Tugas Bahasa Indonesia-Amelia Hassan
Tanggal: 23 Mei 2024
Nama: Amelia Hassan
Kelas: C (Pendidikan Bahasa Inggris)
Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Ayu Hidayati Ali S, pd M, pd
1. Ringkasan dari Artikel “Pentingnya Pendidikan Bahasa Inggris Untuk Warga Indonesia”
Penulis: Rasyad Prasetyo
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan oleh setiap negara untuk berkomunikasi dengan negara lainnya. dengan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris, memungkinkan kita bisa lebih mudah mengakses informasi-informasi yang bersifat internasional. Tidak hanya itu, Bahasa Inggris juga memainkan peran penting dalam berbagai bidang. Contohnya dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, pariwisata dan masih banyak lagi.
Pentingnya pengajaran pendidikan Bahasa Inggris di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin melejit ini, dapat sangat menguntungkan bagi setiap individu maupun kelompok. karena di era globalisasi ini kita secara tidak langsung dituntut harus mempunyai minimal satu kemampuan dasar agar bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dan Bahasa Inggris merupakan salah satu kemampuan dasar yang minimal harus dikuasai oleh setiap orang. Khususnya oleh orang Indonesia, karena dengan begitu dapat membuka peluang besar bagi setiap orang agar bisa memperoleh pendidikan tinggi, pekerjaan berkualitas, dan beradaptasi di tengah perkembangan zaman ini.
Memahami pentingnya pendidikan bahasa Inggris bagi masyarakat Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa berinvestasi dalam pendidikan bahasa Inggris tidak hanya membuka peluang bagi individu tetapi juga berkontribusi terhadap kemajuan bangsa di pasar dunia.
2. Membuat Artikel
"Child-free Sebagai Sebuah Prinsip
Istilah “Child-free” sudah tidak asing lagi di kalangan generasi modern seperti sekarang. Child-free sebagai prinsip adalah suatu keputusan seseorang atau pasangan untuk tidak memiliki anak. Keputusan ini bisa didasarkan pada berbagai alasan, seperti alasan pribadi, kesehatan, lingkungan, atau sosial. Namun prinsip Child-free sendiri di Indonesia masih belum bisa di terima oleh sebagian orang. Terdapat banyak sekali perdebatan tentang isu Child-free ini. Meskipun menjadi orang tua adalah pilihan yang sangat pribadi dan penting bagi banyak orang, menjadi child-free juga merupakan pilihan yang sah dan patut untuk dihormati.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang atau pasangan memilih untuk menjadi child-free. Salah satunya adalah karena mereka ingin fokus pada karier atau pengembangan diri mereka sendiri. Dengan tidak memiliki tanggung jawab merawat anak, mereka memiliki lebih banyak waktu dan energi untuk mengejar impian dan tujuan pribadi mereka. Selain itu, beberapa orang memilih child-free karena alasan kesehatan. Beberapa orang mungkin memiliki kondisi medis tertentu yang membuat sulit untuk hamil atau menjalani kehamilan. Selain itu, ada juga yang khawatir tentang risiko genetik atau penyakit turun-temurun yang mungkin dapat diturunkan kepada anak-anak mereka.
Child-free juga dapat dianggap sebagai tanggung jawab sosial. Seseorang atau pasangan dapat memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk memberikan perhatian dan dukungan yang cukup kepada diri mereka sendiri, keluarga terdekat, atau masyarakat luas jika mereka tidak memiliki anak. Selain itu, adanya rasa ketidaksiapan dan trauma di masa lalu memungkinkan seseorang atau pasangan memilih untuk tidak punya anak. Namun, diluar itu masih banyak lagi alasan dan faktor lain yang membuat suatu pasangan memutuskan untuk menganut prinsip Child-free.
Dengan demikian, memutuskan untuk child-free bukanlah pilihan yang mudah. Keputusan ini sering kali dihadapi dengan stigma dan pandangan dari masyarakat yang menganggap bahwa menjadi orang tua adalah hal yang wajib dilakukan. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki hak untuk membuat keputusan terbaik untuk diri mereka sendiri tanpa harus merasa bersalah atau dihakimi oleh orang lain. Untuk itu, child-free sebagai prinsip merupakan pilihan yang patut dihormati dan dihargai. Setiap individu memiliki hak untuk menentukan jalannya sendiri dalam hidup, termasuk dalam hal memiliki atau tidak memiliki anak. Keputusan ini harus dihormati tanpa adanya penilaian atau diskriminasi dari pihak lain. Semua orang berhak untuk hidup sesuai dengan nilai dan prinsip mereka sendiri, termasuk dalam hal memilih untuk menjadi orang tua atau tidak menjadi orang tua atau Child-free.