Pengertian dan Fungsi Varians Kernel Dalam Sistem Komputer

25 November 2013 11:12:29 Dibaca : 127

Pengertian dan Fungsi Varians Kernel Dalam Sistem Komputer

1. Pengertian dan fungsi kernel

Kernel adalah suatu perangkat lunak yang menjadi bagian utama dari sebuah sistem operasi. karena akses terhadap perangkat keras terbatas, sedangkan ada lebih dari satu program yang harus dilayani dalam waktu yang bersamaan maka kernel juga bertugas untuk mengatur kapan dan berapa lama suatu program dapat menggunakan satu bagian perangkat keras tersebut.

Tugasnya melayani bermacam program aplikasi untuk mengakses perangkat keras computer secara aman. Ibarat jembatan, kernel berfungsi menghubungkan antara software dan hardware pada computer.

Fungsi utama kernel layaknya rantai makanan yang saling berhubungan sesuai tingkatan dan fungsi masing-masing. Kernel mengelola sumber daya komputer dan memungkinkan program lain untuk menjalankan dan menggunakan sumber daya komputer tersebut. Untuk menjalankan aplikasi, kernel pertama kali harus menyediakan space address untuk aplikasi kemudian men-load file yang berisi kode aplikasi ke dalam memory, mempersiapkan stack untuk program dan percabangan ke lokasi program lainnya, seletah itu baru memulai eksekusi program.

2. Jenis Jenis Kernel

a. Kernel Monolitik

Kernel monolitik mengintegrasikan banyak fungsi didalam kernel dan menyediakan lapisan abstraksi perangkat keras secara penuh terhadap perangkat keras yang berada di bawah sistem operasi. Pendekatan kernel monolitik didefinisikan sebagai tatanan virtual yang berada pada tingkat tinggi diatas perangkat keras, dengan sekumpulan system call untuk mengimplementasikan layanan-layanan sistem operasi, seperti halnya manajemen proses, konkurensi dan manajemen memori pada modul-modul kernel yang berjalan di dalam mode supervisor.

b. Mikrokernel

Mikrokernel menyediakan sedikit saja dari abstraksi perangkat keras dan menggunakan aplikasi yang berjalan diatasnya yang disebut dengan server untuk melakukan beberapa fungsionalitas lainnya.

Sistem operasi yang menggunakan microkernel umumnya secara dramatis memiliki kinerja di bawah kinerja sistem operasi yang menggunakan monolithic kernel. Hal ini disebabkan oleh adanya overheadyang terjadi akibat proses input/output dalam kernel yang ditujukan untuk mengganti konteks (context switch) untuk memindahkan data antara aplikasi dan server.

c. Kernel hibrida

Kernel hibrida adalah pendekatan desain microkernel yang dimodifikasi. Pada hybrid kernel, terdapat beberapa tambahan kode di dalam ruangan kernel untuk meningkatkan performanya.

d. Exokernel

Exokernel menyediakan hardware abstraction secara minimal, sehingga program dapat mengakses hardware secara langsung. Sebenarnya, Exokernel bukanlah pendekatan kernel sistem operasi yang umum seperti halnya microkernel atau monolithic kernel yang populer, melainkan sebuah struktur sistem operasi yang disusun secara vertical.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong