ARSIP BULANAN : October 2012

Wah, Manusia Purba Menyantap Panda

20 October 2012 15:49:50 Dibaca : 1221

 

Liputan6.com, Chongqing: Sebuah penelitian terbaru purbakala di Cina, sedikit mengejutkan. Ternyata, panda raksasa yang merupakan kekayaan nasional Negeri Tirai Bambu, pernah menjadi santapan lezat bagi manusia purba yang hidup di kawasan barat daya Cina. Hal ini diungkap paleoanthropologis Wei Guangbiao.

 

Wei menjelaskan panda dimakan oleh manusia prasejarah yang menghuni suatu daerah yang sekarang disebut Kota Chongqing, habitat hewan berbulu putih-hitam itu.

 

"Kami telah mempelajari beberapa contoh fosil panda yang digali di Chongqing dari situs di mana manusia pernah hidup," kata Kepala Institute of Three Gorges Paleoanthropology di Three Gorges Museum Chongqing Cina itu, baru-baru ini.

 

Dia memaparkan pula fosil-fosil itu menunjukkan beberapa panda pernah dipotong-potong hingga mati oleh manusia. "Pada masa primitif, manusia tidak akan membunuh hewan-hewan yang tidak berguna bagi mereka," kata Wei.

 

Namun, penulis buku Origins of Giant Pandas itu mengatakan panda yang dimakan manusia purba tidak berarti "raksasa". "Mereka lebih kecil dibanding panda raksasa sekarang, hanya seukuran anjing mastiffs Tibet," kata Wei.

 

Paleoanthropologis itu mengatakan 10 ribu hingga satu juta tahun lalu pegunungan di Chongqing merupakan habitat panda liar dan beralih ke Provinsi Sichuan.

 

Wei menambahkan perubahan iklim yang berdampak pada kepunahan bambu, makanan pokok panda, menjadi pemicu migrasi secara besar ke Sichuan.(ANT/Xinhua/ANS)

 

Monster Laut 'Predator X' Mendapat Nama Resmi

20 October 2012 15:40:24 Dibaca : 1136

 

Reptil laut raksasa yang menjelajahi lautan sekitar 150 juta tahun lalu resmi tercatat sebagai spesies baru, menurut para peneliti. Hewan yang dinamai Pliosaurus funkei memiliki panjang 12 meter dan tengkorak sepanjang 2 meter dengan gigitan yang empat kali lebih kuat daripada Tyrannosaurus rex.



"Mereka adalah predator utama di lautan," kata salah satu peneliti Patrick Druckenmiller, paleontolog di Museum University of Alaska. "Gigi mahluk ini akan membuat T. rex merinding."


Jika temuan fosilnya digabungkan, maka kerangka raksasa P. funkei yang baru ditemukan menggambarkan lautan era Jurassic kuno yang penuh dengan predator-predator raksasa.


Pada 2006, para ilmuwan menggali dua kerangka besar pliosaur di Svalbard, Norwegia, serangkaian pulau di pertengahan antara Eropa dan Kutub Utara. Mahluk-mahluk raksasa tersebut, salah satunya disebut Predator X, terlihat agak berbeda dari pliosaurus lain yang ditemukan di Inggris dan Prancis dalam satu setengah abad terakhir.


Kini setelah tahunan meneliti secara mendetail dan menganalisis rahang, tulang belakang, serta badan depan, para peneliti menyimpulkan bahwa Predator X adalah sebuah spesies baru. Secara resmi mereka memberi nama Bjonr dan May-Liss Funke, dua sukarelawan yang pertama menemukan fosil-fosil tersebut.


Pliosaurus adalah reptil laut yang hidup antara 160 juta-145 juta tahun lalu pada periode Jurassic. Mereka memiliki leher pendek, tubuh yang besar di bagian atas dan mengecil di kaki, serta empat sirip yang memungkinkan mereka "bergerak seolah terbang dalam air", kata Druckenmiller pada LiveScience.


Spesies baru ini kemungkinan hidup 145 juta tahun lalu dan memakan plesiosaurus, reptil laut lain yang merupakan kerabat mereka, berleher panjang dan berkepala kecil.

Analisis terbaru ini menunjukkan bahwa P. funkei memiliki sirip depan yang lebih panjang secara proporsional daripada pliosaurus lain, begitu juga bentuk tulang belakang, serta jarak gigi pada rahang, kata Druckenmiller.

Pada 2008, para ilmuwan awalnya memperkirakan Predator X bisa mencapai panjang 15 meter. Studi ilmiah terbaru menunjukkan bahwa mahluk ini lebih kecil dari perkiraan tersebut, namun masih tetap lebih besar dari predator apex terbesar yang hidup saat ini, paus pembunuh yang panjangnya 9 meter, ujar Druckenmiller.


Fosil Pliosaurus funkei hanyalah dua dari hampir 40 spesimen yang ditemukan di Svalbard. Pada Norwegian Journal of Geology edisi 12 Oktober, para penulis juga menyebut ada dua ichtyosaurus baru, atau reptil mirip lumba-lumba, plesiosaurus leher terpanjang dari era Jurassic, dan beberapa invertebrata.

Keseluruhan fosil-fosil ini memberi gambaran bahwa laut Arktik kuno penuh dengan predator menakutkan serta fauna invertebrata, kata salah satu penulis penelitian John Hurum dari University of Oslo lewat email.

"Kami tidak hanya menemukan satu spesies baru, tapi kami menemukan sebuah jejaring ekosistem," tambah Druckenmiller.

 

Fotografer Mengabadikan Lanskap "Negeri Ajaib"

20 October 2012 15:32:19 Dibaca : 1285

 

Ini adalah pemandangan menakjubkan ladang rapa (rapeseed) yang diambil oleh fotografer Jerman Anne Berlin saat berkunjung ke Luoping, Cina.

Menurut Anne, "Benar-benar luar biasa, saya tak akan lupa pemandangan mengagumkan ini. Kuningnya begitu cerah."


Saat ia pertama keluar dari mobil, Anne begitu tercengang melihat pemandangan tersebut sampai-sampai ia lupa mengambil foto.

"Saya tak pernah melihat sesuatu yang seperti ini. Sangat mengagumkan. Saat saya berjalan di lanskap menakjubkan ini, saya merasa seperti Alice di Negeri Ajaib."


Anne dikelilingi oleh banyak lebah di sekitarnya. "Seperti berenang di kolam bunga kuning. Saya tak akan melupakan hari yang menyenangkan dan mengagumkan ini. Benar-benar luar biasa. Anda harus melihatnya sendiri."


Berlin sedang melakukan tur foto di Yunnan pada bulan Maret saat mengambil gambar-gambar ini.


"Dua hari terakhir kami tinggal di Luoping, sekitar 200 km timur Kunming, untuk mengambil foto ladang rapa", kata dia.

"Cuacanya tidak bagus untuk mengambil foto karena berkabut. Untuk mengambil gambar ini, kami harus memanjat bukit tinggi."

 

 

# Rafly EL-Roaders

Makanlah Buah Sebelum Makan

20 October 2012 15:28:50 Dibaca : 1215

 

Buah itu pencuci mulut atau makanan pembuka? Bagi banyak orang di Indonesia, buah kerap diposisikan sebagai pencuci mulut yang disantap setelah mengonsumsi hidangan utama atau makan berat. Padahal, jauh lebih baik jika buah dikonsumsi sebelumnya.



Pada prinsipnya memang, kata ahli gizi Christine Natalie, buah hanyalah pelengkap dalam menu makanan. Mau disantap sebelum atau sesudah, buah tetap memberikan manfaat bagi kesehatan.


“Kalau dikonsumsinya setelah makan (utama), sebenarnya baik juga. Sebab kandungan air dalam buah dapat membersihkan alat pencernaan, mulai dari mulut, tenggorokan, hingga usus,” ujarnya.


Kendati demikian, Christine mengingatkan, jika setelah makan jadi pilihan waktu untuk mengonsumsi buah-buahan, tentu tidak bisa segera dilakukan. Sebab momentum yang baik adalah tiga jam setelah santapan utama tuntas masuk perut.

Hal ini dilakukan dengan tujuan mengosongkan lambung telebih dahulu. Selain itu, agar makanan yang sudah masuk bisa dicerna dengan sempurna, karena fungsi buah saat itu adalah pembersih alat pencernaan.

Yang berkembang di Indonesia, diakui Christine, memang menempatkan buah sebagai pencuci mulut. Banyak orang justru mengonsumsi buah setelah makan besar. Bagaimana hal itu bisa terjadi? “Sebenarnya hanya pemikiran orang-orang dulu,” ujarnya.

Selain itu, posisi buah juga “ditasbihkah” untuk dikonsumsi setelah makan, karena dalam menu pun diposisikan seperti itu juga. Mengenai sebutannya sebagai pencuci mulut, Christine menuturkan, ‘stempel’ itu melekat lantaran kandungan air dalam buah cukup tinggi.

Namun dia mengakui, walaupun dikonsumsi sesudah makan, buah yang masuk tidak akan memberikan pengaruh negatif apa pun. Kecuali, tentu saja membuat tambah kenyang.

Dia menyarankan sebaiknya buah dikonsumsi sebelum makan utama, bukan sesudahnya. Alasannya, kandungan zat gizi dalam buah dapat lebih banyak terserap oleh tubuh secara maksimal. “Ini juga bagus bagi orang yang sedang melakukan diet,” ungkapnya.

Christine menambahkan, jika dikonsumsi pada pagi hari, hasilnya pun akan sangat baik, yakni mampu meningkatkan kadar gula darah. Jadi, beberapa saat setelah bangun tidur, menjadi waktu yang sangat baik untuk mengonsumsi buah. “Sebab saat itu lambung masih dalam keadaan kosong,” ujar Christine, memberikan alasan.

Bagi dia, semua buah bisa dikonsumsi dan memberikan pengaruh baik bagi kesehatan. Tidak ada pantangan waktu, kapan saja bisa dikonsumsi.

Christine hanya mengingatkan porsi buah yang dikonsumsi. Kalau mau komplit, setiap hari buah yang dikonsumsi sebaiknya terdiri dari lima jenis. Setiap satu macam, cukup 100 gram.

“Tunggu 15 menit, setelah itu kita sudah bisa konsumsi menu utama (makan besar),” terangnya.

 


Semoga bermanfaat.. :)

5 Rempah Pedas yang Bikin Sehat

20 October 2012 15:26:52 Dibaca : 646

 

Rempah-rempah yang sudah digunakan selama berabad-abad ini tak hanya dijadikan bumbu masakan, namun juga berkhasiat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Berikut beberapa rempah yang mujarab bagi kesehatan, yang dilansir melalui Times of India, Selasa (28/2).

 

Bubuk Cabai, membantu mengurangi nyeri sendi. Penelitian menunjukkan bahwa capsaicin yang ditemukan dalam cabai memiliki efek anti-peradangan yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri rematik. Studi terbaru yang dimuat di Journal of Obesity mengungkapkan cabai juga membantu meningkatkan oksidasi lemak yang meningkatkan energi dan mempercepat kerja sistem saraf, sehingga bermanfaat menurunkan berat badan Anda.

 

Kayu Manis, melindungi dari risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Sebuah penelitian telah menemukan bahwa setengah sendok teh kayu manis dapat menurunkan glukosa darah, kolesterol, trigliserida.

 

Bawang Putih, meningkatkan kesehatan jantung Anda. Mengonsumsi bawang putih dapat menurunkan kolesterol dan trigliserida rata-rata hingga 10 persen.

 

Cengkeh, minyak cengkeh merupakan pengobatan terkenal untuk mengatasi sakit gigi. Minyak cengkeh juga bersifat antiseptik yang menjadikannya obat kumur terbaik. Bahan utama dalam minyak adalah eugenol, yang bersifat sebagai anti-peradangan, sehingga dapat meringankan kekakuan dan rasa sakit akibat arthritis. Rempah-rempah ini membantu memperlancar saluran pencernaan.

 

Jahe, mengandung antioksidan dan dapat melindungi tubuh terhadap penyakit, seperti penyakit berkaitan dengan hidung dan perut kembung dalam sistem pencernaan. Jahe juga menjadi alternatif pengobatan yang baik untuk mengatasi rasa mual, yang berkaitan dengan kehamilan dan mabuk perjalanan.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong