teleteks digital, dikenal ketika televisi analog berubah menjadi televisi digital. Meskipun memiliki standar teleteks digital asli, tetapi memiliki standar yang berbeda sama sekali dengan format teleteks dasar, seperti MHEG-5 dan Multimedia Home Platform.7. KegunaanTerdapat beberapa kegunaan dari sistem teleteks yang dapat dimanfaatkan.1. Memberikan informasi berita-berita aktual dalam bentuk teks (huruf dan angka) dengan berbagai warna.2. Menjadi media pemasangan iklan-iklan pemasaran secara sederhana.3. Dapat berinteraksi dengan sistem untuk meminta dan menerima informasi dan layanan yang spesifik.4. Mendapatkan informasi mengenai prakiraan cuaca setiap hari.5. Dapat mengikuti perkembangan informasi harga-harga sahamD. TeleconferencePengertian teleconference atau telekonferensi atau teleseminar adalah komunikasi langsung di antara beberapa orang yang biasanya dalam jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan dan dihubungkan oleh suatu sistem telekomunikasi.Jadi teleconference adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dilakukan melewati telefon atau koneksi jaringan. Pertemuan tersebut bisa menggunakan suara (audio conference) atau menggunakan audio-video (video conference) yang memungkinkan peserta konferensi saling melihat dan mendengar apa yang dibicarakan, sebagaimana pertemuan biasa. Dalam telekonferensi juga dimungkinkan menggunakan whiteboard yang sama dan setiap peserta mempunyai kontrol terhadapnya, juga berbagi aplikasi.Sistem telekomunikasi dapat mendukung teleconference karena menyediakan satu atau lebih dari berikut ini: audio, video, dan / atau layanan data oleh satu atau lebih berarti, seperti telepon, komputer , telegraf, teletip, radio, dan televisi.Di Indonesia, terdapat beragai layanan teleconference melalui telepon baik fixed unyai kemampuan untuk melayani percakapan sampai 30 pemanggil dalam satu konferensi. Jumlah peserta dapat diatur sesuai dengan keinginan penyelenggara konferensi. Sistem conference atau konferensi juga bisa dilengkapi dengan PIN (Personal Identification Number) sehingga menjamin kerahasiaan suatu konferensi dari pemanggil yang tidak diundang dalam telekonferensi atau teleconference tersebut.


4. Interactive Cable Television (ITV)
Televisi interaktif (juga dikenal sebagai ITV atau iTV) adalah bentuk konvergensi media, menambahkan layanan data dengan teknologi televisi tradisional. Sepanjang sejarahnya, ini telah termasuk pengiriman on-demand konten, serta penggunaan baru seperti belanja online, perbankan, dan sebagainya. TV interaktif adalah contoh konkret bagaimana baru teknologi informasi dapat diintegrasikan secara vertikal (ke dalam teknologi yang didirikan dan struktur komersial) daripada lateral (menciptakan peluang produksi baru di luar struktur komersial yang ada, misalnya world wide web)Televisi interaktif merupakan kontinum dari rendah (TV on / off, volume, mengubah saluran) untuk interaktivitas sedang (film sederhana pada permintaan tanpa kontrol pemutar) dan interaktivitas tinggi di mana, misalnya, anggota audiens mempengaruhi program diawasi. Contoh paling jelas dari ini akan menjadi jenis real-time voting di layar, di mana orang penonton membuat keputusan yang tercermin dalam bagaimana acara terus. Sebuah jalan kembali ke penyedia program tidak perlu memiliki pengalaman program interaktif. Setelah film download misalnya, kontrol semua menjadi lokal. Link yang dibutuhkan untuk men-download program ini, tetapi teks dan perangkat lunak yang dapat dijalankan secara lokal pada set-top box atau IRD (Integrated Receiver Decoder) dapat terjadi secara otomatis, setelah penonton memasuki saluran.Paten pertama interaktif terhubung TV telah didaftarkan pada tahun 1994, dilakukan pada tahun 1995 di Amerika Serikat. Ini jelas mengekspos teknologi interaktif baru ini dengan makan konten dan umpan balik melalui jaringan global. Identifikasi pengguna memungkinkan berinteraksi dan pembelian. Pemirsa harus mampu mengubah pengalaman menonton (misalnya memilih sudut untuk menonton pertandingan sepak bola), atau informasi kembali ke penyiar.Ini "jalan kembali," saluran kembali atau "channel kembali" bisa melalui telepon, SMS mobile (pesan teks), radio, digital subscriber lines (ADSL) atau kabel. Pemirsa TV kabel menerima program mereka melalui kabel, dan kabel jalur kembali diaktifkan platform terintegrasi, mereka menggunakan kabel yang sama sebagai jalur kembali. Pemirsa satelit (kebanyakan) kembali informasi kepada penyiar melalui saluran telepon reguler mereka. Mereka dikenakan biaya untuk layanan ini pada tagihan telepon biasa mereka.Koneksi internet melalui ADSL, atau lainnya, teknologi komunikasi data, juga semakin banyak digunakanInteraktif TV juga dapat disampaikan melalui udara darat (Digital Terrestrial TV seperti 'Freeview' di Inggris). Dalam hal ini, seringkali tidak ada 'jalur kembali' seperti - sehingga data tidak dapat dikirim kembali ke penyiar (sehingga Anda tidak bisa, misalnya, suara di acara TV, atau memesan sampel produk). Namun, interaktivitas masih mungkin karena masih ada kesempatan untuk berinteraksi dengan aplikasi yang disiarkan dan di-download ke kotak set-top (sehingga Anda masih bisa memilih sudut kamera, bermain game dll). Semakin jalur kembali menjadi koneksi broadband IP, dan beberapa penerima hybrid sekarang mampu menampilkan video baik dari koneksi IP atau dari tuner tradisional. Beberapa perangkat sekarang didedikasikan untuk menampilkan video hanya dari saluran IP, yang telah melahirkan IPTV - Internet Protocol Television. Munculnya "broadband jalur kembali" telah memberikan relevansi baru untuk Interaktif TV, karena membuka kebutuhan untuk berinteraksi dengan Video pada server Demand, pengiklan, dan operator situs web.a. Bentuk interaksi
Istilah "televisi interaktif" digunakan untuk merujuk kepada berbagai jenis yang agak berbeda dari interaktivitas (baik untuk penggunaan dan untuk teknologi), dan ini dapat menyebabkan kesalahpahaman yang cukup. Setidaknya tiga tingkat yang sangat berbeda adalah penting (lihat juga literatur video pelajaran yang telah dijelaskan tingkat interaktivitas dalam instruksi berbasis komputer yang akan terlihat sangat banyak seperti televisi interaktif besok):b. Interaktivitas dengan TVYang paling sederhana, Interaktivitas dengan TV sudah sangat umum, dimulai dengan penggunaan remote control untuk mengaktifkan perilaku channel surfing, dan berkembang untuk memasukkan video-on-demand, VCR-seperti pause, rewind, dan fast forward, dan DVR , skipping komersial dan sejenisnya. Itu tidak mengubah isi atau linearitas yang melekat, hanya bagaimana pengguna mengendalikan tampilan konten itu. DVR memungkinkan pengguna untuk konten pergeseran waktu dengan cara yang tidak praktis dengan VHS. Meskipun bentuk TV interaktif adalah tidak signifikan, kritikus mengklaim bahwa mengatakan bahwa menggunakan remote control untuk menghidupkan TV dan mematikan membuat televisi interaktif seperti mengatakan membalik-balik halaman buku membuat buku interaktif. Dalam waktu yang tidak terlalu jauh, mempertanyakan apa yang interaksi yang nyata dengan TV akan sulit. Panasonic sudah memiliki teknologi pengenalan wajah dilaksanakan prototipe Panasonic Hidup Dinding. Hidup Dinding secara harfiah dinding di rumah Anda yang berfungsi sebagai layar. Panasonic menggunakan teknologi pengenalan wajah mereka untuk mengikuti penampil di sekitar ruangan, menyesuaikan ukuran layar yang sesuai dengan pemirsa jarak dari dinding. Tujuannya adalah untuk memberikan pemirsa kursi terbaik di rumah, terlepas dari lokasi. Konsep ini dirilis di Panasonic Consumer Electronics Show pada tahun 2008. Its tanggal rilis diantisipasi tidak diketahui, tetapi dapat diasumsikan teknologi seperti ini tidak akan tetap tersembunyi untuk waktu yang lama.c. Interaktivitas dengan isi program TVDalam arti yang paling dalam, Interaktivitas dengan isi program TV normal adalah salah satu yang "TV interaktif", tetapi juga yang paling menantang untuk menghasilkan. Ini adalah gagasan bahwa program, itu sendiri, mungkin berubah berdasarkan masukan viewer. Bentuk canggih, yang masih memiliki prospek yang tidak pasti untuk menjadi mainstream, termasuk drama di mana pemirsa bisa memilih atau pengaruh rincian plot dan akhiran. Sebagai contoh, di Terkadang Pecinta pemirsa dapat mengirim pesan teks mobile untuk siaran dan plot mengubah atas dasar kata kunci dipetik dari pesan. Global Television Network menawarkan multi-memantau permainan interaktif untuk Big Brother 8 (US) "'Di The House'" yang memungkinkan pemirsa untuk memprediksi siapa yang akan memenangkan setiap kompetisi, siapa yang akan pulang, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan trivia dan tantangan mengingat instan seluruh live show. Pemirsa login ke situs Global untuk bermain, dengan tidak ada download yang diperlukan.Jenis lain dari contoh konten interaktif adalah Hugo permainan di televisi di mana pemirsa disebut studio produksi, dan diizinkan untuk mengontrol karakter permainan secara real time menggunakan tombol telepon dengan personil studio, mirip dengan The Price Is Right Contoh lain adalah Persepsi Panel Clickvision Interaktif digunakan pada program berita di Inggris, semacam instan bertepuk-o-meter lari melalui telepon.Bentuk yang lebih sederhana, yang menikmati beberapa keberhasilan, termasuk program-program yang langsung menggabungkan jajak pendapat, pertanyaan, komentar, dan bentuk lain dari (virtual) penonton respon kembali ke pertunjukan. Salah satu contoh akan menjadi produsen Australia Media Yahoo! 7 ini Fango aplikasi mobile, yang memungkinkan pemirsa untuk mengakses jajak pendapat-program yang terkait, kelompok diskusi dan (dalam beberapa kasus) masukan ke dalam program hidup. Selama Australia Terbuka 2012 pemirsa digunakan aplikasi untuk menyarankan pertanyaan untuk komentator Jim Courier meminta pemain dalam wawancara pasca-pertandingan.Ada banyak perdebatan mengenai seberapa efektif dan populer semacam ini TV benar-benar interaktif dapat. Tampaknya mungkin bahwa beberapa bentuk itu akan menjadi populer, tapi itu tampilan yang telah ditentukan konten, dengan narasi busur scripted, akan tetap menjadi bagian utama dari pengalaman TV tanpa batas. Amerika Serikat tertinggal jauh di belakang sisa negara maju dalam penyebaran nya televisi interaktif. Ini adalah respon langsung terhadap fakta bahwa televisi komersial di AS tidak dikontrol oleh pemerintah, sedangkan sebagian besar sistem televisi negara lain dikendalikan oleh pemerintah. Ini "direncanakan terpusat" sistem televisi yang dibuat interaktif dengan fiat, sedangkan di AS, hanya beberapa anggota Public Broadcasting System memiliki kemampuan ini.Penyiar komersial dan penyedia konten lainnya melayani pasar AS dibatasi dari mengadopsi teknologi interaktif canggih karena mereka harus melayani keinginan pelanggan mereka, mendapatkan tingkat pengembalian investasi bagi investor mereka, dan tergantung pada penetrasi teknologi interaktif ke pemirsa ' rumah.Dalam hubungan dengan banyak faktor seperti persyaratan untuk kompatibilitas format konten TV, faktor bentuk dan Customer Premises Equipment (CPE), hukum yang 'monopoli kabel' yang berlaku di banyak masyarakat yang dilayani oleh operator TV kabel, penerimaan konsumen dari struktur harga untuk layanan TV-baru disampaikan. Melalui udara (broadcast) TV adalah Gratis di AS, bebas dari pajak atau biaya penggunaan, coding milik set top box oleh operator kabel dan produsen kotak, kemampuan untuk melaksanakan interaksi 'kembali jalan' di daerah pedesaan yang memiliki rendah, atau tidak ada infrastruktur teknologi, persaingan dari konten dan layanan penyedia berbasis internet untuk perhatian dan anggaran konsumen dan banyak blok jalan teknis dan bisnis lainnya.d. Interaktivitas dengan konten yang berhubungan TVYang paling sedikit dipahami, Interaktivitas dengan TV terkait konten mungkin memiliki paling menjanjikan untuk mengubah cara kita menonton TV selama dekade berikutnya. Contohnya termasuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang apa yang ada di TV, cuaca, olahraga, film, berita, atau sejenisnya. Serupa (dan kemungkinan besar untuk membayar tagihan), mendapatkan informasi lebih lanjut tentang apa yang sedang diiklankan, dan kemampuan untuk membeli itu-(setelah inovator futuristik membuatnya) disebut "t perdagangan" (singkatan dari "televisi perdagangan"). Langkah parsial arah ini sudah menjadi fenomena massal, seperti situs Web dan layanan telepon selular berkoordinasi dengan program TV (catatan: ini jenis TV interaktif saat ini sedang disebut "TV partisipasi" dan GSN dan TBS adalah pendukung itu). Semacam ini multitasking sudah terjadi pada skala besar-tetapi ada saat ini sedikit atau tidak ada dukungan otomatis untuk berhubungan bahwa interaksi sekunder untuk apa yang ada di TV dibandingkan dengan bentuk lain dari TV interaktif. Yang lain berpendapat bahwa ini adalah lebih menonton televisi "web-ditingkatkan" dari TV interaktif.Dalam bulan-bulan dan tahun mendatang, tidak akan ada kebutuhan untuk memiliki komputer dan satu set TV untuk televisi interaktif sebagai konten interaktif akan dibangun ke dalam sistem melalui generasi berikutnya set-top box. Namun, set-top-box belum mendapatkan pijakan yang kuat di rumah tangga Amerika sebagai harga (pay per layanan model harga) dan kurangnya konten interaktif telah gagal untuk membenarkan biaya mereka. Satu orang yang bekerja untuk secara radikal mengganggu bidang ini Michael McCarty, yang merupakan Pendiri dan CEO dari gelombang baru produk TV interaktif yang akan memukul pasar pada awal 2013. Saat ia disarankan dalam presentasinya kepada "Komunitas untuk Interaktif Media "," Media statis adalah pada jalan keluar, dan jika Networks ingin tinggal dalam permainan, mereka harus beradaptasi dengan kebutuhan konsumen.


5. Teleconference
Pengertian teleconference atau telekonferensi atau teleseminar adalah komunikasi langsung di antara beberapa orang yang biasanya dalam jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan dan dihubungkan oleh suatu sistem telekomunikasi.
Jadi teleconference adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dilakukan melewati telefon atau koneksi jaringan. Pertemuan tersebut bisa menggunakan suara (audio conference) atau menggunakan audio-video (video conference) yang memungkinkan peserta konferensi saling melihat dan mendengar apa yang dibicarakan, sebagaimana pertemuan biasa. Dalam telekonferensi juga dimungkinkan menggunakan whiteboard yang sama dan setiap peserta mempunyai kontrol terhadapnya, juga berbagi aplikasi.
Sistem telekomunikasi dapat mendukung teleconference karena menyediakan satu atau lebih dari berikut ini: audio, video, dan / atau layanan data oleh satu atau lebih berarti, seperti telepon, komputer , telegraf, teletip, radio, dan televisi.
Di Indonesia, terdapat beragai layanan teleconference melalui telepon baik fixed maupun mobile (Audio Conference) yang mempunyai kemampuan untuk melayani percakapan sampai 30 pemanggil dalam satu konferensi. Jumlah peserta dapat diatur sesuai dengan keinginan penyelenggara konferensi. Sistem conference atau konferensi juga bisa dilengkapi dengan PIN (Personal Identification Number) sehingga menjamin kerahasiaan suatu konferensi dari pemanggil yang tidak diundang dalam telekonferensi atau teleconference tersebut.


6. Computerized Network
Jaringan (network) adalah sebuah sistem operasi yang terdiri atas sejumlah komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuam yang sama atau suatu jaringan kerja yang terdiri dari titik-titik (nodes) yang terhubung satu sama lain, dengan atau tanpa kabel. Masing-masing nodes berfungsi sebagai stasiun kerja (workstations). Salah satu nodes sebagai media jasa atau server, yaitu yang mengatur fungsi tertentu dari nodes lainnya. Pada dasarnya teknologi jaringan komputer itu sendiri merupakan perpaduan anatara tenologi komputer dan juga teknologi komunikasi.
Tujuan dari jaringan komputer:
Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien: Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama, serta berbagi pemakaian CPU, Memori, dan Harddsik.
Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan up-to-date: Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.
Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan.
Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu team bekerja lebih produktif.
Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif. Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan pemasok.
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanaan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayanan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Keuntungan Jaringan
Keuntungan utama yang langsung terasa dari network sharing itu adalah, Internet yang mendunia, karena pada hakikatnya Internet itu sendiri adalah serangkaian komputer (ribuan bahkan jutaan komputer) yang saling terhubung satu sama lain. Berevelusi dan berkembang dari waktu ke waktu, sehingga membentuk satu jaringan kompleks seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Keuntungan lain dilihat dari sisi internal network adalah :
Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.
Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.
Menghemat uang, Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.
Hardware sharing, Bagi pakai hardware secara bersama-sama. Dengan adanya fasilitas jaringan kemudian menggunakan alat yang bernama printer server. maka sebuah printer laser berwarna yang mahal sekali harganya dapat dipakai secara bersama-sama oleh 10 orang pegawai. Begitu pula halnya dengan scanner, Plotter, dan alat-alat lainnya.
Keamanan dan pengaturan data, komputer dalam sebuah lingkungan bisnis, dengan adanya jaringan tersebut memungkinkan seorang administrator untuk mengorganisasi data-data kantor yang paling penting. Dari pada setiap departemen menjadi terpisah-pisah dan data-datanya tercecer dimana-mana. Data penting tersebut dapat di manage dalam sebuah server back end untuk kemudian di replikasi atau dibackup sesuai kebijakan perusahaan. Begitu pula seorang admin akan dapat mengontrol data-data penting tersebut agar dapat diakses atau di edit oleh orang-orang yang berhak saja.
Ke-stabilan dan Peningkatan performa komputasi, Dalam kondisi tertentu, sebuah jaringan dapat digunakan untuk meningkatkan performa keseluruhan dari aplikasi bisnis, dengan cara penugasan komputasi yang di distribusikan kepada beberapa komputer yang ada dalam jaringan.
Kerugian Jaringan
Berbagai keuntungan dari media-media jaringan telah panjang lebar dijelaskan diatas, akan tetapi kerugian belum disinggung sama sekali. Jaringan dengan berbagai keunggulannya memang sangat membantu sekali kerja dalam suatu perusahaan. Tetapi kerugiannya juga banyak apabila tidak di sadari dari awal. Berikut beberapa kerugian dari implementasi jaringan :
Biaya yang tinggi kemudian semakin tinggi lagi. pembangunan jaringan meliputi berbagai aspek: pembelian hardware, software, biaya untuk konsultasi perencanaan jaringan, kemudian biaya untuk jasa pembangunan jaringan itu sendiri. Infestasi yang tinggi ini tentunya untuk perusahaan yang besar dengan kebutuhan akan jaringan yang tinggi. Sedangkan untuk pengguna rumahan biaya ini relatif kecil dan dapat ditekan. Tetapi dari awal juga network harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada biaya overhead yang semakin membengkak karena misi untuk pemenuhan kebutuhan akan jaringan komputer ini.
Manajemen Perangkat keras Dan Administrasi sistem : Di suatu organisasi perusahaan yang telah memiliki sistem, administrasi ini dirasakan merupakan hal yang kecil, paling tidak apabila dibandingkan dengan besarnya biaya pekerjaan dan biaya yang dikeluarkan pada tahap implementasi. Akan tetapi hal ini merupakan tahapan yang paling penting. Karena Kesalahan pada point ini dapat mengakibatkan peninjauan ulang bahkan konstruksi ulang jaringan. Manajemen pemeliharaan ini bersifat berkelanjutan dan memerlukan seorang IT profesional, yang telah mengerti benar akan tugasnya. Atau paling tidak telah mengikuti training dan pelatihan jaringan yang bersifat khusus untuk kebutuhan kantornya.
Sharing file yang tidak diinginkan : With the good comes the bad, ini selalu merupakan hal yang umum berlaku (ambigu), kemudahan sharing file dalam jaringan yang ditujukan untuk dipakai oleh orang-orang tertentu, seringkali mengakibatkan bocornya sharing folder dan dapat dibaca pula oleh orang lain yang tidak berhak. Hal ini akan selalu terjadi apabila tidak diatur oleh administrator jaringan.
Aplikasi virus dan metode hacking : hal-hal ini selalu menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang, mengakibatkan network down dan berhentinya pekerjaan. Permasalahan ini bersifat klasik karena system yang direncanakan secara tidak baik. Masalah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam bab keamanan jaringan.
Berikut grafik yang menjelaskan prosentase penggunaan berbagai tipe media yang mendukung jaringan komputer beserta keuntungan dan kerugian dari masing-masing media / backbone tersebut.


Contoh penggunaan teknologi komunikasi dalam kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik masyarakat


Pengaruh Teknologi Di Bidang Ekonomi
Teknologi adalah suatu cabang antropologi budaya yang berhubungan dengan studi terhadap kebudayaan materi. Hal ini lebih dimaksudkan sebagai proses-proses manusia dalam menangani dan mengendalikan lingkungan fisiknya. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6).
Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja.
Dalam perekonomian suatu negara, teknologi informasi mulai dirasa mempunyai peran yang penting dalam perekonomian suatu negara karena dengan berkembangnya teknologi informasi, perekonomian suatu negara mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikai di negara tersebut. Semakin tinggi perkembangan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Namun perkembangan teknologi informasi ini juga memiliki sisi negatif, dimana banyak penyalahgunaan teknologi dalam melakukan tindak kriminal.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia.
1. Dampak Positif
Teknologi yang berkembang pesat, baik teknologi informasi, komunikasi, maupun transportasi. Sehingga orang dapat berhubungan melewati batas-batas negara. Lebih lanjut dampak positif teknologi informasi dan komunikasi di bidang ekonomi adalah :
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
b. Terjadinya industrialisasi
c. Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi.
Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
d. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.
Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
e. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi.
2. Dampak Negatif
Di bidang teknologi terjadi penyalahgunaan fungsi teknologi untuk hal-hal yang melanggar norma, seperti video porno yang direkam via handphone, atau kasus penipuan via internet.


Dampak Positif Teknologi Informasi dalam Politik
Kegiatan politik yang menggunakan teknologi informasi memiliki keuntungan yang sangat besar diantaranya :
1. Dalam Demokratisasi
Salah satu tujuan utama dalam penggunaan politik dibantu dengan teknologi informasi adalah adanya peranan besar masyarakat dalam pengembangan pemerintah. Dengan e-government maka hal ini bisa tercapai. Bayangkan saja jika ada anggota DPR yang dapat berinteraksi dengan rakyat yang telah memilihnya, kegiatan tanya jawab, melakukan voting, saran dan kritik akan dapat tersalurkan dengan cepat, langsung, dan nyaman. Ini membuat masyarakat lebih tanggap dan mendapatkan kemungkinan suaranya didengar secara mudah. Masyarakat yang dapat bercakap-cakap langsung dengan anggota DPR itu juga dapat melakukan review kenapa mereka memilih perwakilan mereka tersebut dan dapat menentukan pilihan untuk wakil mereka di masa depan.
2. Dampak ramah lingkungan
Dengan menggunakan teknologi informasi berarti informasi yang disampaikan kebanyakan menggunakan media digital. Surat menyurat yang mungkin pada awalnya dapat bertumpuk-tumpuk kini cukup dengan menggunakan e-mail sudah dapat dilaksanakan. Dengan demikian penggunaan kertas dapat dikurangi yang berarti penebangan pohon dapat berkurang.
3. Cepat, efisien, nyaman
Kegiatan komunikasi untuk keperluan politik dengan menggunakan teknologi informasi menyebabkan sampainya berita lebih cepat, dilakukan secara efisien, dan nyaman. Misalnya jika ada masyarakat yang ingin mengajukan pendapatnya ke wakil rakyat maka cukup dengan menggunakan e-mail surat dapat sampai dengan segera.
4. Politik Internasional
Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
Dampak Negatif Teknologi Informasi dalam Politik
Walaupun penggunaan teknologi informasi dalam politik memberikan benefit yang sangat banyak, namun tetap ada dampak negatifnya, dalam segi:
1. Biaya
Walaupun politik yang menggunakan informasi dan teknologi dapat melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripada konvensional, namun sebelumnya untuk membuat infrastruktur dan teknisinya akan memiliki biaya yang sangat mahal.
2. Jangkauan akses
Harus diakui tidak semua orang melek terhadap teknologi. Bagi warga yang berada jauh di pedalaman akan susah untuk mengakses website, blog, atau video streaming tentang politik di Indonesia.
3. Transparansi
Pada beberapa negara maju, banyak yang meragukan berita-berita negara yang diterbitkan oleh negara sendiri. Alasannya karena yang menulis berita itu adalah negara dan penerbitnya adalah negara. Kecurigaan akan modifikasi berita dapat terjadi
4. Privasi
Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya. Jika negara terus meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin sulit untuk dijaga. Ini akhirnya menjadi dilema, di sisi yang satu data dari masyarakat dihimpun untuk mengembangkan kegiatan negara namun di sisi yang lain negara pun harus menjunjung tinggi hak privasi warganya.
Dalam membuat kegiatan politik menggunakan teknologi informasi menjadi nyaman maka dampak negatif yang ada harus sebisa mungkin diminimalisir. Adapun solusi yang dapat dirujuk dan dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat diajarkan fungsi dan manfaat teknologi informasi. Perkembangannya yang semakin pesat akan harus selalu dikejar masyarakat agar dalam kegiatan politik dan teknologi informasi masyarakat dapat mengikuti. Tanpa adanya pemahaman akan teknologi informasi maka kegiatan e-government sendiri tidak akan berjalan.
2. Kegiatan-kegiatan negara sedini mungkin menunjukkan transparansi kepada masyarakat. Masyarakat yang dapat melihat kegiatan negara maka dapat menjadi semakin kritis dan memberikan solusi tepat guna. Kegiatan yang ditutup-tutupi oleh negara hanya akan memberikan rasa tidak percaya dari masyarakat.
3. Masyarakat diberikan pemahaman menyeluruh tentang etika dalam teknologi informasi agar dapat membentengi diri dalam penyalahgunaan privasi, baik itu dari orang lain maupun negara. Dengan demikian data-data yang tersalurkan adalah data yang memang dibutuhkan untuk pengembangan negara dan bukan data pribadi yang tidak berhak untuk disebarkan.


Bidang Sosial dan Budaya
Akibat kemajuan Teknologi bisa kita lihat :
1.Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanitayang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkanperubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol. Data yangtertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanitayang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri , dan berbagai jabatan pentinglainnya.
2.Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik.Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatubangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3.Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkangenerasi yang disiplin , tekun dan pekerja keras
Meskipun demikian Kemajuan Teknologi akan berpengaruh Negatif pada aspek budaya:
1.Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupanekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
2.Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibatnya bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
3.Pola interaksi antar manusia yang berubah kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golonganmenengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telahmembuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC) , internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagaiwarung internet (WARNET) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluraninternet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yangmenghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisaasyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.


Dampak positif Teknologi terhadap dunia jurnalistik

Jurnalistik atau journalisme berasal dari kata journal, yang artinya catatan harian, catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga diartikan sebagai surat kabar. Journal berasal dari bahasa latin “diurnalis” yang artinya harian atau tiap hari. Jadi, jurnalistik dapat diartikan menghimpun catatan (surat kabar) setiap hari.
Pada dasarnya kegiatan jurnalistik ini sudah ada sejak berabad-abad silam. Contoh gampang saja yang bisa kita lihat, yaitu adanya catatan tentang ilmuan-ilmuan zaman dulu seperti; Plato, Aristoteles, Alexander Yang Agung, dan sebagainya. Hal ini menunjukkan para jurnalis pada waktu itu melakikan kegiatan menghimpun catatan mengenai tokoh yang ada pada zaman itu juga. Hanya saja tidak disebarluaskan karena kurang memadainya teknologi pada saat itu.
Perkembangan jurnalistik semakin pesat seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi dari masa ke masa. Mulai dari ditemukannya kertas oleh bangsa China, pengiriman surat melalui burung merpati, ditemukannya mesin cetak untuk surat kabar, terciptanya radio dan televisi sebagai media jurnalistik elektronik, hingga saat ini muncul internet sebagai media online dalam kegiatan jurnalistik, dimana media yang satu ini lebih praktis dan lebih mudah dijangkau oleh semua orang.
Perkembangan teknologi komunikasi mempunyai pengaruh besar dalam dunia jurnalistik. Teknologi komuinikasi yang semakin berkembang selalu saja menggeser teknologi – teknologi terdahulu yang sudah ada. Contoh kecil saja, dengan munculnya televisi, media cetak tergeser pamornya. Masyarakat banyak yang beralih ke televisi karena dianggap lebih praktis dengan adanya video dan suara yang ditampilkan. Bukan hanya membaca dan membayangkan saja ataupun mendengarkan saja.


Dampak negatif Teknologi terhadap dunia jurnalistik
Dampak negatif yang diakibatkan adalah kebenaran berita yang disebarkan perlu diperiksa dengan seksama dan sumber informasinya seringkali tidak akurat sehingga berita tersebut menjadi simpang siur. Berita yang disampaikan khalayak tidak lagi netral karena seringkali dilatarbelakangi oleh kepentingan tertentu. Bahkan berita mengandung konten yang memojokkan dan menyinggung salah satu pihak. Dampak negatif lain dari teknologi di masa depan juga melemahkan rasa gotong royong dan tolong menolong sebagaimana ini menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Menurut saya, dampak kehidupan sosial di masa depan jika kita terbawa dampak negatif mungkin akan melemahnya rasa gotong royong, komunikasi menjadi lebih mudah sehingga tidak perlu tatap muka, dan dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi tersebut yang apaun pekerjaan bisa dikerjakan dengan komputer sehingga manusia akan menjadi malas. Sedangkan dari dampak positifnya yaitu kefektifan dari segi biaya dan waktu, misal kemajuan teknologi dibidang pendidikan dimana bisa mengajar dari jarak jauh sehingga meminimalkan biaya dan waktu.

Sumber : http://komunikasi.us/index.php/course/1465-tik-bidang-jurnalisme
http://nesabamedia.com/pengertian-manfaat-dan-macam-macam-jaringan-komputer/
http://muhammadavid.blogspot.co.id/2013/04/dampak-perkembangan-teknologi-terhadap.html
http://teknologi.galihpamungkas.com/manfaat-satelit-komunikasi/
https://1nuy4s4.wordpress.com/pengertian-jaringan-komputer/

 

Etika dan Filsafat Komunikasi Bag. 2

15 April 2015 09:27:56 Dibaca : 275

Simbolik merupakan hal-hal yang mengandung simbol-simbol. Jadi, dapat dikatakan bahwa makhluk simbolik merupakan makhluk yang menggunakan hal-hal yang simbolik atau mengandung simbol-simbol. Simbol-simbol yang dimaksud disini bukan sekedar simbol-simbol tak bermakna, tetapi hal-hal tersebut memiliki makna masing-masing dan tidak satupun simbol yang tercipta tanpa memiliki makna tersendiri. Misalnya, warna merah dan warna putih pada bendera Indonesia, warna merah pada bendera tersebut dianggap sebagai simbol keberanian dan warna putih dianggap sebagai simbol kesucian.
Simbol merupakan salah satu bagian dari semiotika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tanda. Semiotika ini pertama kali diprkenalkan oleh dua filsuf bahasa yaitu Ferdinand de Saussure dan Charles Sanders Pierce. Menurut Saussure, setiap tanda itu terbagi atas dua bagian, yaitu signifier (penanda) dan signified (petanda). Menurut pendapatnya, tanda merupakankesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Sedangkan menurut Pierce, semiotika terbagi atas tiga bagian yaitu ikon, indeks, dan simbol.
Ikon merupakan hubungan antara tanda dan acuannya yang berupa hubungan kemiripan, seperti sebuah foto dan orangnya. Indeks merupakan hubungan antara tanda dengan acuannya yang timbul karena adanya kedekatan eksistensi, seperti sebuah tiang penunjuk jalan dan sebuah gambar panah penunjuk arah. Indeks juga dapat menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan penanda yanf bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan, misalnya adanya asap karena ada api. Simbol merupakan hubungan yang berbentuk konvensional, yaitu suatu tanda merupakan suatu hasil kesepakatan masyarakat.
Manusia dikatakan sebagai makhluk simbolik karena dalam kehidupan sehari-hari, mereka sering menggunakan simbol-simbol. Salah satu contoh penggunaan simbol dalam kehidupan sehari-hari adalah simbol-simbol pada peraturan lalu lintas, misalnya lampu lalu lintas atau lebih sering disebut lampu merah oleh masyarakat luas yang terdiri dari tiga warna yaitu merah, kuning, dan hijau. Warna-warna tersebut masing-masing memiliki makna tersendiri yakni warna merah yang memerintahkan para pengguna jalan untuk berhenti, warna kuning yang memerintahkan untuk berhati-hati, dan lampu hijau yang memerintahkan untuk kendaraan jalan.
Lampu lalu lintas ini diciptakan oleh penemunya Garrett Augustus Morgan setelah ia melihat tabrakan antara mobil dan kereta kuda pada suatu hari yang kemudian membuatnya berpikir untuk membuat sesuatu yang dapat mengatur lalu lintas yang lebih aman dan efektif. Sebenarnya pada saat itu, telah ada suatu sistem pengaturan lalu lintas dengan sinyal stop and go. Sinyal lampu ini pernah digunakan di London pada tahun 1863. Namun, pada penggunaannya sinyal lampu ini tiba-tiba meledak, sehingga tidak dipergunakan lagi. Berdasarkan pengalamannya tersebut Morgan kemudian menciptakan suatu pengatur lalu lintas yang terdiri dari tiga jenis warna, yaitu merah, kuning, dan hijau.
Simbol-simbol dalam kehidupan manusia juga erat kaitannya dengan budaya. Dalam suatu kebudayaan, masyarakat dalam kebudayaan tersebut sering menggunakan simbol-simbol dalam melambangkan sesuatu. Misalnya, dalam budaya Mandar yang menggunakan beru’-beru’ (bunga melati) sebagai simbol untuk perempuan. Hal ini sudah menjadi hal yang umum dalam masyarakat Mandar dan telah digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat Mandar dalam kehidupan sehari-hari. Simbol tersebut dapat saja ditemukan dalam percakapan sehari-hari mereka ataupun dalam karya sastra-karya sastra Mandar seperti lagu-lagu Mandar atau puisi tradisional Mandar.
Berdasarkan beberapa contoh di atas, dapat dikatakan bahwa manusia dalam menggunakan atau menciptakan simbol-simbol yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari mereka berasal dari pengalaman hidup mereka. Seperti Garrett Augustus Morgan yang menciptakan lampu lalu lintas setelah melihat kecelakaan lalu lintas. Maka dari itu, manusia dikatakan sebagai makhluk simbolik.
Pernyataan manusia sebagai makhluk simbolik membuat salah satu sarjana feminis Luce Irigaray menempatkan dunia simbolik dalam kehidupan manusia pada lapis puncak piramida dalam abstraksi piramidal yang dibuatnya. Abstraksi piramidal tersebut terdiri atas dunia biologis pada lapis pertama, kemudian dunia sosial dan budaya pada lapis tengah.
Dunia biologis ditempatkan pada lapis pertama, karena menurut Irrigaray jika dilihat dari sisi biologis semua manusia memiliki kesetaraan, dan hal tersebut tidak menimbulkan konflik dalam diri manusia sehingga perbedaan biologis dalam diri manusia adalah sesuatu yang bersifat statis. Perempuan dan laki-laki telah memiliki perannya masing-masing.
Kemudian dunia sosial dan budaya ditempatkan pada lapis kedua. Menurut Irigaray, dalam dunia sosial dan budaya manusia mulai menemukan konflik di dalamnya. Perempuan dan laki-laki dalam konteks sosial dan budaya sering kali menampakkan diri mereka dengan cara yang berbeda. Pendapat masyarakat umumpun mengenai posisi perempuan dan laki-laki dalam konteks sosial dan budaya berbeda. Misalnya, pada acara adat dalam masyarakat Bugis. Perempuan dan laki-laki pasti menempatkan diri mereka masing-masing dan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya pasti berbeda.. Sehingga dalam konteks sosial dan budaya, perbedaan jender dalam diri manusia mulai ditampakkan yang dapat menyebabkan adanya konflik dalam diri manusia. Konflik tersebut dapat saja muncul ketika salah satu dari mereka ada yang menempatkan diri di tempat yang tidak seharusnya. Contohnya, seorang laki-laki yang mengambil alih tugas perempuan.
Selanjutnya, dalam dunia simbolik yang ditempatkan oleh Irigaray pada lapis puncak piramida, posisi perempuan dal laki-laki semakin nampak perbedaannya. Dalam dunia simbolik, Irigaray mengatakan bahwa tubuh lelaki dipersepsi dan diekspresikan sebagai tubuh yang mewakili kualitas Tuhan (the Authority Principle of God) dan tubuh perempuan dianggap mewakili kualitas pemberontakan setan (the Rebellious Principle of Satan). .oleh sebab itu, Irigaray menempatkan dunia simbolik ini pada puncak abstraksi piramidal yang dibuatnya. Melalui hal ini, Irigaray juga menunjukkan bahwa hal tersebutlah yang menjadi penyebab timbulnya kekerasan terhadap perempuan. Selain itu, dalam beberapa kebudayaan, simbol-simbol akan kebutuhan laki-laki diekspresikan melalui tubuh perempuan.
Melalui abstraksi piramidal ini, Irigaray ingin menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk biologis memiliki kesetaraan dan perempuan dan laki-laki sudah memiliki peran mereka masing-masing. Sehingga, perempuan dan laki-laki tidak perlu bersaing dan menimbulkan konflik di antara mereka. Kemudian, manusia sebagai makhluk sosial dalam konteks sosial dan budaya harus melakukan interaksi dengan orang lain dalam kehidupan sehari-harinya. Akan tetapi, dalam konteks tersebut, manusia biasanya menemui konflik dengan sesamanya karena adanya perbedaan pendapat di antara mereka dalam interaksinya. Lalu, manusia sebagai makhluk simbolik merupakan puncak dari adanya konflik-konflik antar manusia, terutana antar perempuan dan laki-laki yang dapat menyebabkan adanya kekerasan terhadap perempuan.

Teori interaksionisme menurut Herbert Blumler

Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974. Teori ini menyatakan bahwa pengguna media mempunyai peran aktif untuk memilih dan menggunakan media untuk mendapatkan sumber-sumber yang diinginkan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini pengguna media mempunyai kesempatan yang besar untuk memilih sendiri media seperti apa dan informasi apa yang dibutuhkan demi mencapai kepuasan.

Perkembangan teori Uses and Gratification dibagi dalam tiga tahapan, yaitu:


1. Tahap pertama adalah ketika oleh Elihu Katz dan Blumler memberikan deskripsi tentang orientasi khalayak untuk memilih dari ragam isi media. Dalam fase ini masih terdapat kelemahan metodologis dan konseptual dalam meneliti orientasi khalayak.


2. Tahap kedua, Elihu Katz dan Blumler menawarkan operasionalisasi variabel-variabel sosial dan psikologis yang diperkirakan memberi pengaruh terhadap perbedaan pola–pola konsumsi media. Fase ini juga menandai dimulainya perhatian pada tipologi penelitian gratifikasi media.


3. Tahap ketiga, ditandai adanya usaha menggunakan data gratifikasi untuk menjelaskan cara lain dalam proses komunikasi, dimana harapan dan motif khalayak mungkin berhubungan.


Asumsi Teori


Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch menyatakan setidaknya ada lima asumsi dasar uses and gratification theory:


1. Khalayak adalah aktif, dan penggunaan media berorientasi pada tujuan. Maksudnya, khalayak mempunyai suatu hal yang ingin dicapai dengan penggunaan media, misalnya untuk keluar dari rutinitas yang monoton, menghilangkan kejenuhan, mencari informasi, atau sekedar hiburan.


2. Inisiatif yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan pilihan media spesifik terletak di tangan khalayak. Maksudnya, khalayak secara aktif memilih ragam isi apa yang akan dipilih, misalnya ketika membutuhkan informasi atau isu-isu terkini, tentu akan memilih program news untuk memuaskan keinginannya.


3. Media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan kebutuhan khalayak. Maksudnya terjadi persaingan antar media yang pada akhirnya memberikan banyak pilihan kepada khalayak.


4. Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat, dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai kegunaan tersebut kepada peneliti. Maksudnya, khalayak mempunyai landasan/alasan yang kuat mengapa menggunakan media, bisa dilihat dari pemilihan media, ragam isi media dan lain-lain.


5. Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak. Maksudnya, khalayak sendirilah yang bisa menilai suatu isi media, bukannya para peneliti, karena penilaian isi media berhubungan dengan pemilihan khalayak terhadap kepuasan dan tujuan akhirnya.

Beberapa penelitian yang menggunakan konsep teori ini cukup banyak, menandai bahwa teori ini cukup berhasil dalam fungsi heuristiknya. Beberapa diantaranya adalah penelitian Perse dan Courtwright (1993) tentang penggunaan komputer rumah dan penelitian Bellamy dan Walker (1996) mengenai remote control.
Kegunaan
Beberapa kritikus mempertanyakan beberapa pemikiran utama teori ini, jika konsep kunci dari teori goyah, teori menjadi tidak berguna dan tidak bisa menjelaskan apapun.
Konsitensi logis
Terdapat kekurangan koherensi teoritis yang mana beberapa terminology teori ini memerlukan penjelasan lebih lanjut yang lebih mendetail. Seperti yang dikatakan oleh McQuail (1984) bahwa teori ini terlalu bergantung pada penggunaan media yang fungsional.
Teori interaksionisme simbolis menurut George Mead
Pemikiran-pemikiran Geroge Herbert Mead mula-mula dipengaruhi oleh teori evolusi Darwin yang menyatakan bahwa organisme terus-menerus terlibat dalam usaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya. George Herbert Mead berpendapat
bahwa manusia merupakan makhluk yang paling rasional dan memiliki kesadaran akan dirinya. Di samping itu, George Herbert Mead juga menerima pandangan Darwin yang menyatakan bahwa dorongan biologis memberikan motivasi bagi perilaku atau tindakan manusia, dan dorongan-dorongan tersebut mempunyai sifat sosial. Di samping itu, George Herbert Mead juga sependapat dengan Darwin yang menyatakan bahwa komunikasi adalah merupakan ekspresi dari perasaan George Herbert Mead juga dipengaruhi oleh idealisme Hegel dan John Dewey. Gerakan adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam hubungannya dengan pihak lain. Sehubungan dengan ini, George Herbert Mead berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk menanggapi diri sendiri secara sadar, dan kemampuan tersebut memerlukan daya pikir tertentu, khususnya daya pikir reflektif. Namun, ada kalanya terjadi tindakan manusia dalam interaksi sosial munculnya reaksi secara spontan dan seolah-olah tidak melalui pemikiran dan hal ini biasa terjadi pada binatang.
Bahasa atau komunikasi melalui simbol-simbol adalah merupakan isyarat yang mempunyai arti khusus yang muncul terhadap individu lain yang memiliki ide yang sama dengan isyarat-isyarat dan simbol-simbol akan terjadi pemikiran (mind).
Manusia mampu membayangkan dirinya secara sadar tindakannya dari kacamata orang lain; hal ini menyebabkan manusia dapat membentuk perilakunya secara sengaja dengan maksud menghadirkan respon tertentu dari pihak lain.
Tertib masyarakat didasarkan pada komunikasi dan ini terjadi dengan menggunakan simbol-simbol. Proses komunikasi itu mempunyai implikasi pada suatu proses pengambilan peran (role taking). Komunikasi dengan dirinya sendiri merupakan suatu bentuk pemikiran (mind), yang pada hakikatnya merupakan kemampuan khas manusia.
Konsep diri menurut George Herbert Mead, pada dasarnya terdiri dari jawaban individu atas pertanyaan "Siapa Aku". Konsep diri terdiri dari kesadaran individu mengenai keterlibatannya yang khusus dalam seperangkat hubungan sosial yang sedang berlangsung. Kesadaran diri merupakan hasil dari suatu proses reflektif yang tidak kelihatan, dan individu itu melihat tindakan-tindakan pribadi atau yang bersifat potensial dari titik pandang orang lain dengan siapa individu ini berhubungan. Pendapat Goerge Herbert Mead tentang pikiran, menyatakan bahwa pikiran mempunyai corak sosial, percakapan dalam batin adalah percakapan antara "aku" dengan "yang lain" di dalam aku. Untuk itu, dalam pikiran saya memberi tanggapan kepada diri saya atas cara mereka akan memberi tanggapan kepada saya.
"Kedirian" (diri) diartikan sebagai suatu konsepsi individu terhadap dirinya sendiri dan konsepsi orang lain terhadap dirinya Konsep tentang "diri" dinyatakan bahwa individu adalah subjek yang berperilaku dengan demikian maka dalam "diri" itu tidaklah semata-mata pada anggapan orang secara pasif mengenai reaksi-reaksi dan definisi-definisi orang lain saja. Menurut pendapatnya diri sebagai subjek yang bertindak ditunjukkan dengan konsep "I" dan diri sebagai objek ditunjuk dengan konsep "me" dan Mead telah menyadari determinisme soal ini. Ia bermaksud menetralisasi suatu keberatsebelahan dengan membedakan di dalam "diri" antara dua unsur konstitutifis yang satu disebut "me" atau "daku" yang lain "I" atau "aku". Me adalah unsur sosial yang mencakup generalized other. Teori George Herbert Mead tentang konsep diri yang terbentuk dari dua unsur, yaitu "I" (aku) dan "me" (daku) itu sangat rumit dan sulit untuk di pahami.

Daftar Pustaka


http://rayhania.abatasa.co.id/post/detail/14928/pemikiran-richard-lanigan


http://sigitheru.blogspot.com/2010/07/filsafat-komunikasi.html


http://etika-filsafat-komunikasi.blogspot.com/2007/11/pemikiran-pemikiran-filsafat-komunikasi.html


https://van88.wordpress.com/teori-teori-kebenaran-filsafat/


http://hendymanajaerpendidikan.blogspot.com/2013/05/hakikat-pengetahuan-filsafat.html#sthash.cPK6UtHr.dpuf


http://fgreisye.blogspot.com/2013/09/etika-dan-filsafat-komunikasi-analisis.html


http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_komunikasi


http://catatan-anakfikom.blogspot.com/2012/03/filsafat-komunikasi-dan-ilmu-komunikasi.html


http://arinnjunaid.blogspot.com/2014/01/manusia-sebagai-makhluk-simbolik-homo.html


http://komunikasik.blogspot.com/2010/06/teori-komunikasi-uses-and-gratification.html


http://sosiologi.fisip.unair.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=74:teori-interaksi-simbolik-mead&catid=34:informasi

 

Etika dan Filsafat Komunikasi Bag. 1

15 April 2015 09:02:51 Dibaca : 2480


Nama : Cahyadi Saputra Akasse

NIM : 291414015

Kelas : A (ilmu komunikasi)

Mata Kuliah : Etika dan Filsafat Komunikasi

A. Pengantar filsafat

Pengertian filsafat dalam sejarah perkembangan pemikiran kefilsafatan, antara satu ahli filsafat dan ahli filsafat lainnya selalu berbeda. Pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yakni secara etimologi dan terminologi.
Banyak orang beranggapan ataupun mengasusmsikan filsafat sebagai ilmu untuk mencari kebenaran, memang pada dasarnya itu merupakan hal yang benar. Filsafat itu dasarnya adalah pertanyaan dan selalu skeptis.


1. Pengertian secara etimologi


Kata filsafat berasal dari kata bahasa Arab falsafah, yang berasal dari bahasa Yunani: Philosophia, yang terdiri atas dua kata yang berarti philos = cinta, suka (loving) dan Sophia = pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi philosopia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafah akan menjadi bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut philosopher dalam bahasa Arab disebut failasuf. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Pythagoras (582-496 SM). Arti filsafat pada saat itu belum begitu jelas, kemudian pengertian filsafat itu diperjelas seperti halnya yang banyak dipakai sekarang ini oleh kaum sophist dan juga oleh Socrates (470-399 SM).

2. Pengertian ontologi, epistmologi dan aksiolog

1.Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun S.Suriasumantri mengartika aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial dan agama. sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga, yang diidamkan oleh setiap insan.
Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di jalan yang baik pula. Karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan di jalan yang tidak benar.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat; sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan bencana.

2.Epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan linkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
Mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuasaan pengenalannya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya para filosof pra Sokrates, yaitu filosof pertama di alam tradisi Barat, tidak memberikan perhatian pada cabang filsafat ini sebab mereka memusatkan perhatian, terutama pada alam dan kemungkinan perubahan, sehingga mereka kerap dijuluki filosof alam.
Metode ernpiris yang tela:n dibuka oleh Aristoteles mendapat sambutan yang besar pada Zaman Renaisans dengan tokoh utamanya Francis Bacon (1561-1626). Dua di antara karya-karyanya yang menonjol adalah The Advancement of Learning dan Novum Organum (organum baru).
Fisafat Bacon mempunyai peran penting dalam metode Irrduksi dan sistematis menurut dasar filsafatnya sepenuhnya bersifat praktis, yaitu untuk memberi kekuasaan pada manusia atas alam melalui peyelidikan ilmiah. mam. Karena itu usaha yang ia lakukan pertama kali adalah menegaskan tujuan pengetahuan. Menurutnya, pengetahuan tidak akan mengalami perkembangan, dan tidak akan bermakna kecuali ia mernpunyai kekuatan yang dapat membantu meraih kehidupan yang lebih baik.
Sikap khas Bacon mengenai ciri dan tugas filsafat tampak paling mencolok dalam Novum Organum. Pengetahuan dan kuasa manusia satu sama lain, menurutnya alam tidak dapat dikuasai kecuali dengan jalan menaatinya, agar dapat taat pada alam. Manusia perlu mengenalnya terlebih dahuku dan untuk mengetahui alam diperlukan observasi. Pengetahuan, penjelasan. dan pembuktian.
Umat manusia ingin menguasai alam tetapi menurut Bacon, keinginan itu tidak tercapai sampai pada zamannya hidup, hal ini karena ilmu-imu pengetahuan berdaya guna dalam mencapai hasilnya, sementara logika tidak dapat digunakan untuk mendirikan dan membangun ilmu pengetanuan. Bahkan, Bacon meganggap logika lebih cocok untuk melestarikan kesalahan dan kesesatan yang ada ketimbang mengejar menentukan kebenaran.

3.Ontologi (dari ὄν Yunani, ὄντος genitive: "menjadi" (partisip netral dari εἶναι: "menjadi")dan-λογία,-logia: ilmu, penelitian, teori) adalah studi filosofis tentang hakikat ini, eksistensi atau kenyataan seperti itu, serta menjadi kategori dasar dan hubungan mereka.
Tradisional terdaftar sebagai bagian dari cabang utama filsafat yang dikenal sebagai metafisika, ontologi berkaitan dengan pertanyaan mengenai apa yang ada entitas atau dapat dikatakan ada, dan bagaimana badan tersebut dapat dikelompokkan, terkait di dalam hirarki, dan dibagi menurut persamaan dan perbedaan .
Ikhtisar Ontologi, dalam filsafat analitik, menyangkut menentukan apakah beberapa kategori yang sangat penting dan bertanya dalam apa arti item dalam kategori tersebut dapat dikatakan "menjadi". Ini adalah penyelidikan berada di begitu banyak seperti sedang, atau menjadi makhluk sejauh mereka ada-dan tidak sejauh, misalnya, fakta-fakta tertentu yang diperoleh tentang mereka atau properti tertentu yang berhubungan dengan mereka.
Sumber-sumber ilmu pengetahuan berupa :
1. Rasionalisme
2. Epirisme
3. Idealisme

B. Filsafat dan Ilmu Komunikasi

Pada dasarnya ilmu komunikasi adalah merupakan cabang ilmu yang berasal dari ilmu sosiologi, antropologi, filsafat ilmu, konsep elektronika dan lainnya. Jadi yang beranggapan ilmu komunikasi berasal dari bahasa dan sastra adalah salah. Ilmu komunikasi menggunakan konsep SMCR ( sending message channel receiver ), ilmu komunikasi bertujuan untuk mengirim pesan kepada khalayak, cara seorang komunikator untuk menyampaikan sebuah pesan adalah bukan memaksakan apa yang ada ddi dalam kepalanya kepada komunikan, namun seorang komunikator yang baik adalah mengikuti pandangan atau persepsi dari komunikan tersebut.

Berikut adalah teori komunikasi :
1. S – R ( stimulus - respon )

1. Teori Komunikasi menurut Richard Lanigan


Didalam karyanya yang berjudul “Communication Models in Philosophy, Review and Commentary”membahas secara khusus “analisis filsafati mengenai komunikasi”. Richard Lanigan mengatakan ; bahwa filsafat sebagai disiplin biasanya dikategorikan menjadi sub-bidang utama menurut jenis justifikasinya yang dapat diakomodasikan oleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
- Apa yang aku ketahui ? (What do I know ?)
- Bagaimana aku mengetahuinya ? (How do I know it ?)
- Apakah aku yakin ? (Am I sure ?)
- Apakah aku benar ? (Am I right ?)
Pertanyaan-pertanyaan di atas berkaitan dengan penyelidikan sistematis studi terhadap : Metafisika, Epistemologi, Aksiologi dan Logika.

2. Teori Komunikasi menurut Little John


Berkaitan dengan model-model teori (genres) komunikasi, Little John menggambarkan bahwa berbagai macam aspek teori komunikasi yang ada sulit untuk dapat mengklasifikasikan teori komunikasi. Bahkan beragam sistem kategori telah banyak pula dilakukan oleh para pakar, termasuk beberapa skema yang juga digunakan, untuk dapat menyatakan secara sempurna tentang teori komunikasi itu sendiri.
Bukan berarti, kesulitan tersebut menghalangi kita untuk mempelajari teori komunikasi. Setidaknya ada lima model yang dilontarkan Little John (1995: 13-17) sebagai perwakilan dalam menggambarkan teori komunikasi, yaitu:

1. Structural and Fuctional Theories


2. Cognitive and Behavioral Theories


3. Interactionist Theories


4. Interpretative Theories


5. Critical Theories.

Structural and Fuctional Theories, lebih mengkhususkan pada kategori umum dan hubungannya di antara berbagai tipe dari berbagai sistem. Sebagai contoh dalam sebuah sistem organisasi baik di perusahaan maupun di organisasi kemasyarakat, kita dapat mengetahui fungsi dari setiap orang dalam level maupun kedudukan tertentu beserta tanggungjawab yang harus dipikulnya. Akan tetapi, di sisi lain kita tidak bisa melihat dengan jelas bagaimana perasaan maupun apa yang dialami oleh orang tertentu dalam suatu level yang berkaitan dengan hubungannya dengan orang yang berada di atas mereka.
Sementara dalam Cognitive and Behavioral Theories lebih menekankan pada aspek pemikiran manusia. Teori ini lebih menjelaskan tentang aspek psikologi dari suatu individu dibandingkan dengan kelompok masyarakat yang sangat dinamis. Lebih tepat untuk menggambarkan bagaimana individu itu dimaknai secara umum daripada menguraikan tindakan-tindakannya yang berhubungan dengan individu lain.
Di sinilah Interactionist Theories berperan. Model teori ini melihat bahwa kebiasaan individu itu tidak bisa terlepas dari norma maupun aturan yang dibentuk oleh sekelompok individu (masyarakat). Bahkan dalam tingkatan tertentu Interactionist Theories menjelaskan bagaimana individu maupun sekselompok individu itu berubah dari satu situasi ke situasi lainnya, dari satu keadaan ke keadaan lain.
Model selanjutnya yaitu Interpretative Theories memungkinkan untuk melihat individu itu baik dari pengalaman, teks (dokumen) maupun struktur sosial di mana individu itu berada. Sedangkan pada Critical Theories menekankan pada aspek nilai atau keinginan dalam menilai setiap kegiatan, beragam situasi maupun institusi.
Masing-masing model yang disebutkan di atas muncul untuk menjabarkan teori komunikasi dari berbagai sudut pandang. Tentu saja antara teori yang satu dengan teori yang lainnya memiliki kelebihan dan kelemahan. Satu teori bisa menjelaskan apa yang tidak dapat dijangkau teori yang lain, begitu juga sebaliknya. Bukan berarti mengandung kelemahan disini menandakan bahwa tidak ada pendekatan terhadap teori komunikasi yang mumpuni, melainkan beragamnya model dari teori komunikasi ini memberikan alternatif pilihan terhadap pendekatan yang dilakukan dalam memahami teori komunikasi itu sendiri.
Selain itu, pelbagai macam model yang ada sangat dipengaruhi oleh proses komunikasi manusia yang berada dalam berbagai tingkatan (level). Little John mencatat setidaknya ada empat level komunikasi secara umum, yaitu komunikasi interpersonal, komunikasi grup (kelompok), komunikasi organisatoris, dan komunikasi massa.
Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi merupkan proses komunikasi yang terjadi di antara satu individu dengan individu lainnya. Komunikasi di level ini menempatkan interaksi tatap muka di antara dua individu tersebut dan dalam kondisi yang khusus (private settings). Pada komunikasi grup, keterlibatan individu di dalamnya dilihat dari segi kuantitas lebih banyak dibandingkan level sebelumnya. Di level inilah interaksi interpersonal dilibatkan dan dapat diterapkan.
Sementara komunikasi organisatoris lebih luas lagi. Baik komunikasi interpersonal dan komunikasi organisatoris terlibat di dalamnya, bersamaan dengan aspek-aspek yang ada. Komunikasi organisatoris meliputi antara lain struktur fungsional dari sebuah organisasi, hubungan antarmanusia (sebagai anggota masyarakat), komunikasi dan proses pengorganisasian, dan kultur organisasi. Sementara komunikasi massa cakupannya lebih luas, lebih pada komunikasi publik yang melibatkan beragam organisatoris (kelompok masyarakat).
Hanya saja pembagian ini teori komunikasi menjadi level-level tersebut dianggap merupakan sebuah tipe di mana setiap level berbeda dengan yang lainnya. Meski memang, sebagai contoh, komunikasi massa dibentuk oleh komunikasi organisatoris namun tetap saja level komunikasi massa memiliki ciri-ciri, faktor-faktor, ataupun kekhasan yang tidak terdapat pada komunikasi organisatoris. Hal ini digambarkan Little John sebagaimana skema berikut;
Keterbatasan dan unsur-unsur sebuah teori komunikasi
Ada dua ciri khas dalam melihat sebuah teori. Pertama, semua teori hanyalah abstraksi tentang suatu hal. Berbagai macam teori komunikasi yang ada sampai saat ini belum ada satupun yang membahas secara tuntas tentang komunikasi. Ia hanyalah menjelaskan fenomena-fenomena atau gejala-gejala tertentu dan terkadang mengabaikan fenomena atau gejala lainnya. Melihat satu variabel dengan mengabaikan variabel yang lain. Di sinilah letak keterbatasan sebuah teori, bahwa ada ‘sesuatu’ yang masih belum terjangkau.
Kedua, teori dipandang sebagai sebuah konstruksi ciptaan manusia. Dengan demikian teori bersifat relatif dalam arti tergantung pada cara pandang si teori, sifat dan aspek hal yang diamati, serta kondisi-kondisi lain yang mengikat seperti waktu, tempat dan lingkungan sekitarnya. Little John mengutip pernyataan Abraham Kaplan (The Conduct of Inquary, 1964 : 309) menyatakan bahwa “The formation of a theory is not just the discovery of a hidden facts; the theory is a way of looking at the facts, of organizing and representing them…A theory must somehow fit God’s world, but in an important sense in it creates a world of its own.”
Selain hal di atas, Little John menambahkan bahwa dalam setiap teori komunikasi ada dua unsur (basic elements) di dalamnya, yaitu konsep dan penjelasan.
Berkaitan dengan pengertian konsep, Kerlinger (1986: 28) mengartikan konsep sebagai abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal yang khusus. Pada akhirnya memang sebuah teori akan memunculkan suatu konsep yang bisa dipahami dari fenomena-fenomena khusus yang terjadi di sekitar manusia.
Suatu konsep boleh saja berbeda baik itu dalam simbol maupun label, tetapi makna yang terkandung di dalamnya haruslah memiliki pengertian yang sama. Sebagai misal ketika membicarakan (konsep) sepatu. Antara Indonesia dengan Malaysia bisa dikatakan memiliki konsep yang sama tentang sepatu, yaitu sesuatu yang dipakai sebagai alas kaki yang bentuknya menutup kaki, akan tetapi pelabelan terhadap konsep itu dimasing-masing tempat kadang berbeda. Sepatu dikenal di Indonesia sedangkan di Malaysia tidak, karena yang mereka kenal adalah kasut.
Terkadang teori hanya sampai pada tataran konsep semata, tanpa menerangkan maksud yang terkandung daru munculnya konsep-konsep tersebut maupun hubungan yang mungkin terjadi di antaranya. Inilah yang sering disebut dengan taxonomics (taksonomi). Beberapa pakar ada pula yang menyatakan bahwa keberadaan taksonomi itu sendiri tidaklah bisa disamakan dengan sebuah teori. Salah satu alasannya adalah sebuah teori muncul untuk memberikan kejelasan tentang suatu konsep mauun definisi. Oleh karena itu apabila muncul teori yang tidak bisa dipahami/dimengerti oleh khalayak umum, maka tidak bisa dikatakan bahwa beberapa teori yang masuk ke dalam katagori taksonomi disebut sebagai sebuah teori. Pengenalan terhadap suatu teks komunikasi terkadang merangkum dasar-dasar taksonomi yang memuat ‘bagian-bagian’ dari proses komunikasi, seperti sumber, pesan, penerima, maupun timbal balik (feedback).
Namun, teori yang baik adalah yang tidak hanya menghasilak teori saja. Oleh karena itu unsur selanjutnya yang diperlukan untuk melengkapi unsur konsep dari teori komunikasi adalah penjelasan.
Penjelasan menjangkau lebih dari sekadar pemberian nama dan mendefinisikan suatu variabel semata. Penjelasan mengindentifikasikan dan menerangkan tentang suatu variabel dengan melihat apa yang terjadi di dalam variabel itu sendiri maupun kaitannya dengan variabel yang lain. Secara ringkas Little John menyatakan bahwa “…explanation answer the question, Why? Explanations relies primarily on the principle of necessity.”
Principle of necessity atau prinsip keperluan dalam sebuah teori diperlukan untuk menerangkan variabel-variabel yang besar kemungkinannya dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu. Prinsip ini terbagi atas tiga bagian yaitu causal necessity maupun practical necessity. Dalam causal necessity prinsip keperluan didasarkan atas hubungan sebab akibat. Sementara dalam practical necessity menunjuk pada hubungan “tindakan-konsekuensi”.
Untuk menjelaskan lebih jauh tentang perbedaan antara dua keperluan ini Little John membuat perumpaam tentang kegagalan dalam sebuah tes. Apabila mahasiswa X (sebut saja demikian) menyatakan bahwa dirinya memang tidak mahir dalam studi ini karena kurangnya penjelasan yang diberikan oleh tenaga pengajar, maka apa yang dilakukan mahasiswa X adalah causal necessity. Sementara apabila ia menyatakan bahwa dirinya harus belajar lebih giat lagi sehingga dalam tes berikutnya akan memperoleh nilai yang lebih baik, inilah yang dimaksud dengan practical necessity.

3. Teori Komunikasi menurut Whitney Mund


Whitney R. Mundt dalam karyanya berjudul “Global Media Philosiphies” menegaskan bahwa ia tidak memperhitungkan suatu filsafat sebenarnya (true philosophy).
Mundt mengemukakan tipologi “Four Theories of the Press” karya Fred Siebert, Theodore Peterson, dan Wilbur Schramm.
Menurut Mundt, dalam teori authoritarian pers adalah pelayan negara. Dalam teori libertarian, media tidak bisa tunduk kepada pemerintahan, tetapi harus bebas. Teori social responsibility merupakan modifikasi atau perkembangan dari teori libertarian.
Mengenai teori Soviet Communist dikatakan oleh Mundt bahwa pers Uni Soviet melayani partai yang sedang berkuasa, dan dimiliki oleh negara. Orang-orang Soviet mengatakan bahwa persnya bebas unutk menyatakan kebenaran, sedangkan pers dengan apa yang dinamakan sistem liberal dikontrol oleh kepentingan bisnis. Tipologi Lowenstein.

• Kepemilikan Pers
1. Kepemilikan pribadi
2. Kepemilikan partai polotok
3. Kepemilikan pemerintah
• Filsafat Pers
1. Ototarian
2. Social ototarian
3. Libertarian
4. Social libertarian
5. Social sentralis

Dalam bukunya “The Imperative of Freedom”, model Lowenstein dan model Siebert-Peterson-Schramm menunjukkan kelemahan yang mendasar; kedua-duanya mengajukan suatu spektrum, dengan otoritarianisme di satu ujung dan libertarianisme di ujung lain, yang menunjukkan bahwa sistem media bersifat berdiri sendiri (mutually esclusive) dan bebas.
Mundt mengetengahkan tipologi Willian Hachten yang terkenal dengan five concept typology yang tetap mempertahankan ideologi ototarian dan komunis dengan kombinasi libertarianisme dan tanggung jawab sosial ke dalam konsep yang ia sebut konsep Barat dan menambahkannya dengan dua teori baru : revolutionary dan developmental.

C. Filsafat Kebenaran

Dalam kehidupan manusia, kebenaran adalah fungsi rohaniah. Manusia di dalam kepribadian dan kesadarannya tak mungkin tnapa kebanran.
Berdasarkan scope potensi subjek, maka susunan tingkatan kebenaran itu menjadi :


1. Tingkatan kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhanan dan pertama yang dialami manusia.


2. Tingkatan ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indara, diolah pula dengan rasio.


3. Tingkat filosofis,rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya.


4. Tingkatan religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan.

Keempat tingkat kebenarna ini berbeda-beda wujud, sifat dan kualitasnya bahkan juga proses dan cara terjadinya, disamping potensi subyek yang menyadarinya. Potensi subyek yang dimaksud disini ialah aspek kepribadian yang menangkap kebenarna itu. Misalnya pada tingkat kebenaran indera, potensi subyek yang menangkapnya ialah panca indra.
Kebenaran itu ialah fungsi kejiwaan, fungsi rohaniah. Manusia selalu mencari kebanran itu, membina dan menyempurnakannya sejalan dengan kematangan kepribadiannya.
Ukuran Kebenarannya :
– Berfikir merupakan suatu aktifitas manusia untuk menemukan kebenaran


– Apa yang disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi orang lain


– Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran atau kriteria kebenaran
Jenis-jenis Kebenaran :


1. Kebenaran Epistemologi (berkaitan dengan pengetahuan)


2. Kebenaran ontologis (berkaitan dengan sesuatu yang ada/ diadakan)


3. Kebenaran semantis (berkaitan dengan bahasa dan tutur kata)

Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenran, tanpa melaksankan konflik kebenaran, manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik spilogis. Karena di dalam kehidupan manusia sesuatu yang dilakukan harus diiringi akan kebenaran dalam jalan hidup yang dijalaninya dan manusia juga tidak akan bosan untuk mencari kenyataan dalam hidupnya yang dimana selalu ditunjukkan oleh kebanaran.
Kebenaran agama yang ditangkap dengan seluruh kepribadian, terutama oleh budi nurani merupakan puncak kesadaran manusia. Hal ini bukan saja karena sumber kebnarna itu bersal dari Tuhan Yang Maha Esa supernatural melainkan juga karena yang menerima kebenaran ini adalah satu subyek dengna integritas kepribadian. Nilai kebenaran agama menduduki status tertinggi karena wujud kebenaran ini ditangkap oleh integritas kepribadian. Seluruh tingkat pengalaman, yakni pengalaman ilmiah, dan pengalaman filosofis terhimpun pada puncak kesadaran religius yang dimana di dalam kebenaran ini mengandung tujuan hidup manusia dan sangat berarti untuk dijalankan oleh manusia.

Teori-Teori Kebenaran Menurut Filsafat
1. Teori Corespondence


Masalah kebenaran menurut teori ini hanyalah perbandingan antara realita oyek (informasi, fakta, peristiwa, pendapat) dengan apa yang ditangkap oleh subjek (ide, kesan). Jika ide atau kesan yang dihayati subjek (pribadi) sesuai dengan kenyataan, realita, objek, maka sesuatu itu benar.
Teori korispodensi (corespondence theory of truth) ® menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.
Kebenaran adalah kesesuaian pernyataan dengan fakta, yang berselaran dengan realitas yang serasi dengan sitasi aktual. Dengan demikian ada lima unsur yang perlu yaitu :
1. Statemaent (pernyataan)


2. Persesuaian (agreemant)


3. Situasi (situation)


4. Kenyataan (realitas)


5. Putusan (judgements)

Kebenaran adalah fidelity to objektive reality (kesesuaian pikiran dengan kenyataan). Teori ini dianut oleh aliran realis. Pelopornya plato, aristotels dan moore dikembangkan lebih lanjut oleh Ibnu Sina, Thomas Aquinas di abad skolatik, serta oleh Berrand Russel pada abad moderen.
Cara berfikir ilmiah yaitu logika induktif menggunakan teori korespodensi ini. Teori kebenaran menuru corespondensi ini sudah ada di dalam masyarakat sehingga pendidikan moral bagi anak-anak ialah pemahaman atas pengertian-pengertian moral yang telah merupakan kebenaran itu. Apa yang diajarkan oleh nilai-nilai moral ini harus diartikan sebagai dasar bagi tindakan-tindakan anak di dalam tingkah lakunya.
Artinya anak harus mewujudkan di dalam kenyataan hidup, sesuai dengan nilai-nilai moral itu. Bahkan anak harus mampu mengerti hubungan antara peristiwa-peristiwa di dalam kenyataan dengan nilai-nilai moral itu dan menilai adakah kesesuaian atau tidak sehingga kebenaran berwujud sebagai nilai standard atau asas normatif bagi tingkah laku. Apa yang ada di dalam subyek (ide, kesan) termasuk tingkah laku harus dicocokkan dengan apa yang ada di luar subyek (realita, obyek, nilai-nilai) bila sesuai maka itu benar.

2. Teori Consistency


Teori ini merupakan suatu usah apengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap relible jika kesan-kesanyang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.
Menurut teori consistency untuk menetapkan suatu kebenarna bukanlah didasarkan atas hubungan subyek dengan realitas obyek. Sebab apabila didasarkan atas hubungan subyek (ide, kesannya dan comprehensionnya) dengan obyek, pastilah ada subyektivitasnya. Oleh karena itu pemahaman subyek yang satu tentang sesuatu realitas akan mungkin sekali berbeda dengan apa yang ada di dalam pemahaman subyek lain.
Teori ini dipandang sebagai teori ilmiah yaitu sebagai usaha yang sering dilakukan di dalam penelitian pendidikan khsusunya di dalam bidang pengukuran pendidikan.
Teori konsisten ini tidaklah bertentangan dengan teori korespondensi. Kedua teori ini lebih bersifat melengkapi. Teori konsistensi adalah pendalaman dankelanjutan yang teliti dan teori korespondensi. Teori korespondensi merupakan pernyataan dari arti kebenaran. Sedah teori konsistensi merupakan usaha pengujian (test) atas arti kebenaran tadi.
Teori koherensi (the coherence theory of trut) menganggap suatu pernyataan benar bila di dalamnya tidak ada perntentangan, bersifat koheren dan konsisten dengna pernyataan sebelumnya yang telah dianggap benar. Dengan demikian suatu pernyataan dianggap benar, jika pernyataan itu dilaksanakan atas pertimbangan yang konsisten dan pertimbangan lain yang telah diterima kebenarannya.
Rumusan kebenaran adalah turth is a sistematis coherence dan trut is consistency. Jika A = B dan B = C maka A = C.
Logika matematik yang deduktif memakai teori kebenaran koherensi ini. Logika ini menjelaskan bahwa kesimpulan akan benar, jika premis-premis yang digunakan juga benar. Teori ini digunakan oleh aliran metafisikus rasional dan idealis.
Teori ini sudah ada sejak Pra Socrates, kemudian dikembangan oleh Benedictus Spinoza dan George Hegel. Suatu teori dianggapbenar apabila telah dibuktikan (klasifikasi) benar dan tahan uji. Kalau teori ini bertentangan dengan data terbaru yagn benar atau dengan teori lama yang benar, maka teori itu akan gugur atau batal dengan sendirinya.

3. Teori Pragmatisme


Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau medoe problem olving dai dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengmbalikan pribadi manusia di dalamkeseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.
Dalam dunia pendidikan, suatu teori akan benar jika ia membuat segala sesutu menjadi lebih jelas dan mampu mengembalikan kontinuitas pengajaran, jika tidak, teori ini salah.
Jika teori itu praktis, mampu memecahkan problem secara tepat barulah teori itu benar. Yang dapat secara efektif memecahkan masalah itulah teori yang benar (kebenaran).
Teori pragmatisme (the pragmatic theory of truth) menganggap suatu pernyataan, teori atau dalil itu memliki kebanran bila memiliki kegunaan dan manfaat bagi kehidupan manusia.
Kaum pragmatis menggunakan kriteria kebenarannya dengan kegunaan (utility) dapat dikerjakan (workobility) dan akibat yagn memuaskan (satisfaktor consequence). Oleh karena itu tidak ada kebenaran yang mutak/ tetap, kebenarannya tergantung pada manfaat dan akibatnya.
Akibat/ hasil yang memuaskan bagi kaum pragmatis adalah :
1. Sesuai dengan keinginan dan tujuan
2. Sesuai dengan teruji dengan suatu eksperimen
3. Ikut membantu dan mendorong perjuangan untuk tetap eksis (ada)

Teori ini merupakan sumbangan paling nyata dari pada filsup Amerika tokohnya adalha Charles S. Pierce (1914-1939) dan diikuti oleh Wiliam James dan John Dewey (1852-1859).
Wiliam James misalnya menekankan bahwa suatu ide itu benar terletak pada konsikuensi, pada hasil tindakan yang dilakukan. Bagi Dewey konsikasi tidaklah terletak di dalam ide itu sendiri, malainkan dalam hubungan ide dengan konsekuensinya setelah dilakukan. Teory Dewey bukanlah mengerti obyek secara langsung (teori korepondensi) atau cara tak langsung melalui kesan-kesan dari pada realita (teori konsistensi). Melainkan mengerti segala sesuai melalui praktek di dalam program solving.

4. Kebenaran Religius


Kebenaran adalah kesan subjek tentang suatu realita, dan perbandingan antara kesan dengan realita objek. Jika keduanya ada persesuaian, persamaan maka itu benar.
Kebenaran tak cukup hanya diukur dnenga rasion dan kemauan individu. Kebenaran bersifat objective, universal,berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.
Nilai kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan itu adalah objektif namun bersifat superrasional dan superindividual. Bahkan bagi kaum religius kebenarn aillahi ini adalah kebenarna tertinggi, dimnaa semua kebanaran (kebenaran inderan, kebenaran ilmiah, kebenaran filosofis) taraf dan nilainya berada di bawah kebanaran ini :
Agama sebagai teori kebenaran
Ketiga teori kebenaran sebelumnya menggunakan alat, budi,fakta, realitas dan kegunaan sebagai landasannya. Dalam teori kebanran agama digunakan wahyu yang bersumber dari Tuhan. Sebagai makluk pencari kebeanran, manusia dan mencari dan menemukan kebenaran melalui agama. Dengan demikian, sesuatu dianggap benar bila sesuai dan koheren dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaranmutlak.agama dengan kitab suci dan haditsnya dapat memberikan jawaban atas segala persoalan manusia, termasuk kebenaran.


D. Hakikat Filsafat

Filsafat menurut arti kata, terdiri atas kata philein yang artinya cinta dan sophia yang artinya kebijaksanaan. Filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Cinta artinya hasrat yang besar, atau yang berkobar-kobar, atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kenenaran yang sesungguhnya. Jadi filsafat artinya hasrat atau keinginan yang sungguh akan kebenaran sejati. Pengertian umum filsafat adalah ilmu pengetahan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakikat. Ilmu pengetahuan tentang hakikat menanyakan tentang apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu. Dengan cara ini, jawaban yang akan diberikan berupa kebenaran yang hakiki. Ini sesuai dengan arti filsafat menurut kata-katanya. Sementara itu pengertian khusus filsafat telah mengalami perkembangan yang cukup lama dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks sehingga menimbulkan berbagai pendapat tentang arti filsafat dengan kekhususan masing-masing. Berbagai pendapat khusus tentang filsafat anatara lain:
a. Rasionalisme yang mengagungkan akal
b. Materialisme yang mengagungkan materi
c. Idealisme yang mengagungkan idea
d. Hedolisme yang mengagungkan kesenangan
e. Stoikisme yang mengagungkan tabiat saleh

Aliran-aliran tersebut mempunyai kekhususan masing-masing, menekankan kepada sesuatu yang dianggap merupakan inti dan harus di beri tempat yang tinggi misalnya ketenangan, kesalehan, kebendaan, akal dan idea.
Dari beberapa pendapat tersebut, pengertian filsafat dapat dirangkum menjadi seperti berikut:


a. Filsafat adalah hasil yang kritis dan dinyatakan dalam bentuk yang sistematis


b. Filsafat adalah hasil fikiran manusia yang paling dalam


c. Filsafat adalah refleksi lebih lanjut dari pada ilmu pengetahuan atau pendalaman lebih lanjut ilmu pengetahuan


d. Filsafat adalah hasil analisia dan abstraksi


e. Filsafat adalah pandangan hidup


f. Filsafat adalah hasil perenungan jiwa manusia yang mendalam, mendasar, dan memyeluruh.

A. Struktur Filsafat


Hasil berfikir tentang yang ada dan mungkin ada itu tadi telah berkumpul banyak sekali, dalam buku tepal maupun tipis. Setelah disusun secara sistematis, itulah yang disebut sistematika filsafat. Filsafat terdiri atas tiga cabang besar, yaitu: ontoligi, epistemologi, dan aksiologi. Ketiga cabang itu sebenarnya merupakan satu kesatuan:


a. Ontologi, membicarakan hakikat ( segala sesuatu ) ini berupa pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu


b. Epistemologi cara memperoleh pengetahuan itu


c. Aksiologi membicarakan guna pengetahuan itu.


Antologi mencakupi banyak sekali filsafat, mungkin semua filsafat masuk disini, misalnya Logika, Metafisika, Kosmologi, Teologi, Antropologi, Etika, Estetika, Filsafat Pendidikan, Filsafat Hukum dan lain-lain. Epistimologi hanya mencakup satu bidang saja yang disebut Epistemologi yang membicarakan cara memperoleh pengetahuan filsafat. Ini berlaku bagi setiap cabang filsafat yaitu Aksiologi yang membicarakan guna pengetahuan filsafat. Ini pun berlaku bagi semua cabang filsafat. Inilah kerangka struktur filsafat.[3]

B. Karakteristik Berfikir Filsafati: Sifat Menyeluruh, Sifat Mendasar Dan Sifat Spekulatif


1. Berfilsafat

Sejarah kefilsafatan di kalangan filsuf menjelaskan tentang tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat, yaitu kekaguman atau keheranan, keraguan atau kegengsian, dan kesadaran atas keterbatasan. Plato mengatakan:’maka kita memberi pengamatanm bintang-bintang, matahari dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan kepada kita untuk menyelidiki. Dan dari penyelidikan ini berasal filsafat’.
Agustinus dan Descartes memulai berfilsafat dari keraguan atau kesangsian. Manusia heran, tetapi kemudian ragu-ragu, apakah ia tidak ditipu oleh panca indranya yang sedang heran? Rasa heran dan meragukan ini mendorong manusia untuk memperoleh kepastian dan kebenaran yang hakiki. Berfikir secara mendalam, menyeluruh, dan kritis inilah yang kemudian disebut berfilsafat.
Berfilsafat dapat juga bermula dari adanya suatu kesadaran akan keterbatasan pada diri manusia. Berfilsafat kadang-kadang dimulai apabila manusia menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah, terutama dalam menghadapi kejadian-kejadian alam. Apabila seseoarang merasa bahwa ia sangat terbatas dan terikat terutama pada waktu mengalami penderitaan atau kegagalan, maka dengan adanya kesadran akan keterbatasan dirinya tadi manusia mulai berfilsafat. Ia akan memikirkan bahwa diluar manusia yang terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas yang dijadikan bahan kemajuan untuk menemukan kebenaran hakiki.
Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu. Kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu. Filsafat dimulai dari rasa ingin tahu dan keragu-raguan. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahui dalam kesemestaan yang seakan tidak terbatas ini. Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk beretrusterang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah dijangkau.


2. Sifat Menyeluruh Berfikir Filsafati


Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan sebagai seseorang yang berpijak dibumi sedang tengadah kebintang-bintang, atau seseorang yang berdiri di puncak tinggi, memandang ke ngarai dan lembah dibawahnya, masing-masing ingin mengetahui hakikat dirinya atau menyimak kehadirannya dalam kesemestaan alam yang ditatapnya.
Seorang ilmuan tidak akan pernah puas mengenal ilmu hanya dari sisi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan lainnya. Apa kaitan ilmu dengan moral, dengan agama, dan apakah ilmu itu membawa kwbahagiaan pada dirinya.


3. Sifat Mendasar Berfikir Filsafati


Selain tengadah kebintang, orang yang berfilir filsafati juga membongkar tempat berpijak secara fundamental. Dia tidak lagi percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar. Mengapa ilmu dapat disrbut benar? Bagaimana proses penilaian berdasarkan kriteria tersebut dilakukan? Lalu benar itu apa? Pertanyaan itu melingkar sebagai sebuah lingkaran, yang untuk menyusunnya, harus dimulai dari sebuah titik, sebagai awal sekaligus sebagai akhir. Lalu bagaimana menentukan titik awal yang benar?


4. Sikap Spekulatif Berfikir Filsafati


Tidakkah mungkin manusia menangguk pengetahuan secara keseluruhan, bahkan manusia pun tidak yakin pada titik awal yang menjadi jangkar pemikiran yang mendasar. Itu hanya sebuah spekulasi. Menyusun sebuah lingkaran memang harus dimulai dari sebuah titik, bagaimana pun spekulasinya. Yang penting, dalam prosesnya nanti, dalam analisis maupun pembuktiannya, manusia harus dapat memisahkan spekulasi mana yang paling dapat diandalkan. Tugas utama filsafat adalah menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan. Apakah yang disebut logis? Apakah yang disebut benar? Apakah yang disebut sahih? Apakah alam ini teratur atau kacau? Apakah hidup ini ada tujuan?
Semua pengetahuan yang ada, dimulai dari spekulasi. Dari serangkaian spekulasi dapat dipilih buah pikiran yang paling dapat diandalkan, yang merupakan titik awal dari penjelajahan pengetahuan. Tanpa menerapkan kriteria tentang apa yang disebut benar maka tidak mungkin pengetahuan lain berkembang atas dasar kebenaran. Tanpa menetapkan apa yang disebut baik dan buruk, tidak mungkin bicara tentang moral. Tanpa wawasan apa yang disebut indah atau jelek, tidak mungkin berbicara tentang kesenian.

C. Epistemologi Filsafat


Epistemologi membicarakan tiga hal, yaitu objek filsafat ( yaitu yang difikirkan ), cara memperoleh pengetahuan filsafat dan ukuran kebenaran ( pengetahuan ) filsafat.


1. Objek Filsafat


Tujuan berfilsafat adalah menemukan kebenaran yang sebenarnya, yang terdalam. Jika hasil pemikiran itu disusun, maka susunan itulah yang kita sebut sistematika filsafat. Sistematika atau struktur filsafat dalam garis besar terdiri atas ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Isi setiap cabang filsafat ditentukan oleh objek apa yang diteliti ( dipikirkan)-nya. Jika ia memikirkan pendidikan maka jadilah Filsafat Pendidikan. Jiak yang difikirkannya hukum maka hasilnya tentulah Filsafat Hukum, dan seterusnya. Seberapa luas yang mungkin dapat dif\ikirkan? Luas sekali. Yaitu semua yang ada dan mungkin ada. Inilah objek filsafat. Jika ia memikirkan pengetahuan jadilah ia Flisafat Ilmu, jika memikirkan etika jadilah Filsafat Etika, dan seterusnya.
Objek penelitian filsafat lebih luas dari objek penelitian sain. Sain hanya meneliti objek yang ada dan mungkin ada. Sebenarnya masih ada objek lain yang disebut objek formal yang menjelaskan sifat kemendalaman penelitian filsafat. Ini dibicarakan pada epistemologi filsafat.
Perlu juga ditegaskan bahwa sain meneliti objek-objek yang ada dan empiris, yang ada tetapi abstrak ( tidak empiris ) tidak dapat diteliti oleh sain. Sedangkan filsafat meneliti objek yang ada tetapi abstrak, adapun yang mungkin ada, sudah jelas abstrak, itu pun jika ada.


2. Cara Memperoleh Pengetahuan Filsafat


Pertama-tama filosof harus membicarakan ( mempertanggung jawabkan ) cara mereka memperoleh pengetahuan filsafat. Yang menyebabkan kita hormat kepada para filosof antara lain ialah karena ketelitian mereka, sebelum mencari pengetahuan mereka membicarakan lebih dahulu ( dan mempertanggung jawabkan cara memperoleh pengetahuan tersebut.
Berfislafat ialah berfikir. Berfikir itu tentu menggunakan akal. Menjadi persoalan, apa sebenarnya akal itu. John Locke ( Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat, 11, 1973:111) mempersoalkan hal ini. Ia melihat, pada zamannya akal telah digunakan secara terlalu bebas, telah digunakan sampai diluar batas kemampuan akal. Hasilnya adalah kekacauan pikiran pada masa itu. Bagaimana manusia memperoleh pengetahuan filsafat? Dengan berfikir secara mendalam, tentang sesuatu yang abstrak. Mungkin juga objek pemikirannya sesuatu yang konkret, tetapi yang hendak diketahuinya ialah bagian “dibelakang” objek konkret itu.
Secara mendalam artinya ia hendak mengetahui bagian yang abstrak sesuatu itu, ia mengetahui sedalam-dalamnya. Kapan pengetahuannya itu dikatakan mendalam? Dikatakan mendalam tatkala ia sudah berhenti sampai tanda tanya. Dia tidak dapat maju lagi, disitulah orang berhenti, dan ia telah mengetahui sesuatu itu secara mendalam. Jadi jelas, mendalam bagi seseorang belum tentu mendalam bagi orang lain.
Seperti telah disebut dimuka, sain mengetahui sebatas fakta empiris. Ini tidak mendalam. Filsafat ingin mengetahui dibelakang sesuatu yang empiris itu. Ini lah yang disebut mendalam. Tetapi itu pun mempunyai rentangan. Sejauh mana hal abstrak dibelakang fakta empiris itu dapat diketahui oleh seseorang, akan banyak tergantung pada kemampuan berfikir seseorang. Saya misalnya mengetahui bahwa gula rasanya manis ( ini pengetahuan empirik ) dibelakangnya saya mengetahui bahwa itu disebabkan oleh adanya hukum yang mengatur demikian. Ini pengetahuan filsafat, abstrak, tetapi baru satu langkahorang lain dapat mengetahui bahwa hukum itu dibuat yang maha pintar. Ini sudah langkah kedua, lebih mendalam dari pada sekedar mengetahui adanya hukum. Orang lain masih dapat melangkah kelangkah ketiga, misalnya ia mengetahui sebagian hakikat tuhan. Demikianlah pengetahuan dibelakang fakta empiris itu dapat bertingkat-tingkat, dan itu menjelaskan kemendalaman pengetahuan filsafat seseorang. Untuk mudahnya mungkin dapat dikatakan begini: berfikir mendalam ialah berfikir tanpa bukti empirik.


3. Ukuran Kebenaran Pengetahuan Filsafat


Pengetahuan filsafat adalah pengetahuan yang logis tidak empiris. Pernyataan ini menjelaskan bahwa ukuran kebenaran filsafat ialah logis tidaknya pengetahan itu. Kebenaran teori filsafat ditentukan oleh logis tidaknya teori itu. Ukuran logis atau tidaknya tersebut akan terlihat pada argumen yang menghasilkan kesimpulan teori itu. Fungsi argumen dalam filsafat sangatlah penting, sama dengan fungsi data pada pengetahaun sain. Aegumen itu menjadi satu kesatuan dengan konklusi, konklusi itulah yang disebut teori filsafat. Bobot teori filsafat justru terletak pada kekuatan argumen, bukan pada kehebatan konklusi. Karena argumenitu menjadi kesatuan dengan konklusi, maka boleh juga diterima pendapat yang mengatakan bahwa filsafat itu argumen. Kebenaran konklusi ditentukan 100% oleh argumennya.


4. Persoalan Filsafat


Ada enam persoalan yang selalu menjadi perhatian para filsuf, yaitu ‘ada’, pengetahuan, metode, penyimpulan, moralitas, dan keindahan. Keenam persoalan tersebut memerlukan jawaban secara radikal dan tiap-tiap persoalan menjadi salah satu cabang filsafat.


1. Persoalan ‘Ada’


Persoalan tentang ‘ada’ (being) menghasilkan cabang filsafat metafisika. Meta berarti dibalik dan physika berarti benda-benda fisik. Pengertian sederhana dari metafisika yaitu kajian tentang sifat paling dalam dalam dan radiakal dari kenyataan. Dalam kajian ini para filusuf tidak mengacu kepada ciri-ciri khsus dari benda-benda tertentu, akan tetapi mengacu kepadaciri-ciri universal dari semua benda. Metafisika sebagai salah satu cabang filsafat mencakup persoalan ontologis, kosmologis, dan antropologis. Ketiga hal tersebut memiliki titik sentral kajian tersendiri. Ontologis merupakan teori tentang sifat dasar dari kenyataan yang radikal dan sedalam-dalamnya. Kosmologi merupakan teori tentang perkembangan kosmos ( alam semesta ) sebagai suatu sistem yang teratur.


2. Persoalan tentang pengetahuan ( knowledge )


Persoalan tentang pengetahuan ( knowledge ) menghasilkan cabang filsafat epistemologi, yaitu filsafat pengetahuan. Istilah epistemologi berasal dari akar kata episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti teori. Dalam rumusan yang lebih rinci disebutkan bahwa epistemologi merupakan salah satu cabang fislsafat yang mengkaji secara mendalam dan radikal tentang asal mula pengetahuan, struktur, metode, dan validitas pengetahuan.


3. Persoalan tentang metode


Persoalan tentang metode menghasilkan cabang filsafat metodologi. Istilah ini berasal dari metos dengan unsur meta yang berarti cara, perjalanan, sesudah, dan hodos yang berarti cara perjalanan, arah. Pengertian metodologi secara umum ialah kajian atau telaah penyusunan secara sistematis dari beberapa proses dan asas-asas logis dan percobaan yang sistematis yang menuntun suatu penelitian dan kajian ilmiah, atau sebagai penysusun struktur ilmu-ilmu.


4. Persoalan tentang penyimpulan


Persoalan tentang penyimpulan menghasilkan cabang filsafat logika ( logis ). Logika berasal dari kata logos ang berarti uraian, nalar. Secara umum, pengertian logika adalah telaah mengenai aturan-aturan penalaran yang benar. Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berfikir tepat dan benar. Berfikir adalah kegiatan pikiran atau akal budi manusia. Dengan berfikir manusia telah mengerjakan pengolahan pengetahuan yang telah didapat. Dengan mengerjakan, mengelola pengetahuan yang telah didapat maka ia dapat memperoleh kebenaran. Apabila seseorang mengelola, mengerjakan, berarti ia telah mempertimbangkan, membandingkan, menguraikan, serta menghubungkan pengertian yang satu dengan lainya. Logika dapat dibagi menjadi logika ilmiah dan logika kodrati. Logika merupakan suatu upaya untuk menjawab pertanyaan.


5. Persoalan tentang moralitas ( morality )


Persoalan tentang moralitas menghasilkan cabang filsafat etika ( ethics ). Istilah etika berasal dari kata ethos yang berati adat kebiasaan. Etika sebagai salah satu cabang filsafat menghendaki adanya ukuran yang bersifat universal. Dalam hal ini berarti berlaku untuk semua orang dan setiap saat. Jadi tidak dibatasi dengan ruang dan waktu.

6. Persoalan tentang keindahan


Persoalan tentang keindahan menghasilkan cabang filsafat estetika ( aesthetics ). Estetika berasal dari kata aesthetikos yang maknanya berhubungan dengan pecerapan indra. Estetika merupakan kajian kefilsafatan mengenai keindahan dan ketidak indahan. Faham pengertian yang lebih luas, estetika merupakan cabang filsafat yang menyangkut bidang keindahan atau sesuatu yang indah terutama dalam masalah seni dan rasa, norma-norma nilai dalam seni. [6]

D. Aksiologi Pengetahuan Filsafat


1. Kegunaan Pengtahuan Filsafat


Untuk mengetahui kegunaan filsafat, kita dapat memulainya denmgan melihat filsafat sebagai tiga hal, pertama filsafat sebagai kumpulan teori filsafat, kedua filsafat sebagai metode pemecahan masalah, ketiga filsafat sebagai pandangan hidup ( philosophy of life ). Dan yang paling pentimg adalah filsafat sebagai methodology, yaitu cara memecahkan masalah yang dihadapi. Disini filsafat digunakan sebagai suatu cara atau model pemecahan masalah secara mendalam dan universal. Filsafat selalu mencari sebab terakhir dan dari sudut pandang seluas-luasnya.
Berikut ini uraian yang membahas kegunaan filsafat dalam menentukan philosophy of life. Banyak memiliki pandanagn hidup, banyak orang menganggap philosophy of life itu sangat penting dalam menjalani kehidupan.


a. Kegunaan Filsafat bagi Akidah


b. Kegunaan Filsafat bagi Hukum


c. Kegunaan Filsafat bagi Bahasa

Sesuai dengan sifatnymenyelesaikan masalah secara mendalam dan universal. Penyelesaian filsafata, filsafat mendalam, artinya ia ingin mencari asal masalah. Universala artinya filsafat ingin masalah itu dilihat dalam hubungan seluas-luasnya agar nantinya penyelesaian itu cepat dan berakibat seluas mungkin.


E. Tema pokok

Filsafat komunikasi adalah disiplin ilmu yang menelaah pemahaman secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan holistis mengenai teori dari proseskomunikasi yang meliputi berbagai dimensi dan berdasarkan bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode komunikasi.
Berikut penjabarannya:


1. Bidang komunikasi: Bidang ini meliputi komunikasi sosial, komunikasi organiasi, komunikasi bisnis, komunikasi politik, komunikasi internasional, komunikasi antarbudaya,komunikasi pembangunan, dan komunikasi tradisional


2. Sifat komunikasi: Komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal


3. Tatanan komunikasi: komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi media


4. Tujuan komunikasi: mengubah sikap, mengubah opini, mengubah perilaku, mengubah masyarakat, dan lain-lain


5. Fungsi komunikasi: mendidik, menginformasikan, menghibur, dan memengaruhi


6. Teknik komunikasi: komunikasi informatif, komunikasi persuasif, komunikasi pervasif, komunikasi koersif, komunikasi instruktif, dan hubungan manusiawi


7. Metode komunikasi: jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, propaganda, perang urat syaraf, perpustakaan, dan sebagainya


Selain itu, filsafat komunikasi mencoba menelaah secara mendalam pemahaman seseorang atau kelompok dalam berkomunikasi, baik berkaitan denga metodologi, sistematika, analisis, tingkat kekritisannya, dan keuniversalannya.

Filsafat Ilmu Komunikasi diartikan sebagai “kegiatan berpikir dan mengkaji secara lebih mendalam, cermat, dan kritis terhadap proses komunikasi yang meliputi ontologinya, epistemologinya maupun aksiologinya dan mencoba memperoleh jawaban yang tepat dengan terus menanyakan jawaban-jawaban untuk memecahkan masalah-masalah dalam proses komunikasi tersebut.” (Kriyantono 2012: 47).
Dalam hal ini, filsafat komunikasi berarti menggali secara mendalam baik segala hal maupun fenomena komunikasi itu sendiri. Hal ini dapat bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru atau bahkan memperbarui dan menyempurnakan teori yang sudah ada. Kegiatan berfilsafat ini berdasarkan keingintahuan dan keragu-raguan manusia akan segala sesuatu yang berada di sekitarnya secara khusus fenomena komunikasi yang didalamnya meneliti hasil hubungan dan interaksi antarmanusia yang mana interaksi tersebut merupakan objek material ilmu komunikasi. Sedangkan objek formal dalam “ilmu komunikasi adalah segala produksi, proses, dan pengaruh dari sistem tanda dalam kehidupan manusia.” (Kriyantono 2012: 48)
Filsafat ilmu komunikasi mempertanyakan bagaimana aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi komunikasi. Secara ontologi, komunikasi pada awalnya dianggap sebagai suatu proses linear antara komunikator dan komunikan yang saling bertukar pesan melalui media yang mereka gunakan dan terus berkembang seiring dengan perubahan yang faktor manusia yang mulai diperhitungkan. Komunikasi yang awalnya hanya dipandang satu arah berkembang sedemikian rupa hingga menghasilkan berbagai macam bentuk komunikasi yang diantaranya yaitu komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi massa dan komunikasi publik.
Dalam aspek epistemologi, ilmu komunikasi dikaji lebih mendalam. Para ilmuwan menanyakan bagaimana proses membangun pengetahuan atau teori-teori. Hal tersebut diwujudkan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana ilmu komunikasi itu sendiri. Sedangkan dalam aspek aksiologi, ilmu komunikasi dipandang dari sisi nilai kajian dan etika tentang apa dan bagaimana pengaruh ilmu tersebut dalam masyarakat yang tujuannya bisa sebagai kritik sosial, transformasi, emansipasi, dan social empowerment. (Kriyantono, 2012: 70)
Adapun objek kajian ilmu komunikasi terbagi menjadi tiga materi komunikasi, yaitu, komunikasi massa, Public Relations, dan komunikasi Bisnis. Dalam hal ini akan dibahas lebih lanjut mengenai analisis materi komunikasi Public Relations.
International Public Relations Association (IPRA) menyatakan bahwa,
PR merupakan fungsi manajemen khusus yang membantu pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dan masyarakatnya, yang melibatkan manajemen problem, membantu manajemen untuk selalu mendapat informasi dan merespon pendapat umum, mendefinisi dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahan dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi kecenderungan, dan menggunakan riset serta komunikasi yang masuk akal dan etis sebagai sarana utamanya. (Rumanti, 2005: 10)
Dari definisi tersebut dapat saya simpulkan bahwa public relations adalah fungsi managemen yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik secara teratur antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal. PR muncul sebagai gabungan dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti ilmu politik, ekonomi, sejarah, sosiologi, komunikasi dan lain-lain sebagai hasil perkembangan masyarakat global dan modern yang menyadari akan berkomunikasi dan bagaimana berelasi antara satu orang dengan yang lainnya dalam lingkungan organisasi. Kemajuan teknologi yang begitu pesat juga mendorong perkembangan kemajuan public relations dalam teori dan praktiknya. Manusia semakin menyadari bagaimana pentingnya relasi organisasi dengan masyarakat sebagai alat untuk merealisasikan sasaran yang ingin dicapai sesuai tujuan yang telah ditentukan.

Cabang-cabang filsafat :


1. Metafisika


Suatu studi tentang sifat dan fungsi teori tentang realita. Dalam hubungannya teori dan proses komunikasi metafisika berkaitan dengan :
• Sifat manusia dan hubungannya secara kontekstual dan individual dengan realita.
• Sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku, penyebab dan aturan Problema Pilihan.

2. Epistemologi


Merupakan suatu cara untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, dalam hal ini teori komunikasi disusun dari bahan yang diperoleh yang dalam prosesnya menggunakan metode ilmiah. Yakni berdasarkan :
• Kerangka Pemikiran yang logis
• Penjabaran Hipotesis
• Menguji Kebenaran Hipotesis

3. Aksiologi


• Dalam hubungannya dengan filsafat komunikasi, aksiologi merupakan studi etika dan estetika mengenai bagaimana cara mengekspresikannya.

• Hal ini penting bagi seorang komunikator dalam kaitannya dengan proses komunikasi ketika ia mengemas pikirannya sebagai isi pesan yang ingin disampaikannya dengan menggunakan bahasa atau lambang, terlebih dahulu melakukan pertimbangan nilai, apa yang perlu disampaikan dan apa yang tidak perlu disampaikan.

4. Logika


Logika teramat penting dalam komunikasi karena suatu pemikiran harus dikomunikasikan kepada orang lain, dan yang dikomunikasikan harus merupakan putusan sebagai hasil dari proses berpikir logis
Tahapan Penyelidikan Ilmu Komunikasi
• Dalam pandangan Stephen Littlejohn, filsafat komunikasi merupakan metateori.
• Meta berarti: Di luar pengertian dan pengalaman manusia.
• Teori : seperangkat dalil / prinsip umum yang kait mengait (hipotesis yang di uji berulangkali ) mengenai aspek – aspek suatu realitas.

1. Tahap metateori


Tahap ini bersifat melakukan penyelidikan yang melebihi isi khusus dari teori tertentu.
penyelidikan di mulai dari bagaimana pengetahuan disusun:
 Apa yang akan diamati
 Bagaimana pengamatan dilakukan
 Bentuk teori yang bagaimana yang diambil


2. Tahap Hipotetikal


Pada teori komunikasi terdapat gambaran realitas dan pembinaan kerangka kerja pengetahuan. Pertanyaan dalam tahap ini adalah bagaimana metode dan prosedur dalam mengkaji dugaan sementara


3. Tahap Deskriptif


Timbul pernyataan – pernyataan aktual mengenai kegiatan dan penemuan – penemuan terkait. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah menyangkut bagaimana teknik dalam melakukan pengujian hipotesis sebagai penilaian yang objektif .

Asumsi – asumsi Epistimologikal


o Rasionalisme
Pengetahuan timbul dari kekuatan pikiran manusia

o Empirisme
Pengetahuan muncul dalam persepsi yang berarti melihat apa yang terjadi

o Konstruktivisme
Pengetahuan diciptakan seseorang agar berfungsi bagi hidupnya

o Konstruktivisme Sosial
Pengetahuan merupakan produk dari interaksi simbolik (kehidupan kelompok / budaya)

Komunikasi sebagai Sebuah Ilmu
Syarat-syarat Ilmu:
1. Suatu ilmu harus mempunyai objek kajian.


2. Objek kajiannya terdiri dari satu golongan masalah yang sama tabiatnya baik dilihat dari dalam maupun dari luar.


3. Keterangan mengenai objek kajian tersebut dapat disusun dalam rangkaian hubungan sebab akibat.

• Objek kajian Ilmu Komunikasi adalah “usaha manusia dalam menyampaikan isi pesannya kepada manusia lain”.
• Objek kajian ilmu komunikasi terdiri dari satu golongan masalah, yaitu bagaimana usaha manusia menyampaikan isi pesannya kepada manusia lain, bukan usaha manusia mencari nafkah, bukan usaha manusia mencari keadilan, dan lain-lain.
• Ilmu komunikasi jg mempunyai satu golongan masalah yang sama tabiatnya maupun menurut kedudukannya tampak dari luar maupun menurut bangunnya baik dilihat dari dalam, yaitu:


1. Usaha manusia untuk menyampaikan isi pesannya kepada manusia lain bukan usaha binatang, bukan usaha angin, bukan usaha pohon beringin, tetapi usaha manusia yang dapat menggunakan akal budinya, bukan usaha manusia yang tidak dapat menggunakan akal budinya.


2. Usaha manusia dalam menyampaikan isi pesannya kepada manusia lain bukan usaha manusia dalam menyampaikan isi pesannya kepada Tuhan.


F. Manusia sebagai mahluk simbolis

Manusia adalah makhluk sosial. Hal tersebut sudah menjadi kesepakatan masyarakat umum tentang definisi manusia. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena tak ada satupun manusia yang mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain atau bahkan bantuan makhluk hidup lainnya. Misalnya, anjing yang dapat membantu manusia untuk menjaga rumahnya. Oleh sebab itu, manusia dalam kehidupan sehari-harinya pasti melakukan interaksi dengan orang lain maupun makhluk hidup lainnya. Dalam interaksi tersebut, manusia memiliki sistem simbol dalam berkomunikasi, sehingga manusiapun tidak hanya dikatakan sebagai makhluk sosial, tetapi juga sebagai makhluk simbolik atau Homo Symbolicum.
Dalam komunikasi dikenal sebuah teori tentang interaksi manusia, yaitu teori interaksi simbolik. Interaksi simbolik merupakan suatu aktivitas yang menjadi ciri khas manusia, yaitu komunikasi dan pertukaran simbol yang diberi makna. Interaksi simbolik berasal dari pemikiran George Herbert Mead (1863-1931). Mead membuat pemikiran orisinal, yaitu “The Theoretical Perspective” yang merupakan cikal bakal Teori Interaksi Simbolik. Teori ini juga sering disebut dengan Mazhab Chicago, karena Mead tinggal di Chicago selama kurang lebih 37 tahun.
Perspektif interaksi simbolik berusaha memahami perilaku manusia dari sudut pandang subjek. Perspektif ini mengatakan bahwa perilaku manusia harus dilihat sebagai proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur perilaku mereka dengan mempertimbangkan ekspektasi orang lain yang menjadi mitra mereka. Teori interaksi simbolik ini memiliki tujuh prinsip sebagai berikut:

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong