Wanita dan pria dalam segi bahasa

16 March 2017 17:32:04 Dibaca : 114

Kerumitan Bahasa Wanita dan kesederhanaan Bahasa Pria “



co : kamu kenapa ?

ce : gak kok

co : muka kamu cemberut gitu, pasti lagi marah ya ?

ce : aku bilang gak, ya gak !

co : kan salah lagi.

 

Karena wanita ingin dimengerti (iya, pria juga)


Seperti lagunya Ada Band – Karena Wanita Ingin dimengerti. Inilah ungkapan yang seolah – olah keinginan wanita adalah hal yang wajib diikuti semua pria, kadang hal ini bisa menjadi beban bagi pria yang “tidak biasa” dengan hal ini. Sebenarnya ini adalah sifat alamiah bagi wanita sebagai mahluk lemah ini, akan tetapi hal ini juga harus diseimbangkan dengan keadaan, kalau sama – sama sedang gak mood bagaimana bisa saling mengerti, iya kan ?.

 

Deborah Tannen (1991) mengatakan bahwa wanita cenderung menata pembicaraan secara kooperatif, sedangkan pria cenderung menata secara kompetitif. Tannen (1990) juga berpendapat wanita cenderung terlibat dalam "pembicaraan hubungan" sedangkan pria cenderung terlibat dalam "pembicaraan laporan" (Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Deddy Mulyana).
 Saya mengatakan Bahasa wanita adalah salah satu Bahasa yang rumit dimengerti, Bahasa wanita ini sering disebut dengan “kode – kode” agar kita sebagai pria seperti sebuah mesin enigma untuk mengenskripsi kode – kode tersebut, jika kode tersebut tidak bisa kita mengerti wanita selalu mengatakan “kamu kok gak peka banget sih”, kadang saya geli sendiri kok bisa ya kita sebagai pria bisa dengan mudahnya luluh dengan kode – kode aneh tersebut ?.
 Sampai dengan artikel ini dimuat saya belum bisa menemukan jawabannya. Karena hal tersebut muncul pepatah modern yang mengatakan bahwa wanita selalu benar dan pria selalu salah, kalaupun wanita salah pasti pria penyebabnya.

 


Berbeda dengan halnya pria, Bahasa yang digunakan pria terbilang mudah dan sederhana untuk dicerna. Simple saja ketika pria tidak suka dengan sesuatu pasti dengan lantang dia mengatakan “Saya tidak suka !”. Karena itu kebanyakan pria lebih gampang untuk bergaul dengan orang – orang disekitarnya. Muncul sebuah pernyataan singkat bahwa pria bebas memilih apa yang baik untuk dia, juga berhak menolak apa yg buruk bagi dia. Semua itu karena, pria punya selera.

 

- Cahyadi Saputra Akasse

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong