Pudarnya dasar Kejujuran

13 February 2013 08:34:17 Dibaca : 72

Asslm.wr.wb.

Masih ingat tidak waktu pembelajaran sikap sewaktu di SD yaitu tentang cara mengembalikan barang yang bukan milik kita. Tapi, jika dilihat sekarang perwujudan sikap seperti ini mulai memudar. Mungkin di kalangan atau sejak kanak-kanak, kebiasaan seperti ini masih ada karena pemikiran yang masih sederhana jadi bisa dianggap karena diperintah atau karena sudah mempunyai kesadaran sendiri. Tapi kok, malah makin dewasa makin hilang.

Contohnya, kita menggunakan pena orang lain, tapi seriing tidak dikembalikan. Jujur saja, saya pernah mengalami hal seperti ini. Mungkin yang ada dalam pikiran “ahh, cuma 2 ribu saja harganya”. Bukan 2ribu-nya, tapi kejujurannya. Inilah contoh kasus yang kecil yang sering terjadi di kalangan orang sekarang. Makanya, jangan heran ada orang yang sering berbohong tidak punya pena atau penanya dipinjam orang lain karena takut jika dipinjamkan, tidak akan dikembalikan. Ini baru kasus kecil ya, mungkin kalau kasus besarnya pasti anda sudah tau. Ya, yang dilakukan oleh kalangan pejabat tinggi bahkan sampai karyawan rendah yaitu KORUPSI. Kalau bisa dikategorikan, mungkin kasus kecil yang tersebut di atas adalah akarnya dan kasus besar adalah pohonnya.

Semua masalah tidak akan bisa dipecahkan begitu saja. Mungkin orang kalau menjawab sering mengatakan “kembalikan pada diri sendiri”. Banyak yang membantah “apa tidak ada hal lain selain diri sendiri?”. Bantahan ini salah, karena jika bicara tentang suatu permasalahan pasti akan dikembalikan pada diri orang itu sendiri, walaupun masih ada faktor lain yang mengiringi faktor yang pertama. Mengapa ada orang yang jujur dan ada yang tidak? Pribadi orang itu memang berbeda-beda, itulah diri sendiri.

Yang pasti, merubah diri sendiri iru susah tapi merubah diri orang lain itu mudah.

Wassalam.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong