Tak tahukah kamu seperti apa perasaan hati yang tak berbalas, yang menanti sesuatu yang tak kunjung datang.

Hari berganti hari, waktu begitu cepat berlalu tetapi arah hatiku tak pernah berubah, selalu hanya tertuju kepadamu.

Dan tahukah kamu aku tak pernah jenuh untuk menunggu untuk menunggu dan terus menunggu untuk kau cintai. Namun, kamu hanya menganggapku lalu seperti kasat mata aku bagimu.

Terkadang lelah menyuruhku untuk segera menyerah, memintaku berhenti melakukan perbuatan yang sia-sia, dan mulai mencari cinta yang baru. Namun, bagaimana mungkin aku sanggup melakukannya jika semua tentangmu mengikutiku seperti bayangan yang menempel di bawah hatiku.

Aku kuat karena niatku, dan aku sabar karena ketulusanku.

Tahukah kamu, mata ini hanya ingin melihat kau tertawa bahagia, tangan ini hanya ingin memegang tanganmu sampai nanti, kaki ini hanya ingin melangkah untuk mendekatimu, dan yang terpenting, hatiku selalu, selalu, dan selalu hanya kamu.