Peran kampus baru UNG dan mahasiswa di Suwawa

20 September 2020 10:33:20 Dibaca : 13

Keberadaan sebuah universitas atau institut atau lebih dikenal dengan sebutan kampus di suatu daerah tertentu memiliki manfaat dalam mengangkat kondisi perekonomian masyarakat sekitar. Keberadaan kampus di suatu wilayah tertentu, akan mengundang kedatangan mahasiswa dari dalam ataupun dari luar kota dalam rangka menempuh studi. Mereka yang berasal dari kota-kota sekitar dimana lokasi kampus berada hingga mereka yang berasal dari luar pulau berkumpul menjadi satu di sebuah tempat secara bersama-sama. Hal ini merupakan sebuah situasi yang strategis bagi orang-orang sekitar kampus dalam menawarkan beragam kebutuhan kepada para mahasiswa yang tengah menuntut ilmu di kampus-kampus tersebut.

Kebutuhan mahasiswa yang tengah menempuh studi di sebuah universitas atau institut tertentu tentulah banyak. Kebutuhan akan tempat tinggal (kos/kontrakan), kebutuhan untuk makan, kebutuhan untuk cuci baju (laundry), kebutuhan untuk membeli beberapa barang kebutuhan sehari-hari, kebutuhan untuk print dokumen, kebutuhan photocopy, dan masih banyak kebutuhan-kebutuhan yang lain. Kampus, disadari atau tidak telah memberikan penghidupan yang baik bagi masyarakat yang tinggal tidak jauh dari lokasi kampus berada. Karena di kampus dan area sekitarnya banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang menjalankan aktivitasnya, yang artinya bahwa peluang menawarkan barang atau jasa tertentu akan lebih besar potensi untuk diminati.

Hampir bisa dipastikan bahwa lingkungan sekitar kampus akan banyak dijumpai orang-orang yang menjajakan barang dagangannya. Ekonomi masyarakat sekitar kampus menjadi hidup dengan keberadaan potensi pasar yang cukup besar, yaitu para mahasiswa. Selera, kebutuhan, dan keinginan mahasiswa yang jumlahnya bisa mencapai ribuan tersebut tentu adalah pasar yang amat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Sehingga tidak mengherankan kalau begitu banyak usaha berjenis sama yang bermunculan di daerah sekitar kampus. Ambil contoh laundry. Berapa banyak sih penawaran jasa laundry yang terdapat di lingkungan sekitar kampus? Mungkin jari kita tidak cukup untuk menghitungnya. Meskipun banyak usaha sejenis yang muncul di sekitar lingkungan kampus, jarang sekali kita jumpai diantaranya yang sepi pengunjung.

Beberapa waktu bermunculan warung kopi (warkop) baru, sedangkan warkop yang lama masih eksis. Saya belum menjumpai bahwa keberadaan warkop lama akan ditinggal para pengunjungnya dan beralih ke warkop baru. Begitupun dengan warkop baru, tidak serta merta sepi pengunjung karena baru dikenal. Kondisi serupa mungkin tidak akan jauh berbeda apabila dibandingkan dengan jenis-jenis usaha lain yang beroperasi di sekitar lingkungan kampus, namun dengan satu catatan bahwa harga yang ditawarkan relatif terjangkau oleh mahasiswa. Istilah katanya harga mahasiswa.

Tentu kita tahu karakteristik dari mahasiswa, terutama mereka yang tinggal di tempat kos atau kontrakan dan berada jauh dari rumah tempat mereka berasal. Sebagian besar mahasiswa masih hidup dengan jatah uang bulanan dari keluarganya, mungkin sudah banyak juga yang mendapatkan uang sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi, secara umum bisa dikatakan bahwa standard hidup mahasiswa cenderung biasa-biasa saja dan tidak bermewah-mewah.

Adakalanya mungkin mereka membeli makanan-makanan mahal pada suatu waktu tertentu, misalnya ketika baru mendapatkan kiriman uang saku atau ketika mendapatkan uang tambahan. Hal ini biasanya berbanding terbalik pada periode akhir bulan dimana uang kiriman orang tua belum datang dan stok isi dalam dompet semakin kritis. Tidak jarang para mahasiswa yang tengah berada dalam kondisi ini harus merelakan diri untuk makan mi instan saja selama beberapa hari hingga kondisi keuangan mereka “normal” kembali. Syukur kalau ada teman-temannya yang bersedia mentraktir mereka makan.

Keberadaan kampus, mahasiswa, dan penawaran barang atau jasa tertentu bisa dikatakan sebagai suatu hubungan yang saling menguntungkan (simbiosis mutualisme). Para mahasiswa dimudahkan pemenuhan kebutuhannya dengan terjangkaunya akses untuk memenuhi segala sesuatu yang mereka butuhkan. Pun demikian halnya dengan penduduk sekitar kampus karena mereka memiliki sumber penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Inilah ekonomi kampus yang saya maksud. Dimana roda perekonomian masyarakat berputar dengan baik selama kampus tersebut terus eksis dan mengundang datangnya mahasiswa dari segala penjuru. 

Selama ini, mahasiswa memang masih dikenal sebagai salah satu garda terdepan dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Khususnya ketika ada kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap memberatkan rakyat kecil. Bukti nyata hal ini sudah sering kita lihat diteevisi dan kita baca di surat kabar. Seperti pengetahuan yang dulu sempat saya dapatkan semasa kuliah bahwa mahasiswa memiliki peranan atas beberapa hal, pertama adalah agent of change (agen perubahan). Mahasiswa adalah agen perubahan sebagaimana hal ini teah kita saksikan sendiri dalam peristiwa 1998 yang meruntuhkan dinasti orde baru dan menggantinya menjadi order reformasi hingga saat ini. Kedua yaitu social control (kontrol sosial). Dalam hal ini mahasiswa berperan aktif dalam mengkritisi setiap kebijakan-kebijakan pemerintah pusat atau daerah yang dianggap merugikan masyarakat luas. Sedangkan yang ketiga adalah iron stock dimana dalam hal ini mahasiswa merupakan generasi penerus yang memiliki karakter berkualias yang optimis dalam menjadi generasi penerus bangsa kelak.

Terkait dengan salah satu peran fungsi kampus 4 diSuwawa, agent of change dalam hubungannya dengan ekonomi, maka untuk mewujudkan upaya semakin banyaknya angka pengusaha atau entrepreneur. Jika sedari dulu peranan ini identik dengan hal-hal yang berbau politik, maka untuk menciptakan basis ekonomi kampus yang kuat dimana tujuan besarnya adalah meningkatkan angka pengusaha di Gorontalo perlukan “perluasan” terkait pemahaman ini. Agent of change juga bisa melingkupi bidang ekonomi, dimana peranan mahasiswa adalah membuat bisnis start up (rintisan) yang bisa menghidupkan dan semakin memperbanyak jumlah pengusaha di Gorontalo.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong