MANUSIA MENYUKAI NERAKA ?

20 February 2013 22:12:38 Dibaca : 980

 

Ketua sebuah pengajian meminta maaf kepada penceramah, karena jamaah yang hadir dalam pengajian tersebut tidak banyak. Ia semula mengharapkan agar jamaah yang datang dapat mencapai ribuan orang, tetapi ternyata hanya ratusan orang saja. Ia khawatir apabila penceramah kecewa dengan jumlah yang sedikit itu.

Apa komentar penceramah tersebut?

Ia justru bersyukur dan tidak merasa kecewa. Katanya, "Memang calon penghuni surga itu jumlahnya sedikit dibanding calon penghuni neraka." Ia pernah membaca koran, bahwa di Ancol diadakan pagelaran maksiat. Yang hadir dalam pesta kemungkaran itu mencapai tujuh ratus ribu orang. Kendati pesta itu dimulai jam delapan malam, namun pengunjung sudah mulai datang jam satu siang.

Penceramah kemudian bertanya kepada para hadirin, "Apakah ada pengajian yang dihadiri oleh tujuh ratus ribu orang?" Hadirin pun serentak menjawab, "Tidak ada." Ia kemudian bertanya lagi, "Apakah ada pengajian yang dimulai jam delapan malam, tetapi pengunjung sudah datang jam satu siang" Hadirin kembali serentak menjawab, "Tidak ada." Penceramah kemudian berkata, "Itulah maksiat, dan inilah pengajian. Kalau ada pengajian dihadiri oleh ratusan ribu orang, maka boleh jadi pengajian itu bermasalah."

Ia juga mencontohkan, Nabi Nuh AS, Beliau yang berdakwah selama hampir seribu tahun, tetapi pengikut beliau hanya empat puluh orang. "Karenanya, kalau yang datang di pengajian ini mencapai ratusan orang, itu sungguh sudah bagus. Dan begitulah calon-calon penghuni surga," tambahnya.

Lebih jauh, ustadz yang masih muda itu menyampaikan sebuah Hadis tentang apa yang akan terjadi pada hari kiamat. Dalam Hadis Shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi saw menyatakan bahwa nanti pada hari kiamat, Nabi Adam AS akan dipanggil oleh Allah SWT. Beliau diperintahkan oleh Allah untuk memisahkan anak-cucunya, mana yang akan masuk surga dan mana yang akan masuk neraka. "Ternyata," kata Nabi saw selanjutnya, "Dari seribu anak-cucu Adam, 999 (sembila ratus sembilan puluh sembilan) masuk neraka, dan 1 (satu) masuk surga".

Ia kemudian mengajak jamaah untuk mengamati perilaku manusia setiap hari. "Coba kita amati kehidupan manusia sehari-hari. Kita lihat mereka di pasar, di mall, di televisi, dimana saja. Ternyata lebih banyak yang senang bermaksiat daripada yang taat kepada Allah. Orang bohong, penipu, ada dimana-mana, sementara yang shalat di masjid sepi-sepi saja. Ternyata manusia itu lebih menyukai neraka daripada surga."

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong