Dasar Geomorfologi dan Aspek-aspek Geomorfologi
1. Definisi tentang
a. Lembah
Lembah adalah daerah permukaan yang lebih rendah dari sekitarnya dengan posisi memanjang dan dialiri sebuah sungai, lembah terletak di kaki gunung juga di kiri dan kanan sungai. Lembah merupakan bentang alam yang luasnya mencapai ribuan kilometer persegi. Dalam perkembangannya dari waktu ke waktu, lembah dapat berkembang menjadi ngarai dengan tebing yang curam.
b. Struktur Geologi
Struktur geologi adalah struktur perubahan lapisan batuan sedimen akibat kerja kekuatan tektonik,sehingga tidak lagi memenuhi hukum superposisi disamping itu struktur geologi juga merupakan struktur kerak bumi produk deformasi tektonik.
c. Topografi
Topografi secara ilmiah artinya adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), dan asteroid. Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal(Ilmu Pengetahuan Sosial).
d. Proses Endogen
Energi yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen) lebih cenderung sebagai faktor yang membangun, seperti pembentukan dataran, plateau, pegunungan kubah, pegunungan lipatan, pegunungan patahan, dan gunungapi.
e. Proses Eksogen
Energi yang berasal dari luar bumi (gaya eksogen) lebih cenderung merubah bentuk atau struktur bentang alam.
f. Erosi
Erosi merupakan peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah dari suatu tempat ke tempat yang lainnya oleh media alam. Erosi tanah adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin.
g. Glasial
Glasial adalah bentuk pengikisan massa batuan oleh glester yaitu massa es yang bergerak. Glester terdapat di wilayah kutub atau pegunungan tinggi yang puncaknya senantiasa tertutup oleh lembaran salju dan es, seperti pegunungan Jayawijaya, Rocky, dan Himalaya. Massa gletser yang bergerak memenuhi lereng pegunungan akibat gaya berat maupun pencairan es akan mengikis daerah-daerah yang dilaluinya
2. Penjelasan skala Waktu Geologi Relatif serta Kurun, Masa, Zaman, dan Kala
Skala waktu geologi adalah sistem penanggalan bumi yang dipakai untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah bumi. Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi.
Dasar pembagian waktu geologi antara lain sebgai berikut:
a. Waktu terbagi menjadi tiga kurun:
• Arkaikum adalah kurun pertama, dimulai sekitar 3.8 milyar hingga 2.5 milyar tahun yang lalu
• Proterozoikum adalah kurun yang dimulai sekitar 2.5 milyar tahun yang lalu hingga 542 juta tahun yang lalu. Kurun Arkaikum dan Proterozoikum juga disebut Pra-Kambrium
• Fanerozoikum adalah kurun yang dimulai sekitar 542 juta tahun yang lalu dan berlanjut hingga sekarang.
b. Kurun Terbagi menjadi tiga masa:
• Paleozoikum (542 – 251 juta tahun yang lalu),
• Mesozoikum (251 – 65 juta tahun yang lalu)
• Kenozoikum (65 juta tahun yang lalu hingga sekarang).
c. Masa Paleozoikum terbagi menjadi enam Zaman.
• Dari yang tertua hingga termuda adalah Kambrium (542 – 488 juta tahun yang lalu),
• Ordovisium (488 – 444 juta tahun yang lalu),
• Silurium (444 – 416 juta tahun yang lalu),
• Devonium (416 – 359 juta tahun yang lalu),
• Karbon (359 – 299 juta tahun yang lalu),
• Permium (299 – 251 juta tahun yang lalu).
d. Zaman Paleogen terdiri dari tiga Kala:
• Kala Paleosen (65 – 56 juta tahun yang lalu),
• Kala Eosen (56 – 34 juta tahun yang lalu)
• Oligosen (34 – 23 juta tahun yang lalu).
e. Zaman Neogen terbagi menjadi empat Kala:
• Kala Miosen (23 – 5.3 juta tahun yang lalu),
• Pliosen (5.3 – 1.8 juta tahun yang lalu),
• Pleistosen (1.8 juta – 11,500 tahun yang lalu) dan
• Holosen (dimulai dari 11,500 tahun yang lalu hingga sekarang).
3. Sepuluh konsep dasar Geomorfologi
- Uniformitarianism
Konsep ini menjelaskan tentang hukum dan proses fisika, kimia, dan biologi yang terjadi saat ini, berlangsung juga pada sepanjang waktu geologi, walaupun tidak dalam intensitas yang sama setiap saat. Contohnya : Pada zaman Perm, air tanah membuka jalan pada limestone dan batuan terlarut lainnya dan membentuk depresi permukaan yang mana disebut dengan sinkhole. Dan hal yang sama terjadi sekarang di beberapa tempat.
- Struktur Geologi merupakan factor pengontrol dominan.
Interpretasi landform dipengaruhi oleh struktur geologi. Struktur geologi tidak hanya terbatas pada lipatan, patahan, namun termasuk juga proses atau bagaimana material bumi meninggalkan jejak secara fisik dan kimia.
- Relief permukaan bumi dibentuk oleh proses geomorfologi dalam kecepatan yang berbeda.
Batuan di kerak bumi bervariasi, baik lithologi dan strukturnya, dan mengakibatkan variasi derajat ketahanan (resistensi) terhadap proses gradasi. Sehingga kecepatan proses geomorfologi berbeda. Selain itu, kecepatan proses geomorfologi juga dikontrol oleh temperature, kelembapan, ketinggian, konfigurasi topografi, exposure, dan vegetasi.
- Prose geomorfologi meninggalkan jejak pada bentuk muka bumi, dan mengembangkan karakteristik masing-masing.
Eksogenik dan endogenik memengaruhi proses geomorfologi. Contohnya : floodplains, alluvial fans, deltas, merupakan jejak pada muka bumi yang merupakan hasil gerakan sungai. Jadi masing-masing proses geologi seperti gletser meninggalkan jejak yang khas di muka bumi.
- Agen erosi yang berbeda, menghasilkan urutan proses yang sesuai dengannya pada permukaan bumi.
Geomorfologist menyadari bahwa tidak semua siklus geomorfologi melewati tahapan muda, dewasa, dan tua. Tapi bergantung pada agen erosi yang terlibat dalam proses geomorfologi. Agen erosi seperti stream akan menghasilkan bentukan yang sesuai dengannya dan melewati tahapan yang sesuai pula dengannya.
- Evolusi geomorfologi yang kompleks lebih umum daripada yang simple.
Setiap bentukan pada muka bumi, merupan hasil dari proses geomorfologi yang berbeda-beda. Contohnya stream meninggalkan jejak seperti oxbow lake. Namun ketika geomorfologist concern ke tingkat evolusi geomorfologi yang lebih lanjut, maka tidak hanya satu proses geomorfologi yang berperan di dalamnya. Melainkan kombinasi dari beberapa proses geomorfologi. Sehingga prosesnya lebih kompleks.
- Hanya sedikit topografi yang lebih tua dari tersier, kebanyakan tidak lebih tua dari Pleistosen.
Contohnya struktur pegunungan Rocky, dihasilkan oleh revolusi Laramide yang terjadi sekitar zaman Kapur, tapi sedikit sekali topografi yang hadir pada zaman Pliosen, kebanyakan terbentuk pada zaman Plistosen atau recent.
- Interpretasi bentuk muka bumi saat ini tidak mungkin tanpa pengaruh geologi dan perubahan iklim selama Plistosen.
Ditemukannya daerah bekas glaciai, hal ini membuktikan bahwa daerah yang sekarang kering, dulunya beriklim humid selama glacial atau zaman es terjadi. Fenomena tersebut merupakan pengaruh geologi terhadap bentuk muka bumi.
- Perubahan Iklim penting untuk pemahaman proses geomorfologi.
Variasi iklim akan memengaruhi proses geomorfologi baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses yang dominan pada humid middle latiudes, tidak terlalu penting untuk daerah lower dan higher latitudes pada tingkat yang sama. Pengaruh langsung contohnya gletser. Sedangkan pengaruh tidak langsung adalah terhadap vegetasi yang berimplikasi kepada proses geomorfologi.
- Gemorfologi tidak hanya digunakan untuk bentuk muka bumi saat ini, tapi juga masa silam
Palaeogeomorfologi merupakan cabang ilmu palaentologi yang memelajari tentang geomorfologi atau bentuk muka bumi, seperti permukaan erosi purba dan topografi purba. Karena proses geomorfologi telah terjadi sejak terbentuknya batuan di bumi. Sehingga jejak-jejak yang ditinggalkan pada masa silam, dipelajari saat ini.
4. Tahap perkembangan Muda, Dewasa, dan Tua pada Bentuk lahan
Stadia geomorfologis merupakan perwajahan permukaan bumi yang disebabkan oleh pengaruh tenaga eksogen. Stadia merupakan penggambaran umur relatif bentuk lahan tertentu yang dinyatakan dengan sebutan muda, dewasa, tua atau variasinya seperti muda awal, muda penuh, dewasa awal, dewasa akhir.
Contoh penerapan konsep stadia ini akan dipaparkan pada bentuk lahan asal proses fluvial berikut ini:
a. Stadia muda
Berdasarkan prosesnya, bentuk lahan ini belum banyak dipengaruhi faktor perusak, kenampakanya masih asli. Struktur asli bentuk lahan ini masih jelas terlihat.
b. Stadia Dewasa
Struktur asli bentuk lahan ini sudah mulai tidak nampak, sebagai akibat faktor perusak yang bekerja lebih intensif.
c. Stadia Tua
Pada stadia ini pengaruh tenaga eksogen sangat kuat, sehingga kadang-kadang struktur asli telah hilanng.
5. Aspek-aspek geomorfologi
a. Aspek morfologi:
Morfografi adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kualitatif
Morfometri adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kuantitatif
b. Aspek morfogenesis
Menyangkut asal usul dari bentuk lahan. Morfogenesis terkait dengan tenaga dan proses geomorfologi
c. Aspek morfoklonologis
Membahas tentang urutan kejadian suatu lahan yang diwujudkan dalam bentuk peta.
d. Aspek morfosiasi
Membahas tentang urutan kejadian antara satu bentuk lahan dengan bentuk lahan yang lain