Dasar dan Aspek-aspek Geomorfologi

14 September 2017 09:22:43 Dibaca : 808

Dasar Geomorfologi dan Aspek-aspek Geomorfologi

1. Penjelasan tentang:

a. Lembah

Lembah adalah area tanah rendah yang berada di sisi kiri dan kanan sungai atau membenntang dikaki perbukitan/pegunungan. Lembah merupaka wilayah yang terbentuk akibat terjadinya proses geologis pada wilayah tertentu yang manna hal tersebut menyebabkan area/permukkaan tanah yang tidak merata'

b. Struktur geologi

Struktur geologi adalah kenampakan yang dihasilkan oleh gerak-gerak tersebut, sebagai hasil dari deformasi. Kenampakan yang terbentuk antara lain struktur lipatan (fold), kekar (joint), patahan/sesar (fault) dan ketidakselarasan (unconformity). Deformasi adalah proses perubahan pada batuan (berupa perubahan bentuk, posisi maupun volume batuan) akibat gaya yang bekerja padanya.

c. Topografi

Topografi berasal dari kata yunanni, topos yang berarti tempat, graphia yang berarti tulisan. Objek dari topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk pada koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan secara vertikal yaitu ketinggian.

d. Proses endogen

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan di kulit bumi. Tenaga endogen bersifat membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di salahsatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi gara-gara tenaga endogen ini beralih, berganti, bersalinbertukar menjadi gunung, bukit, ataupun pegunungan. Pada bagian yang lain permukaan bumi turun menyebabkan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga model yaitu tektonisme, vulkanisme, lalu seisme atau gempa.

e. Proses eksogen

Tenaga eksogen yaitu tenaga yang bermakas dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen merupakan merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari energi endogen. Bukit atau tebing yang terbentuk hasil energi endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah ukuran permukaan bumi.

f. Erosi

Erosi adalah proses alami di mana batuan atau tanah yang dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain oleh angin atau air. Material alam dapat bergerak melalui proses erosi pada jarak mulai dari beberapa meter hingga ribuan mil.

g. Glasial

Erosi glasial adalah bentuk pengikisan massa batuan oleh gletser, yaitu massa es yang bergerak. Gletser terdapat di wilayah kutub atau di pegunungan tinggi yang puncaknya senantiasa tertutup oleh lembaran salju dan es, seperti Pegunungan Jayawijaya, Rocky, dan Himalaya.

2. Penjelasan Skala waktu Geologi Relatif beserta Kurun, masa, zaman, dan kala didalmnya serta gambarnya.

Waktu geologi adalah skala waktu yang meliputi seluruh sejarah geologi bumi dari mulai terbantuknya hingga saat ini. Sebelum perkembangan dari skala waktu geologi pada abad ke-19, para ahli sejarah mengetahui bahwa bumi memiliki sejarah yang panjang, namun skala waktu yang digunakan sekarang dikembangkan sejak 200 tahun terakhir dan terus-menerus diperbaiki. Skala waktu geologi membantu para ilmuwan memahami sejarah bumi dalam bagian-bagian waktu yang teratur.

Ada tiga Kurun: Arkaikum, Proterozoikum dan Fanerozoikum. Kurun Arkaikum adalah kurun pertama, dimulai sekitar 3.8 milyar hingga 2.5 milyar tahun yang lalu. Kurun sebelum Arkaikum, dikenal sebagai Pra-Arkaikum, ditandai oleh pembentukan planet bumi. Kurun Proterozoikum dimulai sekitar 2.5 milyar tahun yang lalu hingga 542 juta tahun yang lalu. Kurun Arkaikum dan Proterozoikum juga disebut Pra-Kambrium. Kemunculan besar-besaran dari hewan invertebrata menandai akhir dari Proterozoikum dan dimulainya Kurun Fanerozoikum.
Kurun Fanerozoikum dimulai sekitar 542 juta tahun yang lalu dan berlanjut hingga sekarang. Terbagi menjadi tiga Masa: Paleozoikum (542 – 251 juta tahun yang lalu), Mesozoikum (251 – 65 juta tahun yang lalu) dan Kenozoikum (65 juta tahun yang lalu hingga sekarang).
Masa Paleozoikum terbagi menjadi enam Zaman. Dari yang tertua hingga termuda adalah Kambrium (542 – 488 juta tahun yang lalu), Ordovisium (488 – 444 juta tahun yang lalu), Silurium (444 – 416 juta tahun yang lalu), Devonium (416 – 359 juta tahun yang lalu), Karbon (359 – 299 juta tahun yang lalu), dan Permium (299 – 251 juta tahun yang lalu). Masa Paleozoikum diawali dengan kemunculan banyak bentuk kehidupan yang berbeda-beda, yang terawetkan sebagai kumpulan fosil dalam sikuen batuan di seluruh dunia. Masa ini berakhir dengan kepunahan massal lebih dari 90 persen organisme pada akhir Zaman Permium. Penyebab kepunahan pada akhir Permium ini belum diketahui pasti hingga saat ini.

Masa Mesozoikum terbagi menjadi Zaman Trias (251 – 200 juta tahun yang lalu), Zaman Jura (200 – 145 juta tahun yang lalu), dan Zaman Kapur (145 – 65 juta tahun yang lalu). Masa Mesozoikum dimulai dengan kemunculan banyak jenis hewan baru, termasuk dinosaurus dan ammonite, atau cumi-cumi purba. Masa Mesozoikum berakhir dengan kepunahan massal yang memusnahkan sekitar 80 persen organisme saat itu. Kepunahan ini kemungkinan disebabkan oleh tabrakan asteroid ke bumi yang sekarang kawah bekas tabrakan ditemukan di sebelah utara Semenanjung Yucatan, Meksiko.

Masa Kenozoikum terbagi menjadi dua Zaman, Paleogen (65 – 23 juta tahun yang lalu) dan Neogen (mulai dari 23 juta tahun yang lalu hingga sekarang). Zaman Paleogen terdiri dari tiga Kala: Kala Paleosen (65 – 56 juta tahun yang lalu), Kala Eosen (56 – 34 juta tahun yang lalu) dan Oligosen (34 – 23 juta tahun yang lalu). Zaman Neogen terbagi menjadi empat Kala: Kala Miosen (23 – 5.3 juta tahun yang lalu), Pliosen (5.3 – 1.8 juta tahun yang lalu), Pleistosen (1.8 juta – 11,500 tahun yang lalu) dan Holosen (dimulai dari 11,500 tahun yang lalu hingga sekarang). Kala Holosen ditandai oleh penyusutan yang cepat dari benua es di Eropa dan Amerika Utara, kenaikan yang cepat dari muka air laut, perubahan iklim, dan ekspansi kehidupan manusia ke segala penjuru dunia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3. Sepuluh konsep dasar Geomorfologi

1. Proses fisikal yang sama dan hukum-hukumnya yang berlaku sekarang juga berlangsung sejak zaman dahulu sepanjang zaman geologi, meskipun dengan intensitas yang berbeda

2. Struktur geologi menjadi faktor kontrol dominan dalam evolusi bentuklahan dan tercermin padanya.

3. Pada tingkat tertentu permukaan bumi itu memiliki relief, karena proses geomorfik itu bekerja dengan kecepatan yang berbeda-beda.

4. Proses geomorfik meninggalkan bekas yang menonjol pada bentuklahan, dan setiap proses geomorfik akan berlangsung sesuai dengan karakteristik bentuklahannya.

5. Oleh karena tenaga erosional yang bekerja di permukaan bumi berbeda-beda, maka akan menghasilkan tingkat perkembangan yang berbeda.

6. Evolusi geomorfik umumnya lebih kompleks dan tidak sederhana.

7. Topografi permukaan bumi yang berumur lebih tua dari zaman tertier lebih sedikit dan kebanyakan tidak lebih dari kala Pleistosen

8. Interpretasi bentanglahan saat sekaranag yang tepat, tidak mungkin tanpa perhatian yang mendalam terhadap perubahan geologis dan iklim selama kala Pleistosen

9. Penilaian iklim dunia penting untuk memahami dengan baik arti penting dari proses geomorfik

10. Geomorfologi meskipun lebih menekankan pada bentanglahan saat sekarang, sangat bermanfaat untuk mempelajari sejarah sejarahnya, dan untuk memperkirakan perkembangannya di mas datang.

4. Tahap perkembangan Muda, Dewasa,Tua pada bentuk lahan

a. Stadia muda

Berdasarkan prosesnya, bentuk lahan ini belum banyak dipengaruhi faktor perusak, kenampakanya masih asli. Struktur asli bentuk lahan ini masih jelas terlihat.
Karakteristiknya adalah: sistem aliran (streams) sedikit, gradient tinggi; mempunyai igir-igir pemisah yang lebar dan tinggi; dinding lembah terjal dan irisan melintang berbentuk huruf V; sepanjang aliran terdapat air terjun; dan aktivitas erosi sebagian besar vertikal.

b. Stadia Dewasa

Struktur asli bentuk lahan ini sudah mulai tidak nampak, sebagai akibat faktor perusak yang bekerja lebih intensif. Karakteristik stadia dewasa ini adalah: sistem aliran makin banyak, kadang-kadang aliran induk (main streams) sudah menunjukkan stadia tua yang ditandai oleh genangan di beberapa tempat; air terjun rendah; dan lembah melandai menyerupai huruf U sebagai akibat erosi lateral.

c. Stadia Tua

Pada stadia ini pengaruh tenaga eksogen sangat kuat, sehingga kadang-kadang struktur asli telah hilang. Karakteristiknya adalah: semua aliran rata; aliran sangat lambat sehingga daya angkut material kecil; ditemukan meander, danau tapal kuda (oxbox lake), rawa belakang; igir pemisah hilang atau kalau ada rendah dan sempit karena erosi lateral; kadang-kadang dijumpai bukit-bukit sisa terpisah kalau batuannya resisten.

 

 

 

5. Aspek-aspek geomorfologi

1) Aspek morfologi:

a. Morfografi adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kualitatif

b. Morfometri adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kuantitatif

2) Aspek morfogenesis

Menyangkut asal usul dari bentuk lahan. Morfogenesis terkait dengan tenaga dan proses geomorfologi

3) Aspek morfoklonologis

Membahas tentang urutan kejadian suatu lahan yang diwujudkan dalam bentuk peta.

4) Aspek morfosiasi

Membahas tentang urutan kejadian antara satu bentuk lahan dengan bentuk lahan yang lain.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong