Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia menutup perkuliahan tatap muka, dan menggantinya dengan kuliah daring atau kuliah online, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona ( Covid-19).

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan salah satu universitas yang menerapkan kebijakan kuliah daring atau kuliah online. 

Tidak semua "happy" dengan kebijakan tersebut. Baik di pihak dosen maupun mahasiswa berasumsi, ada yang menolak dan adapula yang menerima.

Ada beberapa dosen yang lebih memilih untuk bertatap muka langsung karena tuntutan pelajaran dimana harus disampaikan dan praktek secara langsung. Tapi untuk mahasiswa baru hal ini tidak berlaku. Dikarenakan situasi yang kian memburuk diwajibkan mahasiswa baru mengikuti aturan dimana harus melaksanakan pkkmb dan kuliah daring.

Dari mahasiswa lama, proses kuliah daring sekarang hanya berlaku untuk beberapa jurusan dan MK tertentu. Beruntunglah mereka yang masih mengikuti proses kuliah online.

Sebagian dari mereka sepertinya bahagia dengan diadakan kuliah daring tersebut. Dengan adanya aturan ini membantu mereka melepas rasa rindu dengan kembali ke kampung halaman, meninggalkan suasana kos-kosan yg terbilang asik padahal mencabik.

Hal tersebut bertolak belakang dengan mahasiswa baru dimana lebih dikenal dengan sebutan maba. Sebagian besar mereka lebih memilih proses perkuliahan dilaksanakan secara offline. Yang mana masa pertama masuk perguruan tinggi adalah masa-masa paling indah.

Kendala lain, sinyal di lokasi mahasiswa juga timbul tenggelam. Dan biaya paket data yang digunakan terbilang harus lebih dari pemakaian pada biasanya.

Akan tetapi kebijakan telah diterapkan. Semua peraturan harus dipatuhi. Demi keamanan dan keselamatan bersama.