Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak.

05 September 2014 08:25:29 Dibaca : 3236

Faktor keturunan

Faktor keturunan (genetic) mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kecerdasan anak, karena kecerdasan itu diturunkan melalui gen-gen dalam kromosom. Misalnya, bila orang tuanya cerdas, biasanya si anak kelak juga cerdas. Atau bila orang tuanya atlet, maka si anak kelak jago olah raga dan lain-lain. Jadi janganlah heran bila mendengar di luar negeri ada bank sperma, yang pendonornya terdiri atas laki-laki jenius dan ahli di bidangnya masing-masing. Tujuannya jelas yaitu agar si pemakai jasa bank sperma itu kelak memiliki anak atau keturunan yang cerdas dan ahli di bidang tertentu.

Faktor gizi

Faktor gizi juga sangat berpengaruh bagi kecerdasan anak. Gizi yang baik sangat berperan dalam pertumbuhan sel-sel otak, terutama pada saat ibu hamil, menyusui dan saat bayi masih kecil. Itulah saat dimana sel-sel otak sedang tumbuh dengan pesatnya. Kekurangan gizi pada saat tersebut bisa berakibat berkurangnya jumlah sel otak dari normal. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi daya kerja otak di kemudian hari.

Faktor lingkungan

Faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak selanjutnya adalah faktor lingkungan. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang kondusif dan mendukung kebutuhan mental bagi anak. Yang dimaksud dengan kebutuhan mental adalah kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, pengertian, perhatian, penghargaan, dan rangsangan intelektual. Kekurangan rangsangan intelektual pada masa bayi dan balita dapat menyebabkan hambatan pada perkembangan kecerdasan. Misalnya, pada bayi-bayi yang ada di panti asuhan.
Penghambat perkembangan kecerdasan anak

Ada beberapa faktor yang dapat menghambat perkembangan kecerdasan anak. Secara garis besar dapat kita bagi kedalam 3 golongan penyebab, yaitu :

1. Penyebab organ biologis

Kekurangan pada organ biologis bisa menhambat perkembangan kecerdasan anak. Yang dimaksud dengan penyebab organ biologis adalah setiap kerusakan yang terjadi pada sel-sel otak, yang bisa disebabkan oleh penyakit, tumor otak, kecelakaan, ataupun kekurangan gizi.

Di Indonesia penyebab organ biologis merupakan faktor penting, karena faktor infeksi dan kekurangan gizi masih banyak terjadi pada para ibu hamil, bayi, dan balita. Infeksi mudah menyerang tubuh yang lemah, misalnya karena kekurangan gizi.

Pengobatan yang tidak tepat dan cepat bisa mengakibatkan menjalarnya kuman-kuman ke otak dan mengakibatkan peradangan otak atau selaput otak. Sel-sel-otak menjadi rusak akibat peradangan, sehingga tak dapat berfungsi lagi. Makin berat kerusakan sel-sel tersebut, makin berat pula gangguan fungsi otak yang terjadi.

2. Penyebab lingkungan sosial

Selain sebagai pendorong kecerdasan anak, lingkungan sosial juga bisa menjadi penghambat perkembangan kecerdasan anak. Yang dimaksud dengan penyebab lingkungan sosial adalah hambatan-hambatan yang disebabkan oleh lingkungan dimana si anak tinggal, seperti misalnya kekurangan rangsangan mental pada bayi dan anak. Biasanya, hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan orang tua dan juga oleh faktor kemiskinan.

Bagi masyarakat golongan ekonomi lemah, semua sumberdaya dan keuangan orang tua telah habis untuk mencukupi sandang dan pangan. Sehingga, orang tua tidak mempunyai perhatian yang cukup untuk mendidik anak-anaknya. Kebanyakan anak-anak itu dibiarkan tumbuh sendiri dan meniru apa yang mereka lihat di lingkungannya.

3. Penyebab yang misterius

Penghambat kecerdasan anak lainnya adalah penyebab yang misterius. Dalam dunia kedokteran banyak sekali hal yang masih misterius dan belum bisa dijelaskan secara ilmiah, termasuk dalam hal kecerdasan anak. Misalnya anak-anak yang menderita keterbelakangan mental, yang disebut golongan mongoloid. Disebut mongoloid oleh karena mereka mempunyai penampilan yang sama, yaitu bentuk tubuhnya pendek gemuk, jari tangannya pendek, matanya sipit dan ujungnya miring ke atas, hidungnya pesek, mulutnya kecil dengan ujung ke bawah. Selain itu mereka juga menderita keterbelakangan mental.

Anak-anak golongan mongoloid itu menderita kelainan kromosom, yang sampai sekarang dunia kedokteran belum bisa menjelaskan mengapa kelainan itu sampai terjadi.

Akhirnya, kecerdasan anak harus kita sikapi dan pahami dengan bijak. Setiap anak memiliki kecerdasannya masing-masing yang berbeda satu dengan yang lain. Bila anak kita tidak menonjol dalam satu hal, boleh jadi ia memiliki bakat lain yang belum kita ketahui. Kita tidak pernah tahu kelak ia akan menjadi ekonom, musisi, fisikawan atau atlet dan lain-lain. Adalah tugas orang tua untuk mendidik dan membimbingnya, sehingga anak tersebut “menemukan” kecerdasan dan bakat terbaiknya.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong