tugas 3 geomorfologi tentang proses geomorfologi

18 September 2017 09:36:24 Dibaca : 227

Nama : Septi Hunowu
Mata kuliah : Geomorfologi
Dosen pengampu : Intan Noviantari Manyoe S.Si,M.T

Pengertian gunung api
Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Material hasil erpupsi pada uumumnya berbentuk kerucut terpancung,gunung api terjadi karena adanya pergeseran lempeng bumi.
Jenis-jenis gunung api dibagi berdasarkan: aktivitas, proses terjadi, dan tipe letusan. Berdasarkan aktivitasnya, jenis gunung api antara lain:
• Gunung api aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja dan mengeluarkan asap, gempa, dan letusan.
• Gunung api mati, yaitu gunung api yang tidak memiliki kegiatan erupsi sejak tahun 1600.
• Gunung api istirahat, yaitu gunung api yang meletus sewaktu-waktu, kemudian beristirahat. Contoh, Gunung Ceremai dan Gunung Kelud.
Jenis gunung api berdasarkan bentuk dan proses terjadinya, antara lain:
• Gunung api Maar, berbentuk seperti danau kawah. Terjadi karena letusan besar yang kemudian membentuk lubang besar di bagian puncak. Bahan-bahan yang dikeluarkan berupa benda padat/effiata. Contoh, Gunung Lamongan di Jawa Timur.
• Gunung api kerucut/srato, yaitu jenis gunung api yang paling banyak dijumpai. Berbentuk seperti kerucut dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-lapis. Terjadi karena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang sering terjadi menyebabkan lereng gunung berlapis-lapis sehingga disebut strato. Sebagian besar gunung api di Indonesia masuk dalam kategori gunung api kerucut. Contoh, Gunung Merapi.
• Gunung api perisai/tameng, berbentuk seperti perisai, terjadi karena lelehan yang keluar dengan tekanan rendah, sehingga nyaris tidak ada letusan dan membentuk lereng yang sangat landai dengan kemiringan 1 sampai 10 derajat. Contoh gunung api perisai/tameng antara lain Gunung Maona Loa Hawaii di Amerika Serikat.
Jenis gunung api berdasarkan tipe letusan, antara lain:
• Hawaian, memiliki tipe letusan dengan pancuran lava ke udara mencapai ketinggian 200 meter, mudah bergerak dan mengalir secara bebas.
• Strombolian, memiliki ciri letusan mencapai 500 meter dengan pijaran seperti kembang api.
• Merapi, memiliki tipe letusan dengan ciri guguran lava pijar saat kubah lava runtuh.
• Volcanian, memiliki ciri letusan yang membentuk volcano disertai awan panas yang padat.
• Pelean, gunung api dengan tipe letusan yang paling merusak karena magma yang meletus dari bagian lereng gunung yang lemah.
• St. Vincent, gunung api dengan tipe letusan yang disertai longsoran besar dan awan panas yang bisa menutupi area yang luas.
• Sursteyan, gunung api dengan tipe letusan dengan vulkanian tetapi kekuatan letusannya lebih besar.
• Plinian, gunung api dengan tipe letusan eksplosif yang sangat kuat dengan ketinggian letusan yang mencapai >500 km.

Akibat letusan gunung api
• Rusaknya lahan pertanian dan perkebunan
• Banjir
• Tewasnya binatang disekitar gunung
• Rusaknya bangunan
Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
B. Tipe Penanggulangan Gempa Bumi

1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

2. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

3. Gempa bumi runtuhan adalah jenis gempa yang biasanya terjadi pada daerah kapur atau pada daerah pertambangan jenis gempa ini jarang terjadi dan bahaya yang diakibatkan dari gempa bumi runtuhan kecil, umumnya gemoa runtuhan terjadi pada wilayah lokal.

Geotektonik
Pengertian teori tektonik lempeng adalah salah satu teori mengenai perubahan relief di bumi. teori berasal dari teori mengenai pergeseran benua. Benua- benua di bumi adalah salah satu dari selimut yang ada di bumi. selimut bumi atau lithosfer membentuk lempengan- lempengan.
Setiap lempengan tidak terkunci dalam satu wilayah, melainkan bergerak. Lithosfer terdiri dari 20 segmen, dengan ketebalan antara 40 km hingga 100 km. Akan tetapi terdapat lithosfer yang memiliki ketebalan hingga 400 km. Lempeng yang ada di bumi, bergerak dari satu tempat ke tempat lain
Pergerakan ini, dipercaya oleh para ahli, dikarenakan terdapat unsur magnetik yang ada di dalam batuan. batuan adalah salah satu bagian dari lapisan bumi. magnet ini, memiliki kutup yang berbeda, sehingga menyebabkan pergerakan. Pergerakan setiap lempeng bisa mencapai 10 hingga 40 mm/a atau setara dengan kecepatan pertumbuhan kuku pada jari, atau dapat mencapai 160 mm/a atau setara dengan kecepatan pertumbuhan sehelai rambut.
Jenis-Jenis Lempeng
• Lempang di bumi, dibagi menjadi dua yaitu lempeng samudra dan lempeng benua. Pembagian itu dilihat melalui ciri- ciri dari setiap lempang. Selain itu, bumi sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu daratan dan lautan. Sehingga setiap lempeng mewakili setiap karakteristik bumi.
• Lempeng samudra atau disebut sebagai kerak samudra atau sima. Lempeng ini terdiri dari silikon dan megnesium. Ketebalan kerak samudra antara 5 hingga 10 km. Lempeng samudra lebih padat, dikarenakan jumlah silikon yang lebih banyak. Kepadatan pada kerak samudra karena perbedaan silikon. Kerak samudra berada di bawah laut.
• Lempeng benua atau disebut kerak benua atau sial. Lempeng ini terdiri dari silikon dan aluminium. Ketebalan dari lempeng ini berkisar antara 30 hingga 50 km. Silikon pada kerak benua lebih sedikit, dan lebih banyak memiliki materi berat. Lempeng benua adalah lempeng yang berada di atas permukaan lau, dan menjadi tempat tingga bagi manusia.
• Lempeng tektonik yang membagi suatu daerah menjadi dua, seperti benua- benua atau samudra. Akan tetapi terdapat wilayah yang memiliki kedua lempeng secara bersamaan. Daerah tersebut adalah lempeng afrika. Pada lempeng afrika terdiri dari benua afrika dan samudra antartika hingga samudra hindia.
Jenis-Jenis Batas Lempeng
Batas lempeng adalah daerah yang memiliki aktivitas geologi. aktivitas geologi antara lain seisme, gunung, gunung api, dan palung laut. Dua lempeng bergerak dan bertemu di sepanjang batas lempeng. ada 3 macam jenis batas lempeng. antara lain transform, divergen, dan konvergen.

1. Transform adalah bertemunya dua lempeng, yang menyebabkan terjadinya gesekan secara menyampng di sepanjang sesar fault. Pergeseran ini dapat berupa sinistral atau desktral. Pergerakan ini hampir sama denga pergerakan yang terjadi akibat adanya patahan horizontal.contoh jenis batas lempeng ini adalah sesar san andreas di california.

2. Divergen adalah dua lempeng yang saling bergerak menjauh. Hal ini diakibatkan oleh terjadi perpecahan pada lithosfer. akibat adanya pergerakan ini, lempeng samudra mengalami pemekaran dasar laut. Sedangkan pada lempeng benua, membentuk lembah.

3. Konvergen adalah dua lempeng yang saling berdekatan. Akibat perbedaan kepadatan salah satu lempeng akan tertancap kebawah, dan masuk ke bawah lempeng lainnya. Pada jenis batas konvergen, dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. Jika terdapat dua lempeng, maka salah satu akan menghujam bumi, sedangkan salah satu lempeng akan membentuk busur kepulauan, akibat tertekan ke atas.

2. Jika terdapat dua lempeng, dan kedua lempeng memiliki kepadatan yang sama, maka kedua lempeng akan bertubrukan dan membentuk pegunungan lipatan.

3. Jika lempeng samudra dan lempeng benua saling bertemu, maka lempeng samudra akan menghujam kebawah, sedangkan lempeng benua akan membentuk pegungan uplift akibat permukaan yang tertekan ke atas.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong