Perbedaan Pemikiran

06 February 2013 16:27:18 Dibaca : 364

Assalamu'alaikum,

Jika melihat alam sekitar, akan terpikir tentang suatu pembelajaran yang diajarkan dari masih Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi sekarang, yaitu tentang Tingkat kehidupan dalam pelajaran Biologi. Dari yang tertinggi yaitu Biosfer yang ujung-ujungnya yang paling terkecil adalah Sel. Di antara kedua hal di atas terdapat istilah populasi yang sering digunakan maupun diartikan berbeda oleh setiap orang yang berhadapan dengan istilah tersebut.

Pada kalangan yang berpendidikan, dimisalkan pemikiran mahasiswa, populasi sering diartikan sebagai istilah untuk menyatakan sebuah kumpulan misalnya ada kelas A, maka mahasiswa yang menempati kelas tersebut diistilahkan populasi kelas A. Sedangkan, untuk kalangan pegawai pemerintah, populasi sering digunakan untuk menyatakan suatu kependudukan. Hal-hal yang tersebut di atas disebabkan adanya perbedaan pemikiran di setiap kalangan orang.

Contoh lain juga adalah perbedaan pemikiran antara golongan bebas dan golongan agamawan.

Agamawan (teolog) dan pemikir bebas (freethinker) adalah kelompok pemikiran yang seringkali berlawanan atau berbeda pendapat. Mengapa ya seringkali berbeda?

Hal ini beranjak dari dua paradigma berpikir yang berbeda, kita bisa melihat bahwa teolog adalah seorang believer dan pemikir bebas adalah seorang unbeliever, lebih jauh lagi pemikir bebas adalah orang yang skeptis. Seorang pemikir bebas bisa jadi ia seorang atheis, agnostik, maupun theis. Seorang teolog pastilah seorang religius tulen.

Paradigma berbeda mengakibatkan pola pikir juga berbeda. Secara umum, pemikiran bebas adalah sudut pandang filosofis yang berpendapat bahwa pemikiran harus dibentuk atas dasar logika, nalar, dan empirisme dan bukan atas dasar otoritas, tradisi, atau dogma-dogma lain.

Seorang pemikir bebas tentu saja tidak menyebut dirinya seorang unbeliever karena ini adalah sebuah kata negative, seorang pemikir bebas lebih menyukai kata-kata positif, yaitu: BEBAS. Seorang freethinker adalah seorang yang BEBAS dalam berpikir, BEBAS dalam bertanya, dan BEBAS dalam meragukan. Seorang pemikir bebas tidak terikat oleh dogma apapun. Sebaliknya, pemikiran teolog tidaklah bisa sebebas seorang pemikir bebas pada umumnya. Seorang teolog terikat pada ajaran, kitab, dan apapun yang dilakukan oleh pencetus agamanya. Seorang teolog muslim akan terikat dengan apa yang nabi Muhammad ajarkan. Begitu pula dengan teolog Buddha, Kristen, Hindu, juga Konghucu, dan yang lainnya. Mereka terikat dan bahkan bergantung 100% pada dogma, tradisi, dan pemikiran yang berlaku dalam agamanya.

Ya, seperti inilah penempatan dan kondisi di dunia ini. Akan selalu terdapat perbedaan karena tetap saja dunia ini tidak akan indah tanpa perbedaan.

Wassalam.......

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong