Kata Bilangan atau Numeralia

22 February 2013 16:02:18 Dibaca : 4779

Kata Bilangan atau Numeralia

Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau jumlah kumpulan atau urutan tempat dari nama-nama benda.

Menurut sifatnya kata bilangan dapat dibagi atas:

1. Kata bilangan utama (numeralia cardinalia):satu, dua, tiga, empat, seratus, seribu,dan sebagainya.

2. Kata bilangan tingkat (numeralia ordinalia):pertama, kedua, ketiga, kelima, kesepuluh, keseratus, dan sebagainya.

3. Kata bilangan tak tentu:beberapa, segala, semua, tiap-tiap dan sebagainya

4. Kata bilangan kumpulan:kedua, kesepuluh, dan sebagainya.

Penggunaan kata bilangan adalah sebagai berikut:

1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka arab atau angka romawi.

a. Angka digunakan untuk menyatakan:

b. Ukuran panjang, berat, luas, dan isi,

c. Satuan waktu,

d. Nilai uang, dan

e. Kuantitas .

2. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.

Misalnya:

Jalan tanah abang 1 No. 15 Hotel Indonesia, Kamar 169

3. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.

Misalnya:

Bab X,Pasal 5, halaman 252, Surah Yasin:9

4. Penulisan lambang bilangan yang dengan huruf dilakukan sebagai berikut.

Bilangan utuh : dua ratus dua puluh dua (222)

Bilangan pecahan: seperdelapan ( ), dua per lima ( )

5. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut.

Misalnya:

Paku buwono X; dalam kehidupan pada abad ke-20 ini; lihat bab //, Pasal 5; dalam bab ke-2 buku itu; di tingkat kedua gedung itu; di tingkat ke-2 itu; kantor di tingkat //.

6. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran –an mengikuti cara yang berikut.

( lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab V, Pasal E, ayat 5).

7. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata dituis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.

Misalnya :

Amir menonton drama itu sampai tiga kali.

Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.

8. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susuna kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.

Misalnya :

Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.

Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.

Bukan :

15 orang tewas dalam kecelakaan itu.

Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak Darmo

9. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagaian supaya lebih mudah dibaca.

Misalnya :

Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah.

Penduduk indonesia berjumlah lebih dari 120 juta orang

10. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali didalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi.

Misalnya :

Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai.

Bukan :

Kantor kami mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai.

11. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisanya harys tepat.

Misalnya :

Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp.999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah)

Kata bantu bilangan dalam menyebut berapa jumlahnya suatu barang, dalam bahasa Indonesia tidak saja dipakai kata bilangan, tetapi selalu dipakai suatu kata yang menerangkan sifat atau macam barang itu. Kata-kata semacam itu disebut kata bantu bilangan.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll