Tugas Tekom (Perkembangan Teknologi Komunikasi)

18 October 2016 18:17:54 Dibaca : 108

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi, yang diampuh oleh Bapak Syahrir Soleman, S. Kom, M.I.Kom.. dalam tulisan ini kita akan membahas tentang 4 era revolusi manusia menurut Averett M Rogers yaitu komunikasi tulisan, komunikasi cetak, komunikasi telekomunikasi dankomunikasi interaktif.

EMPAT ERA KOMUNIKASI ERA KOMUNIKASI TULISAN, CETAK, TEKNOLOGI, DAN INTERAKTIF 4 ERA KOMUNIKASI

1. KOMUNIKASI TULISAN
2. KOMUNIKASI CETAK
3. KOMUNIKASI TELEKOMUNIKASI
4. KOMUNIKASI INTERAKTIF

A. Komunikasi Tulisan
Menurut Everett M. Rogers. (1986), terdapat empat era komunikasi yang terjadi di muka bumi ini, yang pertama yaitu era komunikasi tulisan. Jelas sekali pendapat Rogers M Everett memperlihatkan bahwa era tulisan memang yang pertama kali. Berhubung menggunakan tulisan tentunya punya huruf-huruf tertentu namun sayangnya belum pasti huruf apa yang pertama ada di dunia ini. Era tulisan ini ada beberapa bukti yang di sebutkan dalam buku ini; orang-oang Sumerians menggunakan tanah liat untuk membuat huruf. kemudian pada 1041 SM china menemukan dengan tipe mencetakan huruf dalam buku, dilanjutkan pada 1241 korea menemukan model dengan tipe mencetakan huruf dari tanah liat kedalam logam.
B. Komunikasi Cetak
Setelah era komunikasi tulisan ini muncullah era komunikasi cetak. Pada saat itu Gunternberg menemukan mesin cetak. Konon katanya Gustenberg menemukan mesin press ini untuk mencetak injil, dalam ruang linkup sempit. Kenapa? Karena pada saat itu belum banyak orang yang bisa baca.
Akan tetapi lama kelamaan mesin cetak itu dipakai. Pada tahun 1833, ketika Bunyamin Day meluncurkan surat kabar New York Sun, yang digunakan secara besar-besaran (masal) disambung pada tahun 1839 Daguerre melakukan praktek photografinya untuk digunakan dalam koran. Dahulu, sebelum mesin cetak muncul dan berkembang, perkembangan informasi berjalan sangat lambat. Buku-buku bacaan hanya tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas, sehingga tidak semua orang bisa memiliki buku. Hal ini karena pada zaman dahulu, teknologi untuk memperbanyak buku dilakukan secara manual, yaitu dengan tangan. Selain kemunculan mesin cetak, perkembangan media cetak didukung oleh meningkatnya tingkat kemampuan orang
untuk membaca dan mengerti berbagai jenis informasi. Sebenarnya perkembangan teknologi percetakan sangat menentukan arah perkembangan media cetak itu sendiri. Semakin maju perkembangannya, maka hasilnya tentu akan semakin bagus.
Masalah yang ada akan harus bisa dihilangkan atau paling tidak dikurangi dengan kemunculan sebuah teknologi baru. Jika tidak ada perubahan yang dihasilkan, maka tidak ada artinya suatu teknologi diciptakan.

C. Komunikasi Telekomunikasi

Samuel Morse mentransmisikan pesan melalui telegraf pertama kali Alexander Graham Bell mengirimkan pesan melalui telepon pertama kali. Gambar bergerak diciptakan dan pertama kalinya film ditunjukkan kepada public. Guglielmo Marconi mentransmisikan pesan melalui radio. Lee de Forest menemukan kualitas pengeras suara dari tabung hampa. Jadwal peyiaran radio secara teratur pertama kali oleh KDKA di Pittsburg. Demonstrasi Televisi oleh RCA Pertama kali siaran televisi komersial. Menurut BNET Business Dictionary (2008) Teknologi Komunikasi adalah sistem elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau kelompok orang. Teknologi komunikasi menfasilitasi komunikasi antar individu atau kelompok orang yang tidak bertemu secara fisik di lokasi yang sama. Teknologi komunikasi dapat berupa telpon, telex, fax, radio, televisi, audio video’ electronic data interchange and e-mail.
Teknologi komunikasi adalah peralatan-peralatan perangkat keras, struktur organisasi, dan nilai sosial dengan mana individu mengumpulkan, memproses dan terjadi pertukaran informasi dengan individu lain (Rogers, 1986). Teknologi komunikasi dan informasi sebagai suatu produk dan proses telah berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap kehidupan manusia dalam berbagai bentuk aplikasi.
Tofler yang dikutif oleh Yusufhadi Miarso (2004) menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi yang berlangsung dalam tiga gelombang, yaitu: Gelombang ke-1: timbul dalam bentuk teknologi pertanian yangh telah berlangsung ribuan tahun, Gelombang ke-2: teknologi industri yang berlangsung hanya dalam masa 300 tahun, dan Gelombang ke-3: merupakan revolusi teknologi elektronik dan informatik, yang berlangsung hanya dalam kurun waktu puluhan tahun saja.
Istilah INTERNET diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian difkenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari DARPA, 1981 National Science Foundation mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan sebuah Server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantara; DARPA, ARPANET, DDN dan Internet Gateway.
D. Komunikasi Interaktif
(1971 Interactive Communication Era) Komputer mainframe pertama kali, ENIAC, dengan 18.000 tabung hampa udara, diciptakan di Universitas Pennylvania
William Shockley, John Bardeen, dan walter Brattain di Laboratorium Bell menciptakan transistor tipe solid-state yang dapat mengubah pembesaran pesan elektronik
Ampex Company di Redwood City California menciptakan Videotape Rusia meluncurkan satelit ruang angkasa (Sputnik) pertama kali Pendaratan manusia di bulan pertama kali oleh NASA yang dipandu oleh minicomputer yang berukuran 2 x 1,5 feet, atau 3000 kali lebih kecil dibandingkan dengan komputer ENIAC Penciptaan microprosesor, suatu unit kontrol komputer (Central Processing Unit/CPU) pada chip semi konduktor oleh Ted Hoff at Intel Corporation.
Teknologi interaktif yang ada saat ini telah mengubah hubungan antara konsumen dengan pihak perusahaan. Terdapat lima contoh spesifik dari teknologi interaktif yang digunakan oleh pemasar. Para pemasar telah menemukan cara untuk menyesuaikan teknologi ini dengan strategi pemasaran yang berfokus pada keuntungan konsumen. Cross dan Smith menyebutkan teknologi yang memfasilitasi konsumen dan pemasar ini antara lain magnetic card readers atau kartu magnetik, interactive voice response systems atau sistem respon suara interaktif, buletin elektronik, internet, dan fax-on-demand.
Pemasaran interaktif pada praktiknya dapat menyeimbangkan skala keuntungan antara pemasar dengan konsumen dimana pada pemasaran konvensional skala keuntungan lebih berat kepada pemasar. Keuntungan dari teknologi interaktif ini antara lain kecepatan akses data dan informasi. Pemasaran interaktif dan direct marketing mengusung sistem komunikasi dua arah. Dengan interaksi dengan konsumen, maka pemasar bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan target dan segmentasi pasar.
Selain itu konsumen juga mendapat keuntungan dari meningkatnya kecepatan interaksi. Mereka akan memperoleh informasi secara langsung dari penjual atau dari konsumen lain melalui forum diskusi dan email mengenai barang atau jasa yang ingin dikonsumsi.
Ciri Komunikasi Interaktif

@ Orang yang terlibat bisa berinteraksi dengan leluasa
@ Umpan balik segera dapat diketahui
@ Penyampaian pesan disampaikan baik secara verbal maupun visual
@ Menggunakan media interaktif.
Sumber :
http://rootrobot.blogspot.co.id/2010/10/empat-era-komunikasi-era-komunikasi.html

