TUGAS SISTEM OPERASI

19 October 2023 10:41:40 Dibaca : 246

Nama : RATNA

Nim    : 531423034

Kelas  : B

Prodi   : sistem informasi

 

   Operating System

 

1. Program Control

    Program kontrol (control program) adalah bagian dari perangkat lunak yang mengatur, mengelola, dan mengendalikan operasi dari sistem komputer atau perangkat lunak lainnya. Tujuannya adalah untuk mengkoordinasikan sumber daya komputer, menjalankan tugas, serta memastikan bahwa operasi berjalan dengan baik dan efisien. Ini termasuk manajemen proses, alokasi memori, penjadwalan tugas, dan interaksi dengan perangkat keras.

Contoh program control meliputi Sistem operasi,Hypervisor,meddleware,driver perangkat , penjadwal tugas,dan manajemen sumber daya cloud

 

2. I/O (input/output

         I/O adalah singkatan dari “Input/Output” (Masukan/Keluaran) dan merujuk pada proses transfer data atau informasi antara sistem komputer dan perangkat eksternal, seperti keyboard, mouse, monitor, printer, hard drive, atau jaringan. Ini adalah cara di mana komputer berinteraksi dengan dunia luar, baik untuk menerima masukan dari pengguna atau memberikan hasil atau keluaran kepada pengguna.

 

3. File System

       File sistem adalah struktur organisasi dan pengelolaan data yang digunakan untuk menyimpan, mengatur, dan mengakses berkas atau data pada perangkat komputer. File sistem bertanggung jawab untuk mengatur cara data disimpan di dalam media penyimpanan seperti hard drive atau SSD.

 

4. Comms

       Comms adalah singkatan dari “communications” dalam konteks sistem operasi. Ini merujuk kepada kemampuan sistem operasi untuk mengelola dan memfasilitasi komunikasi antara berbagai komponen perangkat keras (seperti perangkat input/output, jaringan, dan perangkat lainnya) serta antara perangkat lunak yang berjalan dalam sistem. Dalam sistem operasi, “comms” dapat mencakup manajemen protokol jaringan, antarmuka pengguna, sistem berkas, dan lainnya yang memungkinkan komunikasi dan interaksi antara berbagai elemen dalam sistem komputer

 

5. Error management

     (error management) dalam sistem operasi adalah proses identifikasi, penanganan, dan pelaporan kesalahan atau kegagalan yang terjadi dalam sistem operasi. Ini mencakup berbagai aspek, seperti:

 

1. Deteksi Kesalahan: Sistem operasi harus memiliki mekanisme untuk mendeteksi kesalahan, baik yang bersifat perangkat keras maupun perangkat lunak.

2. Penanganan Kesalahan: Setelah kesalahan terdeteksi, sistem operasi harus mampu mengambil tindakan yang sesuai untuk mengatasi kesalahan tersebut. Ini dapat melibatkan tindakan seperti memuat ulang perangkat keras, menutup program yang menyebabkan kesalahan, atau mengalihkan aliran eksekusi.

 

3. Pelaporan Kesalahan: Informasi tentang kesalahan yang terjadi harus dapat diberikan kepada administrator atau pengguna agar tindakan perbaikan dapat diambil. Ini termasuk pembuatan catatan kesalahan (log) yang mencatat detail kesalahan untuk analisis lebih lanjut.

 4. Kestabilan Sistem: Manajemen kesalahan juga mencakup upaya untuk menjaga stabilitas sistem operasi, sehingga satu kesalahan tidak menyebabkan kegagalan total sistem

 6. Resource

   (resource) dalam sistem operasi merujuk pada berbagai komponen fisik atau logis yang dikelola oleh sistem operasi untuk mendukung eksekusi program dan proses. Sumber

daya ini termasuk:

 

1. CPU (Central Processing Unit): Sumber daya komputasi utama yang digunakan untuk menjalankan program dan proses.

2. Memori: Ruang penyimpanan yang digunakan untuk memuat program dan data yang sedang dieksekusi.

3. I/O Devices (Input/Output Devices): Perangkat seperti keyboard, mouse, monitor, printer, disk drive, dan lain-lain yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sistem.

4. Jaringan: Sumber daya yang digunakan untuk koneksi dan komunikasi melalui jaringan, seperti kartu jaringan, kabel, dan protokol jaringan.

5. File System: Struktur yang digunakan untuk mengatur penyimpanan dan pengaksesan data pada media penyimpanan seperti hard drive.

6. Proses: Program yang sedang berjalan, termasuk instruksi-instruksi dan data yang diperlukan.

7. User Accounts: Informasi pengguna, hak akses, dan perizinan yang digunakan untuk mengatur akses ke sumber daya sistem.

8. Time: Pengaturan waktu sistem untuk pengawasan waktu eksekusi proses dan tugas-tugas jadwal.

 

7. Auditing

   Audit dalam sistem operasi mengacu pada proses pemeriksaan dan pemantauan aktivitas yang terjadi di dalam sistem komputer. Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan, integritas, dan kinerja sistem. Audit sistem operasi mencakup pencatatan peristiwa, pengawasan akses pengguna, dan analisis log untuk mendeteksi potensi masalah atau ancaman keamanan. Ini membantu administrator sistem dalam menjaga keandalan dan keamanan sistem komputer serta mematuhi kebijakan dan peraturan yang berlaku

 

8. Security

   Keamanan dalam sistem operasi (security in operating systems) mengacu pada praktik dan teknologi yang digunakan untuk melindungi sistem komputer dari ancaman dan risiko yang dapat mengakibatkan kerusakan atau pelanggaran data, sumber daya, atau integritas sistem. Ini melibatkan sejumlah elemen, seperti:

1. Otentikasi: Proses verifikasi

Keamanan dalam sistem operasi (security in operating systems) mengacu pada praktik dan teknologi yang digunakan untuk melindungi sistem komputer dari ancaman dan risiko yang dapat mengakibatkan kerusakan atau pelanggaran data, sumber daya, atau integritas sistem.

2. Otorisasi: Menentukan hak akses yang dimiliki oleh pengguna atau entitas setelah otentikasi, untuk memastikan mereka hanya memiliki akses yang sesuai dengan peran atau kebutuhan mereka.

3. Enkripsi: Melindungi data yang disimpan dan data yang ditransmisikan melalui jaringan dengan mengubahnya menjadi format yang tidak dapat dibaca tanpa kunci dekripsi yang benar.

4. Audit dan Pemantauan: Melacak aktivitas sistem untuk mendeteksi potensi ancaman atau pelanggaran, dan menyimpan catatan kejadian untuk analisis lebih lanjut.

5. Firewall: Mencegah akses yang tidak sah ke jaringan dan sistem dengan mengatur aturan lalu lintas.

6. Anti-Malware: Menggunakan perangkat lunak untuk mendeteksi dan menghapus malware, seperti virus, worm, dan trojan.

7. Patch Management: Menjaga sistem operasi dan perangkat lunak terkini dengan menerapkan pembaruan keamanan yang dikeluarkan oleh vendor.

8. Manajemen Akses: Mengontrol siapa yang memiliki akses ke sumber daya tertentu dan mengelola izin akses secara efektif.

9. Pemulihan Bencana: Memiliki rencana pemulihan yang mencakup cadangan data dan prosedur pemulihan untuk mengatasi gangguan atau kerusakan sistem.

10. Kebijakan Keamanan: Menetapkan aturan dan pedoman yang mengatur perilaku pengguna dan administrasi sistem untuk menjaga keamanan.identitas pengguna atau entitas yang mencoba mengakses sistem.

11. Otorisasi: Menentukan hak akses yang dimiliki oleh pengguna atau entitas setelah otentikasi, untuk memastikan mereka hanya memiliki akses yang sesuai dengan peran atau kebutuhan mereka.

12. Enkripsi: Melindungi data yang disimpan dan data yang ditransmisikan melalui jaringan dengan mengubahnya menjadi format yang tidak dapat dibaca tanpa kunci dekripsi yang benar.

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong