PENGARUH BULYING TERHADAP KESEHATAN MENTAL SESEORANG
Sudahkan anda mengetahui apa itu bullying? Bullying adalah suatu bentuk intimidasi fisik dari psikologis yang membentuk suatu pola kekerasan yang terjadi secara terus menerus yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk menyakiti, melukai dan dapat menyebapkan ketidaknyamanan terhadap orang lain. Bullying itu bisa barupa perilaku mengancam, memukul, menghina, menjelekan dan sebagainya. Terlepas dari itu bullying sering kali terjadi di karenakan faktor lingkungan yang kompleks seperti faktor keluarga, lingkungan pendidikan, maupun faktor pertemanan.
Pada saat ini yang menjadi suatu problematika di Indonesia adalah masih kerap kali ditemukan perilaku bullying, yang mana masih banyak terdapat kasus-kasus yang berseleweran di media sosial seperti Facebok, Instagram, Tik Tok, Twiter dan aplikasi lainnya. Lebih parahnya lagi kasus-kasus tersebut bukan hanya terjadi di lingkungan sosial melainkan lebih banyak di jumpai di dunia pendidikan. Lingkungan pendidikan yang kita ketahui merupakan ladang untuk menimbah ilmu dan untuk membentuk perilaku yang terdidik dan bermoral, berubah menjadi sarang tempat perilaku bullying.
Saya mengambil satu contoh kasus yang baru-baru ini terjadi dan sempat viral di media sosial, kejadian itu terjadi di salah satu pasantren yang berada di Kediri, Jawa Timur. Dimana korban mengalami perundungan oleh 4 orang seniornya, korban di perlakukan bukan selayaknya manusia, korban di temukan tewas oleh keluarganya dengan sekujur luka dibadanya. Bahkan di lingkungan pendidikan agama saja masih ditemukan kasus tersebut dan ebih mirisnya lagi korban ditemukan tewas, apakah perilaku tersebut merupakan perilaku bermoral tentu saja tidak.
Bullying itu sendiri bukan hanya berupa kekerasan fisik melainkan juga secara verbal, dengan perilaku tersebut akan berdampak buruk pada diri seseorang, sehingganya dengan bulying dapat merusak kesehatan mental seseorang seperti depresi, kecemasan, ketakutan, kesedihan, keputusasahan, stres bahkan bunuh diri. Sehingga sangatlah mengkhawatirkan, terutama bagi korban bullying yang mana menyebabkan korban merasa takut, berdiam diri dan menarik diri dari lingkungan pergaulan. Tentunya problem ini bukanlah problem yang cukup kecil melainkan problem yang cukup besar yang harus di tindaki.
Cobalah skali-skali kita membayangkan bagaimana yang dirasakan korban bullying, akankah kita merasa lebih keren,lebih baik tentunya tidak. Kita tidak berpikir apakah perkataan yang keluar dari mulut kita dapat membuat kesehatan mental orang itu terganggu. Kita dengan seenaknya mencela, menghina, bahkan melakukan kekerasan fisik. Kita tidak tahu orang yang kita bullying bagaimana ia merawat kesehatan mentalnya agar tetap terjaga, kita dengan mudah merusaknya. Terkadang korban bullying lebih cenderung ke orang yang terlihat lebih lemah, orang yang terlihat mudah untuk dijadikan bahan lolucon dan kesenangan diri sendiri yang dengan tujuan agar mendapatkan perhatian dari orang lain. Kita tidak memikirkan dampak yang akan terjadi ketika kita melakukan perilaku tersebut, apalagi dengan jangka waku yang lebih lama.
Bulying tidak hanya terjadi di negara kita saja bahkan di setiap negara ada kasus bullying cuman tidak terekspos oleh media. Lantas bagaimana cara kita untuk menanganinya, akankah kita membudidayakan bullying itu? Atau kita hanya berkata manis saja tanpa ada aksi yang dilakukan? Tentu saja tidak. Oleh karenanya kita sebagai penerus bangsa harus menciptakan keharmonisan, saling menghargai antar sesama untuk terciptannya perillaku yang bermoral. Marilah kita sama-sama menanamkan pada diri kita untuk berhenti bullying, berhenti untuk mencari-cari kesalahan orang lain, dan jika kita igin dihargai belajarlah untuk mnghargai orang lain. Pecayalah dengan begitu secara perlahan bullying dapat teratasi. Jika bukan kita lantas siapa lagi yang harus kita harapkan untuk menghilangkan bullying itu. Jika sudah terlaksana percayalah negeri tercinta kita Indonesia bisa terbebas dari perilaku tersebut dan menjadi negara tanpa adanya bulying.