manajemen PR
MANAJEMEN DAN PUBLIC RELATIONS
Apriyani Dama, Ahmad Alimurosyid, Supandri Igirisa, Hayun Djama
Apa itu Manajemen Public Relations? artikel ini akan membahas tentang manajemen public relations. Dalam pelaksanaan pekerjaannya seorang praktisi/humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Khususnya dalam merancang program kerja public relations, dan dalam upaya untuk menyelenggarakan komunikasi dua arah, peranan dalam dan fungsi manajemen mutlak diperlukan. Tidak heran kalau seorang pakar komunikasi mengatakan kegiatan public relations merupakan perpaduan antara seni dan gabungan ilmu yang mampu menganalisis kecenderungan serta meramalkan kejadian apa yang akan terjadi dikemudian hari. Artinya manajemen public relations memerlukan pemikiran dan konsep suatu perencanaan, pengkomunisaisan serta pengorganisasian dalam mencapai tujuan bersama dari organisasi yang diwakililnya. Keberhasilan dari public relations tidak terlepas dari profesionalisme dari individu-individu yang terlibat dalam kegiatan managemen. Artikel ini membahas tentang manajemen, public relations, dan peran ruang lingkup sasaran kegiatan public relations.
Pertama apa itu Manajemen? Tentunya kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita jika mendengar kata manajemen. Bahkan hampir setiap hari kita bisa mendengar kata manajemen. Di era globalisasi dan informasi saat ini kata manajemen menjadi topik yang asik dipelajari berbagai kalangan termasuk kalangan remaja. Dalam buku Ruslan “manajemen itu berasal dari bahasa latin yaitu manage yang berarti memimpin, menangani, mengatur atau membimbing”. Banyak cara yang bisa dilakukan orang agar tujuannya dapat tercapai, manajemen inilah yang bisa mengatur, mengendalikan dan mengorganisasikan semuanya agar kegiatan bisa berjalan dengan lancar. Pada umumnya manajemen dibagi menjadi beberapa fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, Pengarahan, Pengendalian kegiatan dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang effektif dan effisien. Adapun fungsinya yang pertama yaitu perencanaan, tanpa memiliki rencana terlebih dahulu maka kegiatan tidak akan berjalan jadi disini perencanaan itu adalah suatu proses untuk menentukkan tujuan yang akan dicapai. Melalui peran seorang manajer akan diketahui apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukanya. Fungsi yang berikutnya yaitu pengorganisaisan, fungsi yang kedua ini untuk membentuk suatu kelompok-kelompok kecil guna untuk mempermudah mengkoordinir setiap individu yang terlibat dalam kegiatan. Fungsi yang selanjutnya yaitu pengarahan, dalam fungs yang ketiga ini pengarahan merupakan suatu proses untuk memberi motivasi dan memberikan bimbingan unutk mencapai tujuan yang di inginkan. Dan yang fungsi terakhir yaitu pengendalian atau (contolling) ini adalah fungsi terakhir pengendalian merupakan suatu proses untuk mengetahui sudah sejauh mana kegiatan berjalan. “ Menurut George R. Terry (1972) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan, dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sember daya manusia dan sumber-sumber lainnya”.
Berdasarkan penjelasan dari paragraf di atas bahwa manajemen adalah suatu kegiatan atau seni untuk mengatur sumber-sumber daya sebaik mungkin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam manajemen ada beberapa fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian tanpa fungsi-fungsi ini maka kegiatan tidak akan berjalan dengan lancar. Dari definisi para ahli dapat di simpulkan bahwa manajemen adalah suatu keadaan yang terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis yang mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian. Yang mana keempat proses tersebut mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan.
Kedua, apa itu Public Relations? dalam Bahasa Indonesia public relations itu adalah “hubungan masyarakat”. Kita sering mendengar bahwa public relations merupakan suatu bidang baru yang muncul beberapa tahun yang lalu. Makna public relations itu terkesan relatif karena begitu banyak orang yang mencoba menafsirkannya sehingga menimbiljkan salah pengertian. Dengan demikian “public relations adalah suatu kegiatan komunikasi yang berlaku terhadap semua jenis organisasi atau perusahaan, baik yang bersifat komersial maupun yang non-komersial. Kita menyadari bahwa pengertian public relations ini jauh lebih luas daripada periklanan atau pemasaran”. Disini public relations sebagai jembatan atau jalan penengah antara organisasi dan publik internal maupun eksternal. Jadi bisa dikatakan fungsi public relations yaitu untuk memelihara, mempertahankan adanya komunikasi timbal-balik yang diperlukan dalam menangani problem yang muncul. Peran seorang public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau perusahan karena tanpa seorang public relations maka organisasi atau perusahaan tersebut tidak akan berhasil dalam mencapai tujuan. Dari definisi yang sangat umum, kita fokuskan kepada definisi yang sangat spesifik, yaitu definisi menurut para ahli. Frangk Jeffkins mendefiniskan public relations segala sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana, baik ke dalam maupun ke luar untuk mencapai tujuan khusus yaitu pengertian bersama.
Berdasarkan penjelasan dari paragraf di atas bahwa public relations merupakan suatu kegiatan komunikasi yang berlaku pada semua organisasi atau perusahaan baik itu bersifat komersial maupun non-komersial. Pengertian public relations sangat luas bahkan dalam pemasaran dan periklanan keberaannya pun jauh lebih awal. Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa public relations tidak hanya terbatas pada saling pengertian saja tapi juga berbagai macam tujuan yang sedikit berkaitan dengan saling pengertian itu. Tujuan-tujuan khusus itu biasanya adalah penanggulangan masalah-masalah komunikasi yang memerlukan perubahan misalnya perubahan sikap yang negatif menjadi sikap yang positif.
Ketiga, peranan, ruang lingkup dan sasaran kegiatan public relations, di dalam suatu organisasi public relations memegang peranan penting dalam membantu organisasi yang diwakilinya untuk mencapai keberhasilan visi dan misi yang menjadi tujuan bersama dari organisasi tersebut. Menurut Dozier dan Broom dalam Center (2007:45) peranan public relations dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori yang pertama yaitu penasehat ahli (expert prescriber) seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). Yang kedua fasilitator komunikasi (communication fasilitator) praktisi public relations dalam hal ini, bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. Yang ketiga fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving process fasilitator) Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan public relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional. Dan yang terakhir teknisi komunikasi (communication technician) Peranan communication technician ini menjadikan praktisi PR sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organization. Dari keempat peranan public relations tersebut, dapat terlihat mana yang berperan dan berfungsi pada tingkat manajerial skill, keterampilan hubungan antarindividu (human relations skill) dan keterampilan teknis (technician skill) dalam manajemen humas.
Berdasarkan penjelasan pada paragraf di atas bahwa dalam suatu organisasi peran public relations sangat penting dalam membantu perusahaan untuk mencapai visi dan misi yang menjadi tujuan perusahaan. Keberhasilan public relations dalam menunjang fungsi-fungsi tergantung pada kemampuan memanfaatkan sumber daya. Demikian pula peran public relations selalu identik dengan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan yang bermutu, demikian pula kelompok atau masyarakat menjamin kelangsungan hidupnya melalui pendidikan agar masyarakat melanjutkan eksistensinya.
Berdasrkan dari semua pembahasan di atas tentang manajemen, public relations dan peranan ruang lingkup kegiatan public relations. Di tarik kesimpulan¬¬¬¬ bahwa, public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi karena public relations merupakan fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan berbagai publik yang menjadi penentu kesuksesan dan kegagalannya. Adapun peranan, ruang lingkup dan sasaran kegiatan public relations adalah untuk membangun hubungan baik dengan pihak-pihak yang berkepentingan melalui komunikasi yang baik dengan mereka agar tercipta citra yang baik untuk perusahaan. Public Relations membantu suatu organisasi dan publiknya untuk saling beradaptasi satu sama lain. public relations membantu organisasi berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan publik utama mereka. Public relations merupakan mediator yang berada antara pimpinan organisasi dengan publiknya, baik dalam upaya membina hubungan masyarakat internal maupun eksternal. Sebagai publik mereka berhak mengetahui rencan kebijaksanaan, aktivitas, program kerja dan rencana- rencana usaha suatu organisasi/perusahaan berdasarkan keadaan, harapan-harapan, dan sesuai dengan keinginan publik sasarannya.
2 Maret, 2017
Sumber:
Ruslan, Rosady (2010). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Jefkins Frank (1991). Public Relations. (Edisi 4). Jakarta: Erlangga