Artikel Populer Tentang Mengatasi Insecure dan Menciptakan Rasa Syukur yang Mendalam
Nama : Anesa Dwinarti Tute
Nim : 311423106
Kelas : A Semester 2
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Ibu Ayu Hidayanti Ali, S.Pd., M.Pd
Mengatasi Insecure dan Menciptakan Rasa Syukur yang Mendalam Menuju Kehidupan yang Bahagia dan Penuh Makna
Insecure adalah kondisi emosional yang ditandai dengan perasaan tidak aman, keraguan diri, dan ketidakpercayaan terhadap diri sendiri. Orang yang merasa insecure cenderung merasa minder, malu, dan merasa dirinya tidak disukai oleh orang lain. Hampir semua orang pernah mengalami insecure, terutama saat berhadapan dengan orang yang dianggap "lebih" dari mereka. Insecure atau rasa tidak aman dan kurangnya percaya diri, seringkali menjadi hal yang menghantui banyak orang dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka yang merasakan insecure selalu merasa sulit untuk berinteraksi dengan orang lain dan sering menghindari interaksi sosial. Insecure jika dibiarkan berlarut-larut akan memberikan dampak yang negatif pada kehidupan seseorang. Insecure yang berlebihan juga dapat menghambat potensi individu dan mengganggu kehidupan sosial serta kesahatan mental. Untuk mengatasi insecure, penting untuk membangun rasa syukur atas pencapaian yang telah kita dapatkan dan mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita.
Untuk mengatasi insecure, pertama-tama penting untuk memahami penyebabnya. Insecure bisa berasal dari luar seperti, pengalaman trauma atau perlakuan tidak adil, serta dari dalam diri sendiri, seperti perasaan kesepian, kurangnya kepercayaan diri, sifat perfeksionis, dan kepribadian melankolis. Dengan memahami akar penyebab insecure, kita dapat merancang strategi yang efektif untuk mengatasinya. Membangun kepercayaan diri merupakan langkah penting dalam mengatasi rasa insecure dan mencapai kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna.
Menurut John M. Ortiz (2002: 114), "Percaya diri adalah keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri dan kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri." Sementara itu, Jalaluddin Rahmat (2000: 109) mendefinisikan percaya diri sebagai kepercayaan pada kemampuan diri sendiri. Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan Percaya diri adalah keyakinan yang tulus pada diri sendiri yang mencakup tingkah laku, emosi, dan spiritualitas yang bersumber dari hati nurani. Hal Ini merupakan keyakinan yang memampukan seseorang untuk mengatasi segala tantangan sesuai dengan kemampuannya, guna memenuhi kebutuhan hidup dan menjadikan hidup lebih bermakna. Kepercayaan diri adalah sikap atau keyakinan yang melibatkan kemampuan diri sendiri, sehingga dalam setiap tindakan seseorang tidak terlalu cemas dan merasa bebas untuk menjalankan hal-hal sesuai keinginannya.
Langkah selanjutnya adalah mencari cara untuk mengatasi insecure. Salah satunya adalah dengan fokus pada hal-hal yang membawa kebahagiaan dan melupakan perasaan insecure. Kita bisa merawat diri dengan spa, masker wajah, atau aromaterapi, serta melakukan kegiatan positif seperti belajar keterampilan baru dan membantu orang lain. Berbagi pengalaman dan perasaan dengan orang lain juga bisa membantu kita merasa lebih terhubung dan menerima diri sendiri. Selain itu, menjaga kesehatan tubuh melalui olahraga rutin dan pola makan seimbang sangat penting. Kedua hal ini dapat meningkatkan mood, meningkatkan kepercayaan diri, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas tidur. Olahraga dapat meningkatkan produksi serotonin, hormon yang berperan dalam regulasi mood, sementara makanan bernutrisi dapat memberikan energi dan mendukung tidur yang berkualitas.
Terakhir, untuk menciptakan rasa syukur yang mendalam menuju kehidupan yang bahagia dan bermakna, penting untuk belajar menerima diri apa adanya, percaya pada diri sendiri, menghargai diri sendiri, dan mengurangi perbandingan dengan orang lain juga merupakan langkah penting dalam mengatasi rasa insecure. Dengan memiliki rasa syukur yang mendalam, kita dapat meraih kehidupan yang lebih berkualitas dan Bahagia.
Referensi
John M. Ortiz. 2002. Menumbuhkan anak-anak yang bahagia cerdas dan percaya diri deganmusik. Jakarta: Gramedia.
Jalaluddin Rakhmat. 2000. Psikologi Komunikasi. reved. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Tanjung, Z., & Amelia, S. (2017). Menumbuhkan kepercayaan diri siswa. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 2(2).