Hubungan Kimia dengan Teknik Sipil

18 February 2013 09:05:27 Dibaca : 7733

Pada intinya segala sesuatu yang ada di dunia ini mengandung unsur kimia,
Coba kita bayangkan meja? meja terdiri dari kayu, kayu adalah unsur kimia yaitu Karbon (C). Plastik? Adalah polimer yang tersusun dari berbagain atom2 tertentu.. Besi? Besi adalah Ferrum (Fe)..

Apalagi yang tidak mengandung unsur kimia? Makanan yang kita makan pun ada unsur kimia nya, pewarna, pemanis buatan, pengawet, dsb..

Di dalam tubuh kita pun juga ada unsur kimia nya, asam lambung (HCl), air kencing (Ammonia, NH3)

Jadi semua ilmu pasti ada hubungannya dengan ilmu kimia.

Ilmu kimia dan teknik sipil

Misalnya :
1. Penggunaan zat kimia untuk mempercepat proses pengeringan beton.
2. Penggunaan bahan sintetik dalam dunia konstruksi, misalnya: lapisan waterproofing pada beton.
3. Kadar keasaman pada air akan mempengaruhi kwalitas dari beton.
4. Jenis, kualitas dan penggunaan cat pada kayu, beton ,besi.
5. Zat kimia untuk mengawetkan kayu.

 

http://google.com

 

Rusunawa

18 February 2013 09:03:22 Dibaca : 1097

Hari ini adalah hari ke-empat Saya tinggal di Rusunawa Putri. Rusunawa adalah Rumah Susun yang di peruntukan khusus mahasiswa BidikMisi Putri. Ada sedih dan bahagia yang menyelimuti hati. Sedihnya karena Saya harus berpisah meninggalkan keluarga tercinta. Bahagia karena Saya berkenalan dengan teman-teman Bidik Misi lainnya yang berbeda jurusan. Tentunya dapat berbagi banyak pengalaman dan ilmu. Pengalaman dan ilmu yang akan bermanfaat bagi jurusan masing-masing. Apalagi teman-teman 1 kamar Saya ada bermacam-macam karakter. Ada yang pendiam,ada yang periang,ada juga yang biasa-biasa saja ,tidak pendiam,tidak juga periang. Jujur ,awalnya tidak mudah menyesuaikan dengan mereka teman-teman yang pendiam. Tapi, Saya tetap berusaha untuk nyaman dan membuat keadaan lebih menyenangkan. Di kamar Saya terdapat 1 buah tempat tidur,atas dan bawah. Selain itu,ada 1 buah meja dan kursi. Sayangnya,di kamar Kami tidak ada lemari jadi kamar kami kelihatan sedikit berantakan karena tas-tas pakaian yang berserakan di lantai.tapi,Saya tetap bersyukur akan semua keadaan ini. Bersyukur Allah masih menyelipkan bahagia dalam kalbu meski dengan hidup yang pas-pasan.

Sholat Shubuh

11 February 2013 11:11:09 Dibaca : 957

Ketika waktu menunjukan waktunya Sholat Shubuh,aku terbangun dari tidurku. Sebenarnya mata ini sangat berat untuk dibuka,pandanganku masih remang-remang. Namun,Aku terpikirkan akan fakta dari manfaat sholat shubuh bahwa Pada waktu pukul 6 pagi sampai pukul 12 siang, serangan jantung akan menjadi cepat pada waktu-waktu tersebut. Pada saat itu terjadi peningkatan tegangan saraf simpatis, dan penurunan tegangan saraf parasimpatis.

Pada waktu pagi dini hari sekitar pukul 3 pagi sampai siang hari, secara perlahan dalam tubuh manusia terjadi peningkatan adrenalin menyebabkan tekanan darah meningkat. Selanjutnya terjadi peningkatan aktifitas agregasi tombrosit (sifat saling menempel pada sel tombrosit yang mengakibatkan darah membeku) walaupun kita tertidur. Penyempitan pembuluh darah berefek negatif bagi tubuh karena pengaruh lancar atau tidaknya aliran darah. Tubuh memerlukan suatu zat yang ada pada sel pembuluh darah untuk melebarkan kembali pembuluh darah. Zat tersebut bernama NO (Nitrik Oksida).

Saat kita bangun di pagi hari menjalankan sholat, tubuh akan aktif menaikkan kadar zat NO dalam tubuh. Gerakan-gerakan yang dibangun pada pagi hari membuat produksi zat NO naik lebih cepat sehingga mencegah darah membeku karena efek agregasi tombrosit berkurang. Setelah sholat tentunya kita melakukan hal lain, misal mengaji, menyiapkan sarapan, olahraga dan lainnya.

Mandi sebelum sholat subuh lebih sehat lagi. Karena tubuh cepat bangun dari rasa lemas mengantuk sehingga pikiran lebih cemerlang. Mandi sebelum sholat memiliki keuntungan berharga yaitu kita melaksanakan sholat subuh dengan keadaan tubuh segar dan pikiran jernih sehingga bisa menghadap Allah dengan percaya diri.

Bangun di pagi buta dan melakukan gerakan, maka dipastikan akan membantu mencegah penyakit kardiovaskular. Semoga untuk keesokan harinya kita lebih giat bangun dini hari guna mengambil banyak-banyak manfaat kesehatan jasmani dan rohani.http://prasdelsehati.com

Dia (Karya Saya sendiri )

09 February 2013 08:35:14 Dibaca : 1040

DIA

Ketika Malam menghampiri

Sendiri ini bukan hal yang baru hadir

Lantunan lagu Cinta jadi pengobat rindu

Rindu untuk sang lelaki

Rindu untuk sang penggombal sejati

Rindu dia sang penakluk hati

Ketika Pagi menjelang

Aku terbangun dari mimpi indah ku bersamanya

Saat penglihatanku masih remang-remang

Kulihat pesan singkat darinya menyambut pagiku

Hingga terbesik doa suci

Tuhan satukan Aku dan Dia

Dia yang telah jadi pilihan hatiku

 

Karya Desiyaningsi Daud

08-02-2013

Mengapa Kecerdasan Emosional itu Penting ?

08 February 2013 09:15:13 Dibaca : 1057

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal.

Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.

Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting, karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Menurut Irwanto (1997 :105) belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan.

Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar.

Prestasi belajar menurut Yaspir Gandhi Wirawan dalam Murjono (1996 :178) adalah:
“ Hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapornya. Melalui prestasi belajar seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.”

Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan menyeluruh. Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Menurut Binet dalam buku Winkel (1997:529) hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu, dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.

Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi. Menurut Goleman (2000 : 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama.

Dalam proses belajar siswa, kedua inteligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah (Goleman, 2002). Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu mengembangkan rational intelligence yaitu model pemahaman yang lazimnya dipahami siswa saja, melainkan juga perlu mengembangkan emotional intelligence siswa .

(kumpulan artikel blogspot.com)

Kamis, 23 Agustus 2012 11:43 | Ditulis oleh Administrator |