Nama UNG dikabarkan akan diganti, mahasiswa gelar aksi damai
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo mengusulkan nama Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menjadi Universitas BJ Habibie ke pemerintah. "Pemerintah sudah menginstruksikan untuk menindaklanjuti perubahan nama UNG menjadi Universitas BJ Habibie. Pak menteri juga meminta agar proses ini bisa dilakukan segera", kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie
Ia menambahkan, terkait dengan pembangunan penambahan gedung kampus baru yang terletak di Kabupaten Bone Bolango, keluarga BJ Habibie akan memberikan hibah tanah seluas 50 hektare, tepatnya di Desa Moutong, Kecamatan Tilongkabila. Pihaknya berharap dengan adanya penambahan gedung fakultas baru dan juga nama baru, diharapkan membawa dampak yang positif, terutama bagi dosen dan mahasiswa di Gorontalo dan bisa membuka peluang kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri.
Tentu saja hal ini membuat mahasiswa tidak terima dan melakukan penolakan sebab perubahan itu dianggap akan menghilangkan entitas jati diri rakyat Provinsi Gorontalo. Akhirnya pada Jum'at malam (25/8/2017), ratusan mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar aksi damai di depan gerbang UNG. Mereka menyalakan lilin mengenang nama kampus peradaban UNG yang segara menjadi kenangan. Karena secara resmi Senat UNG telah memutuskan, untuk mengganti nama kampus dari UNG menjadi Universitas Bacharudin Jusuf Habibie (Univ.BJ Habibie). “Hari ini UNG yang telah membesarkan kita semua, kini berganti BJ Habibie,”kata Candra, ketua senat mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNG, membacakan puisinya, semalam. Ia termasuk mahasiswa yang menolak pergantian nama itu.
Aksi menyalakan lilin dibarengi dengan pembacaan puisi secara bergantian dari mahasiswa di gerbang kampus UNG itu, memang sebagai bentuk penolakan penggantian nama. Para mahasiswa menilai, penggantian nama UNG menjadi Universitas BJ Habibie sangat tidak substansial jika hanya mempertimbangkan soal peningkatan kualitas. “Seharusnya jika alasan kualitas pendidikan menjadi pertimbangan maka yang dilakukan adalah peningkatan kualitas para dosen maupun bahan ajar serta fasilitas yang ada di Kampus UNG, bukan malah mengganti nama kampus,”kata Wakil Presiden Mahasiswa UNG Mohammad Affandi saat ditemui Gorontalo post. Ia mengatakan, pergantian nama kampus sebaliknya malah akan membebankan pendanaan kampus, karena nantinya akan banyak dilakukan perubahan ataupun pergantian fasilitas kampus yang kini masih menggunakan nama UNG. Hal yang sama juga disampaikan oleh Koordinator koalisi senat mahasiswa Se-Universitas Negeri Gorontalo, Yandi Mooduto.
Tak hanya aksi mahasiswa di gerbang kampus. Dunia maya juga diramaikan dengan perubahan nomenklatur UNG ini. Ada yang setuju karena memandang nama besar Prof.Dr.Ir.Ing. BJ Habibie, tapi tak sedikit pula yang menolak dan lebih memilih nama UNG, beberapa warganet juga memberikan saran jika lebih tepat adalah diberi nama Universitas Nani Wartabone.
Dengan segala bentuk penolakan dari mahasiswa ditambah dukungan yang besar dari masyarakat, akhirnya nama Universitas Negeri Gorontalo DIBATALKAN untuk diubah menjadi Universitas BJ Habibie. Hal itu sudah dipertimbangkan dengan matang berdasarkan argumen-argumen dari mahasiswa dan mengingat perubahan itu dapat menghilangkan entitas jati diri rakyat Provinsi Gorontalo