contoh wawancara

24 February 2013 11:43:26 Dibaca : 3109 Kategori : bahan kuliah

Contoh Teks Wawancara dengan Pedagang

Pewawancara: Selamat pagi pak! Bagaimana dagangan hari ini ?

Pedagang: Alhamdulillah lancar

Pewawancara: Darimana bapak terinspirasi untuk berdagang bakso?

Pedagang: Saya terinspirasi dari kakak saya yang berdagang bakso di Semarang.Disana saya di ajarkan cara membuat bakso yang enak.

Pewawancara: Sejak kapan Bapak berjualan bakso disini?

Pedagang: Sekitar 1990

Pewawancara: Bahan apa saja yang di gunakan untuk membuat bakso?

Pedagang: Bahannya sangat banyak,yang paling utama adalah daging dantepungnya kalau bumbunya itu masalah gampang.

Pewawancara: Siapa yang membantu bapak membuat bakso?

Pedagang: Istri saya yang membuat bumbunya sedangkan anak saya yangmembantu saya membuat bulatan bakso

Pewawancara: Berapa keuntungan dari berjualan bakso perharinya pak?

Pedagang: Ya,hanya cukup untuk makan sehari-hari sekitar Rp.60.000,00

Pewawancara: Apakah bapak nyamanberjualan bakso di daerah ini?

Pedagang: Saya sangat nyaman kareba orang-orang disini tidak usil.

Pewawancara: Terimakasih pak atas informasi dari bapak.Saya permisi pulang.

Pedagang: Ya, sama-sama.

Contoh Wawancara Bahasa Jawa

Kula: Sugeng ndalu Bu Tutik?

Bu Tutik: Sugeng ndalu mas Adit. Dengaren mrene, ana kaperluan napa?

Kula: Kula badhe mewawancarai ibu. Angsal mboten Bu?

Bu Tutik: Oh, ya mboten napa-napa.

Kula: Kula nyuwun pangapunten amargi sampun ndalu kula malahan nganggu. Panjenengan kagungan usaha ternak menapa lan kados pundi mulabukanipun ngingah ternak menika?

Bu Tutik: Wekdal menika kula usaha ternak ayam potong ( broiler ) saking yahun 1990 kalih atus ekor, sakmenika tigang doso gangsal ewu ekor. Mulabukanipun, kula niti priksa bilih kabetahan daging ayam warga masyarakat saben tahunipun saya mindhak, awit saking menika kula nggadahi krentek nyobi ternak ayam broiler saking sekedik, lan Alhamdulillah ngantos wekdal menika saget ngrembaka lan lumampah kanthi lancar.

Kula: Kangge ngawekani lan nyegah penyakitipun, kados pundi bab tedanipun lan obat-obatanipun?
Bu Tutik: "Pangopenipun dipun paringaken kandang piyambak, kandang menika kedah dipun resiki pendak dintenipun lan dipun semprot ngagem desinfektan supados kandang wau steril. Masalah pakan, kedah dipun titi priksa lan dipun paring nutrisi ingkang sae. Babagan oabt-obatan kedah rutin, obat saha tedanipun mundut saking poutry saha saking pabrik.

Kula: Pikantuk pembinaan saking pundi?

Bu Tutik: Pembinaan sampun mlampah kanthi sae, saking Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sragen, UPTD Peternakan Kecamatan Kedawung saha saking PPL.

Kula: Ngingah ternak menapa kemawon ingkang saget dipun pendet hasilipun?

Bu Tutik: Ingkang saget dipun pendet hasilipun : dagingipun kagem peningkatan gizi keluarga, limbahipun (kotoran ayam) inggih saget kagem pupuk organik.

Kula: Pemsaranipun dateng pundi ? Lan hasil ternak menika sisa hasilipun kados pundi ?

Bu Tutik: Pemasaranipun kajaba dateng pasar ( masyarakat lokal Sragen ), ayam kala wau dipun puruki pembeli saking Surabaya, Solo, ugi daerah-daerah sekitar Kabupaten Sragen. Hasilipun Alhamdulillah saget nyekapi kebutuhan kaluarga.

Kula: Menapa wonten kendala ? Kados pundi ingkang ngawekani?

Bu Tutik: Biasanipun bilih mangsa ketiga kenging penyakit ngorok utawi pilek, kagem ngawekani dipun paring obat.

Kula: Menapa mupangatipun dateng kaluarga lan taggi tepalih?

Bu Tutik: Dateng kaluarga antawisipun saget ningkataken perekonomian keluarga. Dateng tetanggi para tetanggi saget sinau kados pundi caranipun ngingah utawi usaha ayam broiler, sak menika para tetanggi katah ingkang ngingah ayam broiler.

Kula: Rancangan menapa ingkang badhe dipun tindakaken supados ternak panjenengan saya majeng malih?

Bu Tutik: Nambah ternak ingkang sampun wonten, dipun tambah ngingah ayam petelur. Menapa malih menika sae lan permintaan samsoyo katah.

Kula: Matur suwun sanget nggih Bu amargi angsal mewawancarai Ibu.

Bu Tutik: O ya, menawa kagungan pernu mrene maneh ya Mas!

Kula: Inggih Bu.Sugeng ndalu.

Contoh Teks Wawancara dengan Guru

Pewawancara: Sejak kapan Ibu mengajar BK di SMA Negeri 1 Purwokerto?

Guru: Saya mengajar BK sejak tahun 1986.

Pewawancara: Menurut Ibu, bagaimana cara belajar yang efektif?

Guru: Cara belajar jika usaha yang telah dilakukan dan hasil yang diperoleh seimbang.

Pewawancara: Bagaimana cara mengatur waktu yang baik antara belajar dan aktivitas lainnya?

Guru: Dengan membuat jadwal belajar yang baik.

Pewawancara: Menurut Ibu, apakah siswa – siswi SMA Negeri 1 Purwokerto sudah mencapai hasil yang maksimal dalam belajar?

Guru: Sebagian besar maksimal, tetapi ada juga yang belum maksimal. Rata – rata belum maksimal, masih perlu waktu untuk pengembangan diri.

Pewawancara : Apa upaya Ibu untuk memotivasi siswa – siswi di SMA Negeri 1 Purwokerto?

Guru: Upaya saya lebih mangarah pada saat pembagian jurusan. Agar dapat memasuki program jurusan sesuai potensi dan keinginan.

Pewawancara: Sejauh mana upaya Ibu itu berhasil diterapkan?

Guru: Memberi penyadaran dan pembelajaran. Belajar bukan untuk kepentingan orang lain tetapi untuk diri sendiri.

Pewawancara : Apakah ada perubahan dan kemajuan yang signifikan selama Ibu mengajar di SMA Negeri 1 Purwokerto?

Guru: Anak – anak lebih kreatif dan mempunyai motivasi tinggi serta lebih berkembang dari segi pengembangan diri.

Pewawancara: Apakah ada hal – hal yang berkesan selama Ibu berada di SMA Negeri 1 Purwokerto?

Guru: Ada, anak yang kalau sekolah bukan untuk kepentingan diri sendiri melainkan untuk kepentingan orang lain.

Pewawancara: Hambatan – hambatan apa yang pernah Ibu alami selama mengajar di SMA Negeri 1 Purwokerto?

Guru: Tidak ada hambatan yang berarti. Masih terjangkau dan bisa diatasi.

Pewawancara: Apa pesan Ibu untuk siswa – siswi SMA Negeri 1 Purwokerto?

Guru: Tetap mengembangkan prestasi akademik dan pribadi yang tanguh.

Contoh Teks Wawancara dengan Petani

Pewawancara: Mengapa Ibu gemar menekuni pekerjaan di bidang ini?

Petani Jamur: karena saya ingin menambah penghasilan yang cukup dan karena ini saya dapat memberikan lapangan kerja bagi orang lain

Pewawancara: Sudah berapa lama ibu bekerja menjadi petani jamur?

Petani Jamur: saya bekerja menjadi petani sejak 5 bulan yang lalu

Pewawancara: Berapa modal awal ibu untuk memulai menjadi petani jamur?

Petani Jamur: modal awal saya yaitu 3 juta untuk 1000 bibit dan tempat untuk mengembang biakkan jamur

Pewawancara: Berapa penghasilan ibu tiap bulan?

Petani Jamur: penghasilan saya tiap bulan biasanya lima ratus ribu itu sudah penghasilan bersih, tapi kadang-kadang penghasilan saya juga tidak menentu

Pewawancara: Siapa yang mempunyai ide awal untuk menjadi petani jamur?

Petani Jamur: yang mempunyai ide ini yaitu saya sendiri

Pewawancara: Kesulitan apa sajakah yang pernah anda alami selama menjadi petani jamur?

Petani Jamur: kesulitan yang saya alami adalah saat awal pemasaran dan saat perawatan

Pewawancara: Apakah bapak sempat pernah mengalami kerugian ? Jika pernah berapa total seluruh kerugian bapak?

Petani Jamur: alhamdulillah belum pernah.

Pewawancara: Apa saja hama yang telah menyerang hama ibu?

Petani Jamur: biasanya hama yang menyerang jamur ini yaitu tikus, kutu tanaman, dan semut

Pewawancara: Apa saja manfaat jamur?

Petani Jamur: manfaat kandungan protein tinggi, dapat diolah menjadi aneka masakan , dapat dijadikan sebagai pengganti daging untuk para vegetarian

Pewawancara: Bagaimanakah perkembang biakan jamur itu?

Petani Jamur: sejak bibit dimasukkan ke media, 2 bulan kemudian tunas muncul, 2 hari kemudian sudah dapat dipetik, dapat tumbuh lagi sampai dibibit di media habis

Pewawancara: Jenis jamur apa sajakah yang ibu kembang biak kan?

Petani Jamur: jamur yang saya kembangkan yaitu jamur tiram

Pewawancara: Lalu menurut anda bagaimanakah perkembangan jamur di Indonesia?

Petani Jamur: untuk saat ini banyak digemari masyarakat baik sebagai makanan maupun obat

Pewawancara: Dan apa yang anda harapkan dengan jamur yang anda kembangkan?

Petani Jamur: harapan saya ya, semoga pekerjaan saya ini bisa menjadi sumber penghasilan bagi keluarga saya dan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.