Perkembangan Teknologi Media Elektronik, Cetak dan Internet di Ib\ndonesia
Perkembangan Teknologi Elektronik di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara berkembang di dunia. Bahkan saat ini, Indonesia sudah merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh cukup besar di dunia. Jika ingin menjadi salah satu negara maju, maka perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia harus bisa lebih ditingkatkan lagi dari sebelumnya.
Salah satu sarana komunikasi yang penting saat ini adalah media, baik itu media masa, media cetak, media elektronikdan sebagainya. Di antara berbagai media tersebut, yang menunjukkan peran secara signifikan yaitu media cetak dan media elektronik. Melalui media, Anda bisa mengetahui mengenai berbagai isu maupun kejadian yang tengah terjadi baik itu di dalam negeri maupun luar negeri.
Saat ini media berperan penting dan aktif untuk ikut membangun bangsa. Hal itu bisa dilihat dari beberapa aspek. Salah satu aspek yang cukup besar peningkatannya yaitu penggunaan media internet oleh masyarakat. Dahulu, mungkin hanya segelintir orang saja yang bisa mengakses internet dan paham mengenai apa itu internet. Tapi saat ini, sudah banyak orang yang rasanya tidak bisa hidup tanpa internet. Bahkan di desa pun sekarang telah banyak internet masuk desa.
Peristiwa ini merupakan salah satu perkembangan teknologi komunikasi yang sangat baik. Tetapi beberapa dari pengguna internet itu tidak mengetahui dengan pasti untuk apa kegunaan internet sebenarnya. Rata-rata orang Indonesia memakai internet hanya untuk eksis atau bisa dibilang ikut-ikutan. Ini terjadi karena maraknya situs jejaring sosial yang tersebar di internet.
Internet merupakan salah satu wadah yang baik untuk belajar, bukan hanya untuk sekedar bermain dalam jejaring sosial. Biasanya para pelajar dan mahasiswa menggunakan internet untuk membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Bahkan ada beberapa orang pengajar yang menggunakan media internet untuk mengumpulkan tugas yang diberikannya.
Dengan bantuan dari mesin pencari dalam internet, maka Anda dapat dengan mudah menemukan sesuatu yang Anda cari itu. Saat ini, internet tidak hanya digunakan untuk belajar atau jejaring sosial saja. Beberapa perusahaan bahkan menggunakan media internet sebagai alat bantu promosinya. Internet merupakan salah satu akses yang baik untuk promosi karena bukan hanya bisa di akses di Indonesia, melainkan dari berbagai penjuru dunia.
Saat ini perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia berasal dari berbagai pihak dan elemen masyarakat. Bukan juga hanya berasal dari Internet, tetapi banyak faktor lain yang menyebabkan perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia. Beberapa faktor lain itu adalah penggunaan berbagai alat elektronik lain seperti smartphone, PC /laptop, berbagai acara dari media elektronik seperti televisi dan radio, media cetak, dan lainnya.
Dahulu mungkin orang hanya menggunakan handphone untuk menelepon atau mengirim pesan singkat untuk sekedar bertanya kabar kepada keluarga atau sanak saudara. Namun saat ini, handphone tidak hanya berfungsi sebagai media untuk menelepon atau mengirim pesan saja, melainkan sudah menjadi sebuah komputer mini yang dapat memiliki banyak fungsi. Berbagai macam handphone yang beredar saat ini sudah merupakan jenis smartphoneyang memiliki banyak fitur tambahan beserta kegunaan masing-masing.
Lain lagi halnya dengan televisi. Ini merupakan salah satu akses pemberi informasi yang sangat cepat dan akurat. Dengan adanya televisi, maka segala macam kejadian yang ada baik di luar maupun dalam negeri dapat dengan mudah diketahui. Rata-rata penduduk Indonesia sudah memilik televisi di rumahnya, jadi media inilah yang berperan penting dalam kemajuan teknologi komunikasi di Indonesia.
Di samping berbagai hal positif dari perkembangan teknologi komunikasi, tentu ada hal negatif juga. Beberapa hal negatif yang dapat terjadi dengan berkembangnya teknologi komunikasi di Indonesia antara lain ketergantungan orang akan internet akibat seringnya mereka menggunakan internet. Selain itu, mudahnya akes ke situs-situs dewasa karena belum adanya tindakan berarti dari pemerintah. Ada juga masalah lainnya seperti cyber crime atau kejahatan yang terjadi dalam dunia maya.
Media televisi juga memunculkan banyak polemik, seperti siaran acara hiburan yang terlalu vulgar, acara kekerasan, gosip negatif mengenai artis yang secara tidak langsung dapat mengakibatkan sisi psikologis dari seseorang yang menonton khususnya anak-anak. Untuk itu, perlu diadakan pengaturan ulang mengenai jam tayang kegiatan yang berhubungan dengan anak-anak dan dewasa.

· Perkembangan media cetak (surat kabar) Indonesia

Lebih dari 200 tahun surat kabar menjalankan fungsinya sebagai satu-satunya media penyampai berita kepada khalayak dan sebagai sumber satu-satunya bagi khalayak dalam mengakses informasi yang sama secara bersamaan. Surat kabar pertama kali diterbitkan di Eropa pada abad ke-17. Di Indonesia sendiri, surat kabar berkembang dan mempunyai peranannya sendiri di tengah masyarakat hingga sekarang. Sejarah mencatat bahwa produk mesin cetak Johann Gutenberg ini, telah mengambil peran yang cukup signifikan dalam perkembangan surat kabar di Indonesia dari berbagai aspek kehidupan keterkaitannya sebagai media massa yang berpengaruh di masyarakat. Berikut adalah paparan singkat mengenai surat kabar di Indonesia.
Dua Babak Sejarah

Pada dasarnya, sejarah surat kabar di Indonesia terbagi dalam dua babak yakni babak pertama yang biasa disebut babak putih dan babak kedua antara tahun 1854 hingga Kebangkitan Nasional. Kedua babak inilah yang amat berperan dalam perkembangan surat kabar di Indonesia. Babak pertama adalah babak putih, yaitu saat Indonesia masih dalam keadaan terjajah oleh kolonialisme Belanda. Disebut babak putih karena surat kabar pada waktu itu mutlak milik orang-orang Eropa, berbahasa Belanda dan diperuntukkan bagi pembaca berbahasa Belanda. Kontennya hanya seputar kehidupan orang-orang Eropa dan tidak mempunyai kaitan kehidupan pribumi. Babak ini berlangsung antara tahun 1744-1854. Babak kedua yang berlangsung antara tahun 1854 hingga Kebangkitan Nasional secara kasar dapat dibagi dalam tiga periode, yakni:
Antara tahun 1854-1860

Dalam periode ini surat kabar dengan bahasa Belanda masih memegang peranan penting dalam dunia pers Indonesia, namun surat kabar dengan bahasa Melayu telah terbit bernama Slompret Melajoe di Semarang yang diterbitkan oleh H.C. Klinkert.
Antara tahun 1860-1880

Surat kabar dengan bahasa pra-Indonesia dan Melayu mulai banyak bermunculan tetapi yang menjadi pemimpin surat kabar-surat kabar ini semuanya adalah orang-orang dari peranakan Eropa.
Antara tahun 1881 sampai Kebangkitan Nasional

Periode ini mempunyai ciri tersendiri karena para pekerja pers terutama para redakturnya tidak lagi dari peranakan Eropa tetapi mulai banyak peranakan Tionghoa dan Indonesia atau biasa disebut dengan pribumi.
Lima Periode Surat Kabar Indonesia

Surat kabar di Indonesia mempunyai sejarah yang cukup panjang yang secara singkat terbagi dalam enam periode, yakni zaman Belanda, zaman Jepang, zaman kemerdekaan, zaman Orde Lama, zaman Orde Baru dan zaman reformasi. Berikut uraian singkat keenam periode bersejarah tersebut:
Zaman Belanda

Pada tahun 1744 dilakukanlah percobaan pertama untuk menerbitkan media massa dengan diterbitkannya surat kabar pertama pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Van Imhoff dengan nama Bataviasche Nouvelles, tetapi surat kabar ini hanya mempunyai masa hidup selama dua tahun. Kemudian pada tahun 1828 diterbitkanlah Javasche Courant di Jakarta yang memuat berita-berita resmi pemerintahan, berita lelang dan berita kutipan dari harian-harian di Eropa. Mesin cetak pertama di Indonesia juga datang melalui Batavia (Jakarta) melalui seorang Nederland bernama W. Bruining dari Rotterdam yang kemudian menerbitkan surat kabar bernama Het Bataviasche Advertantie Blad yang memuat iklan-iklan dan berita-berita umum yang dikutip dari penerbitan resmi di Nederland (Staatscourant).

Di Surabaya sendiri pada periode ini telah terbit Soerabajasch Advertantiebland yang kemudian berganti menjadi Soerabajasch Niews en Advertantiebland. Sedang di Semarang terbit Semarangsche Advertetiebland dan De Semarangsche Courant. Secara umum serat kabar-surat kabar yang muncul saat itu tidak mempunyai arti secara politis karena cenderung pada iklan dari segi konten. Tirasnya tidak lebih dari 1000-1200 eksemplar tiap harinya. Setiap surat kabar yang beredar harulah melalui penyaringan oleh pihak pemerintahan Gubernur Jenderal di Bogor. Tidak hanya itu, surat kabar Belandapun terbit di daerah Sumatera dan Sulawesi. Di Padang terbit Soematra Courant, Padang Handeslsbland dan Bentara Melajoe. Di Makasar (Ujung Pandang) terbit Celebes Courant dan Makassarsch Handelsbland.

Pada tahun 1885 di seluruh daerah yang dikuasai Belanda telah terbit sekitar 16 surat kabar dalam bahasa Belanda dan 12 surat kabar dalam bahasa Melayu seperti, Bintang Barat, Hindia-Nederland, Dinihari, Bintang Djohar (terbit di Bogor), Selompret Melayu dan Tjahaja Moelia, Pemberitaan Bahroe (Surabaya) dan surat kabar berbahasa Jawa, Bromatani yang terbit di Solo.
Zaman Jepang

Saat wajah penjajah berganti dan Jepang memasuki Indonesia, surat kabar-surat kabar yang beredar di Indonesia diambil alih secara pelan-pelan. Beberapa surat kabar disatukan dengan alasan penghematan

namun yang sebenarnya adalah agar pemerintah Jepang memperketat pengawasan terhadat isi surat kabar. Kantor Berita Antara diambil alih dan diubah menjadi kantor berita Yashima dengan berpusat di Domei, Jepang. Konten surat kabar dimanfaatkan sebagai alat propaganda untuk memuji-muji pemerintahan Jepang. Wartawan Indonesia saat itu bekerja sebagai pegawai sedang yang mempunyai kedudukan tinggi adalah orang-orang yang sengaja didatangkan dari Jepang.

Surat kabar Tjahaja

Salah satu surat kabar yang terbit pada masa ini adalah Tjahaja (ejaan baru Cahaya). Surat kabar ini sudah menggunakan Bahasa Indonesia dan penerbit berada di kota Bandung. Surat kabar ini terbit di Indonesia namun berisikan berita tentang segala kondisi yang terjadi di Jepang. Para pemimpinnya di antaranya adalah Oto Iskandar Dinata, R. Bratanata, dan Mohamad Kurdi.[1]

Pada tampilan tampak bahwa surat kabar tersebut bertuliskan tanggal 24 Shichigatsu 2604, yang pada penanggalan masehi sama dengan tanggal 24 Juli 1944.
Zaman Kemerdekaan

Ketika pemerintah Jepang menggunakan surat kabar sebagai alat propaganda pencitraan pemerintah, Indonesiapun melakukan hal yang sama untuk melakukan perlawanan dalam hal sabotase komunikasi. Edi Soeradi melakukan propaganda agar rakyat berdatangan pada Rapat Raksasa Ikada pada tanggal 19 September 1945 untuk mendengarkan pidato Bung Karno. Dalam perjalanannya, Berita Indonesia (BI) berulang kali mengalami pembredelan dimana selama pembredelan tersebut para pegawai kemudian ditampung oleh surat kabar Merdeka yang didirikan oleh B.M. Diah. Surat kabar perjuangan lainnya adalah Harian Rakyat dengan pemimpin redaksi Samsudin Sutan Makmr dan Rinto Alwi dimana surat kabar tersebut menampilkan “pojok” dan “Bang Golok” sebagai artikel. Surat kabar lainnya yan terbit pada masa ini adalah Soeara Indonesia, Pedoman Harian yang berubah menjadi Soeara Merdeka (Bandung), Kedaulatan Rakyat (Bukittinggi), Demokrasi (Padang) dan Oetoesan Soematra (Padang).

=== Zaman Orde Lama === Setelah dikeluarkannya dekrit presiden tanggal 5 Juli 1959 oleh presiden Soekarno, terdapat larangan terhadap kegiatan politik termasuk pers. Persyaratan untuk mendapat Surat Izin Terbit dan Surat Izin Cetak diperketat yang kemudian situasi ini dimanfaatkan oleh Partai Komunis Indonesia untuk melakukan slowdown atau mogok secara halus oleh para buruh dan pegawai surat kabar. Karyawan pada bagian setting melambatkan pekerjaannya yang membuat banyak kolom surat kabar tidak terisi menjelang batas waktu cetak (deadline). Pada akhirnya kolom tersebut diisi iklan gratis. Hal ini menimpa surat kabar Soerabaja Post dan Harian Pedoman di Jakarta. Pada periode ini banyak terjadi kasus antara surat kabar pro PKI dan anti PKI.
Zaman Orde Baru

Pada periode ini, surat kabar yang dipaksa untuk berafiliasi kembali mendapatkan pribadi awalnya, seperti Kedaulatan Rakyat yang pada zaman orde lama harus berganti menjadi Dwikora. Hal ini juga terjadi pada Pikiran Rakyat di Bandung. Bahkan pers kampuspun mulai aktif kembali. Namun dibalik itu semua, pengawasan dan pengekangan pada pers terutama dalam hal konten tetap diberlakukan. Pemberitaan yang dianggap merugikan pemerintah harus dibredel dan dihukum dengan dilakukan pencabutan SIUP seperti yang terjadi pada Sinar Harapan, tabloid Monitor dan Detik serta majalah Tempo dan Editor. Pers lagi-lagi dibayangi dalam kekuasaan pemerintah yang cenderung memborgol kebebasan pers dalam membuat berita serta menghilangkan fungsi pers sebagai kontrol sosial terhadap kinerja pemerintah. Pembredalanpun marak pada periode ini.
· Perkembangan Internet Indonesia

Perkembangan internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
Awal Internet Indonesia

Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia pada tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio"[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB pada tahun 1989.
Internet Service Provider Indonesia

Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine serta chatting dengan conference pada server AIX. Tahun 1995, pemerintah Indonesia melalui Departemen Pos Telekomunikasi menerbitkan ijin untuk ISP yang diberikan kepada IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya dan Radnet pimpinan BRM. Roy Rahajasa Yamin.

Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).

Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.
Cuplikan-cuplikan Perjuangan IT & Internet Indonesia

Cuplikan dan catatan sejarah perjuangan Internet Indonesia dapat di baca di WikiBook Sejarah Internet Indonesia [2]di dalam internet terdapat hal-hal yang bermanfaat seperti informasi, artikel edukatif dan lain sebagainya
Pengguna Awal Internet Lewat CIX dan Compuserve

Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.

Contoh Kasus:

· Majalah elektronik (bahasa inggris: electronic magazine, disingkat menjadi e-magazine) adalah versi elektronik dari majalah karena berbasis listrik. Majalah elektronik tidak lagi menggunakan bahan baku kertas untuk menulis artikel artikelnya seperti majalah pada umumnya, melainkan dalam bentuk file digital yang dapat diakses melalui media elektronik seperti Komputer, Laptop, Heandphone, BlackBerry, Android, iPhone, iPad, dan Teknologi lainnya.

· Majalah elektronik merupakan salah satu perkembangan teknologi penggabungan antra media cetak dan media internet di Indonesia.
Sumber :
http://kasih-rama.blogspot.co.id/2014/05/1-perkembangan-teknologi-media.html

Perkembangan Media Cetak di Era Digital
Redaksi : Eko Purnomo | Selasa, 19 Januari 2016 | 20:37 WIB

-
Ilustrasi
Fajarnews.com, JAKARTA - Media cetak tidak perlu takut dengan inovasi di dunia jurnalistik yang menyebabkan terjadinya pergeseran minat pembaca ke media digital, kata peneliti senior Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP) Ignatius Haryanto.

"Memang pada dasarnya dunia jurnalistik penuh inovasi, kenapa harus takut dengan inovasi. Krisis justru akan menemukan jati diri sebenarnya, jangan takut tapi gunakan untuk mencari jawaban," kata Haryanto dalam sebuah diskusi bertajuk "Inikah Senjakala Media Cetak?" yang digelar di Jakarta, Selasa.

Diskusi tersebut diinisiasi oleh LSPP menanggapi gelombang penutupan media cetak yang terjadi di dunia jurnalistik. Salah satu contohnya adalah harian Sinar Harapan yang pada 31 Desember 2015 menerbitkan edisi terakhirnya.

Haryanto menyebutkan ada beberapa faktor penyebab surat kabar merosot, di antaranya perkembangan teknologi digital, pertumbuhan ekonomi melambat sehingga pemasukan dari iklan berkurang, kebiasaan membaca yang bergeser ke gawai, dan generasi muda belum terbentuk menjadi pembaca masa depan.

Namun, secara pribadi Haryanto optimistis bahwa media cetak masih bisa bertahan berpuluh-puluh tahun dari sekarang. Dia juga mengatakan bahwa hasil riset menyebutkan bahwa porsi iklan di media cetak masih terbilang cukup tinggi dari segi kuantitas dibandingkan dengan media berbasis internet (daring).

Media daring jurnalistik di Indonesia memperoleh porsi iklan sekitar Rp600-750 miliar pada 2012 menurut marketing.co.id. Angka tersebut masih kalah dibandingkan dengan porsi iklan yang diperoleh media cetak dan televisi dalam satu tahun.

Selain itu, dia juga berpendapat bahwa media cetak sudah pernah mampu melewati "ancaman" dari media televisi yang mulai populer di Indonesia pada akhir 1980-an.

"Kemunculan televisi membuat koran tampil berwarna, tampilan foto lebih besar dan mencolok. Budaya visual memengaruhi tampilan media cetak," kata Haryanto.

Menurut dia, hal yang diperlukan oleh pihak media cetak adalah kecerdasan untuk mengemas aneka medium yang berbeda-beda dan punya kemampuan yang lebih banyak untuk medium-medium yang digunakan. "Dengan tetap mengedepankan empati dan 'conscience'," kata Haryanto.

Sementara itu, wartawan senior harian Kompas Bre Redana mengakui bahwa media cetak memang sedang mengalami masa senja kala, namun dia berpendapat bahwa media cetak tidak akan pernah hilang digantikan oleh teknologi yang lebih baru.

"Hanya akan ada transformasi bentuk yang seperti apa saya belum tahu," ucap dia. Bre mengatakan bahwa ada hal yang tidak bisa digantikan dari tradisi literer yang telah dimunculkan oleh media cetak.

"Barang cetak berhubungan dengan soal kesadaran. Membaca tinta di atas kertas berbeda dengan membaca piksel dari layar yang menyala. Membaca tinta terjadi proses menenggelamkan diri atau 'immersion', sedangkan membaca digital melompat dari satu subjek ke subjek lain," kata dia.

Redaktur senior Sinar Harapan Aristides Katoppo berpendapat perlu adanya riset yang mendalam mengenai dinamika jurnalistik cetak di Indonesia. "Perlu pemberian makna, mengapa generasi muda kurang tertarik dengan jurnalistik yang beretika," ucap dia.

Salah satu tokoh yang pernah kembali menerbitkan koran Sinar Harapan di bawah naungan PT Sinar Harapan Persada itu juga optimistis dengan kelangsungan media cetak di Indonesia yang menurutnya sangat tergantung dengan kualitas wartawannya.

"Selama wartawan masih punya pemikiran yang cerah, maka masa depan media cetak juga masih akan ada harapan," kata pria yang akrab disapa Tides tersebut.
Sumber :
http://news.fajarnews.com/read/2016/01/19/8215/perkembangan.media.cetak.di.era.digital

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong