PERBANDINGAN DAN LOGIKA DALAM MATEMATIKA

04 October 2022 21:33:24 Dibaca : 100

 

 

NAMA : RIRI ANGGRAINI 

NIM : 411421009

KELAS : B PENDIDIKAN MATEMATIKA 2021

 

Bab 10

Perbandingan dan Logika

Operasi Logika

Operast logika adalah operasi yang bersifat elemen-dengan-elemen. Obyek-obyek yang diuji dalam suatu operasi logika dapat berupa suatu ekspresi perbandingan maupun berupa suatu konstanta boolean.

Berikut ini contoh operasi logika yang terdapat didalam suatu statemen kondisional if.

 

Contoh suatu operasi logika yang terdapat di dalam suatu statemen perulangan while adalah sebagai berikut.

 

Suatu operasi logika juga dapat diterapkan terhadap obyek-obyek numerik. Pada kasus ini, angka nol akan dianggap sebagai konstanta boolean salah (F) dan sembarang angka lainnya selain angka nol akan dianggap sebagai konstanta boolean benar (T). Berikut ini contoh operasi logika terhadap obyek-obyek numerik.

 

 

Fungsi Fungsi Logika

1. And

Deskripsi ketiga macam sintaks dari fungsi logika and adalah sebagai berikut: and (A) atau and ( A_{3} ^ 1+- ) fungsi and dioperasikan terhadap semua elemen matrik.

  • and (A,1) atau and(A, 'r'): fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor kolom yang menyusun matrik A.
  • and (A, 2) atau and (A, 'e'): fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A.

contoh penggunaan fungsi and, yaitu

 

 

2. Or

Deskripsi ketiga macam sintaks dari fungsi logika or adalah sebagai berikut:

  • or(A) atau or (A,**^ prime ) : fungsi or dioperasikan terhadap semua elemen matrik.
  • or(A, 1) atau or (A, 'r'): fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor kolom yang menyusun matrik A.
  • or ( A,2) atau or (A,^ C^ ); fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A

contoh penggunaan fungsi or, yaitu

 

 

Fungsi Fungsi Pengujian

Berikut adalah tabel penguji :

contoh ilustrasi penggunaan dari fungsi fungsi pengujian

 

 

 

 

BAB 11

PERULANGAN DAN KONDISIONAL

1. For

Statemen for digunakan untuk melakukan eksekusi secara berulang (iterasi) dalam jumlah tertentu terhadap suatu blok-statemen. Bentuk umum statemen ini adalah sebagai berikut:

Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangannya adalah sebagai berikut:

Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j:k sebagai ekspresi perulangannya adalah sebagai berikut:

Selain berupa suatu vektor inkremental, ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for juga dapat berupa sebuah vektor atau matrik sembarang. Misalkan V adalah sebuah vektor atau matrik yang digunakan sebagai ekspresi perulangan maka statemen perulangannya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:

Pada sebuah perulangan yang menggunakan suatu vektor sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah elemen vektor dimana pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah nilai elemen ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh di bawah ini.

Kemudian pada suatu perulangan yang menggunakan suatu matrik sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah kolom matrik dan pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah vektor kolom ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh berikut ini.

Penggunaan statemen for pada sebagian besar contoh-contoh yang telah diberikan hanya sebagai ilustrasi saja untuk memperjelas penggunaan statemen for. Pada beberapa contoh di atas, statemen for dapat diganti dengan statemen lain yang berbasis vektor.

Penggunaan statemen for sebaiknya hanya digunakan ketika statemen yang berbasis vektor sulit atau tidak dapat digunakan, seperti pada perhitungan di bawah ini

Pada perhitungan ini penggunaan statemen for tidak dapat dihindari dan digantikan dengan statemen lain yang berbasis vektor.

 

2. While

Statemen perulangan while digunakan untuk menangani suatu proses perulangan yang jumlah perulangannya tidak dapat ditentukan secara pasti. Bentuk umum dari statemen perulangan while adalah sebagai berikut:

Blok statemen yang terdapat di dalam sebuah blok perulangan while akan dieksekusi secara berulang selama ekspresi yang diuji masih bernilai benar, proses perulangan akan dihentikan jika ekspresi yang diuji bernilai salah. Kata-kunci then dapat diganti dengan Enter, do, simbol koma (,) atau simbol titik-koma (;).

Berikut ini sebuah contoh operasi perulangan dengan statemen while.

 

3. Break

Statemen break digunakan untuk menghentikan suatu proses perulangan secara paksa. Pada suatu perulangan yang bersarang, statemen break hanya akan menghentikan proses perulangan dimana statemen break berada. Berikut ini contoh penggunaan statemen break:

Pada contoh ini, ekspresi logika yang diuji pada statemen while nilainya selalu benar (%t) sehingga statemen break digunakan untuk menghentikan proses perulangannya jika suatu kondisi tertentu telah dipenuhi.

 

4. Continue

Di dalam suatu blok perulangan, penggunaan statemen continue akan menyebabkan statemen-statemen yang terletak di bawahnya tidak akan dieksekusi dan prosesnya dilanjutkan ke langkah perulangan berikutnya. Statemen continue yang terletak di dalam suatu perulangan yang bertingkat hanya akan berpengaruh terhadap blok perulangan yang melingkupinya saja.

Contoh penggunaan statemen continue adalah sebagai berikut.

Penggunaan statemen continue di dalam suatu blok perulangan kadang dapat dihindari dengan menggunakan statemen-statemen lain yang ekuivalen. Sebagai contoh, perhitungan di atas dapat diselesaikan tanpa harus menggunakan statemen continue dengan statemen statemen sebagai berikut.

Seperti yang terlihat pada contoh ini, blok statemen yang tidak menggunakan statemen continue lebih ringkas dan lebih mudah dibaca daripada blok statemen yang menggunakan statemen continue

 

5. If – Else

Statemen if-else digunakan untuk mengontrol apakah suatu blok statemen akan dieksekusi atau tidak.

Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if:

 

Apabila terdapat dua alternatif pilihan untuk ekspresi yang diuji dalam blok kondisional maka blok kondisional if-else cocok untuk digunakan.

Contoh penggunaan statemen if - else adalah sebagai berikut:

 

6. Select – Case

Statemen kondisional select-case cocok untuk digunakan jika ekspresi yang diuji dalam blok kondisional mempunyai nilai diskrit, baik berupa suatu data integer maupun string. Bentuk umum dari statemen select-case adalah sebagai berikut:

 

 

Berikut ini contoh penggunaan statemen select-case.

Editor Teks SciNotes

SciNotes adalah sebuah program editor teks yang disediakan oleh scilab untuk memudahkan pembuatan atau pengembangan sebuah file skrip atau fungsi. Berikut ini adalah ilustrasi pembuatan fungsi dalam SciNotes.

 

 BAB 13

SKRIP 

 skrip adalah sebuah file yang didalamnya terdapat statemen-statemen scilab. Pada suatu skrip dijalankan maka statemen-statemen yang terdapat didalamnya akan di eksekusi seolah-olah stateme-statemen tersebut diketikan pada jendela Scilab.

 Pembuatan Skrip

Pada dasarnya suatu file skrip dapat dibuat dengan menggunakan sembarang program editor teks, seperti Notepad. Namun cara terbaik dalam pembuatan file skrip yaitu dengan program editor teks SkiNotes karena program tersebut merupakan teks editor yang disediakan oleh Scilab untuk memudahkan pembuatan sebuah file skrip atau file fungsi. SciNotes dapat dijalan 11kan melalui jendela Scilab melalui menu Applition - SciNotes .

Contoh 1. (Deret Fibonacci).  Berikut ini adalah sebuah skrip [fibo.sce] untuk menentukan  sejumlah 12 suku awal deret Fibonacci.

 

 

  Cara Menjalankan Suatu Skrip

 Statemen-statemen yang terdapat di dalam sebuah skrip yang sedang dibuka pada jendela SciNotes dapat dijalankan melalu menu Execute. apabila skrip [fibo.cse] pada contoh 1 dieksekusi melalui menu Execute menu execute - File with no Echo maka tampilan berikut ini akan munculpada jendela scilab.

 

sebuah file skrip yang tersimpan pada sebuah direktory dapay dieksekusi dengan statemen  exe(file_skeip) dimana  filr_skrip adalah nama filenya. Apabila nama filenya tersimpan pada direktori kerja maka argumen file_skrip cukup dinyatakan dengan menggunakan nama filenya saja. seperti contoh dibawah ini:

-->exec('fibo.sce');

 Namun jika filenya tidak tersimpan pada direktori kerja maka argumen file_skrip harus berupa nama file skrip dan nama direktorinya, seperti yang contoh di bawah in

-->exec('D:\Skrip dan Fungsi\fibo.sce');

Apabila di belakang statemen exec(file_skrip) tidak ditambahkan tanda titik-koma (;) maka statemen-statemen yang terdapat di dalam skrip yang dieksekusi akan ditampilkan pada jendela Scilab.

Kelebihan Dan Kelemahan Skrip

Sayangnya untuk suatu perhitungan dengan data yang berbeda maka harus dilakukan pengeditan terlebih dahulu terhadap file skripnya dan setelah itu melakukan eksekusi untuk melihat hasil perhitunganya.

 

FUNGSI

File fungsi

    File fungsi adalah sebuah file teks yang didalamnya terdapat statemen-statemen Scileb dimana statemen-statemen tersebut harus ditulis dengan sintaks sebagai berikut.

berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dilakukan pada saat pembuatan fungsi:

  • Pada bagian awal sebuah fungsi, dimasukan beberapa baris komentar yang berisi tentang tujuan komputasi daei fungsi.
  • Variabel-variabel yang terdapat didalam suatu fungsi harus mudah dimengerti.
  • Terdapat penjelasan singkat tentang variabel-variabel yang digunakan.
  • Menuliskan baris komentar pasa bagian awal dari blok statemen yang cukup panjang maupun pada blok statemen untuk perhitungan yang cukup sulit.
  • Menggunakan baris kosong untuk memisahkan suatu blok statemen dengan blok-statemen lainnya.
  • menggunakan identasi pada blok-statemen perulangan dan kondisional.
  • menggunakan spasi dan tanda kurung dalam penulisan suatu ekspresi metematika sehingga ekspresinya mudah dibaca dan dipahami.

Contoh :

 

Penggunaan Fungsi-Fungsi yang Tersimpan Pada Suatu File Fungsi

    suatu fungsi yang terdapat dalam sebuah file-fungsi harus dieksekusi terlebih dahuu sebelum dapat digunakan. Umtuk file fungsi yang terbuka pada jendela SciNotes, hal ini dapat dilakukan melalui menu Execute.

    File fungsi yang terdapat pada suatu direktori tertentu  dapat dieksekusi dengan statemen  exec(nama_file), dimana nama_file adalah nama dari file fungsi. Jika file-Fungsi tersimpam pada direktori kerja maka argumen nama-file cukup dengan nama filenya saja.

   Jika file fungsi tidak tersimpan pada direktori kerja maka argumen nama-file harus ditulis dengan nama file-fungsi beserta nama direktorinya.

   Jika dibelakng stetemen exec(nama_file) tidak ditambahkan tanda titik-koma maka semua statemen yang terdapat didalam file_fungsi akan ditampi;kan pada jendela scilab.

Membuat Suatu File Fungsi pada Jendela Scileb

   Selain dalam bentuk file_fungsi, sebuah fungsi juga dapat dibuat secara langsung pada jendela scilab dengan menggunakan blok statemen function_endfunction atau dengan menggunakan fungsi deff. Fungsu-sungsi yang dibuat dengan cara ini akan tersimpan secara otomatis didalam ruang kerja sehingga dapat langsung digunakan tanpa perlu dipanggil terlebih dahulu seperti pada sebuah file-fungsi. Fungsi-fungsi yang di buat secara langsung pada jendela scilab hanya bersifat sementara dan akan hilang ketika program scilab ditutup.

Pembuatan File dengan Blok statemen function-endfunction

   Sintaks pembuatan suatu fungsi baru secara langsung pada jendela scilab dengan menggunakan blok statemen function-andfunction adalah sama seperti sintaks penulisan suatu fungsi dalam sebuah file-fungsi. berikut adalah ilustrasi pembuatan file fungsi secara langsung pada jendela scilab.

 

Pembuatan Fungsi dengan Fungsi Deff

   Pembuatan fungsu baru secara langsung pada jendela scilab dengan fungsi Deff dapat dilakakan dengan menggunakan sintaks sebagai berikut:

                       deff("[out1,out2,...] = fname(in1,in2,...)", [blok_statemen])

dimana out1,out2 adalah argumen-argumen output, in1,in2 adalah argumen-argumen imput dan blok_statemen adalah statemen-statemen untuk fungsi fname.

   Semua statemen yang terdapat didalam blok_statemen harus dtulis diantara tanda kutip tungal(') atau tanda kutip-ganda (") dan untuk memisahakan statemen yang berbeda dapat digunakan tanda koma (,) atau titik-koma(;).

 

Variabel Lokal dan Variabel Global

Variabel-variabel yang terdapat didalam suatu fungsi adalah variabel lokal. Variabel-variabel tersebut hanya akan ada selama proses eksekusi terhadap fungsi berlangsung dan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel-variabel yang telah tersimpan dalam ruang kerja meskipun mempunyai nama yang sama.

ilustrasi mengenai variabel lokal dapat dilihat pada contoh berikut.

 

Fungsi Rekursif

Rekursi adalah proses pemanggilan sebuah fungsi terhadap dirinya sendiri. Suatu fungsi yang di dalamnya terdapat suatu proses rekursi disebut sebagai fungsi rekursif.

Contoh

Formula untuk menghitung faktorial dari suatu bilangan bulat n yaitu

untuk n>3, fungsi faktorial dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut:

factorial(n) = n factorial(n-3)

berikuat adalah implementasi statemen-statemen untuk fungsi factorial.

 

Pengontrolan Eksekusi Suatu Fungsi

   Perintah reseme, resume dan abort dapat digunakan untuk mengontrol kesekusi sebuah fungsi. Penjelasan mengenai perintah -perintah tersebut adalah sebagai berikut:

  • perintah resume dan return adalah perintah ekuivalen. Perintah resume atau return digunakan untuk keluar dari suatu fungsi namun fungsi tetap menghasilkan suatu nilai keluaran. Namun jika sebuah fungsi dijalankan dalam mode pause maka penggunaan perintah resume atau return akan menghentikan mode pause dan proses eksekusi fungsi dilanjutkan kembali.
  • perintah abort dapat digunakan untuk menghentikan proses eksekusi yang sedang berlangsung pada suatu file atau skrip. perintah error dan warning dapat digunakan untuk menampilkan pesan kesalahan yang terjadi.

Ilustrasi dari penggunaan perintah-perintah diatas diberikan pada contoh dibawah ini.

contoh;\:

pada contoh ini fungsi [secant.sci] yang terdapat pada contoh 3 dimodifikasi dengan menyisipkan perintah return,error,warning dan abort ke dalamnya dan file hasil modifikasinya dinamakan [fsecant.sci].

 

 

 

Menyela Eksekusi Program dan Melakukan Debugging

Pause

Statemen pause akan menyela proses eksekusi yang sedang berlangsung di dalam sebuah fungsi atau skrip. Proses eksekusi akan dihentikan pada baris dimana statemen pause tersebut diletakkan. Statemen pajuse biasanya digunakan untuk dalam proses debugging terhadap suatu skrip atau fungsi. Berikut ini ilustrasi penggunaan perintah pause.

Setbpt

          Berbeda dengan pause, statemen setbpt hanya dapat digunakan terhadap sebuah fungsi. Pada penggunaan statemen setbpt tidak perlukan adanya penyisipan statemen tersebut ke dalam fungsi dan dijalankan pada jendela Scilab dengan sintaks sebagai berikut:

setbpt(nama-fungsi, [nomer-baris])

        dimana nama-fungsi adalah nama fungsi dan nomer-baris adalah nomer-nomer baris yang akan dipasang titik sela.

Contoh. Pada contoh ini fungsi [fsecant.sci] digunakan untuk menentukan akar dari fungsi f(x)=x-exp(-x).

selanjutnya kita panggil fungsi psecant.sci ke dalam ruang kerja dan kemudian digunakan untuk mencari akar dari fungsi f(x) = x - exp (-x)

 

 

Jumlah Argumen Input dan Output

Jumlah argumen input dan output yang dipakai pada saat menjalankan sebuah fungsi dapat diketahui dengan fungsi argn yang mempunyai sintaks sebagai berikut:

[1hs, rhs] = argn ( )

 1hs= argn (1)

rhs argn (2)

dimana rhs dan 1hs adalah jumlah argumen input dan output yang digunakan.

Menampilkan Baris Komentar yang Terdapat Pada Bagian Awal Suatu Fungsi

Pada bagian awal suatu fungsi biasanya terdapat beberapa baris komentar. Baris komentar tersebut dapat kita tampilkan dengan perintah sebagai berikut

head_comments("func")

Dimana func adalah nama fungsi. Sebelum perintah tersebut dijalankan maka kita harus memanggil fungsinya terlebih dahulu ke dalam ruang kerja Scilab.

 

 Kelebihan Fungsi

Dibandingkan dengan skrip, fungsi mempunyai kelebihan sebagai berikut.

  • Fungsi mempunyai argumen input sehingga suatu fungsi dapat digunakan untuk melakukan perhitungan dengan berbagai macam data yang berbeda tanpa harus melakukan perubahan terhadap statemen-statemen yang terdapat di dalamnya. Jika skrip digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap beberapa data yang berbeda. maka harus dilakukan pengeditan terhadap file skripnya untuk merubah nilai inputnya .
  • Semua variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi bersifat lokal dan tidak akan tersimpan pada ruang kerja, kecuali untuk variabel-variabel yang dinyatakan sebagai variabel global. Di dalam skrip, semua variabel yang terdapat di dalamnya akan tersimpan pada ruang kerja sehingga secara tidak sengaja dapat merubah nilai dari variabel yang telah tersimpan sebelumnya apabila mempunyai nama yang sama.

Contoh 

(metode optimasi Golden section). Metode golden section adalah salah satu metode yang populer untuk penyelesaian suatu persoalan optimasi nonlinier yang terdiri dari satu variabel. Berikut ini adalah statemen-statemen untuk metode golden section.

 

 

Bab 15

Input dan Output

 

Memasukkan Data dengan Fungsi Input

 

Menampilkan Nilai Suatu Variabel dengan Fungsi Disp

Selain dengan cara menuliskan nama variabelnya pada baris perintah, nilai dari suatu variabel var juga dapat ditampilkan pada jendela scilab  dengan fungsi disp(var), seperti ditunjukan pda beberapa contoh dibawah ini.

 

Untuk variabel numerik, diperintah disp akan menampilkan nilainya sesuai dengan format yang sedang digunakan.

Penanda File

      Penanda file adalah angka yang digunakan oleh Scilab sebagai unit file untuk file-file yang sedang digunakan pada proses pembacaan atau penulisan data.

 

Mencetak Nilai Variabel dengan Fungsi Print

    Sebuah variabel juga dapat dicetak nama dan nilainya kedalam suatu file dengan fungsi print yang mempunyai sintak sebagai berikut:

print(nama_file, x1, x2, ..., xn)

Fungsi print juga digunakan untuk menampilkan nilai sebuah variabel pada jendela Scilab dengan menggunakan angka 6 atau %io(2) sebagai argumen nama file.

Contoh penggunaan fungsi print adalah sebagai berikut.

Membuka dan Menutup File Data

Sebuah file dapat dibuka dengan fungsi file yang mempunyai sintaks sebagai berikut:

fid = file('open', fname, status)

dimana fid adalah angka penanda file, fname adalah nama file data dan status adalah status file. Nama file harus ditulis dengan spesifikasi lengkap apabila filenya tidak berada pada direktori kerja dan jika berada dalam direktori kerja cukup dengan nama filenya saja.Argumen status pada fungsi file adalah string yang menunjukkan status file yang nilainya adalah salah satu dari beberapa string dibawah ini:

  • 'new ' untuk file yang baru (default)
  • 'old ' untuk file yang sudah ada, 
  • 'unknown ' untuk file yang statusnya tidak diketahui,
  • 'scratch ' untuk file yang digunakan secara sementara dan akan dihapus pada akhir sesi Scilab.

Misalkan data-data disimpan  kedalam file adalah sebagai berikut.

 Anggap data-data tersebut akan disimpan ke dalam file data1.txt dan data2.txt, maka dibuat terlebih dahulu file-filenya dengan perintah sebagai berikut:

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong