KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
Rezqi Febrian J.Kahi - 452422042
Dosen Pengajar : Prof Dr. Novrianti Djafri, M.Pdi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Ketuhanan yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat keadaan Tuhan atau segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Sedangkan Tuhan dalam bahasa arab disebut ilaah yang berarti dalam "Ma'bud" (yang disembah). Perkataan ilah, yang selalu diterjemahkan "Tuhan", dalam Al-Qur'an dipakai untuk menyatakan berbagai objek yang dibesarkan atau dipentingkan manusia.
Dalam konsep Islam, Tuhan disebut Allah (Bahasa arab: ) dan diyakini sebagai Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam. Islam menitikberatkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa (tauhid).
Agama Islam yang diturunkan Allah ta'ala kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya, berisi hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah ta'ala, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta.
Agama islam adalah agama yang sangat menekankan tentang keesaan Tuhan. Tuhan yang maha esa yang di maksudkan dalam agama islam ialah Allah Swt. Hal ini sudah terbukti dengan tertulis di dalam ayat alquran dan hadits. Ada beberapa surah dan hadist diantaranya sebagai berikut :
QS Al-Ikhlas : 1 - 4
Artinya : 1. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah tempat meminta segala sesuatu.
3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
QS Al – An’am : 1
Artinya : 1. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan gelap dan terang, namun demikian orang-orang kafir masih mempersekutukan Tuhan mereka dengan sesuatu.
QS Ash-Shad : 65
Artinya: Katakanlah, wahai Nabi Muhammad kepada kaum musyrik, "Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan. Adalah tugasku untuk menyampaikan kepadamu ancaman-Nya yang pedih bagi orang-orang yang mengingkari-Nya. Karena itu, yakinilah bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah.
Konsep Tuhan sebenarnya adalah suatu hal yang dipentingkan oleh setiap makhluk, Perkataan dipentingkan dapat diartikan untuk setiap makhluk menyerahkan diri untuk dikuasai (memuja, mecintai serta mengagungkan) oleh Tuhan itu sendiri.
Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan
Konsep ketuhanan dalam islam sebenarnya belum terlalu dipercayai oleh setiap manusia atau yang masih belum percaya dengan adanya Tuhan. Konsep barat mengenai ketuhanan adalah suatu pemikiran manusia yang didasarkan atas hasil pemikiran baik itu sifatnya pengalaman lahiriah maupun pengalaman bathiniyah.
Sejauh ini konsep Barat masih meyakini jika teori evolusionalisme masih di anggap paling benar. Adanya proses dari kepercayaan yang aman sederhana kemungkinan menjadi sempurna.
Mengenai Sejarah Konsep Ketuhanan Menurut Pemikiran Manusia maka kita ada pada proses perjalanan mengenai sejarah. Apabila teori yang di munculkan adalah teori evolusionalisme, maka yang akan dikemukakan adalah proses dari pemikiran sederhana manusia hingga ke yang paling sempurna.
Ini ada beberapa teori tentang evolusionalisme antara lain
- Percaya Kepada Benda
- Percaya Kepada Roh
- Percaya Kepada Dewa
- Percaya 1 Bangsa 1 Tuhan
- Tuhan Untuk Seluruh Bangsa
istilah tuhan dalam sebutan Al-Quran digunakan kata ilaahun, yaitu setiap yang menjadi penggerak atau motivator, sehingga dikagumi serta dipatuhi oleh manusia. Orang yang mematuhinya di sebut abdun (hamba). istilah ilaah (tuhan) di dalam Al-Quran konotasinya terdapat 2 kemungkinan, yaitu Allah, dan selain Allah. Subjektif (hawa nafsu) bisa sebagai ilah (tuhan). Benda-benda seperti : patung, pohon, hewan, dan lain-lain dapat juga berperan menjadi ilah. Demikianlah seperti dikemukakan pada surat Al-Baqarah (dua) : 165, sebagai berikut:
Diantara manusia terdapat yang bertuhan kepada selain Allah, sebagai tandingan terhadap Allah. Mereka mencintai tuhannya itu sebagaimana menyayangi Allah.
Sebelum turun Al-Quran dikalangan masyarakat Arab telah menganut konsep tauhid (monoteisme). Allah sebagai tuhan mereka. Hal ini diketahui dari ungkapan-ungkapan yang mereka cetuskan, baik pada do'a juga acara-acara ritual. Abu Thalib, ketika memberikan khutbah nikah Nabi Muhammad dengan Khadijah (lebih kurang 15 tahun sebelum turunya Al-Quran) ia mengungkapkan kata-kata Alhamdulillah. (Lihat Al-Wasith,hal 29). Adanya nama Abdullah (hamba Allah) sudah lazim digunakan pada kalangan masyarakat Arab sebelum turunnya Al-Quran. Keyakinan akan adanya Allah, kemaha besaran Allah, kekuasaan Allah serta lain-lain, sudah mantap. dari kenyataan tersebut muncul pertanyaan apakah konsep ketuhanan yang dibawakan Nabi Muhammad? Pertanyaan ini muncul karena Nabi Muhammad dalam mendakwahkan konsep ilahiyah menerima tantangan keras dari kalangan masyarakat. Jika konsep ketuhanan yang dibawa Muhammad sama dengan konsep ketuhanan yang mereka yakini tentu tidak demikian kejadiannya.
Pengakuan mereka bahwa Allah sebagai pencipta semesta alam dikemukakan dalam Al-Quran surat Al-Ankabut (29) ayat 61 sebagai berikut;
Jika kepada mereka ditanyakan, "Siapa yg membentuk lagit serta bumi, serta menundukkan mentari dan bulan?" Mereka pasti akan menjawab Allah.
dengan demikian seseorang yang mempercayai adanya Allah, belum tentu berarti orang itu beriman dan bertaqwa pada-Nya. seseorang baru laik dinyatakan bertuhan pada Allah Bila dia telah memenuhi segala yg dimaui oleh Allah. Atas dasar itu inti konsep ketuhanan yang Maha Esa dalam Islam ialah memerankan ajaran Allah yaitu Al-Quran pada kehidupan sehari-hari. tuhan berperan bukan sekedar Pencipta, melainkan juga pengatur alam semesta.
Pernyataan lugas serta sederhana cermin manusia bertuhan Allah sebagaimana dinyatakan pada surat Al-ikhlas. Kalimat syahadat ialah pernyataan lain sebagai jawaban atas perintah yang dijaukan pada surat Al-ikhlas tersebut. Ringkasnya Jika Allah yang harus terbayang dalam kesadaran manusia yang bertuhan Allah ialah disamping Allah menjadi Zat, juga Al-Quran menjadi ajaran dan Rasullullah menjadi Uswah hasanah.