Holliday at Bolihutuo Beach
Minggu, 16 Juni adalah salah satu hari yang begitu dinanti-natikan oleh saya dan teman-teman. Berakhirnya kegiatan Student Research Expo membinarkan setiap mata kelas IVB. Start at 8 o'clock dengan mengendarai Bus Trans Hulondalangi, dengan penuh semangat kami pergi menuju pantai Bolihutuo. Jarak yang memakan waktu kurang lebih 4 jam, membuat beberapa teamn saya mabuk perjalanan. Tapi keadaan tersebut tidak menjadi alaan kita memeriahkan setiap detik dalam bus dengan bernyanyi sembari bercanda. Meski sempat beberapa kali saya tertidur karena lamanya perjalanan, tapi setiap kali mata ini terbuka maka selalu disuguhi dengan pemandangan yang indah dari alam Hulondalo.
Waktu yang pun menghantarkan kami pada salah satu pantai terbaik di Gorontalo. Yup, its Bolihutuo Beach. Aroma laut yang begitu khas pada hidung saya yang notabennya anak pulau, menjadikan moment itu terasa sangat indah. "Ya, kurang lebih mengobati perasaan rindu akan kampung halaman, Sangihe" guman saya. Hamparan pasir putih, berjejernya pohon di tepian pantai yang merindangkan suasana, birunya langit yang seakan mengatakan "Welcome guys", meski tak terdapat karang laut yang mungkin akan menjadikan pantai ituy lebih cantik menurutku, tapi itu semua menjadikan setiap raga IVB merasa puas atas kerja keras dan kerja sama selama semester 4 menghadapi assignments, research projects, mid exam, and also final examination yang lebih sulit pastinya dari semester lalu. Satu peratu dari kami berhamburan ke laut menikmati salah satu nikamat pemberian Allah yang terbaik. "NIce". Puasa ku 4 bulan tidak ke pantai terbayarkan sudah, hehe. Ku puaskan diri ini dengannya. Tak lupa semua moment terabadikan oleh beberapa mata camera yang professional. Begitu pun saat makan siang yang melahirkan suasana kekeluargaan yang begitu hangat antar kita. Makanan yang begitu lezat meski pedas di lidah yang mendapat julukan "Pedas Tingkat Bayi" dari Senpai Upick, hehe, menjadikan suasana lebih akrab dengan beberapa tawa yang tertuju pada saya.
Pukul 3 sore, kami beranjak dari pantai ke rumah Nunuk, salah satu teman kami. Hal yang tak terpikirkan pun terjadi. Bukan hal yang tidak mengenakkan, tetapi "It was delicious". Seperti tamu-tamu istimewa, kami dilayani begitu baik oleh keluarga Nunuk, baik dari segi konsumsi ataupun kesehatan, berhubung saat itu Sadam mengalami deman yang cukup tinggi dan untungnya Ayah Nunuk adaah seorang mantri. Wow, we were lucky. Canda dan tawa tak hilang dari setiap tindakan yang dilakukan. begitu ramahnya keluarga mereka sampai-sampai memberikan kami oleh-oleh berupa cemilan yang begitu banyak.
Saat waktu menunjukkan pukul 5 sore, kami berpamitan dan melanjutkan perjalanan pulang. Capek? Pasti, tapi semua itu terselimuti dalam dengan kebahagaan yang kami rasakan pada hari tersebut. Satu demi satu dari kami pun kembali ke rumah dan tempat tinggal.
I thank you very much My-B for what did happened. I love you all.