Konsep Ketuhanan Dalam Islam

08 October 2022 10:32:55 Dibaca : 640

Moh. Randy A. Is Baculu – 452422040

Dosen Pengajar : Prof Dr. Novrianti Djafri, M.Pdi

 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ”Ketuhanan memiliki arti: 1. Sifat keadaan Tuhan; 2. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan”. Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, maka dipakai pendekatan yang disebut filosofis.] Bagi orang yang menganut agama tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi), akan menambahkan pendekatan wahyu di dalam usaha memikirkannya.  Jadi Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para manusia dengan pendekatan akal budi tentang Tuhan. Usaha yang dilakukan manusia ini bukanlah untuk menemukan Tuhan secara absolut atau mutlak, namun mencari pertimbangan kemungkinan-kemungkinan bagi manusia untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan.

Manusia selalu mencari kebenaran yang hakiki. Konsep ketuhanan bagi manusia adalah kebenaran yang mutlak. Di dalam pencarian akan Tuhan manusia melakukan penyelidikan dan mencari dasar-dasar yang menjadi konsep Tuhan itu. Mungkin konsep ketuhanan sudah ada pada agama karena agama didasari pada keyakinan.Dalam suatu agama, konsep ketuhanan sangatlah penting untuk memberikan argumen tentang konsep-konsep ketuhanannya agar dapat memberikan sebuah penjelasan logis dan meyakinkan para pemeluk agama tentang kebenaran dan keberadaan Tuhan itu sendiri.

Berdasarkan Q.S Al-Ankabut 51-63 bangsa arab sesungguhnya sudah memhami eksitensi tuhan sebagai pencipta langit dan bumi, namun ada segelintir orang yang menolak eksitensi tuhan, oleh karena itu sangat logis jika al-quran mempertanyakan sikap serta kekafiram manusia kepada tuhan dan kesyirikan manusia. Al-Quran mempertanyakan. "Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak menyakini (apa yang mereka katakan).

Dari kandungan QS. At-Thur ayat 35-36 tersebut setidaknya ada tiga urutanpertanyaan yang mesti dijawab dengan tepat yaitu:

1. Apakah manusia lercipta tanpa pencipta?

2. Apakah manusia menciptakan diri mereka sendiri?

3. Apakah Manusia yang mencdptakan langit dan bumi, padahal langit

Demikian pula untuk pertanyaan ketiga. jawabannya bersifat nagasi, karena diri manusia saja tidak dapat diciptakan oleh manusia itu sendiri , lalu bagaimana mungkin manusia menciptakan sesuatu yang telah ada sebelum dirinya ada. Oleh karena, itu sangat menggelikan jika manusia mengklaim dirinya sebagai Tuhan dan berkata bahwa dirinya adalah pencipta dan penguasa langit dan bumi, seperti apa yang dilakukan dan diakui oleh Firaun Coba cermati permisalan berikut ini: “Sebagaimana kita ketahui bahwa sebuah kursi dibuat olah tukang kursi Pertanyaannya, pernahkah atau dapatkah kursi itu menjadi tukang kursi? Ataukah tukang kursi itu menjadi kursi? Jawabannya pastilah tidak. Demiklan pula manusia sebagai makhluk yang diciptakan dan Tuhan sebagai pencipta, manusia bagaikan kursi yang kursi menjadi tukang kursi atau Tuhan (Pencipta) Jadi betapa bodohnya Manusia jika mengaku sebagai tuhan dan yeng lebih bodoh lagi adalah manusia yang mepertuhankan manusia lainnya.

Dikalangan umat Islam terdapat polemik dalam masalah ketuhanan. Satukelompok berpegang teguh dengan Jabariah yaitu paham yang mengatakan bahwa Tuhan mempunyai kekuatan mutlah yang menjadi penentu segalanya. Di lain pihak ada yang berpegang pada doktrin Qodariah yaitu paham yang mengatakan bahwa manusialah yang menentukan nasibnya. Polemik dalam masalah ketuhanan dikalangan umat Islam pernah menimbulkan suatu disntegrasi :perpecahan; umat Islam yang cukup menyedihkan. Peristiwa al-mihnah yaitu pembantaian terhadap para tokoh Jabariah oleh penguasa Qadariah pada zaman khalifah al-Makmun (Dinasti Abbasiah).  Munculnya paham Jabariah dan Qadariah berkaitan erat dengan masalah politik umat Islam setelah Rasulullah Muhammad meninggal. SeBagai kepala pemerintahaan  Abu Bakar Siddiq secara aklamasi normal diangkat sebagai pelanjut Rasulullah. Berikutnya digantikan oleh Umar Ibnu Al-khattab, Usman dan Ali.

Menurut Muktazilah Tuhan terikat dengan kewajiban-kewajiban. Tuhan wajib memenuhi janjinya. Ia berkewajiban memasukkan orang yang baik ke surga dan wajib memasukkan orang yang jahat ke neraka dan kewajiban-kewajiban lain. Pandangan- pandangan kelompok ini menempatkan akal manusia dalam posisi yang kuat. Sebab itu kelompok ini dimasukkan ke dalam kelompok teologi rasional dengan sebutan Qadariah

Pengkajian manusia tentang Tuhan yang hanya didasarkan atas pengamatan dan pengalaman serta pemikiran manusia tidak akan pernah benar Sebab Tuhan merupakan sesuatu yang ghaib sehingga informasi tentang Tuhan yang hanya berasaldari manusia biarpun dinyatakan sebagai hasil renungan maupun pemikiran rasional tidak akan benar. Informasi tentang asal-usul kepercayaan terhadap Tuhan antara lain tertera dalam

1. QS (Al-Anbiya) : 92 "Sesungguhnya agama yang diturunkan Allah adalah satu yaitu agama Tauhid. Oleh karena itu seharusnya manusia menganut satu agama tetapi mereka telah Terpecah Telah. Mereka akan kembali kepada Allah dan Allah akan menghakimi mereka. Ayat tersebut di atas memberi petunjuk kepada manusia bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan konsep tentang ajaran ketuhanan sejak zaman dahulu hingga sekarang. melalui Rasul-rasul-Nya Allah memperkenalkan dirinya melalui ajaran-Nya yang dibawa para Rasul Adam sebagai Rasul pertama dan Muhammad sebagai terakhir. Jika terjadi perbedaan-perbedaan ajaran tentang ketuhanan di antara agama-agama adalah karena perbuatan manusia. Ajaranyang tidak sama dengan konsep ajaran aslinya merupakan manipulasi dan kebohongan manusia yang teramat besar".

2. QS (Al-Maidah) : 72 "Al-Masih berkata : "Hai Bani Israil sembahlah AllahTuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka pasti mengharamkan kepadanya syurga dan tempat mereka adalah neraka".

3. QS (Al-Ikhlas) 1-4 "Katakanlah dia-lah Allah yang maha kuasa. Allah adalah Tuhan yang bergantung pada-Nya segala sesuatu. Dia tiada Beranak dan tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"

Pada dasarnya konsepsi Tuhan dalam perspektif Agama-agama menuju satu titik temu bahwa Tuhan merupakan satu Dzat yang menjadi tujuan akhir setiap umat manusia yang sangat berperan vital atau penting dalam kehidupan manusia itu sendiri.

Tapi semua itu tidak cukup untuk membawa kita kepada kebenaran jika tidak berdasarkan konsep islam, mengapa? 

Karena jelas, semua agama yang berasal dari Allah (agama samawi) dari zaman Nabi Adam alaihisalam sampai Nabi terakhir Muhammad salallahu alaihi wassalam adalah agama Islam, baca penjelasan tentang Pengertian Agama Islam.

Dan Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam adalah penyempurna dari semua ajaran Islam terdahulu yang mana Ia salallahu alaihi wassalam di utus kepada semua Manusia dan menghapus ajaran yang lama.

Kalau dalam konsep tauhid islam, bahwa agama samawi lainnya hanya mempunyai 1 tauhid saja, yaitu tauhid rububiyah, dan ini tidak cukup untuk membawanya kepada keselamatan, karena mereka tidak lagi beribadah kepada Allah dan ingkar terhadap apa yang di bawa oleh Nabi Muhammad sallaahu alaihi wassalam.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong