Islah

06 July 2013 00:33:05 Dibaca : 622

Sesungguhnya kita harus meyakini bahwa

Bukan makanan yang mengenyangkan kita,

Bukan minuman yang menghilangkan dahaga kita,

Bukan karena daun itu sudah kering yang membuatnya terlepas dari tangkainya,

Bukan karena buah itu sudah terlalu masak yang menjadikannya jatuh dari pohon atau tangkainya,

Bukan karena angin yang berhembus yang membuat setiap butir pasir di gurun ataupun di pantai berpindah dari tempatnya semula,

Bukan karena mendungnya awan yang menyebabkan turunnya hujan,

Bukan karena maunya matahari sehingga ia terbit dari ufuk timur dan tenggelam pada ufuk barat,

Bukan karena maunya air sehingga ia befsifat selalu menuju ke daerah yang lebih rendah, meresap melalui celah-celah kecil dan dapat bersesuaian dengan segala jenis wadah;

Bukan karena maunya api sehingga ia bersifat panas dan dapat membakar sesuatu,

Bukan karena maunya angin sehingga ia dapat berhembus ke arah mana saja yang ia suka,

Bukan karena maunya ikan dan segenap makhluk air sehingga mereka hanya bisa hidup di air,

Bukan karena maunya unta dan hewan darat lainnya sehingga mereka hanya bisa hidup di darat,

Bukan karena maunya burung dan hewan udara lainnya sehingga mereka bisa hidup dan terbang bebas di udara,

Bukan karena maunya bumi dari galaxy Bima Sakti sehingga menjadi tempat tinggal mahkluk hidup di alam jagad raya ini,

Bukan karena maunya Surga sehingga menjadi sebaik-baik tempat kembalinya manusia yang beriman,

Bukan karena maunya Bidadari sehingga ia menjadi pelayan-pelayang-Nya yang kejelitaannya tak dapat di jangkau pikiran manusia,

Bukan karena maunya Neraka sehingga menjadi seburuk-buruk tempat kembalinya manusia,

Bukan karena maunya “Su Jarul Aqra” (ular, yang panjangnya seperti selama sebulan perjalanan) sehingga ia diperuntukkan menyiksa manusia di alam kubur,

Bukan karena maunya Malaikat sehingga ia bersifat taat,

Bukan karena maunya Iblis sehingga ia bersifat membangkan dan menyesatkan,

Bukan karena maunya Arsy sehingga ia dijadikan sebagai singgasana-Nya,

Bukan maunya “Sirath” sehingga dijadikan sebagai titian akhir kepada calon ahli surga dan neraka,

Bukan maunya Sayyidina Mustafa Muhammad Rosululloh SAW sehingga Beliau dijadikan sebagai Rosululloh akhir zaman, Nabi yang terakhir, Suri Teladan yang Baik, dan Rahmat bagi seluruh alam; dan

Bukan maunya kita umat akhir zaman yang beriman kepada Muhammad Rosululloh SAW sehingga kita mendapat embanan tugas untuk meneruskan penyampaian risalah Agama kepada saudara-saudara kita dan umat Nabi SAW,

Sungguh, itu semua adalah maunya Allah Azza wa Jalla. Dialah Allah Yang Khaliq, Malik, Raziq dan semua sifat-sifat-Nya yang begitu sempurna dari kecacatan. Ini semua karena Allah SWT menginginkan kita agar selamat perihal kehidupan dunia dan akhirat kita.

Insya Allah kita dapat saling ingat-mengingatkan atas perkara-perkara yang baik dan mencegah dari yang buruk. Amiin Allahumma Amiin.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong