Gedung megah dengan didukung berbagai fasilitas milik Perpustakaan UNG telah diresmikan dan akan siap melayani seluruh civitas akademika UNG. Dengan kondisi gedung dan fasilitas yang ada saat ini, Rektor UNG Dr. Eduart Wolok, S.T, M.T tidak ragu mendaulat Perpustakaan UNG menjadi salah satu Perpustakaan terbesar dan termegah di wilayah Provinsi Gorontalo.

“Saat ini Perpustakaan UNG merupakan Perustakaan terbesar di Gorontalo, karena dari segi fasilitas dan gedungnya cukup lengkap dan megah,” ungkap Rektor usai meresmikan gedung baru Perpustakaan UNG.

Dengan status sebagai Perpustakaan terbesar di Gorontalo, Rektor berharap bukan hanya dari sisi fasilitas dan bangunanya saja yang besar. Namun juga dapat dibarengi dengan perannya sebagai Perpustakaan dengan kontribusi terbesar untuk ikut meningkatkan kualitas pendidikan di Gorontalo dan sekitarnya termasuk kawasan teluk tomini.

Menurut Rektor sebagai perpustakaan megah fasilitas Perpustakaan akan lebih dioptimalkan untuk mahasiswa, dosen dan masyarakat Gorontalo, sehingga orang-orang akan lebih senang ke Perpustakaan.

“Perpustakaan saat ini bukan lagi sekedar tempat mencari dan membaca buku, tapi lebih ke social connection yang lebih dimaksimalkan kedepan,” ujar Rektor.

Kepala UPT. Perpustakaan Dr. Ismet Sulila, M.Si, menambahkan, dari segi bahan bacaan kata Rektor sudah cukup lengkap. Kendati demikian berbagai bahan bacaan sat ini akan terus diperlengkap lagi agar benar-benar memenuhi kebutuhan dan harapan seluruh masyarakat.

“Kurang lebih 23 ribu buku yang disediakan dan akan terus ditambah baik itu dalam bentuk buku fisik maupun e-book. Perpustakaan UNG saat ini sangat terbuka untuk umum dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan,” tegasnya.

(ung.ac.id)

Dewan Pengarah BPIP, Jenderal TNI Try Sutrisno memberikan apresiasi atas keberhasilan dan jerih payah UNG yang bekerjasama dengan Pemda Pohuwato dalam mewujudkan Desa Pancasila di provinsinya.

Apresiasi tersebut langsung diberikan Dewan Pengarah BPIP pada UNG, yang dihadiri langsung Rektor UNG, Dr. Eduart Wolok. UNG diharapkan dengan meneken MoU bisa melakukan kegiatan-kegiatan inklusif di Gorontalo.

“Saya perlu tegaskan, Pancasila yang bersifat universal dan inklusif itu harus diimplementasikan di semua level dan UNG harus terus memainkan peran positifnya, seperti Desa Banuroja yang ada di Pohuwato,”ungkap Dewan Pengarah Jenderal TNI Try Sutrisno.

Sementara itu, Rektor UNG memaparkan hasil-hasil yang telah dilakukan UNG di Gorontalo dalam mencerdaskan masyarakat Gorontalo. UNG sebagai kampus negeri harus mewarnai Gorontalo dan mengambil posisi strategis dalam setiap waktunya.

“Sudah saatnya UNG, tidak saja gerak ke dalam, taperubahan-perubahan ke luar sebagaimana motto yang diusung oleh UNG; kampus yang unggul dan berdaya saing,” ungkap Eduart Wolok usai pertemuan dengan jajaran BPIP.

UNG akan terus berupaya semaksimal mungkin menuju perubahan-perubahan signifikan dan memaksimalkan sumber daya manusia yang ada untuk Gorontalo yang damai, sejahtera dan tentram.

(ung.ac.id)

Universitas Negeri Gorontalo

19 September 2020 13:42:13 Dibaca : 3

Universitas Negeri Gorontalo, disingkat UNG, adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo, Indonesia, yang berdiri pada 1 September 1963. Mulanya Universitas ini diberi nama Junior College, dan menjadi bagian dari FKIP UNSULUTENG. Tahun 1964 statusnya berubah menjadi Cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado, tahun 1965 bergabung dengan IKIP Manado Cabang Gorontalo.

Tahun 1982 lembaga ini menjadi salah satu Fakultas dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsrat Manado di Gorontalo. Lembaga ini resmi berdiri sendiri berdasarkan Keppres RI Nomor 9 Tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gorontalo.

Tahun 2001 berdasarkan Keppres RI Nomor 19 Tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001 status lembaga ini ditingkatkan menjadi IKIP Negeri Gorontalo dengan 5 Fakultas dan 25 Program Studi. Dan akhirnya, pada tanggal 23 Juni 2004 Presiden Megawati meresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan Keputusan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2004, tanggal 23 Juni 2004.

Universitas Negeri Gorontalo membuka pintu selebar-lebarnya bagi segala upaya pengembangan martabat manusia melalui riset-riset. Paradigma piramida terbalik yang didorong oleh Rektor Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd sangat mengutamakan program-program yang bisa lebih mendorong jurusan/prodi untuk bisa lebih mandiri, kreatif dan inovatif.

Berdasarkan hasil akreditasi institusi oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi tahun 2018, mengukuhkan Universitas Negeri Gorontalo masuk sebagai jajaran Perguruan Tinggi terbaik dengan perolehan akreditasi A. Pada tahun 2017, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 50 berdasarkan peringkat 100 besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia. Selain itu berdasarkan data Peringkat Universitas di Dunia versi Webometrics tahun 2018, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 154 (Asia Tenggara) dan 42 (Indonesia).

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong