PENGANTAR GEOMORFOLOGI

17 September 2017 00:07:29 Dibaca : 196

NAMA; MOHAMMAD ELDY MASTUR

Kelas : A

Dosen pengampuh : INTAN NOVIANTARI MANYOE,S.si,M.T

Tugas :3 pengantar geomorfologi

A.GUNUNG API
Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Material yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.
Gunungapi diklasifikasikan berdasarkan dua sumber erupsi yaitu erupsi pusat dan erupsi samping. Erupsi pusat adalah erupsi yang keluar melalui kawah utama dan erupsi samping, erupsi yang keluar dari lereng tubuhnya. Erupsi samping dapat dibedakan sebagai erupsi celah dan esrupsi eksentrik. Erupsi samping adalah erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer. Erupsi eksentrik adalah erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, kuat atau lemahnya letusan dan tinggi tiang asap, gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:
• Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana.
• Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua.
• Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar.
• Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit.
• Tipe Ultra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa.
• Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik.
• Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.
Bentuk Gunungapi
Bentuk dan bentang alam gunung api, terdiri atas:
• Bentuk kerucut, dibentuk oleh endapan piroklastik atau lava atau keduanya.
• Bentuk kubah, dibentuk oleh terobosan lava di kawah, membentuk seperti kubah.
• Kerucut sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria.
• Maar, biasanya terbentuk pada lereng atau kaki gunungapi utama akibat letusan freatik atau freatomagmatik.
• Plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan leleran lava.
Struktur Gunungapi
Struktur gunung api, terdiri atas:
• Struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar.
• Kaldera, bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri atas : kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya; kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma; kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera.
• Rekahan dan graben, retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok di antara rekahan disebut graben.
• Depresi volkano-tektonik, pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

Tipe Letusan Gunung api

Bentuk Gunungapi
Terjadinya Gunungapi
Gunungapi terbentuk sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Pengetahuan tentang gunungapi berawal dari perilaku manusia dan manusia purba yang mempunyai hubungan dekat dengan gunungapi. Hal tersebut diketahui dari penemuan fosil manusia di dalam endapan vulkanik dan sebagian besar penemuan fosil itu ditemukan di Afrika dan Indonesia berupa tulang belulang manusia yang terkubur oleh endapan vulkanik. Sebagai contoh banyak ditemukan kerangka manusia di kota Pompeii dan Herculanum yang terkubur oleh endapan letusan G. Vesuvius pada 79 Masehi. Fosil yang terawetkan baik pada abu vulkanik berupa tapak kaki manusia Australopithecus berumur 3,7 juta tahun di daerah Laetoli, Afrika Timur. Penanggalan fosil dari kerangka manusia tertua, Homo babilis berdasarkan potassium-argon (K-Ar) didapat umur 1,75 juta tahun di daerah Olduvai. Penemuan fosil yang diduga sebagai manusia pemula Australopithecus afarensis berumur 3,5 juta tahun di Hadar, Ethiopia, dan penanggalan umur benda purbakala tertua yang terbuat dari lava berumur 2,5 juta tahun ditemukan di Danau Turkana, Afrika Timur. Perkembangan benda-benda purba dari yang sederhana kemudian meningkat menjadi benda-benda yang disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari, seperti pemotong, kapak tangan dan lainnya, terbuat dari obsidian yang berumur Paleolitik Atas.
Lokasi Gunungapi Terjadi
Gunungapi terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua, terbentuk akibat pemekaran kerak benua; busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak samudera ke kerak benua; busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak samudera; dan busur dasar samudera yang terjadi akibat terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera.

Penampang yang memperlihat kan batas lempeng utama dengan dengan pembentukan busur gunungapi. (Modifikasi dari Krafft, 1989)
Kejadian Gunungapi
Pengetahuan tentang tektonik lempeng merupakan pemecahan awal dari teka-teki fenomena alam termasuk deretan pegunungan, benua, gempabumi dan gunungapi. Planet bumi mempunyai banyak cairan dan air di permukaan. Kedua factor tersebut sangat mempengaruhi pembentukan dan komposisi magma serta lokasi dan kejadian gunungapi. Panas bagian dalam bumi merupakan panas yang dibentuk selama pembentukan bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu, bersamaan dengan panas yang timbul dari unsure radioaktif alami, seperti elemen-elemen isotop K, U dan Th terhadap waktu.
Bumi pada saat terbentuk lebih panas, tetapi kemudian mendingin secara berangsur sesuai dengan perkembangan sejarahnya. Pendinginan tersebut terjadi akibat pelepasan panas dan intensitas vulkanisma di permukaan. Perambatan panas dari dalam bumi ke permukaan berupa konveksi, dimana material-material yang terpanaskan pada dasar mantel, kedalaman 2.900 km di bawah muka bumi bergerak menyebar dan menyempit disekitarnya. Pada bagian atas mantel, sekitar 7-35 km di bawah muka bumi, material-material tersebut mendingin dan menjadi padat, kemudian tenggelam lagi ke dalam aliran konveksi tersebut. Litosfir termasuk juga kerak umumnya mempunyai ketebalan 70 – 120 km dan terpecah menjadi beberapa fragmen besar yang disebut lempeng tektonik.
Lempeng bergerak satu sama lain dan juga menembus ke arah konveksi mantel. Bagian alas litosfir melengser di atas zona lemah bagian atas mantel, yang disebut juga astenosfir. Bagian lemah astenosfir terjadi pada saat atau dekat suhu dimana mulai terjadi pelelehan, kosekuensinya beberapa bagian astenosfir melebur, walaupun sebagian besar masih padat. Kerak benua mempunyai tebal lk. 35 km, berdensiti rendah dan berumur 1 2 miliar tahun, sedangkan kerak samudera lebih tipis (lk. 7 km), lebih padat dan berumur tidak lebih dari 200 juta tahun. Kerak benua posisinya lebih di atas dari pada kerak samudera karena perbedaan berat jenis, dan keduanya mengapung di atas astenosfir.

Penampang bumi. Kerak yang menindih mantel hampir seluruhnya terdiri dari oksida yang tidak melebur. Proses vulkanik membawa fragmen batuan ke permukaan dari kedalaman lk. 200 km melalui mantel, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya mineral-mineral olivine, piroksen dan garnet dalam peridotit pada bagian atas mantel. (Modifikasi dari Krafft, 1989; Sigurdsson, 2000).
Proses Pembentukan Gunungapi
Gunungapi terbentuk akibat pergerakan lempeng yang menimbulkan empat busur gunungapi berbeda sebagai berikut:
• Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi tengah samudera.
• Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua.
• Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan.
• Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai.

Penampang diagram yang memperlihatkan proses gunungapi terbentuk di permukaan melalui kerak benua dan kerak samudera serta mekanisme peleburan batuan yang menghasilkan busur gunungapi, busur gunungapi tengah samudera, busur gunungapi tengah benua dan busur gunungapi dasar samudera. (Modifikasi dari Sigurdsson, 2000)

Di Indonesia (Jawa dan Sumatera) pembentukan gunungapi terjadi akibat tumbukan kerak Samudera Hindia dengan kerak Benua Asia. Di Sumatra penunjaman lebih kuat dan dalam sehingga bagian akresi muncul ke permukaan membentuk pulau-pulau, seperti Nias, Mentawai, dll. (Modifikasi dari Katili, 1974).
Bahaya Gunungapi
Bahaya letusan gunungapi dapat berpengaruh secara langsung (primer) dan tidak langsung (sekunder) yang menjadi bencana bagi kehidupan manusia. Bahaya yang langsung oleh letusan gunungapi adalah:
• Leleran lavaLeleran lava merupakan cairan lava yang pekat dan panas dapat merusak segala infrastruktur yang dilaluinya. Kecepatan aliran lava tergantung dari kekentalan magmanya, makin rendah kekentalannya, maka makin jauh jangkauan alirannya. Suhu lava pada saat dierupsikan berkisar antara 800o 1200o C. Pada umumnya di Indonesia, leleran lava yang dierupsikan gunungapi, komposisi magmanya menengah sehingga pergerakannya cukup lamban sehingga manusia dapat menghindarkan diri dari terjangannya.

