tugas mandiri

30 September 2017 11:50:05 Dibaca : 84

1. Perkembangan TI
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terakhir mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut dikarena oleh kuatnya era globalisasi, di mana komputer dan internet dengan sifatnya yang dinamis merupakan fasilitas yang telah mendominasi berbagai aktivitas kehidupan, sehingga aktivitas pendidikan, perkantoran, komersial dan industri secara mutlak memerlukan ketersediaan fasilitas tersebut. Karakteristik masyarakat itu dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan, artinya komunitas yang menguasai pengetahuan, berpeluang untuk memanfaatkan informasi serta menjadikan informasi sebagai nilai tambah dalam kehidupannya. Pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK tentunya harus didukung adanya ketersediaan fasilitas TIK. Oleh sebab itu di dalam peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang standar sarana dan prasarana ditetapkan harus menggunakan sarana berbasis TIK dalam proses pembelajaran. Menurut Pustekkom (2009: 10), sarana TIK dibedakan atas: (1) komponen TIK, dan (2) fasilitas TIK. Ketersediaan komponen serta fasilitas TIK ini mendapat dukungan dari pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas dan akses terhadap layanan pendidikan. Kebijakan Departemen Pendidikan memprioritaskan bagi Sekolah Menengah Atas dan ditargetkan 1000 sekolah SMA di Indonesia pada tahun 2010 sudah terhubung dengan jaringan internet dengan nama Schoolnet.
Dalam mengimplementasikan Schoolnet merupakan konsep sekolah berbasis TIK, menekankan pemanfaatan TIK sebagai basis strategi pembelajaran di kelas. Sekolah berbasis TIK bukan bentuk sekolah baru, tetapi merupakan pengembangan dari sekolah yang sudah ada terutama dalam hal pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Sebagai sarana pendukung, menurut Permendiknas No. 24 Tahun 2007, terkait standar sarana dan prasarana, minimal di suatu sekolah harus tersedia fasilitas pembelajaran berbasis multimedia berupa: komputer, printer, TV, radio, CD pembelajaran, dan pemutar VCD/DVD (Rosenberg, 2001). Pada tahun 2008 pengadaan komputer di sekolah-sekolah dilakukan secara besar-besaran, tapi Direktorat PSMA (pembinaan sekolah menengah atas) memberikan sarana laboratorium multimedia komputer di beberapa sekolah berstandar Nasional. (Pers Depdiknas: 2008: 1).
Hal ini juga didukung oleh Renstra Depdiknas Tahun 2005-2009 menempatkan TIK menjadi bagian penting dalam upaya peningkatan mutu dan pemerataan program pendidikan mulai dari sekolah tingkat dasar sampai sekolah tingkat menengah atas dan bahkan di perguruan tinggi. Pada Renstra tersebut ditegaskan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai sarana pembelajaran, prioritas restra adalah mengembangkan sistem pembelajaran dipendidikan formal, pendidikan non formal dan di sekolah untuk mendukung peluasan dan pemerataan pendidikan di Indonesia. Pemanfaatan TIK menyebabkan tumbuh dan berkembangnya Virtual Learning, multimedia Learning, E-learning, Online Learning dan Distance Learning (Syaad, 2010).
2. MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
a. (Sujoko, 2013) dalam (sujoni , 2005) mengatakan bahwa “pengembangan web enhanced course internet yang berfungsi untuk memberikan pengayaan dan media komunikasi peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik”
b. American Institute for Research mengemukakan, program CBI bagi mata pelajaran sains dapat mengilustrasikan konsep-konsep abstrak, ilustrasi dan interpretasi data atau grafis serta mengobservasi objek mikroskopis (Subiantoro, 2011).
c. Storyboard merupakan ’papan’ bantu perencanaan gagasan (ide) tentang tata kejadian atau adegan yang berisi gambar-gambar (grafis) dengan dukungan catatan pengarah visual dan bertujuan menggambarkan detil alur cerita. Storyboard pada dasarnya adalah instrumen yang umumnya dipakai dalam pembuatan film (Subiantoro, 2011).
d. Internet dapat menjangkau student di mana saja tanpa memperhatikan tempat dan waktu. Internet dapat memberikan layanan video walaupun tidak sebagus videotape, TV ataupun CD-ROM. Internet dapat berinteraksi secara real time, tapi tidak sebaik seperti telepon ataupun video konverensi. Internet dapat memberikan informasi secara tekstual, tetapi tidak selengkap buku atau majalah(Riyana, n.d.)
e. Aplikasi Microsoft Power Point
Aplikasi Microsoft Power Pointmenyediakan fasilitas slide untuk menampung pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan pada peserta didik. Dengan fasilitas animasi, suatu slide dapat dimodifikasi dengan menarik (Hitler, n.d.)
Media flash dan e-learning menawarkan desain tampilan menarik berupa gambar bergerak (animasi/video) dan suara, namun media ini membutuhkan perangkat komputer yang kurang fleksibel untuk berpindah tempat(Muhammad & Betty, 2013)

3. Pemanfaatan komputer dalam pembelajaran TIK
Pemanfaatan teknologi komputer dan internet dalam pembelajaran belumlah optimal disebabkan fasilitas yang kurang maksimal dan masih relatif banyak guru belum menguasai teknologi komputer dan internet. Belum optimalnya pemanfaatan Internet untuk proses pembelajaran akan berdampak negatif terhadap siswa. Perlunya inovasi pembelajaran yang memanfaatkan internet sehingga pembelajaran dapat diminati oleh siswa tanpa terpaksa. Guru diharapkan dapat menggunakan teknologi internet karena dapat menjadi alternatif dalam mendesain pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan variatif. Dengan adanya kebijakan pemerintah yang dituangkan dalam Permendik-Nas No. 78 tahun 2009 tentang kategori sekolah yaitu: Sekolah Standar Nasional (SSN), Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang mengharuskan tenaga pendidik dalam aktifitas pembelajaran memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai salah satu medianya. Pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks dan sistematis. Suherman (2003) mengungkapkan Pembelajaran pada hakekatnya adalah kegiatan guru dalam membelajarkan siswa. Ini berarti proses pembelajaran adalah membuat atau menjadikan siswa dalam kondisi belajar. Belajar dan mengajar adalah dua kegiatan yang terjadi bersamaan, tetapi memiliki makna yang berbeda, sebagaimana yang diungkapkan Suherman (2003) bahwa “Peristiwa mengajar selalu disertai dengan peristiwa belajar, ada guru yang mengajar maka ada pula siswa yang belajar. Namun, ada siswa yang belajar belum tentu ada guru yang mengajar, sebab belajar bisa dilakukan sendiri.” Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No.20 tahun 2003 mengatakan pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.” Dalam artian pembelajaran merupakan proses belajar yang diciptakan guru dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas berfikir siswa sehingga kemampuan berfikir juga meningkat (sujoko, 2013).
Referensi:
Hitler, A. (n.d.). PENGGUNAAN MEDIA PRESENTASE MICROSOFT POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 TANANTOVEA Ahmad Hitler Guru Bidang Studi IPS Terpadu SMP Negeri 2 Tanantovea, 10–22.
Muhammad, S., & Betty, L. (2013). PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA PEMBELAJARAN STRUKTUR DAN FUNGSI SEL KELAS XI Muhammad Saefi, Endang Suarsini, dan Betty Lukiati Universitas Negeri Malang. Pengembangan Media Mobile Learning bBerbasis Android Pada Pembelajaran Struktur Dan Fungsi Sel Kelas XI, 1–12.
sujoko. (2013). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Media Pembelajaran di SMP Negeri 1 Geger Madiun. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran Di Smp Negeri 1 Geger Madiun, 1, 71–76.
Syaad, P. (2010). Analisis Pelaksanaan Uji Online Pada Kompetensi Teknologi Informasi Komunikasi ( TIK ) Dan Kesiapan. Analisis Pelaksanaan Uji Online Pada Kompetensi Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Dan Kesiapan Infrastruktur Di Sma Kota Malang, 28–37.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong