STANDARISASI IEEE

06 December 2013 11:32:35 Dibaca : 8602

Apa itu standarisasi IEEE??

IEEE atau kepanjangan dari Institute of Electrical and Electronics Engineers, yaitu suat lembaga asosiasi profesi, tempat berkumpul tenaga ahli di bidang komputer yang membuat standarisasi peralatan yang bertujuan untuk mempercepat teknologi-teknologi baru dalam semua aspek dalam industri dan rekayasa yang mencakup telekomunikasi,jaringan komputer, kelistrikan, antariksa, dan elektronika.

Pada praktiknya vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dhasilkan IEEE. kita bisa lihat badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera di bawah :

IEEE 802.1

Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control).

IEEE 802.2

Standarisasi lapisan LLC.

IEEE 802.3

Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT,dll).

IEEE 802.4

Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus.

IEEE 802.5

Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring

IEEE 802.6

Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed Queue Dual Bus).

IEEE 802.7

Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group).

IEEE 802.8

Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group).

IEEE 802.9

Standarisasi ISDN (Intergrated Services Digital Network) dan IS (Intergrated Services) LAN.

IEEE 802.10

Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN security).

IEEE 802.11

Standarisasi masalah wireless LAN (Wi-Fi) dan CSMA/CD bersama IEEE 802.3.

IEEE 802.12

Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN.

IEEE 802.14

Standarisasi maslah protocol CATV.

IEEE 802.15

Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group.

IEEE 802.16

Broadband Wireless Access Working Group.

IEEE 802.17

Resilent Packet Ring Working Group.

IEEE 802.18

Radio Regulator TAG.

IEEE 802.19

Coexistence TAG.

IEEE 802.20

Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group.

IEEE 802.21

Media Independent Handoftt Working Group.

IEEE 802.22

Wireless Regional Area Network.

Pada tahun 1980 bulan Februari, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurus standardisasi LAN (Local Area Network) dan MAN (Metropolitan Area Network). Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukkan tahun dan angka 2 menunjukkan bulan dibentuknya kelompok kerja ini yaitu pada bulan Februari atau bulan ke-2.

 

 

1. IEEE 802.11

Penjelasan :
IEEE 802.11 merupakan standart untuk penerapan jaringan wireless dengan band (Frekuensi) 2,4 3,6 dan 5 Ghz. Hal tersebut dibentuk dan di pantau oleh IEEE LAN/MAN Standart Committee (IEEE 802). Versi dasar dari IEEE 802-2007 telah memiliki perubahan dan modifikasi selanjutnya. Standar inilah yang menjadi dasar jaringan wireless dengan produk WIFI.

Sejarah Singkat :
Teknologi 802.11 ini berasal dari keputusan US Federal Communications Commission yang memutuskan ISM band untuk penggunaan tanpa izin pada tahun 1985. Pada tahun 1991 NCR Corporation / AT & T (Sekarang Alcatel Lucent & LSI corporation) menemukan prekursor 802.11 Nieuwegein, Belanda. Hal tersebut awalnya ditujukan untuk penggunaan sistem kasir, produk wireless pertama dibawa ke masyarakat dibawah nama WaveLAN dengan kecepatan data 1 Mbit/s dan 2 Mbit/s. Vic hayes disebut sebagai ayah dari WiFi yang karena dedikasi nya pada IEEE 802.11 selama 10 Tahun dan terlibat langsung dalam perancangan sistem 802.11b dan 802.11a yang merupakan standar awal dalam IEEE. Pada tahun 1999, Wi-Fi Alliance dibentuk sebagai asosiasi perdagangan untuk memegang merk dagang Wi-Fi dimana produk tersebut paling banyak terjual.

Protocol IEEE :- 802.11-1997 (IEEE Awal)

Versi Asli dari IEEE 802.11 dirilis pada tahun 1997 dan dijelaskan pada tahun 1999. tetapi hal ini sudah usang. Dengan sistem perhitungan 2 bit rate dikurangi 1 atau 2 megabit per detik (Mbit/s), ditambah kode koreksi kesalahan didepannya.

- 802.11a tahun 1999

Standar 802.11a menggunakan data protokol berlapis (layer) yang sama dengan format frame sebagai standar asli, tetapi OFDM berbasis Air Interface (Physical Layer). Standar ini beroperasi pada band 5 Ghz dengan kecepatan data maksimumnya 54 Mbit/s, ditambah dengan kode koreksi kesalahan yang dapat menghasilkan troughput yang realistis pada pertengahan 20 Mbit/s. Karena band 2,4 Ghz telah banyak digunakan, penggunaan band 5 Ghz jadi tidak terpakai yang banyak memberikan keuntungan pada protokol 802.11a. Namun transmisi tinggi pun memberikan kerugian dikarenakan efektifitas dari 802.11a lebih rendah daripada 802.11b/g. Secara teori, sinyal 802.11a lebih mudah diserap oleh dinding atau benda padat lainnya. hal itu terjadi karena panjang gelombang yang lebih kecil pada hasilnya tidak dapat menembus sejauh sinyal 802.11b. Dalam prakteknya sinyal 802.11b memiliki jangkauan yang lebih tinggi pada kecepatan rendah (802.11b akan mengurangi kecepatan sampai 5 Mbit/s atau bahkan 1 Mbit/s pada transmisi rendah). 802.11a sering sekali mengalami interferensi walaupun hanya sedikit sinyal yang dapat menghambatnya, sehingga sinyal 802.11a memiliki interferensi yang rendah dan troughput yang lebih baik.

- 802.11b tahun 1999

802.11b memiliki maksimum data rate 11 Mbit/s dan menggunakan metode akses yang sama dengan dengan standar aslinya. Produk 802.11b muncul di pasar pada awal tahun 2000, karena 802.11b merupakan perpanjangan langsung dari teknik modulasi dari standar asli. Peningkatan Troughput yang tinggi 802.11b (dibandingkan dengan standar aslinya) bersamaan dengan penurunan harga yang substansial menyebabkan penerimaan yang cepat 802.11b sebagai teknologi wireless yang definitif. Permasalahan interferensi pada perangkat ini disebabkan oleh dari perangkat lainnya yang memiliki band yang sama, seperti microwave oven, Perangkat Bluetooth, dan telepon tanpa kabel.

- 802.11g tahun 2003

Pada bulan Juni 2003, modulasi dari ketiga tipe standar sebelumnya diratifkasi sehingga menghasilkan 802.11g. Sistem ini bekerja pada band 2,4 Ghz (band yang sama dengan 802.11b), tetapi menggunakan skema OFDM yang sama dengan 802.11a . Yang beroperasi pada tingkatan lapisan (layer) 54 Mbit/s dengan koreksi keselahan kedepan yang ekslusif atau rata - rata troughput sekitar 22 Mbit/s. Hardware 802.11g sepenuhnya kompatibel dengan hardware 802.11b dan tetap memiliki masalah kurangnya troughput bila dibandingkan dengan 802.11a sebesar 21%. Standar 802.11g yang diusulkan langsung cepat di adopsi oleh konsumen mulai Januari 2003, bahkan sebelum diratifikasi karena kebutuhan kecepatan data yang lebih tinggi serta pengurangan biaya produksi. Pada tahun tersebut juga, sebagian produk menjual produk dual band 802.11a/b menjadi dualband/tri mode, yang support a, b dan g dalam satu mobile adapter. teknis pembuatan b dan g bekerja sama guna menyempurnakan mekanisme transmisinya, dan juga mengurangi penggunaan sinyal 802.11g secara keseluruhan. Seperti 802.11b, sinyal 802.11g juga menjadi masalah terhadap perangkat yang menggunakan band yang sama.

- 802.11 tahun 2007

Pada tahun 2003, kelompok TGma diberi wewenang untuk mengubah standar 802.11 ke versi 1999. REVma atau 802.11ma, kelompok tersebut menghasilkan satu dokumen yang tergabung dalam 8 amandemen (802.11a, b, d, e, g, h, i, j) dengan standar dasar. Setelah disetujui pada tanggal 8 Maret 2007, 802.11REVma diubah namanya menjadi standar dengan Base Standart 802.11-2007.

- 802.11n tahun 2009

802.11n merupakan pengembangan dari versi 802.11 sebelumnya, dengan menambahkan teknologi multiple-input multiple-output (MiMo). 802.11n beroperasi pada band antara 2,4 ghz dan lebih rendah dari 5 Ghz. IEEE telah menyetujui amandemen tersebut dan diterbitkan pada tanggal Oktober 2009. Sebelum ratifikasi dirampungkan, perusahaan - perusahaan sudah mulai migrasi ke jaringan 802.11n berdasarkan sertifikasi Wi-Fi Alliance's sesuai dengan draft 2007 proposal 802.11n.

- 802.11ac

IEEE 802.11ac adalah standar yang dikembangkan yang memberikan troughput yang tinggi pada band 5 Ghz. Spesifikasi ini memungkinkan wireless multistation dengan troughput minimal 1 Gbit/s dan troughput link minimum 500 Mbit/s, dengan menggunakan RF bandwith yang lebih luas, Up Stream (Up To 8) dan High- Density Modulation (Up To 256 QAM).

 

 

2. WiMax

WiMAX yang merupakan kependekan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access adalah semacam standar industri yang bertugas menginterkoneksikan berbagai standar teknis yang bersifat global menjadi satu kesatuan. Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI HiperLAN yang merupakan standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, yaitu Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI merupakan standar yang meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka dari itu diciptakanlah WiMAX.
Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau BWA. Jadi di masa mendatang, segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi BWA mungkin saja akan diberi semacam sertifikat WiMAX seperti halnya Wi-Fi untuk perangkat wireless LAN.
Bagaimana Standar Industri WiMAX Terbentuk?
Standar industri WiMAX dibentuk oleh gabungan industri-industri perangkat wireless dan chip-chip komputer dari seluruh dunia. Para perusahaan besar ini tergabung dalam sebuah forum kerja yang merumuskan standar interkoneksi antarteknologi BWA yang mereka miliki pada produk-produknya. Forum ini didirikan pada bulan April 2002 dengan beranggotakan, di antaranya adalah Alvarion, Intel, Nextel, AT&T Wireless, Fujitsu, China Motion Telecom, Nokia, Aperto Networks, OFDM Forum, Airspan, dan banyak lagi. Selanjutnya terbentuklah WiMAX dari hasil kerja mereka.
Apa yang Didapat dari Adanya WiMAX?
Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Keuntungan tidak hanya dirasakan para pembuat perangkat, tetapi para produsen mikroelektonik, para operator telekomunikasi, dan sampai ke pengguna pun akan merasakannya. Para produsen mikroelektronik mendapatkan sebuah lahan baru untuk digarap dengan membuat chip-chip yang lebih general yang dapat dipakai oleh banyak produsen perangkat wireless untuk membuat perangkat BWA-nya. Para produsen perangkat wireless tidak perlu men-develop solusi end-to-end bagi penggunanya karena sudah tersedia standar yang jelas, hanya tinggal menggunakan perangkat yang mereka buat untuk kepentingan umum saja.
Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX yang dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas yang lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi “celah broadband” yang selama ini tidak dapat terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL.
Dan bagi para pengguna akhir, mereka mendapatkan banyak pilihan dalam ber-Internet. WiMAX merupakan salah satu teknologi yang dapat memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas. Kemampuan yang ditawarkan oleh teknologi WiMAX juga akan memudahkan para pengguna ini melakukan aktivitas. Selain itu, media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet, tentu hal ini merupakan hal yang paling menyenangkan para penggunanya.
Apa Saja yang Dapat Dilakukan oleh Teknologi WiMAX?
Seperti telah dijelaskan di atas, berbagai keuntungan baru bisa didapatkan dari teknologi WiMAX ini. Secara teknis, teknologi WiMAX memang memiliki banyak sekali fitur yang selama ini belum ada pada teknologi Wi-Fi dengan standarnya IEEE 802.11. Dengan menggunakan standar IEEE 802.16 digabungkan dengan ETSI HiperMAN, WiMAX dapat melayani pasar yang lebih luas.
Dari segi area coverage-nya saja yang sejauh 50 km maksimal, WiMAX sudah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi keberadaan wireless MAN. Ditambah lagi kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh tersebut tentu akan menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi di mana perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apapun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Berbagai macam teknik tinggi untuk memungkinkan kemampuan tersebut, ditambahkan ke dalam standar ini. Jadi di manapun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS, mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong