Artikel Hubungan antara Aqidah, Syariah dan Akhlaq

08 October 2022 20:08:29 Dibaca : 23765

Artikel

Hubungan antara Aqidah, Syariah dan Akhlaq

(Dosen Pengampuh:Dr.Novianti Djapri S.pd M.pd)

Penulis: Cindrawati Tanua (423422003)

Program studi  : Pendidikan IPA, Jurusan: Fisika, Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Email: cindrawati_s1pend_ipa@mahasiswa.ung.ac.id

 

 

Hubungan antara Aqidah, Syariah, dan Akhlak

 Aqidah, syariah, dan akhlak mempunyai hubungan yang sangat erat, bahkan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah pisahkan. Meskipun demikian, ketiganya dapat dibedakan satu sama lain. Aqidah sebagai konsep atau sistem keyakinan yang bermuatan elemen-elemen dasar iman, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Syariah sebagai konsep atau sistem hukum berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak sebagai sistem nilai etika menggambarkan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh agama. Oleh karena itu, ketiga kerangka dasar tersebut harus terintegrasi dalam diri seorang Muslim. Integrasi ketiga komponen tersebut dalam ajaran Islam ibarat sebuah pohon, akarnya adalah aqidah, sementara batang, dahan, dan daunya adalah syariah, sedangkan buahnya adalah akhlak.

 

 Kerangka Dasar Ajaran Islam

 Muslim yang baik adalah orang yang memiliki aqidah yang lurus dan kuat yang mendorongnya untuk melaksanakan syariah yang hanya ditujukan kepada Allah sehingga tergambar akhlak yang mulia dalam dirinya. Atas dasar hubungan ini pula maka seorang yang melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau iman, maka ia termasuk ke dalam kategori kafir. Seorang yang mengaku beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka ia disebut orang fasik. Sedangkan orang yang mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi tidak dilandasi aqidah atau iman yang lurus disebut orang munafik.

Demikianlah, ketiga konsep atau kerangka dasar Islam ini memiliki hubungan yang begitu erat dan tidak dapat dipisahkan. Al-Quran selalu menyebutkan ketiganya dalam waktu yang bersamaan. Hal ini bisa dilihat dalam berbagai ayat, seperti surat al-Nur (24): 55:

 

 

Artinya: "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang orang yang fasik." (QS. al-Nur [24]: 55).

 

 Dalam QS.al-Tin (95): 6 Allah Swt. berfirman:

Artinya: "Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya." (QS.al Tin [95]: 6). Kerangka Dasar Ajaran Islam 83 Dalam ayat yang lain Allah Swt. berfirman:

 

Artinya: "Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. al-'Ashr [103]: 3).

Ketiga kerangka dasar ajaran Islam tersebut dalam al-Quran disebut iman dan amal shalih. Iman menunjukkan konsep aqidah, sedangkan amal shalih menunjukkan adanya konsep syariah dan akhlak

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong