Tugas Komunikasi Gender

07 February 2020 19:04:43 Dibaca : 1564

Contoh Kasus Ketidakadilan Gender                                                                                         Perlakuan tindak kekerasanSeseorang yang diperlakukan kasar bukan dianggap sebagai subjek, tetapi objek yang wajar dijadikan pelampiasan. Telah banyak kasus yang tercatat bahwa perempuan sering dijadikan objek kekerasan oleh laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Tindakan tersebut terjadi karena masih ada anggapan kuasa dan superioritas laki-laki terhadap perempuan.

Sudah demikian, korban kekerasan jika melawan malah dianggap berdusta, mencemarkan nama baik, dan hanya sekedar mencari sensasi. Apabila tidak menaati perintah laki-laki atau suami malah dikatakan durhaka, dan melanggar perintah agama. Tentu ironi yang masih banyak ditemui di lingkungan sekitar kita.

 

Analisis

Perbedaan gender pada dasarnya tidak menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender. Persoalannya, ternyata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan baik bagi laki-laki dan terutama kaum perempuan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai bentuk manifestasi, yakni: marginalisasi atau proses pemiskinan ekonomi, subordinasi atau anggapan tidak penting dalam proses pengambilan keputusan, pembentukan stereotipe, atau melalui pelabelan negatif.

Kekerasan dalam rumah tangga merupakan kekerasan yang ditujukan seseorang kepada anggota keluarganya di dalam rumah. Kekerasan dalam rumah tangga bisa dilakukan antara orang tua dengan anak, majikan dengan pembantu, dan suami terhadap isterinya, dan sebaliknya. Umumnya kekerasan dalam rumah tangga dilakukan laki-laki terhadap perempuan atau suami terhadap isteri.

Oleh sebab itu agar sebuah perkawinan dapat terjaga dan terhindar dari terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, dibutuhkan perempuan yang berani untuk berbicara dan berusaha untuk bertindak terhadap kekerasan yang dialaminya, bukannya menutupinya dengan alasan untuk menjaga keutuhan keluarga. Dengan kata lain, perempuan yang mampu berkomunikasi dan dapat bersikap asertif dalam keluarga akan lebih mungkin terhindar dari kekerasan yang dilakukan suami. Asertivitas perempuan bukan hanya berarti dapat bertindak sesuai dengan keinginan sendiri, mempertahankan dirinya tanpa perasaan cemas, dapat mengekspresikan perasaan secara jujur dan leluasa, tetapi juga menggunakan hak yang dimilikinya tanpa mengabaikan hak-hak orang lain.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong