Kepedihan Hidup
Kepedihan Hidup
Dari semua tulisan Saya yang telah Saya ceritakan. Mungkin cerita ini yang paling bermakna. Hari ini Selasa,5 Februari 2013 Saya harus meneteskan air mata kesedihan yang tidak semua orang merasakan. Ayah Saya adalah seorang pembawa bentor,Rasa lelah,bosan bahkan marah sudah Ayah rasakan,panasnya mentari,derasnya hujan telah Ayah lalui untukmengantar penumpang,tak kenal Pagi buta,tengah malam,Ayah tetap mengantar penumpang. Tak menuntut keuntungan yang besar. Hari ini,Saya mengantar anak-anak sekolahan ke SMP. Tapi tiba disebuah perempatan ad swiping,Ayah saya mempunyai surat-surat yang lengkap namun tetap ditahan oleh polisi karena kelebihan penumpang dan harus membayar ataupun melalui proses hukum yang panjang. Bagi sang pembaca,bisakah kalian renungkan,Uang yang Ayah saya dapatkan1000/siswa,sedangkan ada 5siswa yang diantar Ayah,hanya untuk uang Rp5000 Ayah Saya harus mengikuti proses hukum yang panjang,harus membayar,dan Ayah Saya kehilangan uang Rp5000 karena harus ditahan dan tidak mengantar penumpang sampai tempat tujuan. Kalau sudah seperti ini,lalu dimana sisi keadilannya??? Haruskah kami terus menerus tertindas,memang hukum harus ditegaskan,tapi tak maukah Kalian menengok ke bawah. Penghasilan Ayah Saya berkisar Rp20.000-Rp40.000/hari. Semua tidak itu tidak sebanding dengan pengeluaransetiap harinya dikeluarga kami. Saya mau ke kampus membawa uang Rp15.000,untuk transportasi Pulang Pergi Rp10.000,uang saku Saya Rp5.000,untuk uang jajan adik Saya Rp 10.000 dari pagi sampai malam,belum lagi untuk keperluan dapur,beli ikan dan rempah-rempah. Pendapatan ayah Saya tidak cukup untuk semua itu. Ketika semua ini terasa berat untuk Saya lalui,Saya hanya bisa menguatkan hati Saya,agar mampu menghadapi cobaan hidup ini. Untuk Ayah,sabar pa,kita hanya sedang diuji oleh Allah,buat mama,jangan selalu mengeluh akan keadaan,Kita pasrahkan semuanya sama Allah,simpan semua sakit hati mama,sedih mama,biar Allah yang balas,Buat ade Saya,jangan suka nakal,jangan sering minta uang sama papa mama,tidak mudah Ayah mendapatkan selembar uang. Sabar mama,papa,ade Allah bersama Kita,dihati.