PENGAMATAN BENTUK SEL DARAH MANUSIA MELALUI METODE PEWARNAAN GIEMSA

06 November 2024 20:00:38 Dibaca : 10

A. JUDUL

Pengamatan bentuk Sel Darah Manusia Melalui Metode Pewarnaan Giemsa

B.TUJUAN

Mahasiswa terampil membuat apusan darah yang dapat memberi gambaran yang jelas mengenai bentuk-bentuk sel darah.

C. ALAT DAN BAHAN

D. PROSEDUR KERJA

E. HASIL PENGAMATAN

PEMBAHASAN

Metode pewarnaan giemsa adalah teknik pewarnaan yang umum digunakan dalam mikroskopi sel darah, karena pewarna ini dapat menyoroti berbagai jenis sel darah berdasarkan warna dan struktur. Pewarna Giemsa, yang terdiri dari campuran eosin dan metilen biru, memberikan kontras yang memungkinkan identifikasi sel-sel seperti eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit. Penelitian seperti yang dilakukan oleh Sari & Masrillah (2021) mengenai alternatif pewarna dari ekstrak kol ungu menunjukkan bahwa metode pewarnaan tradisional masih memiliki kekuatan dalam memberikan hasil yang konsisten dan mudah diinterpretasi dalam laboratorium hematologi.

 

      Biasanya, setelah pewarnaan dengan Giemsa, eritrosit tampak sebagai sel bulat berwarna merah muda pucat tanpa inti, sedangkan leukosit, yang memiliki inti, tampak lebih gelap karena menyerap lebih banyak pewarna. Pada hasil pengamatan kali ini, jika hanya terlihat eritrosit tanpa kehadiran leukosit atau trombosit, kemungkinan penyebabnya adalah konsentrasi darah yang mungkin terlalu tipis atau pewarnaan yang tidak optimal.

 

    Menurut Firdayanti (2024) menekankan bahwa konsentrasi dan ketepatan prosedur pewarnaan sangat penting untuk memastikan bahwa semua jenis sel darah terwarnai dengan baik dan dapat teramati dengan jelas. Selain itu, studi yang dilakukan oleh Wati (2020) menunjukkan bahwa prosedur pewarnaan yang kurang optimal atau pembilasan yang terlalu kuat dapat menyebabkan hilangnya leukosit atau trombosit dalam preparat. Faktor-faktor seperti waktu pewarnaan dan intensitas pembilasan juga dapat memengaruhi hasil pewarnaan, karena sel-sel darah yang lebih halus mungkin hilang atau tidak terlihat. Pengaturan fokus dan pembesaran mikroskop juga sangat penting untuk mendapatkan hasil pengamatan yang optimal, sesuai dengan panduan dalam buku Wulandari, Widiyani, & Iswara (2019), yang membahas cara pengamatan sel darah yang akurat dan cermat dalam laboratorium.

 

DOKUMENTASI

 

 

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong