INTEROPERABILITAS
Nama : Frenki Tahir
Nim : 521414011
Tugas Teknologi Informasi (TI)
Sejarah Inter opera bilitas di Indonesia
Secara teknologi Interoperabilitas sendiri sebenarnya telah dikenal secara luas di Indonesia,namun karena bersifat Back Engine Maka End User tidak begitu aware akan adanyaInteroperabilitas ini. Di dunia perbankan, pertukaran antarsistem Informasi ditunjukkan dalanbentuk pertukaran dana antar bank melalui Sistem Informasi perbankan dan atau melalui ATM,hal yang sangat umum dilakukan masyarakatsehari-hari. Sedangkan di Web, Interoperabilitastelah muncul dalam bentuk yang lebih kompleks, yaitu cloudcomputing. Sebagai contoh, dengan Google API, kita dengan mudah memasukkan posisi pada Google mapdan menampikannya pada web kita, dimana ini adalah salah satucontoh interoperabilitas.Namun sedemikian hebatnyapenetrasi teknologi pertukaran data antar sistem informasiini,amat disayangkan bahwa ternyata Sistem Informasi yang dikembangkan oleh pemerintahandi Indonesia sebagian besarsangat tidak memperhatikan aspek Interoperabilitas ini.Selama inikebanyakan Sistem Informasi yangdikembangkan oleh instansi pemerintahan hanyadapatmemberikan manfaat secara lokal, terutama bagi satkerpemilik anggaran pengembanganSistem Informasi tersebut.Sebagai akibatnya, Informasi dasar yang ada pada suatu Sistem Informasi (contoh : Informasi Kependudukan) seringkali menjadi redundan terhadap SistemInformasi lain dan tidak sinkron.
Informasi (contoh : Informasi Kependudukan) seringkali menjadi redundan terhadap SistemInformasi lain dan tidak sinkron.Akibat lainnya adalah sulitnya melakukan pertukarandata yang harus melalui prosespengkopian dan penyesuaiandata yang panjang dan memakan waktu. Hal ini membuat TataSistem Informasi Kepemerintahan di Indonesia carut marut dengan pulau-pulau sisteminformasi yang tersebar dimana-mana.Meskipun demikian, bukan tidak ada Sistem InformasiKepemerintahan yang ternyata mendukung Interoperabilitas dengan baik. Ambil contohprogram National Single Window(NSW) yang dicanangkan pemerintah, datanya mengambil dariDepartemen Perindustrian, Bea cukai, Dirjen Postel danbeberapa Instansi lainnya. Namunwalaupun mengusung nama National Single Window, Sistem iNSW ini diperuntukkanhanya bagisistem ekspor impor di indonesia. Dirjen Pajak juga saat ini telah sukses mengembangakanInteroperabilitas untuk pajak hingga dapat digunakan oleh Sistem Informasilainnya, sepertiSistem Informasi Pelelangan (SePP) yang saatini dipegang oleh KemKominfo, dan beberapainformasilainnya.Namun sayang, sisi layanan publik Nasional lain diIndonesia ternyata belumtersentuh oleh Interoperabilitas. Halini sangat disesalkan, mengingat Pemerintah Daerah punadayang telah sukses memperkuat SIstem Informasi di aerahnyadengan Interopeabilitassehingga mampu membawa LayananPublik bersifat satu atap, seperti Jajaran PimpinanPemerintahan Jawa Timur yang telah sukses membawa SistemInformasi pengurusan Kendaraanke level Interoperabilitasantar kota sehingga membawa kemudahan untuk mutasidanpengurusan kendaaran yang berada di kota yang berbedadengan kota asalnya di JawaTimur. Menuju ke Sistem Interoperabilitas Nasional bukan perkara gampang.
Ada hal yang lebih dalam dari sekedar dukunganteknologi dan jaringan infrastruktur IT. Kultur dalam pemerintahan masih mengedepankan ego Instansi, membuatkeseganan dalampertukaran informasi, apalagi bila tidak didukung dengan dasar hukum yang kuat. Jangankandatadigital, saat ini sangat sulit memperoleh data dari satu instansibila ada permintaan dariinstansi lainnya. Budaya inilah yangtentunya harus bisa dikikis oleh aparatur negara, dengantidakmengabaikan prinsip kehati-hatian. Selain itu, harus ada standar pengembangan SistemInformasi di lingkungan Kepemerintahan yang menegaskanmengenai standar Interoperabilitas
PENGERTIAN INTEROPERABILITAS
Interoperabilitas adalah dimana suatu aplikasi bisa berinteraksi denganaplikasi lainnya melaluisuatu protokol yang disetujui bersama lewat bermacam-macam jalur komunikasi, biasanyalewat network TCP/IP dan protokol HTTP dengan memanfaatkan file XML. Adapun aplikasi disiniboleh berada di platform yang berbeda: Delphi Win32, .NET, Java, atau bahkan pada O/S yangberbeda.
Kata "interoperability" terdiri dari 3 kata, yaitu: "inter" yg artinya antar (beberapa hal),"operate" yg artinya bekerja, dan "ability" yg artinya kemampuan/kebisaan. Sehingga apabiladigabung menjadi "inter-opera-bility" yang artinya menjadi "kemampuan bekerja antarbeberapa hal" atau terjemahan bebasnya kira - kira "kemampuan saling bekerja sama antarbeberapa hal".Salah satu contoh aplikasi yang punya interoperability adalah aplikasiWebServices, SOA, XML-RPC.
Interoperabilitas menjadi persoalan komplek dalam pertukaran data antar sistem denganplatform berbeda, seperti terjadi pada e-banking dan e-government. Adalah tidak mungkinmenyeragamkan format dan skema data pada semua sistem, juga lebih tidak mungkinmenyeragamkan sistem, apalagi menggunakan vendor yang sama. Salah satu pendekatan yangditerima adalah standardisasi format data yang dipertukarkan, dan XML memberikan jawabanyang tepat XML adalah keturunan SGML, secara genetik bersifat interoperability,seperti saudara tuanyaHTML yang telah mengubah dunia berkat sifatinteroperabilitasnya. Sementara HTML hanya
terbatas pada wilayah browser,XML dilahirkan untuk dikembangkan, sesuai namanya XMLdimana X-nya adalah extensible. XML diterima secara luas dan telah memegang peranutamasebagai aktor dalam pertukaran data di web dan di wilayah lainnya, sepertiXHTML, RSS,MathML, MusicML, GraphML, SVG, Office Open XML, danribuan lainnya.Inti dari definisiInteroperabilitas adalah kemampuan sebuah sistem untuk menggunakan atau memakai bagiandari sistem lain tanpa diketehui oleh pengguna sistem, kemampuan ini melebihi kemampuankomunikasi antar sistem. Inti dari definisi interoperabilitas adalah kemampuan sebuah systemuntuk menggunakan informasi yang telah diterima dari sistem lain. MenurutISO 19119 servicesdefinisi dari interoperabilitas adalah: kemampuan untuk berkomunikasi, mejalankan program,atau mentransfer data diantara berbagai jenis teknologi dan unit data yang digunakan olehpaket perangkat lunak SIG dimana pengguna tidak memerlukan pengetahuan mengenaikarakteristik unit datanya
Terdapat sebuah miskonsepsi tentang interoprabilitas, interoperabilitastidak berasumsi bahwasemua orang harus memiliki format file yang sama,tetapi interoperabilitas adalah sebuahkemampuan untuk mengerti ataumengadopsi format file yang berbeda tersebut.OGC (Open Geospatial Consortium) telah mendefinisikan tujuh hal yangterjadi pada GeographicInformation (GI) interoperability, yaitu kemudahan untuk:
1. mencari data spatial
2. memperoleh data spatial
3. mengintegrasikan data-data spatial dari berbagai sumber
4. mendisplay data spatial dalam sebuah tampilan.
5. melakukan analisa data spatial
6. mengolah data-data spatial khusus, walaupun berasal dari sumber dan tipedata yangberbeda-beda
7. menyatukan sebuah sistem informasi data spatial dengan fitur-fitur tebaik dari berbagaiprovider software
Karakteristik Interoperabilitas berdasarkan level;
-Level hardware:
bagaimana perbedaan karakteristik (fisis, elektronis) komponen-komponen hardware dijembatani dalamrangka mewujudkan suatu fungsi/tujuan tertentu.
-Contoh: interaksi antara CPU- RAM –> interoperabilitas diwujudkan dengan cache dan buffer
-Level network:
bagaimana perbedaan hardware+OS bisa dijembatani, sehingga dua komputer yang berbeda bisa salingberkomunikas
Pendekatan: protokol, standarisasi
-Level software:
bagaimana menjembatani perbedaan format data dan bahasa pemrograman
Interoperabilitas data
Interoperabilitas komunikasi aktif (function/procedure calls)
Kelebihan dan kekurangan
. Kelebihan Interoperabilitas
- Memberikan layanan dan informasi tanpa ada batasan waktu dan tempat. Masyarakatdapatmengakses informasi serta layanan tanpa harus terikat batasan waktu dantempat. Informasidan layanan disediakan 24 jam sehari 7 hari seminggu dengan pencari informasi tidak harusdatang secara fisik ke kantor pemerintah penyediainformasi dan layanan yang diperlukannya
.- Memperluas jangkauan pemberian layanan dan informasi. Denganmenggunakan Internetsebagai salah satu media penyampaian layanan dan informasi,seorang investor Amerika danEropa dapat mengetahui potensi sumberdaya alamyang ada di propoinsi Lampung misalnyadengan hanya melihat informasi tersebut pada ofisial website dari propinsi tersebut.
- Memberikan layanan yang lebih berkualitas. Dengan adanya teknologi informasidankomunikasi, layanan yang diberikan dalam bentuk elektronik dan multimedia ( electronicform) bisa lebih menarik dan berkualitas dibandingkan layanan dan informasi yang berbasiskertas ( paper form) saja.
- Mengurangi total biaya administrasi dan waktu yang dikeluarkan oleh masyarakat.Informasidan layanan dapat diperoleh oleh masyarakat dengan lebih gampang tanpaharus melewatiberbagai meja birokrasi dan mengeluarkan banyak biaya administrasiuntuk mendapatkannya
- Menjamin transparansi, akuntabilitas dan kontrol dari masyarakat terhadap penyelenggaraanpemerintahan dalam rangka penerapan konsep good corporate governance.Transparansi,akuntabilitas dan kontrol yang baik dapat menghilangkan kecurigaan dan kekesalan darimasing-masing pihak.- Kerahasiaan data masih tetap bisa terjaga.
- Menjamin transparansi, akuntabilitas dan kontrol dari masyarakat terhadap penyelenggaraanpemerintahan dalam rangka penerapan konsep good corporate governance.Transparansi,akuntabilitas dan kontrol yang baik dapat menghilangkan kecurigaan dan kekesalan darimasing-masing pihak.- Kerahasiaan data masih tetap bisa terjaga.
Kekurangan
- Tidak memiliki dokumentasi sistem.
- Belum tersedianya kamus data (data dictionary) yang jelas.
- Adanya perbedaan persepsi mengenai interoperabilitas.
- Belum dikenalnya interoperabilitas sistem informasi.
- Belum merasa perlu adanya interoperabilitas sistem informasi
Sumber : http://www.scribd.com/doc/204501171/Makalah-Pengertian-Interoperabilitas-docx#scribd
http://candraaaslahka.blogspot.com/2013/03/definisi-interoperabilitas.html