Leleran lava dapat merusak segala bentuk infrastruktur. Foto Macdonald.
• Aliran piroklastik (awan panas)Aliran piroklastik dapat terjadi akibat runtuhan tiang asap erupsi plinian, letusan langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau lidah lava dan aliran pada permukaan tanah (surge). Aliran piroklastik sangat dikontrol oleh gravitasi dan cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah. Mobilitas tinggi aliran piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas dari magma atau lava atau dari udara yang terpanaskan pada saat mengalir. Kecepatan aliran dapat mencapai 150 250 km/jam dan jangkauan aliran dapat mencapai puluhan kilometer walaupun bergerak di atas air/laut.

Awan panas mempunyai mobilitas dan suhu tinggi sangat berbahaya bagi penduduk sekitar gunungapi.
• Jatuhan piroklastikJatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukup tinggi, pada saat energinya habis, abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian jatuh lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan bahaya langsung bagi manusia, tetapi endapan abunya akan merontokkan daun-daun dan pepohonan kecil sehingga merusak agro dan pada ketebalan tertentu dapat merobohkan atap rumah. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan bumi beberapa saat serta mengancam bahaya bagi jalur penerbangan.

Hujan abu dapat merusak tanaman, merobohkan rumah, mengganggu pernafasan dan membahayakan jalur penerbangan pesawat.(Foto Krafft)
• Lahar letusanLahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah. Apabila volume air alam kawah cukup besar akan menjadi ancaman langsung saat terjadi letusan dengan menumpahkan lumpur panas.
• Gas vulkanik beracunGas beracun umumnya muncul pada gunungapi aktif berupa CO, CO2, HCN, H2S, SO2 dll, pada konsentrasi di atas ambang batas dapat membunuh.

Pengeluaran gas CO2 di Gunung Dieng membunuh banyak penduduk.
Bahaya sekunder
Bahaya yang terjadi setelah atau sesaat letusan gunungapi:
• Lahar HujanLahar hujan terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi gunungapi yang diendapkan pada puncak dan lereng, terangkut oleh hujan atau air permukaan. Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yang sangat pekat sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran. Bongkahan batu besar berdiameter lebih dari 5 m dapat mengapung pada aliran lumpur ini. Lahar juga dapat merubah topografi sungai yang dilaluinya dan merusak infrastruktur.
• Banjir BandangBanjir bandang terjadi akibat longsoran material vulkanik lama pada lereng gunungapi karena jenuh air atau curah hujan cukup tinggi. Aliran Lumpur disini tidak begitu pekat seperti lahar, tapi cukup membahayakan bagi penduduk yang bekerja di sungai dengan tiba-tiba terjadi aliran lumpur.
• Longsoran VulkanikLongsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunungapi, eksplosi uap air, alterasi batuan pada tubuh gunungapi sehingga menjadi rapuh, atau terkena gempabumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik ini jarang terjadi di gunungapi secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak mencantumkan bahaya akibat Longsoran vulkanik.

Lahar G. Galunggung 1982 menghanyutkan rumah-rumah dan menguburnya.
Klasifikasi Gunungapi Indonesia
• Type AGunungapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
• Type BGunungapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.
• Type CGunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkat lemah.
Jumlah Sebaran Gunungapi Indonesia
Daerah Tipe-A Tipe-B Tipe-C Jumlah
Sumatera 13 12 6 21
Jawa 21 9 5 35
Bali 2 – – 2
Lombok 1 – – 1
Sumbawa 2 – – 2
Flores 16 3 5 24
Laut Banda 8 1 – 9
Sulawesi 6 2 5 13
Kep.Sangihe 5 – – 5
Halmahera 5 2 – 7

.GEMPA BUM
Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran atau getar getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi
Jenis Gempa Bumi
Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:
Berdasarkan Penyebab
• Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
• Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa B
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ata umi ini jarang terjadi
• Gempa bumi runtuhan
upun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
• Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
• Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Berdasarkan Kedalaman
• Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
• Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
• Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa
• Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungituudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
• Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
Penyebab terjadinya gempa Bumi
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. Terakhir adalah gerak lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.[1]
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dan, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti bumi besar pada abad ke-20 dan 21
â–ª 6 April 2016. Gempa bumi di Garut, Jawa Barat, berkekuatan 6,1 skala Richter.

ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Sejarah gempa
Kerusakan akibat gempa Bumi di San Francisco pada tahun 1906

Sebagian jalan layang yang runtuh akibat gempa Bumi Loma Prieta pada tahun 1989
• .
Akibat Gempa Bumi
• Bangunan roboh
• Kebakaran
• Jatuhnya korban jiwa
• Permukaan tanah menjadi retak dan jalan menjadi putus
• Tanah longsor akibat guncangan
• Banjir akibat rusaknya tanggul
• Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
Cara Menghadapi Gempa Bumi
Bila berada di dalam rumah:
• Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja atau tempat tidur.
• Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
• Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
• Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.
Bila berada di luar ruangan:
• Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
• Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
• Jauhi rak-rak dan kaca jendela.
Bila berada di dalam ruangan umum:
• Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
• Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan sebagainya.
Bila sedang mengendarai kendaraan:
• Segera hentikan di tempat yang terbuka.
• Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall:
• Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
• Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
Bila sedang berada di dalam lift:
• Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat.
• Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol.
• Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.
• Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Bila sedang berada di dalam kereta api:
• Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak
• Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
• Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan
Bila sedang berada di gunung/pantai:
• Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.
• Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan:
• Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.
Evakuasi:
• Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki di bawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. * * * Bawalah barang-barang secukupnya.
Dengarkan informasi:
• Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas.

C. Pengertian Tektonik Lempeng – Jenis dan Pembagiannya
Bumi adalah planet yang terdiri dari lapisan- lapisan yang membentuk bumi (Baca: Struktur Lapisan Bumi dan Penjelasannya). lapisan bumi yang paling bawah disebut sebagai inti bumi (Baca: Inti Bumi : Pengertian, Material, Suhu, dan Peranannya). lapisan bumi yang paling atas di sebut sebagai kerak bumi (baca: Kerak Bumi dan Penjelasannya). kerak bumi juga bisa disebut sebagai selimut bumi atau lithosfer. Kerak bumi terbagi dalam 2 daerah besar. Daratan dan lautan.
Sponsors Link
Setiap daerah memiliki relief yang membentuk relief pemukaan bumi. relief daratan adalah relief yang paling mudah di lihat, karena berada di atas permukaan laut. Sedangkan relief lautan, berada di dalam laut atau samudra. Terbentuknya relief ini, akibat adanya tenaga yang membentuk bumi (Baca: Tenaga Pembentuk Muka Bumi dan Akibatnya). tenaga tersebut adalah eksogen dan endogen.
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi (Baca: Jenis Tenaga Eksogen Pengubah Muka Bumi). tenaga eksogen antara lain proses sedimentasi yang ada di bumi, dan erosi. Sedangkan tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi (baca: Macam-macam Tenaga Endogen dan Penjelasannya). tenaga ini menyebabkan bumi mengalami patahan atau lipatan. Tenaga endogen terdiri dari vulkanisme, seisme, dan tektonisme.
Tektonik Lempeng

Pengertian teori tektonik lempeng adalah salah satu teori mengenai perubahan relief di bumi. teori berasal dari teori mengenai pergeseran benua. Benua- benua di bumi adalah salah satu dari selimut yang ada di bumi. selimut bumi atau lithosfer membentuk lempengan- lempengan.
Setiap lempengan tidak terkunci dalam satu wilayah, melainkan bergerak. Lithosfer terdiri dari 20 segmen, dengan ketebalan antara 40 km hingga 100 km. Akan tetapi terdapat lithosfer yang memiliki ketebalan hingga 400 km. Lempeng yang ada di bumi, bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
Pergerakan ini, dipercaya oleh para ahli, dikarenakan terdapat unsur magnetik yang ada di dalam batuan. batuan adalah salah satu bagian dari lapisan bumi. magnet ini, memiliki kutup yang berbeda, sehingga menyebabkan pergerakan. Pergerakan setiap lempeng bisa mencapai 10 hingga 40 mm/a atau setara dengan kecepatan pertumbuhan kuku pada jari, atau dapat mencapai 160 mm/a atau setara dengan kecepatan pertumbuhan sehelai rambut.
Jenis-Jenis Lempeng
Lempang di bumi, dibagi menjadi dua yaitu lempeng samudra dan lempeng benua. Pembagian itu dilihat melalui ciri- ciri dari setiap lempang. Selain itu, bumi sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu daratan dan lautan. Sehingga setiap lempeng mewakili setiap karakteristik bumi.
1. Lempeng samudra atau disebut sebagai kerak samudra atau sima. Lempeng ini terdiri dari silikon dan megnesium. Ketebalan kerak samudra antara 5 hingga 10 km. Lempeng samudra lebih padat, dikarenakan jumlah silikon yang lebih banyak. Kepadatan pada kerak samudra karena perbedaan silikon. Kerak samudra berada di bawah laut.
2. Lempeng benua atau disebut kerak benua atau sial. Lempeng ini terdiri dari silikon dan aluminium. Ketebalan dari lempeng ini berkisar antara 30 hingga 50 km. Silikon pada kerak benua lebih sedikit, dan lebih banyak memiliki materi berat. Lempeng benua adalah lempeng yang berada di atas permukaan lau, dan menjadi tempat tingga bagi manusia.
Lempeng tektonik yang membagi suatu daerah menjadi dua, seperti benua- benua atau samudra. Akan tetapi terdapat wilayah yang memiliki kedua lempeng secara bersamaan. Daerah tersebut adalah lempeng afrika. Pada lempeng afrika terdiri dari benua afrika dan samudra antartika hingga samudra hindia.
Jenis-Jenis Batas Lempeng
Batas lempeng adalah daerah yang memiliki aktivitas geologi. aktivitas geologi antara lain seisme, gunung, gunung api, dan palung laut. Dua lempeng bergerak dan bertemu di sepanjang batas lempeng. ada 3 macam jenis batas lempeng. antara lain transform, divergen, dan konvergen.
1. Transform adalah bertemunya dua lempeng, yang menyebabkan terjadinya gesekan secara menyampng di sepanjang sesar fault. Pergeseran ini dapat berupa sinistral atau desktral. Pergerakan ini hampir sama denga pergerakan yang terjadi akibat adanya patahan horizontal.contoh jenis batas lempeng ini adalah sesar san andreas di california.
2. Divergen adalah dua lempeng yang saling bergerak menjauh. Hal ini diakibatkan oleh terjadi perpecahan pada lithosfer. akibat adanya pergerakan ini, lempeng samudra mengalami pemekaran dasar laut. Sedangkan pada lempeng benua, membentuk lembah.
3. Konvergen adalah dua lempeng yang saling berdekatan. Akibat perbedaan kepadatan salah satu lempeng akan tertancap kebawah, dan masuk ke bawah lempeng lainnya. Pada jenis batas konvergen, dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Jika terdapat dua lempeng, maka salah satu akan menghujam bumi, sedangkan salah satu lempeng akan membentuk busur kepulauan, akibat tertekan ke atas.
2. Jika terdapat dua lempeng, dan kedua lempeng memiliki kepadatan yang sama, maka kedua lempeng akan bertubrukan dan membentuk pegunungan lipatan.
3. Jika lempeng samudra dan lempeng benua saling bertemu, maka lempeng samudra akan menghujam kebawah, sedangkan lempeng benua akan membentuk pegungan uplift akibat permukaan yang tertekan ke atas.
Mekanisme Pergerakan
Para ilmuwan percaya, pergerakan lempang terjadi akibat adanya panas bumi yang tidak merata. Panas bumi yang berbeda- beda menyebabkan terjadinya konveksi besar. Selain itu, usia dari sebuah lempeng juga mempengaruhi. Lempeng samudra yang mengalami penuaan akan mengalami pendinginan. Saat mengalami pendinginan, kepadan menjadi bertambah, sehingga lempeng ini menghujam dan masuk ke dalam selimut bumi.
Akibatnya bagian belakang lithosfer mengalami tarikan dan astenosfer bergerak naik akibat adanya tekanan dari bawah. Terdapat 3 penyebab yang diyakini sebagai penyebab gerakan pada lempeng- lempeng di bumi. ketiga penyebab tersebut adalah gaya gesek, gaya gravitas, dan gaya dari luar bumi.
1. Gaya gesek adalah salah satu gaya yang menyebabkan terjadinya pergerakan. Gaya gesek dibedakan menjadi dua, yaitu basal drag dan slab suction. Basal drag adalah pergerakan akibat adanya gesekan antara astenosfer dan lithosfer. sedangkan slab suction adalah tarikan pada lempeng saat sebuah lempeng menghujam, dan masuk ke selimut bumi.
2. Gaya gravitas adalah gaya yang menarik ke adalam bumi. gaya ini akibat adanya lempeng yang memiliki kepadatan lebih berat, sehingga tertarik ke dalam selimut bumi. Proses ini disebut sebagai runtuhan. Terjadinya gaya ini juga akibat adanya pembengkakan lempeng. pembengkakan ini menyebabkan lempeng menjadi semakin berat.
3. Gaya dari luar adalah gaya yang berasal dari luar bumi. Dalam hal ini adalah gravitasi bulan. Gaya gravitasi bulan akibat adanya rotasi bumi di bawah bulan. Gravitasi bulan menarik permukaan bumi keatas. Hal ini sama dengan proses terjadinya pasang. Akan tetapi pengaruh ini sangat kecil, akibat kekuatan gravitasi bulan yang tidak seberapa.
Pembagian Lempeng
Lempeng yang ada di bumi terbagi ke dalam 7 lempeng besar serta banyak lempeng- lempeng kecil. Lempeng- lempeng kecil terbentuk melalui perpecahan lempeng- lempeng besar. Lempeng- lempeng besar ini antara lain:
1. Lempeng Benua Afrika yang meliputi Afrika
2. Lempeng Benua Antartika yang meliputi Antartika
3. Lempeng Benua Australia yang meliputi Australia hingga India
4. Lempeng Benua Eurasia yang meliputi Asia dan Eropa
5. Lempeng Benua Amerika Utara yang meliputi Amerika Utara dan Siberia
6. Lempeng Benua Amerika Selatan yang meliputi Amerika Selatan
7. Lempeng Samudra Pasifik yang meliputi samudra pasifik
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat bencana alam yang cukup sering. Salah satu penyebabnya adalah Indonesia dikelilingi oleh banyak lempeng. lempang pada indonesia adalah lempeng indo- australian dan lempeng eurasia. Lempeng di Indonesia bersifat konvergen, sehingga lempeng indo- australian yang masuk ke bawah lempeng eurasia. Selain itu, pada indonesia bagian timur, terdiri dari 3 lempeng sekaligus. Lempeng tersebut adalah lempeng filipina, lempeng pasifik, dan lempeng indo- australia.

 

Blogroll

  • Masih Kosong