Video pembelajaran
Menurut Rahmawati, media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (dalam Depdiknas, 2003) mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu:
1) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
8) Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Terdapat beberapa jenis media dalam pembelajaran. Media pembelajaran dapat beru media audio, visual maupun audio-visual (video).
Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin popular dalam penyajian pesan kepada penerima pesan. Karena pesan yang disajikan bisa bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting, berita) maupun fiktif bila bersifat informative, edukatif maupun instruksional.
Video dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai, kemampuan video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik sendiri.
Kegiatan awal sebelum membuat suatu video pembelajaran adalah membuat naskah (scenario). Naskah ini sangat bermanfaat dalam pembuatan video, karena dengan naskah dapat dihasilkan video pembelajaran yang baik dan menarik. Alur dari video pembelajaran ini menjadi lebih tertata dengan baik.
Menulis naskah program video berbeda dengan menulis naskah novel, essay, dan buku/karya ilmiah yang lebih menekankan pada pola berpikir literer, sedangkan menulis naskah program video lebih berpikir operasional untuk mewujudkan visualisasi ide. Penulis naskah program video dituntut kreatif dalam menerjemahkan konsep-konsep yang abstrak dan konkrit menjadi bentuk visual sesuai dengan karakteristik media video. Program video yang ingin dibuat hendaknya menarik dan sesuai kebutuhan khalayak / pemirsa sehingga
program tersebut akan diikuti dengan baik oleh khalayak selama ditayangkan.
Naskah penulisan video ini lebih dikenal dengan story board yang merupakan gambaran atau sketsa untuk menggambarkan adegan per adegan yang akan ditayangkan dalam suatu video pembelajaran. Dalam menulis naskah, idea atau gagasan harus ditentukan terlebih dahulu. Setelah ide ditentukan, selanjutnya adalah mengidentifikasi program yang meliputi materi pelajaran, media, lokasi, property dan sasaran.
Terdapat berbagai aplikasi dalam membuat video pembelajaran. Aplikasi ini dapat berupa aplikasi gratis maupun berbayar misalnya Camtasia, Moovly dan Powtoon. Aplikasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Camtasia dapat digunakan untuk membuat suatu video pembelajaran berupa video tutorial, namun camtasia memilki kekurangan yaitu ukurannya yang terlalu besar sehingga dalam penginstalannya terkadang sulit. Sedangkan moovly dan Powtoon merupakan aplikasi pembuatan video yang berbasis web. Kedua aplikasi ini lebih menekankan pada penggunaan animasi yang berwarna dan menarik.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong