Kata Ulang

22 February 2013 16:04:37 Dibaca : 2802

Kata Ulang

Kata ulang yaitu kata dasar yang diulang. Dalam hal ini yang diulang bukan morfem melainkan kata.kita bisa melihat contoh berikut : sepeda-sepeda , berasal dari satu kata sepeda. Sebaliknya, kata kupu-kupu bukanlah kata ulang karena dalam bahasa Indonesia tiak dikenal kupu. Oleh karena itu, bentuk tersebut bukan merupakan kata ulang.

1. Prinsip pengulangan

a. Selalu mempunyai dasar yang diulang

b. Proses pengulangan tidak mengubah jenis(kelas) kata

c. Bentuk dasarnya adalah kata yang lazim (umum) dipakai dalam tindak berbahasa

2. Macam-macam kata ulang

a. Kata ulang utuh / penuh

Contoh : rumah-rumah, berasal dari kata dasar rumah

b. Kata ulang berimbuhan

Contoh : diinjak-injak, berasal dari kata dasar injak

c. Kata ulang sebagian/parsial berimbuhan

Contoh : Berpandang-pandangan, berasal dai kata dasar pandang

d. Kata ulang dwi purwo

Contoh : sesama,berasal dari kata dasar sama

e. Kata ulang berubah bunyi

Contoh : sayur-mayur, berasal dari kata dasar sayur

3. Fungsi kata ulang

Pada prinsipnya pengulangan tidak mengubah jenis kata. Artinya bila kaa dasarnya kata benda akan tetap menjadi kata benda pada kata ulangnya, demikian pula untuk jenis kata lainnya. Akan ttapi, ada sebagian pengulangan yang mengubah jenis kata khususnya yang diubah menjadi kata tugas, seperti kata bukan-bukan, sama-sama, serta-merta, dan sebagainya.

4. Arti kata ulang

a. Banyak tak tentu

Contoh: lembu-lembu

Lembu-lembuitu berebut makanan

b. Bermacam-macam

Contoh : sayur-sayuran

Sebaiknya kita mulai menanam sayur-sayuran

c. Menyerupai

Contoh: kuda-kudaan

Anak-anak TK itu senang bemain kuda-kudaan

d. Melemahkan

Contoh : kekanak-kanakan

Walau sudah 20 tahun sifatny masih kekanak-kanakan

e. Menyatakan intensitas

Ada tiga bagian yaitu:

1) Kualitatif : kuat-kuat

2) Kuantitatif : rumah-rumah

3) Frekuentatif : menggeleng-gelengkan

f. Menyatakan saling (resiprokal)

Contoh : salam-salaman

Mereka salam-salaman saat lebaran

g. Menyatakan arti seperti pada bentuk dasarnya

Contoh : masak-masakan

Ibu membuka kursus masak-masakan

h. Menyatakan perbuatan yang seenaknya

Contoh : duduk-duduk

Kami duduk-duduk di serambi depan

i. Menyatakan arti paling (superlative)

Contoh : sebesar-besarnya

Buatlah roti bolu sebesar-besarnya agar bias dicatat alam buku MURI.

j. Menyatakan kumpulan

Contoh : dua-dua

Sikakan anda membungkus roti itu dua-dua

k. Menyatakan walaupun

Contoh : hujan-hujan

Hujan-hujan, ia tetap dating.

l. Menyatakan selalu

Contoh : mereka-mereka

Mereka-mereka yang datang terlambat

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll