Seperti kata-kata mutiara yang dikatakan oleh Johnny Depp, seorang aktor hebat yang sudah terlepas dari belunggu ular (alias mantan istrinya). If you love two people at the same time, choose the second. Because if you love the first one, you wouldn't have fallen for the second. Walau konsepnya tidak mirip, menurut saya kata-kata ini sedang cocok mendeskripsikan keadaan saat pertama kali mengetahui lolos di jurusan kimia. Kimia merupakan pilihan kedua yang saya taruh ketika mengisi SNMPTN. Jangan tanya apa pilihan pertama yang sudah tega menolak diriku yang sangat baik hati ini:v. Intinya dulu punya cita-cita pengen jadi yang megang akun netflix di instagram, tidak jelas memang motivasinya makanya tidak diloloskan di pilihan pertama. Memang sudah jodohnya di kimia mau buat apa. Chemistry as a second choice. Guru kimia di SMA saja sampai kaget saat tau saya ambil jurusan kimia untuk kuliah. Jawabannya karena saya memang jarang maju ke depan kalau mapel kimia (seringnya maju saat presentasi doang, karena teman-teman yang lain malas presentasi kimia. Yaps, saya ditumbalkan). Tapi saya tidak segila itu untuk tiba-tiba menjadi kimia pilihan kedua. Kata kakak saya tercinta (kurang baik apa saya sampai sering mention kakak di setiap kegiatan. Sabi lah netflix 1 bulan^^), jika tidak tau ingin jadi apa atau punya passion apa, pilih saja menurut kamu ingin dipelajari. Karena baru sempat 1x masuk lab, saya jadi tertarik pengen masuk lagi. Itulah dasar kuat yang membuat saya memilih jurusan kimia. Sekarang sih saya sudah berdamai dengan jurusan yang saya ambil, kalau dulu setiap disebut maba kimia saya agak (agak ya) tidak senang. Sekarang tentu saja sudah senang hehe. Di kimia banyak teman yang satu frekuensi, orangnya baik-baik, asik juga, banyak bicara, mirip saya, makanya senang di jurusan kimia. Dosen-dosen yang sudah ditemui sejauh ini juga asik, kelihatan baik juga (semoga pas mengajar sama baiknya seperti saat memberi materi PKKMB) pokoknya terlihat sangat loveable^^. Last but not least, kakak-kakak senior. Acara PKKMB bisa berjalan mulus karena kerja keras mereka. Soal disuruh merunduk sama ambil posisi, tidak kesal sih biasa saja karena kan dilakukan dengan niat baik (berdasarkan kata-kata kakak senior). Bilang ini murni dari hati tanpa sangkut pihak lain (jiakh!), takutnya dianggap menjilat wkwk. Karena sudah habis waktu, jadi bye-bye^^.