"selamat tinggal ayahH"
Aku hidup dikeluarga yang bias dikatakan keluarga yang lengkap ada Ayah,Ibu dan kakak.Didalam keluarga aku hanya dekat dengan Ayah,bahkan dengan ayah aku sering berbagi cerita,dan sering bercanda bersama,dan bagi aku ayah adalah sosok ayalah yang paling memahami aku,dikala aku ada masalah .Jadi tidak heran kalau aku hanya dekat dengan ayah tidak ibu atau kakakku.Kebahagian tidak selamanya muncul dalam keluarga kami.Suatu ketika ayah jatuh sakit ,aku yang melihat ayah jatuh sakit yang sudah tidak berdaya lagi ditempat tidur aku pun selalu menangis melihat ayah seperti itu,aku sering mengatakan kepada ayah kalau saja aku bisa menggantikan ayah yang sakit seperti ini aku siapa,tapi takdir berkata lain.Ayahku menderita penyakit yang susah diketahui oleh dokter,bahkan ayah sudah periksa kesehatanya dirumah sakit tapi hasilnya tidak diketahui apa penyakit yang dideritaa oleh ayah.Bahkan ayah sering dibawa ke tabib-tabib terdekat tapi ayah tak kunjung membaik,tapi malah semakin hari penyakit ayahku semakin parah dan bahkan ayah hamper 6 kali masuk pulang kerumah sakit tapi hasilnya tidak kunjung membaik atau tidak ada perubahan sedikit pun.
Diterakhir rumah sakit ayah dirawat,oleh karena tidak kunjung membaik ayah memutuskan bahwa ayah sudah tidah mau lagi dirawat dirumah sakit, ayah aku berkata Ia sudah pasrah dengan penyakitnya itu,dan ayah juga berkata semakin lama ia di rumah sakit maka biayanya semakin banyak.kami sekeluarga pun mencoba menjelaskan kepada ayah bahwa soal biaya rumah sakit tidak perlu untuk dipikirkan.Tetapi ayah malah bersikap keras untuk tetap pulang kerumah,dan dengan terpaksa semua keluarga pun menuruti kemauan ayah ,walaupun semuanya hanya terpaksa.
Disaat itu air mataku terus menetes dengan keadaan ayah yang sekarang ini,dan aku terus menghapus air mataku,walaupun sekali-kali aku mencoba menahannya tapi aku tak kuat melihat itu semua.
Hari berganti hari hingga ayah sudah 3 bulan ada dirumah,ayah semakin hari semakin kurus hingga badan ayah hanya terlihat tulang bungkus kulit saja.Dan sudah 3 minggu ayah sudah tidak biasa minum atau makan lagi,dengan keadaan ini aku yang melihat ayah yang sudah tidak berdaya lagi ditempat tidurm aku hanya bias menangis.Terlintas dibenakku apakah ayahhh akan meninggalkan aku.
Sebelumnya selalu ayah berpesaan kepada aku dan kakak jika kelak ayah sudah meninggal aku dan kakak tidak boleh bertekar, dan jangan lupa shalat,Dan selalu membantu ibu.Disaat itu aku tidak biasa keluarkan kata-kata di mulutku,aku diam seribu bahasa,didalam benakku muncul ini adalah pesan ayah yang untuk terakhir.Aku mencoba untuk tetap tidak berfikiran seperti itu.
Tepat pukul jam 11.30 dan pada hari rabu ayah menghembuskan nafasnya.Disaat itu isak tangis didalam rumah pun pecah.disaat itu aku hanya memeluk ayah ayah dan sekali-kali aku menatap wajah ayah yang sudah tidak bernyawa lagi sambil meneteskan air mata.sekali-kali ibu berusaha menenangkan aku,tetapi aku tetap saja menangis.
Lentunan ayat suci Al-Quraan pun telah terdengar,ini adalah terakhiir kali aku bersama ayah.
Selamat tinggal ayah,ku akan selalu mengingat pesan-pesanmu,dan ku akan selalu berdoa untukmu agar kau ditempatkan yang terbaik disisinya.