Mengenal apa itu social media analytics

24 October 2023 21:02:26 Dibaca : 63

Analisis media sosial dalam konteks analisis sosial adalah proses pengumpulan data dari percakapan pada media digital. Data ini kemudian diproses dalam informasi terstruktur yang mengarah pada keputusan bisnis yang lebih termotivasi oleh informasi dan untuk meningkatkan sentralitas klien untuk merek dan bisnis.

Untuk membantu proses analisis, Anda dapat menggunakan beberapa aplikasi berdasarkan situs web yang akan membantu Anda memantau bagaimana Anda melakukan kegiatan pemasaran online yang optimal di media sosial. Aplikasi ini berguna untuk memungkinkan Anda memonitor kegiatan di media sosial. Mengapa analisis media sosial dibutuhkan?

- Membantu melacak kinerja kampanye

Analisis media sosial diperlukan perusahaan konvensional dan perusahaan teknologi digital dalam keberhasilan kampanye media sosial. Media sosial dapat membantu bisnis melacak dan menentukan kinerja kampanye pemasaran digital di media sosial.

Sederhananya, analitik media sosial akan membantu perusahaan menentukan apakah kampanye media sosial dapat menghasilkan tayangan positif pada produk media sosial atau kampanye atau sebaliknya.

- Bantu divisi pemasaran

Selain itu, media sosial juga memfasilitasi divisi lain seperti divisi penjualan atau layanan penjualan dan layanan pelanggan atau layanan pelanggan. Dengan melakukan kampanye di media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter. Perusahaan mungkin tahu jika ada kampanye yang dapat menghasilkan penjualan atau tidak.

Selain itu, penelitian juga dapat diketahui di mana saja audiens yang dilakukan dari media sosial. Apakah di halaman penjualan, pada perekaman atau halaman promosi sehingga dapat dianalisis secara efektif yang merupakan yang terbaik sesuai dengan target atau tujuan yang ingin dicapai.

Jenis-jenis social media analytics :

- Descriptive Analysis (Analisis Deskriptif)

Descriptive analysis adalah analisis yang mengelompokkan berbagai jenis data yang serupa untuk menghasilkan tampilan yang kohesif. Misalnya, untuk mengelompokkan komentar dan postingan yang mirip untuk analisis sentimen atau tren demi menemukan pola tertentu. Analitik ini juga bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan, “Apa yang sedang terjadi saat ini?”

- Diagnostic Analysis (Analisis Diagnostik)

Serupa dengan descriptive analysis, diagnostic analysis bersifat reaktif dan berguna untuk melihat peristiwa/tren apa yang sedang berlangsung dalam masyarakat. Diagnostic analysis adalah jenis analisis yang fokusnya mempelajari atau menganalisis kinerja postingan dan kampanye yang kamu lakukan. Dengan model analisis ini, kamu bisa mencari tahu apa yang disukai audiens, tren, maupun kampanye yang sukses, dan mana yang tidak.

Selain itu, kamu bisa pula menganalisis jumlah like yang diberikan audiens dalam konten-konten di media sosial milikmu, pertambahan jumlah followers, tampilan halaman, ulasan, berapa banyak konten yang di-share audiens, serta konten seperti apa yang ramai interaksinya.

- Predictive Analysis (Analisis Prediktif)

Berkebalikan dengan analisis deksriptif dan diagnostik, analisis prediktif bersifat proaktif. Artinya menggunakan analisis prediktif akan membantu kamu memprediksi berbagai peristiwa yang mungkin terjadi, dan pergeseran tren yang akan berkembang, berdasarkan data yang sudah kamu dapatkan.

Contohnya, ada kemungkinan Indonesia kedatangan bintang Kpop Korea berdasarkan postingan Si Kpop. Kemudian, kamu pun memprediksi sejumlah tren yang mungkin saja terjadi berkaitan dengan kedatangan Kpop tersebut. Nah, momen ini pun kamu manfaatkan untuk mempromosikan produkmu, mengingat perilaku penggemar Kpop bisa saja menyukai produk kamu.

- Prescriptive Analysis (Analisis Preskriptif)

Jenis analisis preskriptif ini juga bersifat proaktif karena memungkinkan kamu melakukan analisis menggunakan banyak data untuk suatu peristiwa tertentu. Misalnya, saat terjadi krisis pada brand, menangani keluhan pelanggan yang viral, atau terjadi suatu insiden di media sosial yang cukup memberi dampak negatif bagi bisnis kamu. 

Di sisi lain, kamu juga bisa melakukan analisis dengan tujuan yang positif, seperti untuk meningkatkan penjualan, perluasan pasar, atau untuk pengembangan usaha (membuka cabang usaha). Mudahnya, analisis preskriptif bisa kamu gunakan untuk menjawab pertanyaan berikut:

Apakah permintaan maaf dari brand bisa terbaca dengan baik oleh pelanggan yang kecewa? Apakah pelanggan lain memberi tanggapan positif atau permintaan maaf atau cara brand menangani masalah?Apakah brand dapat mengidentifikasi kelompok pelanggan yang kecewa dan segera memberikan solusi terbaik?Bagaimana cara perusahaan mengoptimalkan proses penjualan?

 

Sumber : 

https://bagidata.com/apa-itu-social-media-analytics/

https://www.qubisa.com/article/jenis-social-media-analytics

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong